Suasana di laboratorium kimia hari itu penuh dengan kegembiraan yang tidak biasa. Bukan hari belajar seperti biasa, tetapi hari kompetisi kimia antar kelas. Kelas 11 sedang bersiap untuk melakukan percobaan Reaksi Redoks. Di atas meja kerja, alat-alat sudah tertata rapi: tabung reaksi, pipet, larutan berbagai zat kimia, dan peralatan lain yang diperlukan.
Dengan pertimbangan keselamatan dan ruang lab yang terbatas, hanya sejumlah siswa dari kelas 10 dan 12 yang bisa berada langsung di dalam lab sebagai penonton. Namun, sekolah telah menyiapkan solusi inovatif untuk sisanya: sebuah kamera video telah diposisikan strategis di laboratorium untuk merekam seluruh proses kompetisi.
Gambar dari kamera tersebut ditransmisikan secara langsung ke layar proyektor besar di aula sekolah dimana siswa-siswa lain berkumpul. Mereka dapat menyaksikan setiap detail dari percobaan - mulai dari persiapan awal hingga reaksi akhir - seolah-olah mereka berada langsung di dalam lab.
Di aula tersebut suasana juga tidak kalah tegangnya dengan di lab. Siswa-siswa berkumpul mengelilingi layar proyektor sambil memberikan semangat kepada teman-teman mereka yang sedang berkompetisi.
"Baiklah," kata guru kimia sambil berdiri di depan papan tulis. "Kita akan memulai kompetisi sebentar lagi..."
Dengan demikian dimulailah kompetisi tersebut – tidak hanya bagi para peserta di laboratorium tetapi juga bagi semua penonton baik yang ada di dalam lab maupun mereka yang menonton melalui layar proyektor besar.
Di aula sekolah, percakapan antara siswa-siswa menjadi semakin hangat. Mereka membicarakan tentang Andi dari kelas A, Raka dari kelas B, dan Lisa dari kelas F - tiga siswa yang selalu menduduki peringkat pertama di kelas mereka masing-masing.
"Kamu lihat Andi?" kata seorang siswa dari kelas A. "Dia begitu fokus dan tenang. Tidak ada keraguan bahwa dia akan menang."
Seorang siswi dari kelas B menyahut, "Tenang saja! Raka pasti akan menunjukkan siapa yang terbaik. Dia selalu punya cara untuk mengejutkan kita semua."
Namun, seorang pendukung Lisa dari kelas F dengan cepat membalas, "Kalian semua lupa satu hal penting. Lisa bukan hanya pintar tetapi juga sangat detail dan teliti. Itu adalah kombinasi yang sempurna untuk kompetisi ini."
Sementara itu, beberapa siswa lainnya mencoba merendahkan pesaing jagoan mereka dengan menghina kekurangan mereka.
"Andi mungkin pintar," ejek salah satu pendukung Raka, "tapi dia terlalu lambat! Dia butuh waktu dua kali lebih lama dibandingkan Raka untuk melakukan eksperimen."
Seorang pendukung Lisa menjawab balik, "Raka mungkin cepat, tapi apakah dia bisa selalu akurat? Sedangkan Lisa selalu teliti dalam setiap eksperimen yang dia lakukan di kelas!"
Percakapan ini membuat suasana semakin panas dan tegang di aula sekolah tersebut - namun semua dalam semangat persaingan yang sehat dan positif.
Suaranya mereda, hening. Seketika, seluruh ruangan terasa seperti tertelan oleh kekosongan. Kepala semua orang menoleh, mata mereka memaku pada speaker yang tiba-tiba melengking kencang dan mengisi udara dengan getaran elektrik.
Seorang guru kimia berdiri tegak di podium, cahaya sorotan lampu membuatnya tampak seperti bintang di panggung besar. Dia adalah perwakilan dari panitia yang telah merancang kompetisi ini dengan hati-hati dan teliti.
"Harap diam!!!" katanya dengan suara yang tenang namun penuh wibawa. Suasana menjadi semakin tegang. Semua orang menahan napas mereka, menunggu apa yang akan diumumkan.
Dan kemudian ia berbicara lagi, kali ini suaranya lebih keras dan jelas: "Kami telah memutuskan pembagian perwakilan dari sepuluh kelas kita," kata dia sambil menunjuk ke arah peserta-peserta muda itu satu per satu.
"Kalian akan dibagi menjadi dua grup!" lanjutnya. Kata-kata itu seolah bergema dalam ruangan tersebut, memantul dari dinding-dinding dan membekas dalam pikiran setiap orang yang mendengarnya.
Ia memberikan jeda dramatis sebelum melanjutkan: "Dan kita akan menerapkan sistem round robin!" Saat kata-kata itu terlontar dari mulutnya, suasana menjadi semakin heboh; ada rasa gembira campur cemas menyelimuti ruangan tersebut.
Pengumuman ini bukan hanya sekedar pengumuman biasa - ini adalah awal dari sebuah pertandingan sengit antar kelas untuk meraih gelar juara dalam kompetisi kimia tahun ini!
"Hah, round robin... gak salah tuh?" Kata-kata itu terlontar dari mulut seseorang di kerumunan. Suara yang dipenuhi kebingungan dan sedikit rasa tak percaya.
Sejenak, hening. Semua orang menoleh ke arah suara tersebut. Ada rasa penasaran yang tergantung di udara, seolah-olah semua orang menunggu jawaban.
Dan kemudian, datang suatu respon - suara lain yang tiba-tiba memecah keheningan. "Berarti akan seru nih ada pertandingan ketat di tiap grup klo begitu," kata teman di sampingnya dengan semangat dan nada penuh harap.
Seketika, suasana berubah. Ada cahaya baru dalam mata mereka; sebuah semangat baru telah dinyalakan. Mereka mengerti apa artinya sistem round robin - ini bukan hanya tentang kompetisi biasa. Ini luar biasa bung.
Ini adalah pertempuran untuk meraih gelar juara dalam kompetisi kimia tahun ini! Dan dengan sistem round robin, setiap tim akan bertemu satu sama lain dalam serangkaian kompetisi yang intens dan tak terlupakan!
Kerumunan itu bergemuruh lagi - kali ini bukan karena kebingungan atau ketidakpastian, tetapi karena semangat dan antusiasme mereka untuk tantangan baru ini.
Pengumuman: "Perhatian, perhatian! Inilah saat yang telah kita tunggu-tunggu!"
“Kami dengan senang hati mengumumkan pembagian grup dan kelas untuk kompetisi mendatang. Berikut adalah pembagian grup dan kelasnya:”
Grup A:
Andi (Kelas A)
Fajar (Kelas I)
Dara (Kelas C)
Rizky (Kelas G)
Adit (Kelas D)
Grup B:
Raka (Kelas B)
Sari (Kelas E)
Lisa (Kelas F)
Lila (kelas J)
Nina (kelas H)
Setiap peserta dalam grup akan bermain satu kali melawan semua peserta lainnya dalam grup yang sama.
Peserta yang berhasil meraih kemenangan di semi-final akan maju ke final, sementara yang kalah akan bertanding untuk perebutan tempat ketiga.
Final dan Perebutan Tempat Ketiga:
Final : Pemenang SF1 vs Pemenang SF2
Perebutan Tempat Ketiga : Peserta yang kalah di SF1 vs Peserta yang kalah di SF2
Semoga sukses!
**
Dua jam sebelum pengumuman...
Gedung rapat dipenuhi dengan desir suara yang sengit dan tegang. Tamu undangan dari Aliansi Kimia berdiri di tengah ruangan, wajahnya merah padam, rambutnya acak-acakan, menunjukkan frustrasi yang mendalam.
Tamu Undangan (Aliansi Kimia): "Ini tidak adil! Kita semua tahu bahwa sistem gugur adalah pilihan awal. Dengan begitu ada 2 orang langsung masuk semi final tanpa harus susah payah melalui fase grup."
Panitia menegaskan kembali posisinya.
Panitia: "Kami sudah memutuskan bersama bahwa akan memakai system gugur dan akan langsung meloloskan 2 orang salah satunya adalah Andi Marco."
Pria dari Aliansi Kimia tampak semakin frustasi. Dia tahu betul apa yang sedang terjadi, tapi hatinya tidak bisa menerima ketidakadilan ini.
Tamu Undangan (Aliansi Kimia): "Saya tidak peduli apa yang telah diputuskan sebelumnya! Ini harus diubah!"
Dia menatap panitia dengan tatapan tajam.
Tamu Undangan (Aliansi Kimia): "Ini akan kami laporkan di majelis utama saat sidang aliansi kimia minggu depan." dengan nada mengancam untuk memprovokasi panitia
Wajah-wajah panitia tampak cemas namun mereka tetap berusaha mempertahankan posisinya.
Panitia: "Anda pun sebenarnya sudah tahu konsekuensinya jika tetap bersikeras bukan?"
Tamu undangan itu menatap mereka balik, matanya penuh tekad.
Tamu Undangan (Aliansi Kimia): "Ya saya tahu itu, saya yang akan bertanggung jawab untuk itu," balas tamu itu makin kesal.
Ruang itu dipenuhi dengan ketegangan yang semakin meningkat saat anggota lain dari Aliansi Kimia bergabung dalam argumen tersebut.
Pada akhir dipilihkan sistem round robin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Kuro Kagami
Jalan cerita hebat.
2023-09-06
1