Bab. 4. Pamit

Bayu begitu gembira mendengar kedua kabar yang disampaikan oleh Lena. Ia langsung mengangkat tubuh Lena dan membawanya berputar-putar seperti seorang ayah yang mengajak bermain putri kesayangannya.

Mereka tertawa, sebuah kabar yang sangat mereka impikan selama ini. Lena tersenyum menatap wajah Bayu.

"Ternyata aku tidak salah dalam memilih pasangan. Mas Bayu sang baik dan juga sayang kepada ku. Alhamdulillah ya Allah." batin Lena.

Setelah puas Bayu membaringkan tubuh Lena di atas ranjang. Nafasnya tersengal karena kelelahan. Keduanya berbaring di atas ranjang dengan kedua tangan saling menggenggam.

Bayu kemudian memposisikan dirinya dengan miring menghadap ke arah Lena. Dibelainya rambut Lena dengan penuh kasih sayang.

"Sayang terimakasih atas kebahagiaan yang telah kau berikan. Terimakasih telah mau merawat benih cinta kita dengan sangat baik." ucap Bayu dengan lembut.

"Aku juga ingin berterima kasih kepada mu mas, karena kau selalu ada buat aku." jawab Lena.

Keduanya kemudian saling menatap satu sama lainnya. Mencoba menyelami keindahan yang ada di dalam mata yang indah dihadapannya.

"Tapi mas, ... " ucap Lena memecah momen indah itu.

Bayu tersenyum kemudian mengecup bibir ranum Lena. Setelah puas ia memeluk tubuh Lena.

"Ada yang ingin kau sampaikan sayang ?." tanya Bayu.

"Dengan aku naik jabatan tersebut, maka aku dipindahkan ke luar kota. Aku ditugaskan disalah satu anak cabang perusahaan." jawab Lena.

Bayu terdiam sejenak, kemudian ia bangkit dan berdiri lalu keluar dari kamar tersebut. Lena hanya bisa menghela nafasnya dalam-dalam.

Ia berfikir bahwa Bayu tidak suka dengan apa yang baru saja disampaikan oleh Lena. Karena hal itu pasti akan mempengaruhi pekerjaan Bayu.

Dan jika mereka harus tinggal secara terpisah, pasti tidak akan baik bagi keduanya. Kali ini Lena pasrah dengan keputusan Bayu.

Apapun itu akan ia terima demi keutuhan keluarga kecil mereka. Terutama bagi janin yang kini ada didalam rahimnya.

Sebagai seorang istri ia harus taat kepada sang suami sepanjang itu tidak bertentangan dengan hukum dan syariat.

Lena tersenyum menatap langit-langit kamarnya sambil mengusap lembut perutnya yang masih rata tersebut.

Tiba-tiba ada tangan yang kokoh ikut bergabung dengan tangan Lena. Kedua tangan mereka mengusap lembut perut Lena dengan penuh kasih.

Lena menatap wajah yang kini ada tepat disampingnya. Bayu tersenyum menatap wajah cantik yang kini juga tersenyum itu.

"Apakah kau kecewa mas dengan apa yang baru saja aku sampaikan ?." tanya Lena.

Bayu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Tapi mengapa kau langsung keluar saat aku mengatakan hal itu ?." tanya Lena lagi.

"Aku haus dan keluar untuk mengambil air minum." jawab Bayu sambil menunjuk air mineral yang ia bawa untuk mereka berdua.

Lena tersenyum malu, ia lupa tidak membawa air minum ke kamarnya. Biasanya ia selalu membawa air minum agar mereka tidak perlu keluar kamar lagi hanya untuk minum.

"Maaf mas aku lupa." ucap Lena sambil tersenyum malu.

"Tidak Masalah sayang. Aku bisa melakukan hal itu. Terlebih saat ini ada buah cinta kita didalam sini. Jadi mulai sekarang aku yang harus melayani kalian berdua." jawab Bayu dengan tersenyum.

Akhirnya Lena merasa sedikit lega, ia pikir Bayu kecewa dengan apa yang tadi ia katakan. Ternyata Bayu hanya ingin mengerjakan sesuatu yang biasanya ia kerjakan.

Meskipun itu adalah pekerjaan yang sederhana namun hal itu mampu membuat hati Lena tersentuh. Perlahan Bayu memposisikan tangan kekarnya sebagai bantal bagi Lena.

Ia juga tersenyum tanpa ingin mengakhiri pandangannya terhadap wajah cantik yang kini mulai berubah kemerahan karena Malu.

"Jadi apa pendapatmu mas ?." tanya Lena.

"Apapun itu aku akan selalu mendukungmu sayang. Jika kita harus pindah ke luar kota maka aku pun akan ikut pindah bersama kalian berdua." jawab Bayu tanpa sedikitpun rasa ragu.

"Tapi bagaimana dengan pekerjaan mas ?." tanya Lena lagi.

"Masalah itu, aku bisa mencari pekerjaan baru ditempat tinggal kita nanti. Yang terpenting bagi mas adalah kalian berdua sayang." jawab Bayu dengan lembut.

Lena tersenyum lagi, ternyata apa yang ia pikirkan tidak serumit kenyataannya. Bahkan Bayu rela meninggalkan pekerjaannya demi mereka berdua bisa tetap bersama.

Terkadang memang apa yang kita pikirkan tidak seburuk yang terjadi. Dengan demikian mereka akhirnya memutuskan untuk segera pindah ke tempat dimana Lena ditugaskan oleh perusahannya.

Setelah diputuskan akhirnya Bayu menuliskan sebuah surat pengunduran diri dari tempatnya bekerja.

Tak lupa pula ia mencari lowongan pekerjaan yang ada di kota P, tempat mereka akan tinggal nanti. Dibantu oleh Lena, Bayu mengirimkan surat lamaran pekerjaan melalui email ke beberapa perusahaan yang ada di kota P.

Setelah semuanya selesai, Bayu mulai mempersiapkan apa saja yang akan mereka bawa ke kota tersebut.

Sementara Lena keluar untuk menyampaikan hal tersebut kepada kedua orang tuanya. Meskipun ia yakin bahwa kedua orang tuanya pasti akan selalu mendukung apapun yang menjadi keputusannya.

Lena mengetuk pintu kamar orang tuanya. Karena mereka selalu menghabiskan waktu dikamar bersama sejak ayah Lena sering sakit-sakitan.

"Lena, ada apa kok tumben jam segini menemui kami. Dimana suami mu ?." tanya sang ibu.

"Mas Bayu ada dikamar Bu, Maaf jika Lena mengganggu waktu istirahat ayah dan ibu." ucap Lena setelah masuk kedalam kamar.

Kemudian Lena menceritakan semuanya kepada kedua orang tuanya. Mulai dari kehamilannya, hingga ia yang harus pindah keluar kota.

Lena juga mengatakan bahwa Bayu juga sudah setuju dengan kepindahan itu. Bahkan Bayu juga sudah mengirimkan surat lamaran kerjanya ke beberapa perusahaan yang yang ada di kota itu .

Dengan berat hati Lena mengatakan hal itu. Karena ia harus pergi jauh disaat sang ayah yang semakin buruk kesehatannya.

Tetapi Lena tidak punya pilihan lain, bahkan suaminya juga telah memutuskan untuk mereka pindah ke kota lain.

"Lena, sejak kau resmi menjadi istri Bayu, maka sejak saat itu kau bukan lagi sepenuhnya milik kami. Mulai saat itu kau telah menjadi tanggung jawab Bayu sepenuhnya."

"Jika kau harus pergi meninggalkan rumah ini, itu sudah biasa terjadi pada setiap anak perempuan. Dimana anak perempuan itu pasti akan pergi meninggalkan kedua orang tuanya demi membangun keluarga baru bersama sang suami."

"Jadi jangan terlalu berfikir yang tidak-tidak tentang kami orang tua mu. Kami pasti akan baik-baik saja. Percayalah hal itu."

"Yang pasti jaga diri kalian baik-baik, dan jadilah istri dan juga ibu yang baik untuk suami dan calon anak mu kelak. Doa kami selalu bersama kalian." ucap sang ibu dengan tulus.

Lena terharu mendengar ucapan itu, ia kemudian memeluk tubuh sang ibu dan juga sang ayah secara bergantian.

Terpopuler

Comments

Adinda Aby

Adinda Aby

Semangat Thor ! Lanjutkan

2023-09-06

1

Zaqian Laili

Zaqian Laili

Lanjut thor

2023-09-06

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!