Pertemuan Zean dan Brian

Hari keberangkatan mereka ke Amerika sudah tiba, karena kesibukan masing-masing membuat mereka tak bisa bertemu sebelum berangkat. Inilah pertama kalinya mereka akan bertemu setelah 5 tahun.

"Mengapa wajahmu tegang sekali Brian?" tanya dokter Jack.

"Ah, tidak. Itu perasaan papa saja." jawab Brian sambil melihat jam tangannya.

Dokter Jack tertawa. "Kau akan tercengang saat melihat gadis kecilmu Brian, ia tumbuh sangat tinggi dan sangat cantik." godanya.

"Aku sering video call pa, aku tahu ia sangat cantik. Tapi aku tak tahu seperti apa tubuhnya, dan berhentilah papa menggodaku." kata Brian.

"Baiklah papa akan diam." jawab dokter Jack.

Di lain sisi, Zean juga merasakan hal yang sama. Setelah ia sampai di bandara Soekarno-Hatta, ia tak bisa mengendalikan detak jantungnya yang terus berdebar dengan cepat. Ia biasa berkomunikasi lewat ponsel selama 5 tahun, ia tak tahu seperti apa sosok Brian saat ini walaupun ia tahu wajahnya lewat video call.

"Ayolah Zean, kendalikan dirimu. Mengapa kau gugup sekali." gumamnya.

Ia terus memasuki bandara, sambil melihat kesana kemari. Ia juga mengundang pandangan beberapa pria karena ia sangat cantik dengan penampilan tomboi nya. Zean akhirnya menemukan dokter Jack, dan disebelahnya ada pria memunggunginya. Pria itu sangat tinggi, dan dari belakang pun Zean yakin jika ia adalah dokter Brian.

Zean terus mendekati mereka, dokter Jack menyadari kedatangannya.

"Zean..." panggil dokter Jack. Seketika Brian membalikkan tubuhnya.

Keduanya bertatap muka langsung, saling terpaku. Brian menatapnya dari atas sampai bawah, begitu juga dengan Zean. Brian mengendalikan dirinya untuk memeluk wanita itu. Tapi Zean justru berlari ke arahnya seraya memeluk Brian dengan erat.

"Bri..." ujar Zean.

Brian akhirnya membalas pelukan Zean. "Gadis kecilku." jawab Brian.

Zean melepaskan pelukannya. "Aku bukan gadis kecil lagi pak dokter, aku seorang Brigpol." katanya sambil tertawa.

Jantung Brian seakan mau copot saat melihat tawa Zean. Ia mengangguk anggukkan kepalanya. "Baiklah, aku rasa kau benar. Kau bukan gadis kecil lagi." jawabnya.

Zean tersenyum lalu mencium punggung tangan dokter Jack. "Apa kabar om?" tanyanya.

"Seperti yang kau lihat cantik, aku sangat baik." jawab dokter Jack.

"Syukurlah." kata Zean. "Lalu bagaimana denganmu dokter Brian? Aku lihat kau lebih kurus." sambungnya.

"Aku hanya lelah Zean, aku sangat sibuk beberapa hari yang lalu mempersiapkan pekerjaanku. Kau sangat berbeda juga." jawab Brian.

"Apa aku lebih cantik dari wanita yang kau lihat lewat ponsel?" goda Zean.

Brian menggeleng. "Kau lebih jelek, kau juga sangat gemuk." ejeknya mulai usil.

"Bri..." ujar Zean kesal.

Tawa Brian keluar, ia sangat senang bisa mengusili wanita itu. Dan ia tak menyangka seorang polisi masih suka merajuk.

"Kau ini suka sekali menggodanya Brian, sudah saatnya kita check in." ujar dokter Jack.

Keduanya mengangguk, Brian mengambil koper milik Zean. "Biar aku saja, jangan biarkan tangan cantikmu membawa barang berat." bisik Brian.

Wajah Zean langsung merona, ia membiarkan Brian membawakan barang barangnya menuju tempat check in. Mereka akhirnya berangkat menuju Amerika.

*****

Acara pernikahan si kembar Sin digelar sangat megah. Rangkaian acara sakral itu membuat mereka sangat lelah, namun kebahagiaan Zean sangat terlihat saat bertemu dengan kakak kakaknya. Zean menggunakan gaun pesta tapi wanita itu tetap berdandan dengan tomboi membuat Brian tersenyum sendiri.

Saat acara resepsi hari pertama, Brian sangat kesal karena ada beberapa pria rekan bisnis dan karyawan SinMart yang mendekati wanita itu. Sudah tiga kali Brian mengacaukan dan mengusir pria pria di sekitar Zean. Untung saja Zean tak menyadari sikap over protektif nya. Kali ini wanita itu sedang kesana kemari untuk berbicara dengan mempelai.

"Kau tak bisa melepaskan tatapanmu dari Zean, jika kau benar benar menyukainya katakanlah Brian." ujar dokter Jack.

"Tidak pa, Zean seperti adikku. Aku hanya melindunginya saja." jawab Brian.

Dokter Jack tertawa. "Kau terlalu naif Brian, papa harap Zean segera menemukan pria yang baik." godanya.

"Langkahi dulu mayatku." jawab Brian tanpa sadar. Ia segera menutup mulutnya tapi ayahnya terlanjur tertawa terbahak-bahak. "Pa, kau membuat para tamu menatapmu." ujar Brian.

Dokter Jack segera menutup mulutnya. "Baiklah papa akan diam, tapi papa ingatkan Brian, segeralah mengatakannya sebelum ada pria yang melamarnya seperti sebelumnya. Zean adalah wanita cantik, ia juga memiliki pekerjaan yang baik. Pria mana yang tak tertarik pada wanita seperti itu." ujarnya.

Brian menatap Zean yang sedang tertawa dengan Jordan Sin, ayahnya benar ia harus mengubah persahabatannya menjadi status yang lebih jelas karena ia memang menyukai Zean sejak wanita itu baru berusia 6 tahun. Zean sepertinya menuju taman. Brian segera mengikuti Zean, ia takut ada pria lain yang mendekatinya.

"Zee..." panggil Brian.

Zean menghentikan langkahnya. "Kau mengikutiku, bukankah kau bersama ayahmu."

"Papa bersama orang tuamu sekarang, kau mau kemana?" tanya Brian.

"Aku ingin menghirup udara segar di taman, apa kau mau ikut Bri?" tanya Zean.

"Tentu saja, aku takut kau akan diculik." jawab Brian.

Zean tertawa. "Kau benar benar kakak terbaik." ujarnya.

"Apa bagimu aku hanya seorang kakak Zee, aku ingin lebih dari itu." pikir Brian.

"Ayo, kenapa kau malah bengong." ajak Zean.

Brian mengangguk Dan mengikuti Zean ke taman.

"Indah sekali..." ujar Zean seraya menutup matanya.

"Indah dan sangat cantik, dan selalu membuat jantungku berdebar keras." jawab Brian sambil menatap wajah Zean.

Zean membuka matanya. "Kau sangat lucu pak dokter, bagaimana pemandangan ini bisa membuat jantungmu berdebar dengan keras." ejeknya.

Brian membuang wajahnya dan menatap taman yang sudah dihias sedemikian rupa. "Karena memang benar benar indah. Itulah yang aku rasakan." jawabnya berbohong.

"Kau benar, sayang sekali kita akan kembali lusa." kata Zean.

"Apa kau mau jalan jalan denganku besok?" tanya Brian.

Wajah Zean berseri seri, ia senang Brian mengatakannya. "Tentu saja, aku ingin ke semua tempat yang indah ada disini." jawabnya seraya menyebutkan banyak daftar tempat wisata.

Brian hanya bisa tersenyum mendengar celotehan wanita itu, ia ingin sekali menarik Zean dan mencium bibirnya yang sangat cerewet itu.

"Bagaimana menurutmu, apa tempat yang aku sebutkan tadi bisa kita kunjungi besok?" tanya Zean.

"Banyak sekali sampai aku lupa apa saja yang kau sebutkan tadi." jawab Brian.

"Jangan menyebalkan Bri, tadi hanya sedikit yang aku sebutkan." ujar Zean merajuk.

"Baiklah akan kita coba besok, tapi aku pikir kau lebih baik memilih tempat wisata yang paling ingin kau kunjungi Zee. Aku tak ingin kau kelelahan karena kita harus melakukan perjalanan ke Indonesia lusa." kata Brian.

"Baiklah pak dokter, aku akan memikirkannya lagi nanti malam." jawab Zean.

Brian mengangguk, mereka kembali menikmati pemandangan di taman tempat resepsi pernikahan si kembar Sin.

*****

Happy Reading All...😘

Terpopuler

Comments

Isa Yaisa

Isa Yaisa

Jadi inget rinda dan andra "razia aku pak polisi"😊😊

2020-12-25

11

MiraDeN@y❤️❤️

MiraDeN@y❤️❤️

lanjut..😘😘

2020-07-13

2

DwSyni

DwSyni

ʜᴀɪ ᴋᴋ ᴀᴋᴜ ᴍᴀᴍᴘɪʀ ʟᴀɢɪ ɴɪ🦄
ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴍᴀᴍᴘɪʀ ʙᴀʟɪᴋ ʏᴀ ᴋᴋ🍀
ᴀᴋᴜ ᴜᴅᴀʜ ᴜᴘ ʟᴏ🐣

ꜱᴀʟᴀᴍ ᴅᴀʀɪ "ᴋᴜᴍᴏʜᴏɴ ᴛᴜɴɢɢᴜ ᴀᴋᴜ"

2020-07-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!