Hari-hari di sekolah terus berlalu dengan cepat. Mia
terus melaksanakan tugasnya sebagai guru dengan dedikasi tinggi, namun di balik
itu, perasaannya terus berjuang untuk tetap tersembunyi. Terutama, perbedaan
usia dan posisi mereka membuat Mia khawatir jika ada yang akan menyadari
perasaannya terhadap Farhan.
Mia sadar bahwa Farhan adalah siswa istimewa. Meskipun
masa lalunya penuh dengan trauma dan kesulitan, ia memiliki sikap yang positif
dan kemauan untuk belajar yang kuat. Meskipun sering terlihat malas, Farhan
selalu memberikan perhatian penuh saat Mia mengajar di kelasnya. Mia merasa
terharu dengan bagaimana ia tetap menghargainya sebagai gurunya, meskipun ia
tahu bahwa Farhan memiliki kisah yang rumit di baliknya.
Suatu hari, setelah kelas selesai, Mia memutuskan
untuk memberikan waktu ekstra kepada Farhan. Mereka duduk di meja belajar di
sudut ruangan kelas, sementara cahaya senja masuk melalui jendela. Mia
mengambil buku pelajaran komputer dan mulai menjelaskan beberapa konsep yang
sulit. Farhan mendengarkan dengan saksama, sesekali mengangguk sebagai tanda
pemahaman.
"Tahu nggak, Bu Mia? Saya belum pernah merasa ada
yang mau memberikan waktu sebanyak ini untuk saya," ujar Farhan dengan suara
pelan.
Mia tersenyum hangat. "Kamu memiliki potensi
besar, Farhan. Saya melihat semangat belajarmu dan saya ingin membantu kamu
meraih impianmu."
Walaupun Mia mencoba untuk tetap profesional dan
berfokus pada materi yang diajarkan, tetapi perasaannya terus berbicara di
dalam hati. Dia melihat mata Farhan yang tulus dan bahagia, dan itu membuatnya
semakin sulit untuk menyembunyikan perasaannya. Namun, Mia masih berusaha keras
untuk tidak menunjukkan apa pun yang bisa mengungkapkan perasaannya kepada Farhan.
Hari demi hari, Mia dan Farhan semakin dekat. Mereka
sering berbicara tentang hal-hal di luar pelajaran, tentang impian dan harapan
mereka. Mia merasa sangat terhubung dengan jiwa muda Farhan, dan seiring waktu,
dia mulai menyadari bahwa perasaannya tidak dapat dihindari lagi. Namun,
keraguan dan kekhawatiran tetap menghantuinya.
Suatu malam, Mia duduk di meja belajar di kamarnya,
menatap bintang-bintang di langit. Pikirannya melayang kepada Farhan dan
perasaannya yang semakin dalam. Dia memutuskan bahwa dia harus berbicara dengan
seseorang tentang perasaannya, seseorang yang bisa dia percayai.
Keesokan harinya, Mia mengunjungi sahabatnya, Lisa,
seorang guru yang lebih senior di sekolah tersebut. Dia merasa khawatir dan
bingung tentang perasaannya terhadap Farhan.
"Mia, kamu harus mengikuti hatimu," kata
Lisa setelah mendengarkan cerita Mia. "Cinta tidak mengenal batasan usia
atau posisi. Yang penting adalah bagaimana kamu berdua bahagia bersama."
Mendengar kata-kata Lisa, Mia merasa sedikit lega.
Namun, perjuangannya belum berakhir. Dia tahu bahwa langkah selanjutnya adalah
berbicara dengan Farhan, meskipun dia masih ragu bagaimana cara melakukannya
tanpa merusak hubungan guru-murid yang telah mereka bangun.
Kisah perjuangan Mia untuk menyembunyikan perasaannya
dan menjaga hubungan khusus dengan Farhan terus berlanjut. Tantangan besar
menantinya di depan, dan dia harus menemukan cara untuk menghadapinya dengan
bijaksana. Tapi, satu hal yang pasti, perasaan mereka berdua telah menjadi
bagian tak terpisahkan dari kisah yang berkembang di antara mereka.
Bagi Mia, menjaga jarak antara dirinya dan Farhan adalah cara untuk melindungi hatinya. Dan bagi Farhan,Trauma terdalamnya ialah hanya karena wanita yang di sayangnya berkhianat terhadapnya, maka dengan menutup diri dari semua wanita adalah caranya agar terhindar dari sakit hati kembali karena wanita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Classroom Of The Elite
Seneng banget nemu cerita ini, buat hari-hariku lebih berwarna! 😄
2023-09-02
7