"Kasian sekali nasibmu Haura, suami mana yang tega membiarkan istrinya menjajahkan kehormatannya?"
Jia berjalan ke arah Haura kemudian mengelus pelan rambutnya, Jia merasa bahwa Haura seperti anaknya sendiri, masih muda dan dia serasa throwback ke masa lalunya.
Haura tampak menangis, Jia dan Galih tahu, Haura sebenarnya adalah korban monopoli keadaan, keadaan memaksanya untuk tersenyum tapi air matanya mengalir deras di atas ranjang.
"Suami kamu sekarang kemana?" tanya Galih kepada Haura.
Haura menggeleng pelan, Jia beralih mengusap pundak Haura untuk menguatkannya. "Gapapa, menangis aja, Mbak tahu kamu tertekan."
"Suamiku menikah lagi Om, Mbak, dia membawa kabur uang tabunganku sehingga aku terpaksa meneruskan pekerjaan wanita malam ini, padahal aku sudah berniat berhenti," jelas Haura.
Lagi dan Lagi, Jia dan Haura dibuat tidak habis pikir, kejadian seperti ini terkadang terjadi di sekeliling kita, banyak wanita yang terpaksa menjual kehormatannya akibat ulah suami yang tidak bertanggung jawab.
"Lalu, kenapa kamu bisa dikejar-kejar?"
Haura mengusap air matanya. "Saya menolak melayani seorang Pria Kasar, dia menyiksa saya sehingga saya tidak sengaja melawan dan hampir membunuhnya, ternyata dia adalah Pria yang cukup berpengaruh, disaat saya kabur, saya bertemu dengan Om Garret."
Jia dan Galih kini paham titik poinnya, apa alasan dan latar belakang Haura. "Yasudah kalian menikah saja."
Haura dan Garret seketika menatap Galih kaget atas ucapannya itu yang membuat Galih mendelik.
"Loh kenapa, kan bener, supaya Garret bisa melindungi kamu yah menikah saja, lagipula Mansion Garret lah yang sesuai untuk kamu sembunyi sampai pria itu tidak bisa menemukan kalian lagi."
Haura menatap Garret sejenak. "Tapi Bang, dia sudah punya suami."
"Sudah cerai kan?"
Haura menggeleng. "Saya belum diceraikan baik secara Talak ataupun Hukum."
Galih mengusap wajahnya. "Suami kamu tuh modal tampang aja yah, saya heran kok ada manusia kayak dia."
Haura diam, Jia berusaha mencari solusi terbaik untuk keduanya yang membuat Jia terpikir sesuatu.
"Garret, kamu benar-benar ingin melindungi Haura?"
Garret mengangguk. "Entah kenapa saat pertemuan pertama kami, aku merasakan ada sesuatu yang berbeda kak, dia sebenarnya hanya seorang Bidadari yang terjebak dalam kehidupan malam."
"Kakak punya ide, bagaimana kalau kalian berdua pura-pura nikah saja, dan Garret selama itu kamu harus cari keberadaan suami Haura supaya dia bisa bercerai secara benar," jelas Jia memberikan jalur terakhir.
Haura dan Garret saling melempar pandangan, Haura tidak tahu harus berpendapat apa, kenapa ada orang baik seperti Garret, Jia dan Galih yang benar-benar ingin melindunginya.
"Baik, Kak, Aku setuju," jawab Garret yang membuat Jia dan Galih mengangguk.
......................
Kini Garret dan Haura berada di dalam mobil, Haura sudah selesai di make over oleh Jia karena memang kondisi Haura tampak berantakan.
"Mana jari kamu?'
"Buat apa, Om?"
Garret tidak menjawab, dia meraih tangan Haura kemudian memasangkan sebuah cincin. "Supaya keluarga saya percaya kalau kita sudah menikah, saya tidak tahu Haura, walau pernikahan ini pura-pura, saya merasa bahwa kamu adalah Bidadari yang saya cari."
"Tidak ada Bidadari yang datang dari seorang, Gadis Malam, Om," jawab Haura.
"Tidak Haura, Bidadari Surga bisa datang tempat manapun, bahkan dari tempat paling ternoda," jawab Garret.
Haura terdiam mendengar ucapan dari Garret entah kenapa dia merasa aman dengan Pria yang baru dia temui Dua Bulan lalu itu, dan itupun baru bertemu sekali.
Tok!
Suara ketukan jendela mobil membuat Garret dan Haura terhenyak dalam ke-diaman mereka, Garret melihat sosok pria berseragam sedang mengetuk pintu kaca mobilnya.
"Menunduk, Haura," pintu Garret menurunkan kaca mobilnya. "Maaf yah Mas, ada apa?"
"Permisi Pak, apakah Bapak pernah melihat Gadis ini, dia merupakan tersangka kasus penganiayaan dari Tuan Arash, salah satu Tokoh Bisnis terkenal, sekarang statusnya sebagai Buronan," ujar Polisi tersebut menjelaskan.
Garret melirik foto yang di tunjukkan polisi tersebut yang membuat Garret menelan ludahnya. "Maaf, Pak, saya tidak melihatnya."
"Yakin, Pak, apa Bapak tidak melihat Gadis ini di sekitar sini, dikarenakan sinyal GPS dari Ponsel Gadis itu berada di sekitar sini," jawab Polisi itu sekali lagi bertanya kepada Garret.
"Maaf, Pak, saya tidak pernah melihatnya, maaf saya sibuk, kalau saya pernah melihatnya akan saya beritahu," Garret tersenyum kemudian menutup kaca mobilnya.
Garret menjalankan kendaraannya meninggalkan area itu, yang membuat Haura langsung mengangkat kepalanya.
"Om, Polisi itu nyari aku? Astaga Om, aku gamau Om terlibat dalam masalah aku, ini udah berat banget," ujar Haura yang membuat Garret terdiam.
"Mana ponsel kamu?" tanya Garret yang membuat Haura mengeluarkan ponsel miliknya dari dalam tasnya.
Garret mengambil ponsel yang Haura berikan, dia membuka penyimpanan kartu ponsel itu dan mengeluarkan kartunya.
Tik! Haura mendelik saat Garret mematahkan kartu itu dengan jari jempol dan jari manisnya.
Garret menurunkan kaca jendela mobilnya kemudian melempar ponsel milik Haura ke arah sebuah sungai saat mereka melewati jembatan.
"Ponsel kamu sudah disadap oleh polisi, Arash sudah memasukkan laporan ini ke pihak kepolisian sehingga status kamu sekarang adalah tersangka," jawab Garret pada Haura. "Tampaknya saya gak bisa bawa kamu tinggal di Mansion saya yang ada di kota ini."
"Maksudnya?"
"Saya akan membawa kamu tinggal di Mansion di luar kota, tapi di sana ada Ayah, Ibu dan Adik saya beserta suaminya, saya harap kamu bisa beradaptasi dan menjalankan peran kamu sebagai istri saya," jawab Garret.
"Tapi sampai kapan?"
"Saya akan menyelesaikan kasus ini dengan cepat Haura, saya akan mencari bukti bahwa kamu tidak bersalah."
...----------------...
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Yuliana Purnomo
mantep Garret 👍 nolong nya gak setengah setengah
2024-12-13
0
Sri Puryani
garret orang yg baik
2025-02-03
0
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
ketemu sama suami nya nih
2023-09-04
0