Eps 04 | Persetujuan Haura

Haura terdiam sejenak saat tangannya di tahan oleh Garret, dia tidak tahu harus kemana sekarang dia hanya bisa diam sebelum Garret kembali berucap.

"Gimana kalau kamu ikut saya dulu, sekalian kamu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, saya punya apartemen di dekat sini, terlalu bahaya kalau malam ini kamu sendirian," tawar Garret yang membuat Haura tidak langsung menjauh.

"Tapi, Om-"

Garret meraih tangan Haura kemudian menggelengkan kepalanya. "Jangan menolak yah, saya gak tega ngebiarin kamu dalam bahaya."

Haura tidak punya pilihan lain, dia akhirnya setuju dengan penawaran Garret yang ingin membawanya ikut serta dengannya.

Garret menjalankan mobilnya pergi meninggalkan area itu, di sepanjang perjalanan Haura bercerita tentang apa yang terjadi dengannya Dua Bulan lalu termasuk cerita tentang Arash yang terjadi malam.

Tanpa sadar, Mobil Garret sudah tiba di depan sebuah bangunan apartemen yang membuat Garret mengajak Haura keluar dan masuk ke dalam Apartemennya.

Garret dan Haura berjalan masuk, mereka menaiki lift menuju lantai dua letak kamar Apartemen yang Garret miliki berada.

"Sudah jam tiga malam, kayaknya saya harus nginap disini aja," Garret melirik arlojinya kemudian menatap Haura sejenak.

Garret membuka pintu Apartemen menggunakan smart door miliknya kemudian mengajak Haura masuk.

"Kamu istirahat saja yah, malam ini," ujar Garret melepas jaketnya yang membuat Haura diam sejenak.

"Om tidur dimana?"

"Saya bisa tidur di sofa, kamu pakai aja ranjangnya," jawab Garret yang membuat Haura menundukkan kepalanya.

"Maafin saya yah Om, saya udah ngerepotin, saya janji, besok saya akan langsung pergi," ujar Haura yang membuat Garret mengulum senyum.

Garret berjalan menuju sofa dan duduk di sana. "Kamu mau kemana, saya akan bantu kamu menyelesaikan masalah kamu, jadi kamu tenang aja yah."

"Tapi-"

"Kamu berisik yah, Haura, sudah tidur saja, tidak usah terlalu dipikirkan," jawab Garret kembali melipat kedua tangannya kemudian mulai memejamkan matanya.

Haura hanya bisa diam kemudian menuju ranjang untuk tidur sementara Garret sudah mulai memejamkan matanya juga.

......................

"Kita ada dimana sekarang, Om?"

"Rumah Abang saya, saya mau minta pendapat dia tentang kamu, saya gatau harus gimana sekarang," jawab Garret pada Haura.

Setelah kejadian tadi malam, mereka berdua kini sudah berada di dalam mobil telat di depan rumah Galih dan Jia.

"Gapapa Om, biarin saya pergi aja, saya gak mau ngerepotin Om, lagipula Arash itu orangnya berbahaya," ujar Haura pada Garret.

"Nah itu kamu tahu, Arash orangnya berbahaya, maka dari itu saya membawa kamu bersama saya, saya tahu Arash itu siapa Haura," jawab Garret yang membuat Haura mendelik.

Garret tidak membiarkan Haura mengajukan pertanyaan lagi, dia langsung mengajak Gadis itu turun dari mobil dan berjalan ke depan pintu rumah Galih dan Jia.

Garret tampak mengetuk pintu tersebut perlahan yang kemudian dibuka oleh sosok Jia.

"Siapa-" Jia membuka pintu dan mendelik seketika. "Loh, Garret?"

Garret tampak berdiri dihadapan Jia bersama seorang Gadis yang masih tampak muda cukup jauh usia dibanding mereka semua.

"Kak Jia, aku mau ngomong sesuatu sama Kak Jia dan Bang Galih boleh gak, maaf aku kesini tanpa bilang-bilang dulu," jawab Garret yang membuat Jia mengangguk.

Jia mempersilahkan Garret dan Gadis itu untuk masuk ke dalam, Galih yang melihat kedatangan adiknya langsung berdiri.

"Loh Garret, kamu bareng siapa itu, ayok sini duduk dulu," Galih mempersilahkan keduanya untuk duduk. "Jia tolong bikinin minuman untuk Garret dan temannya yah."

"Sepertinya kamu ada masalah besar, ada apa Ret?" tanya Galih kembali yang membuat Garret menatap Gadis di sampingnya.

"Bang, ini Haura, dia adalah seorang wanita malam, dia sekarang tengah di kejar oleh seorang Pria Jahat karena hampir membunuh Pria itu, sebenarnya dia tidak sengaja Pria itu berlaku kasar, dan ternyata Pria itu punya aliansi yang besar, aku gak tega biarin dia sendiri di luar sana, aku harus gimana, Bang, apa aku bawa aja yah ke Mansionku, tapi alasan apa nanti aku sama Papa dan Mamaku, Bang?"

Galih mendelik, Jia yang mendengarkan ucapan Garret dari dapur hanya bisa diam kemudian keluar membawakan minuman untuk Garret dan Haura.

"Dek, kamu umur berapa, tidak usah takut, Abang ini Abangnya Garret, Abang bukan orang jahat kok," tanya Galih bertanya kepada Haura yang mengangguk.

Haura mengangkat kepalanya takut kemudian menatap sekilas Garret dan Galih. "Dua Puluh Dua Tahun, Om."

"Lah masih muda sekali adek ini, Hampi setengahnya umurmu Ret," Galih tampak bergurau sejenak yang membuat Jia menepuk pundak suaminya.

"Haura gausah takut yah, panggil Mbak aja, Mbak namanya Jia, maaf kalau Mbak lancang, Haura kenapa bisa jadi wanita malam, masih muda loh kamu dek."

Haura tampak ragu, dia harus menceritakan kehidupannya kepada Jia dan Galih, apalagi menurut Haura keduanya adalah orang baru, tapi Garret berusaha meyakinkan Haura bahwa Galih dan Jia adalah orang baik.

"Aku terpaksa Mbak, aku dan suamiku menikah muda, suamiku terlibat pinjaman dan kamu dikejar rentenir, untuk mendapatkan uang dalam waktu singkat, suamiku menjualkan kepada seorang mucikari untuk menjadi wanita malam," jawab Haura yang membuat Jia dan Galih tertegun.

......................

TBC

Terpopuler

Comments

Defi

Defi

Gareth semoga bisa menjadi pelindung Haura

2023-10-06

0

Afternoon Honey

Afternoon Honey

menarik nih ceritanya, lanjut menyimak membaca

2023-10-03

0

ᴳᴿ🐅ᴹᴿˢ᭄𝕬ⁿᶦᵗᵃₚᵣₐ𝒹ᵢₜₐ🤎𝓰ₐₙⱼi

ᴳᴿ🐅ᴹᴿˢ᭄𝕬ⁿᶦᵗᵃₚᵣₐ𝒹ᵢₜₐ🤎𝓰ₐₙⱼi

seorang suami yg harus y menjadi panutan dlm rumah tangga, malah tega menjual istri y k muci kari
subuh jaga sekali suami mu itu, seharus y km di berikan nikmatvsurga dunia oleh suami mu bukan malah kumbangan neraka

2023-09-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!