Daniel dan Andreta keluar dari ruangan tersebut dan langsung bergegas untuk pulang ke rumah
Sesampainya mereka dirumah, Andreta menuju ke kamarnya tanpa berbicara apa-apa
"Andreta kenapa ya? tidak seperti biasanya, apa dia sedang sakit?, ah sudahlah, nanti aku tanyakan sebentar saja ketika makan malam" Batin Daniel
"Tuan, malam ini akan makan apa?" Tanya Bibi
"Seperti biasanya saja bi, aku akan langsung ke kamar, nanti akan turun kalau makan malam, ada sedikit pekerjaan yang harus di kerjakan"
"Baik tuan, Bibi permisi dulu"
"Iya"
Daniel pun berjalan ke kamarnya untuk melihat beberapa pekerjaan yang sudah menunggunya, Daniel mengambil laptopnya dan membuka beberapa email yang masuk, mata Daniel melebar saat melihat satu email yang berisikan pembatalan kerjasama dengan perusahan asing
"Apa ini, kenapa bisa di batalkan? pasti ada sesuatu yang tidak beres, baru satu hari saja di tinggalkan sudah ada yang mencoba untuk main-main di belakang ku ya, jangan panggil aku Daniel jika aku tidak bisa mengembalikan itu semua"
Tidak perlu di ragukan lagi kemampuan Daniel dalam bidang Bisnis karena dia lulusan S2 Universitas yang ada di German
Daniel mengambil ponselnya dan menelfon Jelita sekretarisnya
(Via Telepon)
"Hallo Pak?"
"Jelita, kenapa perusahan asing bisa membatalkan kerjasama dengan kita?"
"Saya juga tidak tahu Pak, kata mereka kita memalsukan data perusahan Kita"
"Apa memalsukan data perusahan? Wah ini ada yang tidak beres, ada yang mencoba bermain dengan ku di belakang, kalau begitu besok, tolong atur lagi jadwalku akan di adakan rapat ketika saya sampai di kantor"
"Baik Pak, Saya akan atur kembali jadwal bapak"
"Terima kasih jel"
Daniel mengakhiri panggilan tersebut, Daniel melihat ke arah jam yang ada di dinding kamarnya, ternyata sudah jam 7 malam, itu tandanya waktu untuk makan
Daniel keluar dari kamarnya dan berjalan turun kebawah untuk makan malam
"Andreta tidak ada di meja makan? apa dia sudah tidur?" Batin Daniel
Daniel mencoba bertanya kepada Bibi yang masih mengatur makan malam mereka
"Bi? Bibi melihat Andreta?"
"Bibi belum melihat Nona Andreta tuan, karena sedari tadi Bibi di dapur"
"Ah begitu yaa, ya sudah akan aku coba untuk melihat di kamarnya"
"Iya tuan, Bibi kembali ke dapur dulu"
"Iya bi"
Daniel berjalan menuju ke kamar Andreta
Tok...
Tok...
Tok...
"Andreta? ayo keluar makan malam"
"Andreta? kamu di dalamkan?"
"Kenapa tidak ada jawaban?"
"Ah aku masuk saja"
klekkkkk
Daniel membuka pintu dan mendapati Andreta sudah tertidur
"Ternyata sudah tidur" Berjalan menuju tempat tidur
Daniel hendak merapihkan selimut Andreta tiba-tiba Daniel merasa ada yang aneh dari Andreta, Daniel menempelkan tangan kanannya di dahi Andreta
"Astaga, badan Andreta panas sekali, pasti ini gara-gara kejadian tadi, Fasya kamu sungguh keterlaluan"
Daniel keluar dari kamar Andreta karena ingin mengambil air dan handuk untuk mengompres dahi Andreta agar panasnya bisa turun
"Bi tolong panggilkan dokter pribadi saya ya"
"Siapa yang sakit tuan?" Tanya Bibi dengan heran
"Andreta bi, tiba-tiba badan dia panas sekali aku takut, dan ini pasti ada kaitannya dengan kejadian tadi"
"Hah? kejadian tadi?" Tanya Bibi semakin penasaran
"Iya bi, tadi Andreta di bawah oleh orang-orang Fasya, Andreta di siksa dan di ikat sampai tidak bisa bergerak"
"Apa?" Bibi terkejut saat mendengar apa yang di katakan Daniel
"Terus Nona Fasya dimana sekarang?" Lanjutnya
"Fasya dan orang-orangnya di bawah ke kantor Polisi, untungnya sebelum berangkat, aku sempat Telepon Polisi untuk ikut dengan ku, kalau hanya aku sendirian saja, aku tidak akan tahu akan jadi apa aku disana"
"Ah syukurlah kalau begitu, Nona Fasya sudah keterlaluan, kalau sampai terjadi apa-apa dengan Nona Andreta apa dia mau tanggung jawab?" Bibi ikut kesal saat mendengarkan pernyataan Daniel
"Ya sudah bi, aku ke kamar Andreta dulu ya, tolong telepon dokter pribadiku bi"
"Baik tuan"
Daniel berjalan ke arah kamar Andreta dan Bibi menelpon dokter pribadi Daniel
"Apa yang sebenarnya terjadi dengan kamu sayang?, aku tidak bisa melihat kamu seperti ini" Mata berkaca-kaca
"Ayolah cepat sembuh, nanti kita ke pantai lagi sesuai dengan janjiku"
Tidak lama kemudian dokter pribadi Daniel datang
"Selamat malam dok"
"Selamat malam tuan Daniel, maaf saya akan memeriksa keadaan nona Andreta dulu"
"Iya silahkan dok"
Dokter memeriksa keadaan Andreta, dokter mengerutkan dahinya, Daniel yang melihat dokter mengerutkan dahinya langsung khawatir dengan keadaan Andreta
Selesai memeriksa keadaan Andreta, dokter mengajak Daniel untuk berbicara di luar dan dokter menjelaskan semua kondisi Andreta kepada Daniel
"Jadi dok?" Tanya Daniel dengan penasaran
"Di dalam perut Nona Anderta terdapat pendarahan yang hebat"
"Apa dok, pendarahan?" terkejut
"Kenapa bisa ada pendarahan?" Lanjutnya
"Itu di karenakan perut Nona Andreta terbentuk dengan barang keras atau bisa jadi ada yang memukul perutnya, dan harus di lakukan tindakan operasi, kalau tidak di lakukan bisa saja nyawa Nona Andreta akan menjadi taruhannya"
"Baik dok saya mengerti"
"Saya akan memberikan resep obat untuk mencegah kontraksi yang ada di dalam perut Nona Andreta"
"Baik dok, Saya akan segera menebus obat itu"
"Ok, kalau begitu saya permisi dulu, selamat malam"
"Selamat malam dok"
Di depan pintu kamar Andreta, Daniel menahan emosinya sejak tadi, sampai airmatanya jatuh membasahi wajahnya, tapi demi Andreta Daniel akan menahan semua emosinya
Daniel masuk ke dalam kamar dan melihat Andreta sudah bangun
"Sudah bangun sayang?"
"Iya aku sudah bangun, aw kok ini sakit sekali" Andreta merasa kesakitan di bagian perut
Daniel menunduk dan lagi-lagi airmatanya jatuh, Daniel merasa bersalah karena tidak bisa menjaga Andreta dengan baik
"Kamu kenapa? kenapa menangis?" Mengangkat wajah Daniel
"Maafkan aku Andreta" Menatap mata Andreta
"Aku tidak bisa menjaga kamu dengan baik, kamu seperti ini karena aku Andreta" sambil memukul kepalanya sendiri
"Ssttttt jangan berbicara seperti itu Daniel, jangan merasa bersalah juga, disini aku yang seharusnya meminta maaf karena aku kamu bisa seperti ini"
"Tidak-tidak Andreta aku yang sudah janjikan sama kamu kalau aku akan menjaga kamu, kamu punya hak untuk menjauh dariku Andreta, karena aku bukan lelaki yang tak pantas untukmu"
"Tidak Daniel, aku tidak akan pergi dari samping kamu, apapun permasalahannya akan kita hadapi secara bersama-sama, sekalipun Fasya yang akan merusak kebahagiaan kita, aku akan tetap berada disamping kamu"
"Terima kasih Andreta" Memeluk Andreta
"Iya Daniel, besok kita ke rumah sakit yaa untuk pemeriksaan selanjutnya"
Daniel terkejut saat mendengarkan apa yang di katakan Andreta kepadanya
"Kenapa kamu bisa tahu akan hal ini?"
Andreta menceritakan kenapa dia bisa mengetahui hal tersebut
~Flashback ON~
Selesai pemeriksaan dokter mengajak Daniel keluar untuk menjelaskan kondisi Andreta yang sebenarnya
Setelah mereka keluar, ternyata Andreta sudah bangun terlebih dahulu, Andreta bangun dari tidurnya dan berjalan menuju balik pintu, Andreta menahan sakit di bagian perutnya karena benturan yang terjadi sehingga mengalami pendarahan yang hebat
Dokter menjelaskan hasil pemeriksaannya kepada Daniel, sedang Andreta yang berada dibalik pintu masih mendengarkan dengan baik apa yang di katakan dokter kepada Daniel, mata Andreta melebar, tangan kanannya menutupi mulutnya dan tangan kirinya menahan rasa sakit di perut, selesai dokter menjelaskan semuanya itu, Andreta kembali di tempat tidurnya dan berpura-pura tidak mengetahui hal tersebut sampai Daniel kembali masuk ke dalam kamar.
~Flashback OFF~
Haii-Haii semuanya jangan lupa untuk baca yaa, dan juga jangan lupa untuk meninggalkan sejak dengan cara Like, comment dan juga rate nya yaa + Vote author juga, thank'u. Tuhan Memberkati
Mohon untuk memberikan kritikan, saran, masukan dan apabila ada kesalahan dalam penulisan kata di atas mohon untuk di maafkan, Karena author juga manusia hehehe, Enjoyyy
Salam Kasih
Tia M
Jangan lupa mampir di novelku yang lain yaa
BEST FRIEND
AKU MERINDUKANMU AYAH
GOD'S TIME IS SURELY THE BEST
tinggalkan jejak di sana, aku tunggu 💜💜
Happy reading semuanya, semoga hari ini menyenangkan🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Berdo'a saja
emmmmm
2021-11-12
0
Ida Blado
ada barang keras di dalam perutnya, akibat pukulan,,, dn mengalami kontraksi,,, aq pikir istilah kontraksi hanya untuk org hamil doang
2021-05-22
4
ayyona
lagi 😍
2020-07-31
2