Sebuah Perjanjian

Terlihat Arsen sudah memegang sebuah cincin emas putih dilapisi dengan permata indah.Kaila pun mengulurkan tangan dan memberikan tangan kanannya dan disambut dengan hati hati oleh pria berwajah dingin tapi rupawan itu,dan cincin tersebut berakhir tersemat di jemari manis milik Kaila.

Begitu pun sebaliknya,kini berganti dengan Kaila yang menyematkan cincin satunya di jemari milik Arsen.

" Ayo sekarang dikecup tangan suaminya,mbak kaila,karena sekarang sudah sah menjadi suami istri,sebaliknya mas Arsen juga sudah bisa kecup kening mbak kaila." Ucapa pak penghulu

Kaila maupun Arsen pun kini saling tatap satu sama lain,tergambar jelas raut wajah tak suka di masing masing mereka terlebih arsen,dia yakin jika pria yang sudah menjadi sah suaminya itu pasti ingin protes,sehingga dia berinisiatif terlebih dulu melayangkan protes sebelum keduluan suaminya itu.

" Sebaiknya enggak per------"

Baru saja kaila ingin melakukan penolakan,namun dia terlebih dulu dikejutkan dengan tindakan Arsen yang tiba tiba saja langsung menangkup kedua pipi Kaila.tentu saja hal itu membuat kaila bingung,namun detik berikutnya pandangan mereka kembali bertemu,Sorot mata tajam itu seakan menitah supaya kaila diam dan menurut.

Cup

Dan sebuah kecupan hangat pun langsung bisa Kaila rasakan di keningnya.sontak saja membuat Kaila merasakan sebuah desiran halus yang menjalar di seluruh tubuhnya.membuat badan nya seakan sulit di gerakan dan napasnya seakan tercekat.apalagi melihat Arsen yang perlahan mendekat dan mengikis jarak diantara mereka berdua ,tubuh pria itu agak miring tepat kesamping,sehingga orang melihat seperti ingin mencium bahkan sangking gugupnya Kaila sampai memejamkan matanya.

" Mata Lo kenapa merem gitu,Lo nggak lagi Ngarep gue bakal cium bibir Lo itu kan?" Bisik Arsen tepat ditelinga Kaila yang langsung saja membuat Kaila membuka matanya lebar lebar.

Bahkan Jarak mereka saat ini sangatlah dekat,Kaila bisa merasakan aroma nafas Arsen yang berbau Mint itu menyerpa kulitnya,membuatnya spontan langsung menahan napas karena merasakan malu luar biasa,dan mungkin saja pipinya sudah merah seperti tomat.

Arsen menyunggingkan sudut bibirnya menatap remeh kearah Kaila.

" Jangan Berharap Pernikahan ini akan menjadi pernikahan yang bahagia seperti pada umumnya,justru sebaliknya akan Gue buat pernikahan ini Seperti dineraka dan Lo akan menyesal,karena sudah berani masuk ke dalam kehidupan gue Arsenio Kalandra Artasena." Bisik Arsen dengan Luga dan penuh penekanan sambil menampilkan seringai Licik

Deg

Jantung Kaila tiba tiba berdegub kencang mendapat ultimatum dari pria yang saat ini sudah sah menjadi suaminya.

Usai perbincangan antar orang tua selesai,Arsen langsung memboyong istrinya pulang di kediaman utama keluarga besar Artasena.

Ceklek

" Selamat datang Dikeluarga barumu kaila,keluarga Artasena." Seru Roynald sang papa mertua.

"Wah gede juga ya rumah nya,kayak hotel bintang lima aja." Seru Kaila sambil menatap takjub pada bangunan rumah mewah berlantai dua tersebut

" Norak banget Lo..." Cetus Arsen usai turun dari mobil dan berlalu begitu saja melewati Kaila yang memberengut kesal dengan ucapannya barusan

" Huuu dasar cowok nyebelin.." sahut Kaila tak kalah kesal

Roynald menggelengkan kepala melihat sikap putranya tadi

" Kaila pulang aja deh om,kaila nggak betah disini." Ujar Kaila dengan mimik wajah terkesan sedih

" Udah nggak usah didengerin,suami kamu tadi cuma bercanda."

" Tapi kaila pengennya pulang balik kerumah ibu aja om."

" Nggak boleh gitu dong kaila,kamu kan sekarang sudah jadi istrinya arsen jadi rumah ini sekarang rumah kamu juga." Ucap Roynald dengan lembut berusaha mengambil hati menantunya

" Tapi om---"

" Udah ayo kita masuk ."Ajak Roynald dan mendapat anggukan kepala oleh kaila

Ya Roynald mempersilahkan menantu barunya masuk ke dalam rumah istanannya.

" Ayo masuk kaila." titah sang papa mertua

" Iya Om terimakasih banyak atas sambutannya." Ujar Kaila dengan sopan

" Kok manggilnya om,papa dong kan kaila sekarang udah resmi jadi menantu papa,istrinya Arsen.iya kan sen...?" Ujat Roynald sambil iseng menggoda putra semata wayangnya itu

" Terserah lah papa mau bilang apa,Arsen langsung masuk kamar aja." Cetus Arsen yang langsung nyelenong pergi begitu saja

" Huh dasar pria arogan dan menyebalkan." Gumam Kaila menggerutu kesal dan bersidekap dada,sedangkan Roynald melihat kelakuan anak dan menantunya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.

" Kalau begitu Kaila juga ikut istirahat ya Om,ehh Pa.." Ucap Kaila yang kembali meralat ucapannya yang masih belum terbiasa.

" Kalau boleh tahu kamar kaila dimana ya pa?" tanya kaila

" Lhoh gimana sih,kok malah tanya dimana kamarnya segala." ucap Roynald dengan bahasa ambigunya

" Ma maksud papa..?" tanya Kaila dengan wajah bingugnya.

" Kamu kan sama Arsen sudah sah jadi suami istri,itu artinya kamar Arsen kamar kamu juga."

" Ja jadi saya harus satu kamar sama dia pa.?" Protes Kaila.

Roynald pun tersenyum lalu menganggukan kepalanya.

" Benar sekali kaila,segera susul masuk ke kamarnya suami kamu."

Dengan langkah gontai,Kaila berjalan menuju anak tangga dan menapaki satu persatu anak tangga tersebut.dan tibalah Kailah didepan pintu kamar tidur yang dia yakini adalah kamar dari suaminya.

Ceklak....

Puk

Kaila sedikit kelimpungan dengan serangan tiba tiba yang berhasil menimpuk keningnya dengan sebuah bantal sofa disana

" Huhhh..bisa sopan dikit nggak sih.!" Ketus Kaila dengan wajah memberengut usai menutup pintu kamar terebut.

" Ck..memangnya Lo siapa hah?" Ketus Arsen

" Aku kan istri kamu.Situ amnesia ya.?" Kaila tak mau kalah mencibir.

Arsen pun Langsung beranjak dari ranjang kingsizenya,lalu perlahan mendekat kearah Kaila yang tiba tiba saja mendadak gugup karena melihat tatapan Arsen yang gelap dan terlihat tajam itu.

" Ma mau apa kamu,ja jangan mendekat." Seru Kaila dengan mimik wajah takut ,sambil memundurkan langkah kakinya.

Arsen tetap maju,bahkan kini semakin mengikis jarak diantara mereka.

Grep.

" Lepas...!" Kaila menyentak tangan Arsen yang tiba tiba saja mencekal lengannya saat dia akan kabur keluar.

" Mau kemana?" Seru Arsen sambil menampilkan seringai licik

" Lepasin aku arsen,jangan macam macam ya kamu,aku ini masih perawan.!" Ketus Kaila

Membuat Arsen Terkekeh mendengar ucapan barusan yang keluar dari mulut istrinya.

" Oh ya ?masa?"

" Lepasin aku nggak! Atau aku akan teriak biar papa kamu denger kalau putra semata wayangnya sedang melakukan KDRT." Sembur Kaila dengan menekan kata KDRT

" Teriak aja kalau Lo berani,sekali saja Lo berani teriak maka gue nggak bakal segan segan buat nyium Lo ,mau Lo.?"

" Hiiii amit amit..dasar cowok mesum.!" sahut Kaila sambil bergidik ngeri melihat tatapan arsen yang terlihat menyeringai

" Kenapa ?takut..?" Cibir Arsen yang semakin berani lebih merapatkan tubuhnya,pada kaila rupanya pria itu hanya ingin menjahili istrinya

" Awas jangan macam macam ya kamu.!" Sembur Kaila sambil melotot ketika arsen mendorong pelan tubuhnya hingga membentur dinding dibelakangnya lalu tangan satunya pria itu mengunci dirinya

" Kenapa gugup kayak gitu hmm?mau teriak?ayo teriak aja kalau Lo berani?" Ujar Arsen dengan suara Lirih dan sedikit parau sedangkan tatapan matanya yang gelap yang berkabut membuat Kaila gugup setengah mati

" Arsen minggir nggak kamu..!"

Arsen semakin berani tanpa menghiraukan ucapan Kaila,tangan besarnya mulai merambat ke pinggang ramping Kaila yang masih terbalut rapi dengan gaun pengantinnya dan menampilkan bagian lekuk tubuhnya yang aduhai,padat dan juga terlihat sangat sintal.

" Emm kalau memang Lo masih perawan..kayaknya boleh juga." Ujar Arsen sambil tersenyum licik

" Toolong toooooo-"

Cup

Dengan cepat bibir Arsen membungkam bibir Kaila yang berteriak minta tolong,kaila pun merasakan ada benda kenyal menempel dibibirnya,membuat kedua bola matanya langsung melotot.meski hanya menempel saja dan tak ada pergerakan apapun di bibir mereka namun,hal itu mampu membuat tubuh Kaila membeku seketika

Sedangkan Arsen Pria itu pun ikut diam,keduanya pun saling tatap satu sama lain dan tatapan mereka saling mengunci satu sama lain,terlihat mereka sedang bergelut dengan pikirannya masing masing.

Perlahan bibir Arsen yang semula hanya menempel di bibir ranum milik Kaila itu mulai bergerak,Arsen lalu ******* bibir ranum kaila dengan lembut .tentu saja membuat kaila terkejut bukan main namun Kaila tak berani berontak tubuhnya seakan membeku.

Satu detik

dua detik

Tiga detik

Saat Kaila mulai terhanyut dengan perlakuan lembut milik Arsen,tiba tiba saja Arsen menyudahi kegiatannya,tangan kanannya pun terulur mengusap bibir kaila yang telihat sedikit basar karena ulahnya tadi.

" Lumayan manis juga ternyata.." Lirih Arsen dengan tatapan berkabut penuh gairah yang tidak terbaca

Buru buru Kaila berlari masuk ke kamar mandi,usai Arsen melepaskan cekalannya,sedangkan Arsen pria itu terlihat menyunggingkan senyum licik di bibirnya.

Brak..

Dengan Keras Kaila langsung membanting pintu kamar mandi usai masuk ke kamar mandi tersebut dengan perasaan dongkol dan kesal bukan main.

" Dasar cowok mesum,itu kan ciuman pertamaku .huhuhu hiks dia udah ambil ciuaman pertamaku.." Ucap Kaila sambil mengusap usap bibirnya didepan cermin

.

.

Arsen melirik ke arah kamar mandi,usai melihat Kaila yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya menggunakan bathrobe.sepertinya gadis itu usai membersihkan diri.

Kaila melengos begitu saja melewati Arsen berpura pura bersikap acuh padahal dalam hatinya sangat malu kesal,dia pun mengambil koper mini miliknya dan mengambil baju tidur baby dol yang bergambar doraemon dan kembali masuk kedalam ruang ganti.

" Ck..doraemon dasar bocil kampungan." Cetus Arsen setelah selang beberapa menit Kaila keluar dari ruang ganti.

" Ehh mau ngapain Lo.?"

" Tidur." Balas Kaila singkat

" Siapa yang suruh Lo tidur di ranjang gue.?"

" Terus aku tidur dimana arsen,aku lelah udah ngantuk banget ini." Rengek Kaila yang memang benar sekali merasakan tubuhnya sangat lelah hari ini

" Enggak enggak enggak.Lo tidur disofa sana gue tidur disini.!"

" Astaga ngalah dikit napa jadi cowok,masa iya aku tidur disofa,kamu aja sana yang tidur disofa.."

Brukk

" Hmm nyamannya...." Gumam Kaila yang langsung saja menghempaskan tubuhnya diatas kasur empuk milik Arsen

Pria itu sampai berjingkat kaget melihat tingkah absurd istrinya itu,dia tidak habis pikir ternyata nyali istri dadakannya ity cukup lumayan gede juga,karena nggak ada takut takutnya dengan dirinya apalagi setelah istilah insiden beberapa jam barusan,biasanya cewek kan agak drama drama dikit sok jaim atau apa gitu ini malah kesannya seolah tak terjadi apapun

" Heh..bangun Lo siapa yang ngijinin Lo tidur di ranjang gue.!"

" Pelit Amat sih kamu sen,jangan pelit pelit napa entar nanti kuburan kamu sempit Lhoh." Balas Kaila

Kedua mata elang Arsen langsung melotot mendengar ucapan yang keluar dari istrinya barusan

" Udah berani nyumpahin gue Lo!"

Kaila memutar bola matanya,lalu mengganti posisi duduk berhadapan dengan suaminya yang masih memangku laptop

" Iya iya bawel." Cetus Kaila sambil menggelung rambut panjang miliknya dengan asal,sehingga menampilkan leher jenjang putih miliknya.

Glek

Melihat pemandangan didepannya tanpa sadar membuat pria itu menelan ludahnya sendiri,namun dengan cepat pria itu mengenyahkan pikiran pikiran kotornya.

" Tunggu."

Kaila yang akan beranjak dari ranjang tersebut mengurungkan niatnya,saat Arsen menghentikan langkahnya.

" Apalagi sih." Ucap Kaila sambil memberengut kesal

" Ini Lo baca dulu." Arsen menyodorkan sebuah lembar kertas yang berisi tentang sebuah perjanjian.

" Apa ini.?"

" Surat perjanjian."

" Hah?surat perjanjian?" Kaila melongo sambil menerima selembar kertas ditangannya

" Udah langsung baca aja,nggak usah cerewet terus tanda tangani dibagian samping atas nama terang Lo."

Kaila menyebikan bibirnya lalu mulai membaca isi surat perjanjian tersebut yang isinya.

Poin pertama : Tertulis jika Pernikahan ini hanya berlaku sampai kurang lebih enam bulan.dan pihak pertama maupun pihak kedua tidak boleh saling jatuh cinta,apa bila salah satu ada yang melanggarnya tetap yang salah adalah pihak kedua,dan pihak kedua adalah Kaila

Poin kedua : Tidak boleh mencampuri urusan pribadi masing masing,pihak pertama bebas melakukan apapun tanpa ada yang mengganggu gugat,sedangkan pihak pertama boleh protes pada pihak kedua jika dirasa pihak pertama tidak sesuai dengan jalan pikirannya.( poin kedua astaga luar biasa egoisnya pihak pertama)

Poin ketiga : Tidak boleh ada kontak fisik diantara mereka,kecuali kalau sedang kepepet atau unsur ketidaksengajaan yang dilakukan pihak pertama itu akan dianggap lumrah dan sah sah aja karena pihak pertama yang memegang kendali penuh.

Poin Terakhir : Harus berpura pura bersikap layaknya pasangan suami istri hanya didepan keluarga besar,diluar itu masing masing tidak boleh mencampuri urusan pribadi masing masing dan jika ada yang melanggar maka salah satu pihak boleh menggugat cerai.

Kaila menghela nafas kasar usai membaca isi Kontrak surat perjanjian terusan,hal itu tak lepas dari pandangan Arsen yang terlihat menarik sudut bibirnya.

" Bentar bentar dalam surat perjanjian pranikah ini apa keuntungan yang aku dapat ?" tanya kaila sebelum mengambil keputusannya

" Ck...bawel amat sih Lo...denger ya gue nikah sama Lo kan karena terpaksa tuh,supaya gue bisa nyelametin nama baik keluarga besar gue dan juga nama gue masih tetap aman dari daftar warisan bokap gue,sedangkan Lo ,kan bisa untung tuh nikah sama gue buat balas dendam sama siapa mantan pacar Lo yang nggak jelas itu yang udah ninggalin Lo nikah jadi kita impas kan.!" Ucap Arsen dengan Lugas

" Tetap saja kan disini yang dapat keuntungan banyak tetap kamu,pokoknya aku nggak mau nikah lama lama sama kamu,dan juga aku mau minta ganti rugi." Cetus Kaila dengan nada menantang

" Ohh shitt...oke baiklah sesuai surat perjanjian tadi, kita nikah hanya berlaku sampai kurang lebih enam bulan,setelah Itu kita bisa cerai,dan gue bisa kasih Lo imbalan dengan bayar jasa Lo gimana.?" Arsen mencoba negosiasi

" Wah ide bagus itu boleh juga,tapi beneran ya Kamu nggak bohong.?" Sahut Kaila dengan wajah bersemangat

" Iya terserah Lo minta uang berapa terserah,yang terpenting selama Lo jadi istri gue Lo harus nurut sama perintah gue paham Lo?!"

" Itu mah gampang asal permintaanku juga kamu penuhi." Balas Kaila

" Apa'ann?"

" Gimana kalau kamu kasih aku modal buat buka usaha bikin Rumah makan,setuju nggak.?" Tawar Kaila yang memang dari dulu ingin mewujudkan keinginan ibunya yang ingin membuka rumah makan milik sendiri bukan seperti sekarang yang hanya bisa menyewa lapak berukuran kecil untuk mengais rezeki

" Oke boleh juga,tapi Lo harus nurut semua apa kata gue.!"

" Siap.Oke deal yach." Balas Kaila sambil mengulurkan jari kelingkingnya

" Deal.." Sahut Arsen yang membalas dengan menautkan jarib kelingkingnya juga pada jari Kaila.

" Buruan tanda tanganin kalau udah Lo baca.!"

" Iya iya bawel." Cetus Kaila dengan kesal lalu langsung menandatangani isi kontrak perjanjian tersebut

" Nih ...." Kaila menyodorkan lembar kertas itu kembali pada Arsen,dan arsen pun menerimanya lalu melihat sebuah tanda tangan kaila sudah di bubuhkan disana

" Good job.." Ucap Arsen dengan senyum liciknya." Udah tidur disofa sana." Usir Arsen selanjutnya

Kaila memutar bola mata sambil menyebikan bibirnya." Huh dasar Pria egois." Dengusnya lalu beranjak sambil menenteng satu bantal di tangannya.

Bersambung

Jangan lupa kasih dukungannya jika suka

Happy reading

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

disini yg dirugikan Kaila demi menjaga nama baik kluarga Arsen, harusnya Kaila yg menuntut Arsen minta bayaran yang besar bukan sebaliknya thor

2024-09-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!