"Sophia, sudah siap?"
Sophia adalah penyayi pop yang terkenal, sorot lampu terus saja meneranginya yang menjadi pusatnya, tak ada satu jiwa pun yang dapat lepas dari keindahan itu. ketika dia bernyanyi semuanya menikmati nyanyi itu bahkan ada yang sampai hanyut ke dalamnya, menangis dan berlinang air mata. Sophia adalah artis muda yang namanya sudah memuncak melewati artis artis terdahulunya, semua orang berlomba lomba untuk mendapatkan perhatiannya dan begitu pula lawan jenis yang menyukainya, mereka memamerkan harta dan kekayaan untuk menarik minatnya. bahkan para paparazi selalu mengganggu kehidupannya, sudah tak ada lagi rahasia yang bisa ia sembunyikan lama lama dari para paparazi itu.
Tapi Sophia yang muncul di YouTube, Tik tok atau pun media sosial lainnya bukanlah dirinya sesungguhnya, itu hanyalah karakter yang ia buat untuk menutupi karakter sesungguhnya, ratusan ribuan karakter telah ia buat ke setiap orang, hingga ia menemukan yang paling menonjol, akhirnya muncullah sosok Sophia yang sekarang di sukai semua orang. sosok Sophia begitu sempurna seakan sebuah malaikat di mata penggemarnya yang fanatik.
saat itu Sophia Sedang di kamar hotelnya dan menyetel musik klasik mengunakan headphone, musik klasik dengan nada nada dansa, ia bergumam sendiri sambil menutup matanya. seharusnya ia sedang istirahat hari itu setelah pertujukan tapi baginya istirahat adalah ketika ia bisa menjadi dirinya. Sophia berdiri dari kursinya mengangkat tangannya seakan sedang berdansa dengan seorang pangeran, langkahnya yang bergerak sesuai nada, sambil bergumam dengan musik yang selaras. melakukan itu terkadang bisa membuat perasaannya lebih baik, lalu tarian itu di akhiri dengan dirinya yang menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur besar hotel dengan berakhir menatap langit-langit ruangannya.
"lampu sorot itu memuja keberhasilan ku, dengan kilau kilau yang megah, ribuan lampu itu di tujukan kepada ku, dan inilah aku seorang yang mendapatkan perhatian dunia. tapi kenapa aku selalu merasa kesepian? karakter yang ku bangun dengan penuh ke hati hati an demi mencapai perhatian dunia, bukankah itu yang ku inginkan. Tapi entah kenapa Rasanya semua Hampa, seakan ada suatu lobang besar di tubuhku yang tak kutahu Apa artinya"
Sophia berakhir ketiduran dengan posisi itu sampai paginya ia menemukan dirinya di bangunkan oleh managernya, Olivia
"Sophia" panggilnya dengan lembut
cahaya matahari yang masuk ke matanya membuat silau dirinya dan membangunkannya dari tidurnya, seperti putri tidur yang baru bangun dari tidur panjangnya tetapi terlihat ceroboh dengan headphone yang masih di kepalanya
"duh tak baik memakai headphone sang kamu tertidur, kamu tak ingin itu meledak di kepalamu kan?" ucap Olivia. Olivia adalah satu satunya orang yang bisa di bilang paling dekat dengan Sophia tetapi ia juga tak pernah tau karakter Sophia yang sesungguhnya "mari mempersiapkan dirimu untuk jadwal hari ini..."
Sophia lahir di keluarga kalangan atas dengan dua kakak laki-laki yang tak begitu dekat dengannya, ayahnya menyibukkan diri dengan pekerjaan dan ibunya meninggal saat melahirkannya. terkadang kakak nya menyalah dirinya atas kematian ibunya yang membuat Sophia trauma dengan masa kecilnya. kakak nya yang kedua adalah anak tiri dari istri ke dua yang dulu hanya menjadi istri simpanan ayahnya. kakaknya yang kedua selalu mendapatkan hasutan untuk mengambil hak dari kakak pertama hingga pertarungan mereka membuat Sophia memutuskan untuk tinggal jauh dari mereka dengan bantuan dari pembantu masa kecilnya, yang juga meninggalkannya saat usia 17 tahun, dan itu sangat memberi luka yang dalam ke diri Sophia.
Sophia memiliki teman yang juga bagian dari kalangan atas yang sebenarnya tak cocok dengan dirinya, tapi setelah kehilangan pembantu saat itu Sophia menjadi diri yang berbeda ia membentuk karakter yang menarik banyak perhatian dengan senyuman yang elegan dan menawan, dan bakatnya di musik membuatnya menjadi pusat perhatian sejak saat itu. Sophia berpura-pura sejak saat itu memulai karirnya sebagai penyanyi dan menipu mata semua penggemarnya termasuk orang orang di sekitarnya
pagi ini Sophia memulai kegiatannya dengan shooting iklan, dengan tema anak muda dan sekolah Sophia menunjuk sinarnya, dengan senyuman manis memikat. Sophia menunjukkan bakatnya saat pertama kali ia memutuskan menjadi peran pembantu dalam suatu Iklan, anehnya iklan itu banyak di potong dan menghilangkan Sophia dari pusat perhatian di Iklan, tapi orang yang melihat shooting itu menawarkan shooting lain dengan Sophia sebagai bintangnya.
karirnya meroket tajam dan mengudang perhatian banyak orang, bahkan kakaknya meminta kepada nya untuk mempromosikan produk dari perusahaan kakak, saat itu telpon dari kakaknya benar benar mengganggu dirinya
di malam setelah kesusksesan iklan pertamanya Sophia membenamkan dirinya di tempat tidur menatap kamarnya yang telah lama tak ia tempati itu, ia kembali mengingat kilas balik saat ia kecil di mana pembantunya yang sudah cukup tua mengusap kepalanya dan membacakan cerita sebelum tidur untuknya. sampai ia kejutkan dengan telpon dari kakak, kakak kandungnya.
ia tak menjawab telepon itu, dan membiarkan itu terus bergetar sampai kembali tenang. tetapi telepon itu kembali bergetar dan hal itu terulang ulang sampai 5 Kali hingga akhirnya Sophia memutuskan untuk mengangkat telepon. Sophia berharap kasih sayang dari kakak kandungnya yang mungkin merindukan dirinya dan mungkin meminta dirinya untuk kembali, tapi yang dia terima tak sesuai harapan nya
"Sophia selamat atas pencapaian kamu di dunia iklan, selain berbakat di dunia musik ternyata kamu juga berbakat di akting. pulanglah agar kamu bisa segera mempromosikan produk ku!" kakak nya ternyata hanya mengunakan dirinya untuk keuntungan nya sendiri "agar kita anak kandung bisa menyingkirkan ibu tiri dan anaknya itu!" Sophia menutup teleponnya tanpa berkata apa pun, dan itu membuatnya menangis kembali mengenang kenangan buruk, dia akhirnya sadar betapa rapuh dirinya, dia di buat iri dengan karakter yang ia buat di atas panggung, karakter yang tak terkalahkan oleh apa pun, karakter yang akan menjadi bintang bersinar paling terang
"mungkin aku harus membunuh karakter ku yang lemah ini" ucapnya dalam batinnya
pagi itu Sophia bangun lebih pagi, ia tak perlu membuat Olivia membangun kan dirinya. semalam ia memutuskan untuk membunuh karakter lemahnya, dan ia memulainya dengan membuat karakter lebih baik lagi
Olivia yang terkejut Sophia bangun lebih cepat, tak hanya itu Sophia juga tak terlihat seperti baru bangun dari tidurnya, ia terlihat telah mencuci mukanya dan rambutnya tak berantakan. senyum pagi di berikan Sophia kepada Olivia membuat Olivia terdiam kagum ia seakan melihat sosok yang sempurna saat itu, hingga membuat Olivia gugup ketika ingin membacakan jadwalnya hari ini dan apa yang harus ia persiapkan.
"Sop-hia setelah itu malamnya kamu akan ada konser..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments