Empat Pahlawan Satu Pecundang bagian 3. Fiks

Arthur menatap wajah pria tua itu. Raja Arckredenia, yang masih diam membisu setelah apa yang di katakan oleh Arthur.

Bukan hanya Raja saja yang terdiam seribu bahasa. Bahkan Sang putri, para bangsawan dan para prajurit, mereka sama terkejut nya dengan apa yang telah di katakan Arthur.

"Apa?!. Kenapa Sang Pahlawan kita ingin kembali ke dunia nya?".

"Apa yang sebenarnya terjadi?".

"Ini. Bagaimana mungkin?".

"Apakah dia iri dengan ke empat Pahlawan lainnya?. Ah!. Pasti nya begitu".

Begitu yang mereka pikirkan pada Arthur.

Raja kemudian berjalan ke arah menteri nya, namun dia masih menatap wajah Arthur dengan sinis, tentu saja tindakan yang Raja itu lakukan diketahui oleh Arthur, namun tidak menimbulkan kecurigaan pada orang-orang yang berada di dalam kuil itu.

"Baiklah kalau itu yang di inginkan oleh tuan pahlawan".

"Terimakasih...."

"Tapi!". Raja memotong kembali.

"Jika bola kristal itu telah pulih kembali. Anda bisa kembali ke dunia mu lagi".

"Bola kristal?".

"Itu adalah alat yang telah memanggil kalian ber lima ke dunia ini. Namun sayang nya bola kristal itu telah kehabisan energi sihir nya. Dan itu butuh waktu lama agar energi sihir nya bisa pulih kembali".

tangannya menyentuh bola kristal itu. Dia berbicara lagi.

"Lagi pula. Kenapa Tuan pahlawan ingin kembali ke dunia nya sekarang?".

"Itu mudah. Keberadaan ku di dunia ini sudah tidak di butuhkan".

Raja kemudian menyipitkan kembali matanya.

"Lagi pula kerajaan kalian sudah memiliki empat pahlawan. Jadi.....Aku rasa dengan ke empat pahlawan itu saja. Itu sudah cukup, yah..... lagipula terlalu banyak pahlawan itu akan mengacaukan keseimbangan dunia bukan?".

"T-tapi tuan pahlawan". Sang putri mencoba untuk berbicara yang kemudian di sela oleh raja.

"Ada satu cara. Agar Tuan pahlawan bisa kembali ke dunia nya".

Sontak itu membuat seluruh ruangan bergemuruh liar Akibat dari perkataan nya sang Raja.

"Ayah handa!!". Teriak sang putri.

"Apa!". Begitupun ke empat pahlawan yang tak percaya dengan apa yang telah di katakan oleh raja.

Ishida lah yang yang paling marah di antara ke empat pahlawan lainnya, dia merasa telah ditipu oleh Sang Raja saat kesepakatan tadi bersama nya.

"Ada satu cara kembali!. kenapa anda tidak mengatakan nya sejak awal!".

"Huh". Raja menghela nafas panjang.

"Itu karena metode ini. Dapat membuat para penyihir-penyihir kami kehilangan banyak energi sihirnya. Dan itu sangatlah beresiko bagi kerajaan Arckredenia kami yang saat ini sedang berperang. Jadi mohon para pahlawan untuk memaklumi nya".

Mendengar jawaban raja. Itu membuat Ishida luluh dan mengurung kan kembali amarah nya.

"Ah.... Jadi begitu".

Beberapa orang mengangguk tanda setuju dengan jawaban dari sang Raja.

"Jadi bagaimana Tuan pahlawan?". Tanya Raja pada Arthur.

Arthur menatap Raja itu. Dan dia mulai berkata.

"Aku minta maaf. Aku akan tetap berada di dalam pendirian ku sendiri. Aku akan tetap kembali pulang ke dunia ku".

Kali ini. Raja mulai membuka matanya lebar-lebar. Begitupun dengan para bawahan nya yang bergemuruh liar.

Mereka semua mulai menunjukkan raut wajah kesalnya masing-masing. Namun apa boleh buat. Mereka harus tetap menjaga wibawa mereka di hadapan ke empat pahlawan lainnya.

"Brengsek!". Teriak Kidou.

Seketika orang-orang melihat ke arah Kidou.

"Apa kau tidak kasihan pada mereka?!".

"Kasihan?". Kata Arthur menyela.

"Apa yang harus aku kasihani?".

"Kau tidak mendengar apa yang Raja tadi katakan?!".

"Oh. Maksudmu para penyihir itu. Tenang saja. Kan masih ada kalian ber empat yang siap melindungi kerajaan ini".

"Huh!....".

Wajah Kidou memerah setelah Arthur mengejek dirinya dan teman-teman nya, dia berjalan ke arah Arthur dan hendak memukul nya. Dan itu membuat beberapa prajurit mulai bersiaga.

"Berani nya kau!".

"Hentikan Kidou!. Pecundang seperti dia tidak perlu kita ladeni".

"Tapi orang itu!".

"Aku mengerti maksud mu Kidou, tapi orang itu....". sambil senyum mengejek ke arah Arthur. Ishida melanjutkan kembali ucapan nya.

"Kau benar Leon. Dia hanyalah pecundang".

Arthur tersenyum kecil mendengar kalimat itu.

"Pecundang. Pfft... Sudah lama aku tidak mendengar kalimat itu". Ucap nya teringat kembali ingatan-ingatan nya yang telah lalu.

"Ah.... Tapi bukan kah kalian semua, terutama orang aneh itu pecundang sebenarnya?".

"Apa maksudmu bajingan?!". Tanya Ishida dengan nada sinis.

Begitupun Kidou yang berteriak keras karena saking marahnya, namun itu segera dihentikan oleh Ishida.

"Sialan. Berani nya kau sialan!".

"Huh.......Ayolah. Apa kalian pikir dengan cara membuat kesepakatan seperti itu bisa membuat kalian terlihat keren?, atau dalam sekejap dunia berada di pihak kalian?. Ftt..... Dasar bodoh".

"Apa?!". Arthur memotong kembali ucapan Ishida.

"Maksud ku. Kalian itu terlalu naif. Tapi yah umur segitu sih emang lagi suka-suka nya kan main pahlawan-pahlawan nan? Ptt.....dasar Pecundang".

Sontak itu membuat mereka diam walau pun mereka menahan amarahnya dari dalam hati mereka masing-masing.

"Huh.....Baiklah". Ucap sang Raja, menghentikan pertengkaran mereka.

Raja kemudian meminta Arthur untuk segera pindah ke tempat Altar pemanggilan. Tak lama kemudian. Dengan instruksi dari sang Raja. Para penyihir mulai mengelilingi Arthur dan mulai merapal sebuah mantra sihir.

"Bersiaplah. Ini akan terasa lebih sakit". Ucap salah satu penyihir itu.

"Ok".

Sebuah cahaya terang keluar dari bawah kaki Arthur.

"Bom".

Tiba-tiba. Tubuh Arthur mulai merasakan sensasi terbakar sekaligus dingin. Tubuhnya terasa sangat berat dan sangat menyakitkan. Wajah nya yang tadinya santai kini berubah lesu karena rasa sakit pada seluruh tubuh nya. Dan pada akhirnya dia mengeluarkan satu teguk darah dari mulut nya.

Fuah.

Dia mulai tertunduk lesu, namun kedua kakinya masih bisa menahan dan menyeimbangkan tubuhnya kembali. Namun rasa sakit itu seperti tiada habisnya seakan-akan itu akan meremukkan seluruh tubuhnya.

Dari kejauhan Arthur melihat Raja itu tersenyum kecil kepada nya. Begitupun para bangsawan-bangsawan itu, mereka semua seperti sedang menikmati sebuah tontonan sirkus. Bahkan para penyihir yang mengelilingi dirinya itu, Seperti algojo yang sedang memancung penjahat.

"Shit. Mereka semua menipu ku!".

Arthur berteriak keras dalam hati nya. dia tidak bisa berkata apapun dari mulut nya karena rasa sakit yang semakin menggila di dalam tubuhnya. Dia hanya bisa mengigit gigi geraham nya kuat-kuat sambil melihat wajah-wajah puas, dari dalam lingkaran sihir.

Dan tak lama setelah itu. Arthur menghilang dari kuil itu.

Raja tertawa puas dengan itu. Dia mulai berjalan ke arah empat pahlawan itu, yang masih terdiam marah.

"Seperti nya. Kita akan berpesta hari ini. Bagaimana menurut kalian. Tuan pahlawan?".

Tanpa keraguan. Ke empat Pahlawan itu mengangguk dan berkata secara serempak.

"Setuju".

"Apa kalian semua dengar. Hari ini kita akan berpesta". Ucap Raja Arckredenia pada seluruh bawahannya, yang kemudian di ikuti oleh para bawahan nya dengan sorakan yang riang.

"Hore".

"Ya".

Dan pada saat ini, di malam hari.

Di kedalaman Gunung dimana monster dan binatang buas berkumpul di dalam nya.

Dari kejauhan, sebuah cahaya terang turun dari langit. Itu adalah Arthur dengan tubuh bermandikan keringat dan darah dari mulut nya.

Dia terbaring lemas diatas tanah, merasakan sakit pada seluruh tubuh nya.

Tangannya mencoba meraba-raba, namun saat dia mencoba untuk berdiri, rasa sakit itu semakin menggila. Tapi dia terus berusaha untuk berdiri walau nafas nya ter engah-engah.

"Raja itu...".

Arthur mulai mengeluarkan Handphone nya dari dalam sakunya. Berharap dia bisa mengetahui lokasinya saat ini. Namun alangkah terkejutnya dia,

"Apa?!".

Dia tidak menemukan koneksi internet nya saat ini. Begitupun dengan peta. Tidak ada yang bisa dia temukan dari dalam handphone nya.

"Dasar bajingan!".

...Terimakasih sudah membaca...

Terpopuler

Comments

anjay bawa handphone

2023-12-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!