Hari ini aku melihat pemandangan yang sangat indah, Karena pantai memang selalu menjadi tempat refreshing yang menyenangkan.
Nama ku L, itu sudah nama panjang meskipun pendek.
menggunakan teropong untuk melihat pemandangan yang indah memang selalu menjadi daya tariknya tersendiri jika sedang berada di pantai.
L sedang menerawang sekitar mencari semangka terbesar yang ada di pantai.
Tapi bukankah ini aneh, suara dentuman ombak dengan karang yang biasanya menenangkan, saat ini terdengar seperti suara air terjun.
Loh, air terjun? Perasaan tadi aku lagi di pantai deh.
Byurrrr...!!!
L terbangun dari tidurnya dalam keadaan basah kuyup. dalam keadaan setengah sadar L melihat kakaknya sedang mengomel dengan suara tinggi yang melengking.
–yang cepat, jadi bisa membantu ku membersihkan rumah dan merapikan toko!!” sepertinya Kak Akari berbicara panjang, tapi aku hanya mendengar sebagian dari ucapannya yang menyebalkan.
“baik .. baik .. Tapi bisakah kau bangunkan aku dengan lebih santai lain kali? Kau mengganggu mimpi indah ku.” L melepas bajunya yang basah lalu melakukan sedikit pose mengingat dirinya memiliki otot-otot yang indah.
Ah.. Padahal aku belum menemukan semangka terbaik dan terbesar tadi, saat masih di pantai. Kak Akari mengganggu ku.
Masih menikmati berpose sambil membanggakan otot-otot indah miliknya di hadapan cermin, L tidak sadar kalau selama ini kakaknya, kak Akari belum keluar dari kamar dan masih menggenggam erat gagang ember hitam anti pecah itu di tangannya.
Kak Akari yang geram melihat tingkah L yang kekanak-kanakan, langsung melempar pelan ember yang ada di tangannya ke punggung sang adik.
Saat L menyadari keberadaan sang kakak dengan mode rage : De'kaiju Oni semuanya sudah terlambat, Akari sudah memicu tombol serangan spesialnya, saat melempar embar tadi, lalu ..
Buaaghhh ..!
Special moves : Akari ver' L K'O.
Suara kemenangan sudah memenuhi ruangan, L terkapar tak berdaya di lantai kamarnya. Dan Akari yang seorang juara meninggalkan ruangan dengan penuh kebanggaan ..
Plaakk ..!
“hei bocah, berhenti berpura-pura pingsan begitu. Bangun dan bersihkan ruangan mu. Setelah itu bantu aku membersihkan toko.” Akari mengangkat kepala L yang sedang terbaring di lantai dengan cara menjambak rambutnya lalu menamparnya dengan keras.
Kenapa aku merasa seolah dia ini bukan kakak ku ya? mungkinkah sebenarnya aku itu budak yang di beli oleh orang tua Kak Akari? ah .. Semuanya terasa menyebalkan.
beberapa saat kemudian..
L sedang bernyanyi tentang betapa senangnya dia hari ini, sambil membersihkan kamarnya.
Akari sempat beberapa kali melihat, untuk mengecek keadaan L. Tapi adiknya itu benar-benar memiliki tubuh yang sangat tangguh.
...~🦈~...
Akhirnya selesai juga, sekarang saatnya pergi ke toko untuk bersantai.
Saat berjalan santai sambil bersiul ke arah pintu keluar, Akari dengan kemampuan membaca pikirannya langsung berteriak dari arah dapur.
“KALAU AKU MELIHAT MU BERSANTAI DI TOKO NANTI, AKAN KUBUAT KAU TIDAK BISA BERJALAN SELAMA SEMINGGU..!!” saking kerasnya teriakan Akari, beberapa burung yang sedang bersantai di pohon dekat rumah mereka terbang karena takut.
Haish .. Dia itu, pantas saja tidak ada satupun lelaki di kota ini yang mau melamarnya. Padahal menurut ku kak Akari akan cantik jika dia mau merias penampilannya sedikit.
Jarak rumah L dengan toko perhiasan milik kakaknya kurang lebih 50 meter, tidak jauh sama sekali.
Saat sedang berjalan malas sambil menendang sebuah kerikil di jalanan, L melihat dua orang dengan tudung coklat sedang menunggu di depan pintu tokonya.
“Permisi tuan dan nyonya.. Toko kami buka pukul tujuh lewat tiga puluh menit.” L dengan santai berjalan melewati mereka berdua yang sedang berdekatan.
“Maaf tuan mungkin kau tidak sadar, tapi sekarang sudah pukul delapan.” gadis yang menggunakan tudung itu menunjukkan jam di tangannya.
Buset!! udah jam delapan.
L segera membuka pintu toko dengan kunci yang di bawa olehnya, lalu masuk ke dalam dan menutup rapat pintunya.
10 menit kemudian, setelah L membersihkan toko dengan sedikit terburu-buru, dia kembali membuka tokonya.
Namun seperti yang kita semua tahu, bukan hanya dua orang tadi saja yang menunggu di depan pintu, tapi juga kakaknya L.
Kedua tamu tadi di minta oleh kak Akari untuk duduk di ruang tunggu sambil di sajikan sebuah teh. Dan sebagai hukuman, L diminta duduk dalam posisi menekuk kedua kakinya dengan tangan ke atas. Dan itu dilakukan tepat di hadapan para tamu.
“Sebenarnya tidak perlu repot-repot seperti ini nona..” gadis itu kelihatan keberatan dilayani oleh kakak ku.
Tapi sebaliknya, sang pria dengan santai duduk dan melihat ku dengan perasaan puas. Dasar baj*ngn, aku tidak mengenal mu tapi darah ku mendidih hanya dengan melihat wajah menjengkelkan itu.
“tidak apa-apa nek, anggap saja ini sebagai permintaan maaf ku karena sudah membuat mu menunggu di luar.” kak Akari memasang ekspresi canggung, sepertinya karena merasa bersalah.
Tapi kenapa kak Akari memanggil gadis muda seperti itu, dengan sebutan nek? Maksudnya nenek gitu? Bukankah perempuan sensitif terhadap panggilan-panggilan yang menyangkut umur dan berat badan ya?
Aku bahkan ingat pernah dimarahi oleh seorang wanita di pasar hanya karena memanggilnya Tante, padahal wajah orang itu memang terlihat tua. siapa juga yang akan menyangka kalau usianya masih 18 tahun, wanita memang aneh.
Saat gadis itu membuka tudung yang menutupi bagian kepalanya, L seketika terdiam dan hanya menatap ke arah gadis itu tanpa bisa mengatakan apapun.
Rambutnya yang berwarna putih bersih itu terlihat sangat bercahaya, belum lagi matanya yang memikat itu.. bulu matanya yang lentik. Lalu bibirnya yang sangat seksi itu membuat ku tidak tahan.
tiba-tiba L sudah berada di hadapan gadis asing itu sambil menggenggam tangannya. Akari berpikir mungkin L merasa bersalah karena sudah membuat orang tua ini menunggu lama di depan pintu, tapi ternyata yang keluar dari mulut L benar-benar sudah di luar nalar.
Mencium tangan gadis itu L langsung mengatakan.. “Aku mencintai mu, Mau kah kau menjadi istriku?” tentu saja bukan hanya Akari yang bingung.
Tapi L, gadis itu dan teman perjalanannya juga terkejut bukan main.
Saking terkejutnya gadis itu langsung memukul wajah L tanpa sengaja sampai membuatnya hampir jatuh ke lantai, namun Akari yang berpikir candaan adiknya sudah keterlaluan, langsung melakukan serangan lanjutan tepat setelah wajah L terpukul oleh sang gadis.
Buagh ..!
Buagh ..!
Bum ..!
Tulang rusuk L retak, sepertinya begitu. Soalnya ada suara Krak..! Tadi, tapi kayaknya gak di tulis sama si author.
L terkapar tidak sadarkan diri untuk yang ke-dua kalinya di hari yang sama oleh orang yang sama.
Akari membungkukkan badannya lalu meminta maaf atas apa yang sudah terjadi, dia meminta maaf sekali lagi karena benar-benar merasa bersalah. Lalu menggenggam kaki L dan di seret ke ruang belakang toko.
“kak, apakah mungkin jika orang itu tidak melihat mu sebagai wanita tua?” tanya Murad pada kakaknya, dia baru melepaskan tudung yang ia kenakan
“aku tidak tahu, tapi memangnya mungkin hanya karena dia melihat penampilan asli ku lalu langsung melamar ku seperti itu?” Miho merasa sedikit takut, karena itu adalah pertama kali untuk dirinya ada seseorang yang bukan Murad mampu melihat wajah aslinya.
Murad memeluk balik kakaknya yang sedikit gemetaran itu, sambil sedikit mengelus-elus punggungnya.
Kak Miho mungkin tidak menyadarinya, tapi dia itu memang sangat cantik sekali. Melihatnya bertingkah seperti ini juga meningkatkan level imutnya..
Sedangkan itu di suatu tempat di toko perhiasan ini.
Tangan L di ikat menggunakan rantai, dan rantai itu di gantung ke sebuah kail di langit-langit. Dia masih belum sadarkan diri, sejak menerima jurus maut dari kakaknya.
Dan setelah beberapa kali di siram menggunakan air, akhirnya L kembali siuman.
“Kak kau gila ya?” L melihat kakaknya seperti seorang psikopat yang siap bermain dengan korbannya
“bukankah kau yang gila di sini adik kecilku?” senyum manis kakaknya membuat seluruh bulu kuduk L berdiri, tubuhnya merinding karena tiba-tiba mengingat semua hal yang pernah di lakukan oleh sang kakak sejak kecil
“sebaiknya kau dengarkan aku dulu kak, sepertinya ada kesalahpahaman di sini.” L mencoba untuk tidak membuat kontak mata langsung dengan kakaknya.
“kamu ini sebenarnya kenapa sih L? Kamu itu melamar seorang lansia loh, apa-apaan sikapmu itu tadi. Apa aku pernah mengajari mu untuk bersikap tidak sopan seperti itu?” merasa kasian campur rasa bersalah, Akari melepaskan rantai yang mengikat tangan L.
“tapi di mata ku dia itu seorang gadis–
Plaakk ..!!
Akari menampar L dan memintanya untuk segera sadar, yang namanya lansia ya lansia, mereka pernah gadis, tapi sudah bukan gadis lagi sekarang.
“aku paham tentang itu, maksud ku secara harfiah dia itu terlihat seperti gadis di mata ku. Justru sejak tadi aku yang kebingungan kenapa kau memanggil gadis cantik seperti itu dengan panggilan nenek.” sambil menjelaskan, L melakukan sedikit peregangan karena seluruh badannya sakit.
“begitu ya? maaf sepertinya aku membuat retak tulang rusuk mu lagi.” Kak Akari jadi merasa bersalah dengan perbuatannya.
“tidak apa-apa, lagipula ini bukan yang pertama kalinya. Aku sudah mulai terbiasa dengan kegi– hal itu..” L hampir keceplosan mengatakan kegilaan, dia bisa benar-benar mati jika mengatakan hal itu pada kakaknya.
“Apa kau masih bisa menggambar dengan baik, L?” kak Akari bertanya untuk memastikan.
“Kau ingin aku menggambar wajah gadis itu ya?”
“itu lebih baik daripada aku memukuli mu di sini, ya kan?”
“be-begitulah, tunggu sebentar, ok. Aku akan segera kembali.” L pergi melalui pintu belakang lalu pergi ke rumah menggunakan jalan memutar.
Sedangkan Akari, pergi ke ruang tunggu untuk menemani kakak beradik tersebut.
Brrr sambung..
Kalian belum tahu kan bagaimana penampilan L? Dia tampan itu seharusnya cukup untuk menjelaskan. Kalau spek tubuh udah idealnya kaum hawa banget sih jadi ga perlu di jelasin lagi. Cuman gimana potongan rambutnya? pasti akan sedikit di luar perkiraan kalian.
Untuk L dia memiliki rambut panjang dan biasa di ikat dengan style peek a boo. ( dominan warna grey dan sedikit biru neon ) sedikit tambahan, L menggunakan anting hitam pemberian ibunya di telinga sebelah kanan.
Dan kakaknya, Akari memiliki gaya berpakaian yang boyish dengan rambut wolf cut berwarna coklat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Realisticy
apa ini🗿 jadi siapa yang authornya?
2023-09-18
1
Realisticy
😭😭 Baru Dateng aku mbak 🤣🤣
2023-09-18
1