setelah mengatakan hal itu kepada mama Vina, pak Bagas papa Vina pergi ke ruang kerja nya. ia menangis sejadi jadi nya di ruang kerja itu. ada rindu yang menyeruak dalam hati nya. tetapi rasa benci dan kecewa yang sudah terlanjur membuat sakit hati pak Bagas membutakan rasa cinta nya kepada anak perempuan nya itu.
viko yang kasihan melihat mama nya ingin membantu, tetapi sudah berbulan bulan ia cari tau keberadaan Vina tidak pernah ketemu.
hari ini Vina kembali ke Jakarta sebab ia di izin pindah tugas ke sana. Dan tinggal bersama teman nya dan membeli rumah di sekitaran kantor nya.
untuk membeli keperluan Vina dirumah ia memutuskan untuk pergi ke supermaket yang ada di dekat rumah nya.
ia pun mencari barang barang yang ia perlu kan, seperti sayur sayuran, buah buahan bumbu dapur dan perlengkapan lain nya. tanpa sadar ia sedari tadi di perhatikan oleh seorang wanita paruh baya dan mengikuti kemana pun Vina berjalan. ketika ibu itu sudah mendekat, ibu itu memberanikan bertanya
" maaf apakah benar kamu yang bernama Vina?" tanya ibu tersebut
" benar Bu, ibu siapa ya?" tanya Vina. ibu itu seperti tak ingin Vina mengetahui identitas nya yang asli.
" saya teman mama kamu, kamu asli nya cantik sekali ya" ujar ibu tersebut. sebenarnya ibu tersebut adalah mama Arman. ia sedari tadi mengikuti Vina untuk memastikan ia adalah Vina, sebab ia tau Vina selama ini hanya melalui foto nya saja.
" oh iya Bu" Vina pun hendak meninggalkan mama Arman karena ia ingin segera pulang.
" Vina bisa kita bertemu lagi" ujar mama Arman sambil mengeluarkan kartu nama
Vina hanya mengangguk ketika mengambil kartu nama tersebut dan Mama Arman pun pergi. ia sangat takjub ternyata mama Arman adalah seorang desainer walaupun ia tidak mengetahui saat itu kalau dia adalah ibu dari Arman. Vina yang tertarik dengan fotografi ingin sekali bisa memotret model model terkenal ketika melakukan fashion show.
setelah selesai belanja Vina segera pulang kerumah dan memberi tahu apa yang baru saja ia alami kepada teman nya Zahra.
" Zahra Zahra liat ini" sumringah Vina ketika memasuki kamar Zahra sambil menunjuk kan kartu nama ibu Arman
" apa sih Vin aneh banget deh" ujar Zahra kesal.
" lihat dulu ini siapa nama nya" ujar Vina. Zahra pun terkejut setelah melihat kartu nama tersebut.
" demi pa Vin, kamu bisa aja ngembangin bakat dan ningkatin nama jual kamu kalau kamu bekerja sama dengan dia loh" jelas Zahra
" iya itulah aku sekarang seneng banget, ini ada nomor telepon nya, apa aku hubungi duluan ya" ujar Vina bersemangat
" jangan sekarang lah, proyek kita di kantor juga belum selesai jadi jangan mengada ada kamu ya" ujar Zahra.
Vina pun kembali ke dapur dan merapikan barang belanjaan nya sejenak ia terpikir " kan kalau cuma chat perkenalan gak masalah kali ya" gumam vina dalam hati.
ia pun segera ke kamar dan mengambil ponsel nya untuk menyimpan nomor ibu Arman dan ingin mengirimkan pesan kepada ibu Arman.
" assalamualaikum Bu ini saya Vina" tulis Vina dalam pesan nya. " mungkin segini aja dulu kali ya untuk basa basi nya" ujar nya sambil tersenyum tipis.
tak berapa lama pesan Vina di balas ibu Arman
" wa'alaikumussaalam Vin. oke Tante save ya" ujar ibu Arman.
" Oya saya boleh bertanya Tante?" tanya Vina
" silahkan Vina" jawab ibu Arman sopan
" kapan Tante ada waktu luang" tanya Vina, ia tidak ingin langsung menawarkan diri nya untuk jadi fotografer ia ingin mendekati ibu Arman ini terlebih dahulu agar tidak ada rasa malu ketika akan menawarkan diri nya.
" em Minggu depan ya Vin, nanti Tante kabarin lagi oke" jawab ibu Arman.
setelah 1 Minggu akhir nya Vina dan ibu Arman bertemu di sebuah restoran.
" Oya Vin sekarang kamu tinggal dimana?" tanya ibu Arman. Vina tersentak kenapa ia seperti tau kalau dia tidak bersama orangtua nya lagi.
" saya tinggal di daerah dekat sini kok Tante" jawab Vina
" oh begitu ya, Oya kamu 2 hari lagi sibuk gak?" tanya ibu Arman
" enggak tan kenapa ya?" tanya Vina
" saya akan mengadakan fashion show tapi belum menemukan model utama nya, kamu tante lihat sangat cocok dengan konsep yang akan Tante tampilkan" tawar ibu Arman
" maaf Tante Vina tidak terbiasa dengan dunia modeling, lagian saya berhijab Tante" tolak halus Vina.
"tidak masalah sayang, kita bisa belajar, kalau hijab juga Tante gak permasalah kan kok tenang aja, banyak sekarang model utama nya berhijab" ujar ibu Arman.
" kalau tidak bisa juga tidak apa apa, tapi nanti di acara fashion show besar Tante kamu harus ikut ya" ajak kembali ibu Arman
" insya Allah Tan, Oya tapi kalau besok saya jadi fotografer dulu juga gak papa kok Tante, kebetulan saya bisa fotografi " tawar Vina " mumpung lagi bahas soal fashion show, sekali dayung 2 pulau terlampaui" pikir Vina
" boleh, cuma Tante sudah ada fotografer utama nya Vin, gak harus utama gak papa kan?" ujar ibu Arman
" gak papa Tan" Vina tersenyum kecil
setelah berbincang bincang sambil makan akhirnya mereka selesai dan hendak pulang.
" Vin kamu mau di antar? Tante bawa supir kok" ujar ibu Arman
" tidak perlu Tante, saya bawa mobil sendiri" ujar Vina
" bahaya loh perempuan nyetir sendiri. udah kamu Tante antar saja ya, mobil nya besok di ambil atau mau karyawan Tante yang bawa" ajak ibu Arman
" gak usah Tante, besok ada meeting pagi pagi jadi harus bawa mobil sendiri" tolak Vina
" ya sudah tapi kamu hati hati ya" ujar ibu Arman. Vina hanya mengangguk dan tersenyum lalu memasuki mobil nya dan berjalan pulang.
ketika ia sedang menyetir tidak sengaja menabrak mobil didepan nya, walau hanya pelan tapi membuat mobil tersebut lecet. Vina sangat bersemangat sehingga ia tidak sengaja menyenggol mobil didepan nya.
" turun kamu" sambil menggedor pintu mobil Vina. ternyata itu Tara. tetapi Vina sudah lupa dengan Tara begitu juga dengan Tara yang sudah lupa dengan Vina . Vina pun segera turun
" maaf mbak saya tidak sengaja" ujar Vina meminta maaf
" enak sekali kamu bilang tidak sengaja. kamu liat ini mobil aku jadi lecet" ujar Tara marah marah.
" iya kak saya akan ganti kerugian kakak" jawab Vina
" hei kamu tau gak mobil aku tu mahal, gaji kamu sebulan aja tidak bisa untuk mengganti rugi ini" Tara menaikan suara nya
" kak maaf ya, saya kan sudah minta maaf dan akan bertanggung jawab kok malah jadi merendahkan saya ya kak" ujar Vina masih dengan nada yang lembut
" kamu tunggu sini aku akan laporin kamu" Tara mengambil telepon nya seperti ingin menelpon seseorang. Vina pun memutuskan untuk menelpon Zahra untuk menolong nya.
" halo sayang, aku di tabrak ni sama cewek yang gak tau nyetir mobil aku jadi rusak" rengek Tara kepada yang di telpon nya
" aku mau kamu kesini sekarang" timpal Tara. tak lama kemudian Zahra datang.
" kenapa Vin?" tanya Zahra
" aku gak sengaja nabrak tu cewek tapi cuma lecet dikit doang kok orang aku juga pelan pelan cuma gak tau aja kalau di depan tadi ada lampu merah" ujar Vina menjelaskan
tak lama Arman datang.
" kenapa sayang" tanya Arman khawatir yang baru saja turun dari mobil nya
" tuh sayang lihat mobil aku jadi rusak" rengek Tara
mengetahui jika itu Arman Vina jadi merasa jengkel " ternyata sama saja gak lakik gak cewek nya sama sama sombong" pikir Vina.
Arman pun segera melihat belakang mobil Vina dan dilihat nya Vina berada disamping mobil nya. ia awal nya hanya terdiam melihat Vina, sebab sudah lama ia tidak bertemu Vina, tetapi ketika bertemu Vina malah dengan kondisi yang seperti itu. ia melihat mobil Tara hanya tergores sedikit saja.
Vina pun segera menemui Arman
" begini ya mas saya memang tidak sengaja menabrak pacar mas, saya juga sudah minta maaf dan akan bertanggung jawab atas kerusakan mobil pacar bapak jadi seperti nya tidak ada yang perlu di perpanjang" ujar Vina dengan tegas
" lihat tu sayang, kok jadi dia sih yang nyolot" rengek Tara. Arman hanya terdiam dalam kondisi tersebut. dan mengajak Tara pergi dari tempat tersebut.
" loh loh kok kata pergi sih, ini mobil aku gimana Arman?" tanya Tara yang tak terima di tarik Arman masuk ke mobil.
" nanti aku yang benerin" ujar Arman
" beneran ya" ujar Tara tersenyum. mereka pun pergi meninggalkan tempat itu
" lebay banget sih perempuan itu" ujar Zahra
" aissh gak tau deh, yang penting masalah sudah kelar, yuk pulang, kamu kesini bukan nya bawa mobil malah naik ojol, untung kamu selamat" tegur Vina
" yah aku kesini juga gara gara kamu, malas aku mah nyetir malam malam tuh" ujar Zahra. mereka pun memasuki mobil Vina
" Vin aku heran deh, kami sama pacar nya cewek gila tu kayak udah kenal lama deh" tanya Zahra penasaran
" iya dulu pernah ketemu, tu cowok sama aja kayak cewek tadi Sama sama songong" ujar Vina
" lah tapi aku lihat kalem aja kok cowok nya " ujar Zahra
" ya mana ku tau" ujar Vina
" ya udah deh gak usah di pikirin " mereka pun kembali kerumah mereka malam itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments