hari dimana Vina akan di jodoh kan pun tiba, saat itu rombongan peminang telah datang.
ya mereka adalah keluarga Arman.
" bi panggil Vina untuk turun ya " perintah papa Vina ke asisten rumah tangga nya.
" baik pak" ujar bi iyem
bi iyem pun pergi ke atas untuk memanggil Vina
tok...tok ...tok..tok ..
terdengar suara ketukan berkali kali dari luar kamar vina.
" mbak Vin, disuruh turun sama papa mbak" ujar bi iyem
" mbak...." berkali kali bi iyem memanggil tetapi tidak ada jawaban. akhir nya ia turun lagi kebawah dan memberitahu mama Vina ia tak berani memberi tahu langsung papa Vina.
" Bu mbak Vina nya di panggil panggil gak nyaut" ujar bi iyem. raut muka mama Vina seketika panik. iya pun memberitahu kembaran Vina perihal ini.
"vino ayo ikut mama ke atas" ajak mama Vina
vino pun hanya menurut. ketika sudah sampai di depan kamar vina
" bi ambil kunci cadangan di tempat biasa" ujar mama Vina.
" ini Bu" ucap bi Iyem sambil menyerahkan kunci cadangan.
vino pun membuka kamar vina. ternyata Vina sudah tidak berada dikamar nya lagi. ia hanya meninggal kan sepucuk surat.
" ma pa maafkan Vina yang sudah membuat mama dan papa malu, Vina tidak ingin di jodoh kan. Vina akan kembali jika semua nya sudah kondusif" tulis Vina di dalam surat nya itu.
Mama seketika terduduk dan menangis ketika membaca surat Vina. ia merasa bersalah karena perjodohan ini membuat Vina pergi dari rumah mereka.
papa Vina yang curiga karena Vina tidak turun turun pun ikut ke atas melihat apa yang terjadi. ketika melihat mama Vina yang sudah menangis ia seperti paham apa yang sudah terjadi.
ia pun segera merebut surat Vina yang ada di genggaman tangan mama.
" dasar anak tidak tau di untung" teriak papa Vina setelah membaca isi surat dari Vina.
" sudah pa jangan teriak seperti itu, malu sama tamu di bawa" ujar vino memperingati
" kamu lihat mobil Vina di garasi" perintah papa
ia pun segera kebawah dan mengecek mobil Vina dan ternyata Vina pergi membawa mobil nya.
papa Vina pun turun kebawah untuk memberitahu kepada tamu nya bahwa acara pertunangan di batalkan sebab Vina yang tidak ada.
sementara disisi lain Vina yang sedang membawa mobil nya berencana untuk pergi keluar negeri dengan semua uang tabungan nya. ia kesana akan menemui teman nya.
Vina pun memarkirkan mobil nya dan masuk ke bandara. tetapi ia terhenti terduduk dan terisak. ia masih merasa sedih atas apa yang telah ia lakukan.
Arman yang pada saat itu baru pulang dari penerbangan pun melihat Vina yang sedang terisak tangis. dan Arman pun menghampiri Vina dan memberi kan sapu tangan untuk nya.
Vina pun mengambil sapu tangan itu dan melihat Arman yang telah memberikan sapu tangan itu. ia hanya terdiam menatap Arman. pada saat ini mereka sama sama tidak tau dengan siapa mereka akan di jodoh kan. Arman juga belum mengetahui kalau pertunangan nya sudah batal.
" memang banyak di bandara ini orang menangis karena melepaskan orang yang disayang nya pergi" ujar Arman
" siapa yang meninggal kan mu hingga membuat mu begitu sedih? " tanya Arman.
" aku tidak di tinggal kan atau meninggalkan siapa pun" ujar Vina lalu pergi membawa sapu tangan Arman.
" kenapa di saat dia menangis seperti itu begitu cantik" ujar Arman ketika Vina sudah pergi.
tiba tiba ponsel Arman berbunyi.
" sayang maafkan mama ya, calon yang akan kami pinang membatalkan nya nak, dia kabur dari rumah. ketika mama sampai dirumah nya dia sudah tidak ada nak" ujar mama Arman panjang lebar
Arman pun menghela nafas kasar
" ya sudah ma tidak perlu di permasalahkan, mungkin dia tidak ingin dengan Arman, sudah dulu ya ma Arman mau balik ke hotel. baru turun flight" jelas arman.
akhirnya Vina pergi keluar negeri tanpa di ketahui orangtua nya. selama ia pergi dari rumah tidak satu pun keluarga nya di beri kabar oleh Vina.
semenjak pembatalan pertunangan. Arman kini berani membawa Tara kerumah nya.
kini Tara dan Arman sedang cuti. Arman memutuskan untuk kerumah dan menjemput nya. lalu membawa nya kerumah nya untuk pertama kali agar bisa berkenalan dengan mama Arman.
ketika Arman sudah sampai di rumah Tara langsung kegirangan akan bertemu mama arman. Tara yakin kalau Arman akan serius pada nya.
" hei aku sudah siap ni" sapa tata ketika Arman turun dari mobil nya
" oh oke" Arman pun masuk ke mobil kembali.
mereka berjalan menuju rumah Arman. sedangkan Tara sedari tadi sumringah terus hingga membuat Arman sedikit terganggu dengan tingkah nya.
" udah santai aja tidak perlu seperti itu" tegur Arman
" wajar dong aku senang, ini kan pertama kali nya kamu bawa perempuan kerumah dan orang itu aku" ucap Tara bangga
"Oya nanti berhenti di toko roti ya, aku mau beri mama kamu hadiah kecil" timpal Tara
" oke" jawab Arman
akhirnya mereka pun sampai dirumah Arman. Mama Arman yang mengetahui Arman pulang segera menyambut nya dengan bahagia. ketika mama Arman melihat Arman membawa wanita asing wajah mama Arman berubah yang tadi nya sangat senang kini jadi sedikit jutek.
" ma kenalin ma , ini Tara" ucap Arman memperkenalkan Tara
Tara pun menyodorkan tangan nya
" Tara Tante" ucap Tara. Mama Arman merespon dengan sangat cuek. Mama Arman tidak rela jika Arman bersama dengan wanita lain selain wanita yang sudah di jodohkan nya waktu itu. Mama Arman masih yakin wanita itu lah yang terbaik, hanya karena belum mengenal jadi terjadi kejadian seperti saat itu.
" ya sudah ayo masuk" ajak mama Arman.
" eh ini Tante" ucap Tara dan memberi cake yang di beli nya tadi.
setelah masuk Tara dan Arman terus mengobrol sesekali Arman mengajak mama nya ikut berbicara, tetapi tidak dengan Tara ia terlihat hanya ingin berbicara dengan Arman. Dan kalau ingin berbicara dengan mama Arman seperti yang di buat buat membuat mama Arman muak.
" wanita seperti ini yang dibawa Arman pulang, sungguh adab yang sangat jelek" ucap mama Arman di dalam hati.
sementara itu mama Vina saat ini sedang berdiam diri di taman. semenjak Vina meninggalkan rumah mama Vina jadi jatuh sakit dan jarang mau makan. saat itu telepon mama Vina berbunyi. mendengar itu bi Iyem bergegas memberikan ponsel mama Vina.
ketika mama Vina mengangkat telpon tersebut tidak ada suara sama sekali.
" halo...halo" ucap mama Vina dan belum ada balasan.
" halo ini Vina kan?" tanya mama Vina.
," iya kan ini Vina?" telepon tersebut langsung mati. Dan mama vina yakin sekali itu Vina yang membuat mama Vina menangis.
papa Vina yang baru saja pulang melihat mama Vina yang menangis segera menghampiri nya.
" ibu kenapa bik?" tanya papa Vina
" tadi ada yang menelpon pak cuma suara nya tidak ada lalu di matikan" ujar bik Iyem
" itu Vina pa itu Vina. Mama yakin sekali" ujar mama Vina sambil menangis
" jangan sebut sebut nama dia lagi. aku sudah menganggap nya mati" bentak papa Vina kepada mama Vina. rasa kecewa nya yang teramat dalam membuat nya semakin membenci Vina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Bonsai Boy
Aduh, terharu banget!
2023-08-30
1