bab 3

Arman pun terbangun di shubuh hari, tak lupa ia menyempatkan untuk sholat, walaupun ia masih bolong bolong dalam ibadah nya ia masih berusaha menyempatkan untuk bisa sholat.

Arman pun berkemas menuju bandara sebab jam setengah 7 nanti akan ada flight dia menuju Jakarta, ia pun turun kebawah dan sudah di tunggu supir khusus untuk mengantar kan nya ke bandara. Sebelum iya sampai bandara ia mencari minimarket untuk membeli beberapa roti buat sarapan. ketika sampai di Bandara Arman baru ingat kalau dia lupa membangun kan Tara dan mengajak nya.

" aarrggh... pasti dia bakal ngomel ngomel ni" gumam Arman. ketika Arman sedang di ruang tunggu khusus mereka Tara datang dan benar saja ia datang dengan muka di tekuk.

" tinggalin aja aku terus" ketus Tara

" sorry sorry sayang, aku lupa" ujar Arman

Tara tidak menjawab dan muka masih cemberut.

akhirnya mereka bersiap siap masuk ke pesawat dan akan melakukan flight.

sesampainya di Jakarta mereka pun landing dan para kru berserta pilot turun. ketika Arman mau turun Tara menghampiri nya.

" jangan di ulangin lagi ya" bisik nya ke telingan Arman sambil memegang lengan arman.

Arman hanya tersenyum dan sudah ia duga kalau Tara tidak akan lama marah pada nya sebab Tara tidak mungkin bisa melakukan itu.

sementara Vina yang saat ini sedang asik menikmati pemandangan seorang diri. bagi nya self reward terbaik bagi diri nya adalah bisa berkunjung ketempat tempat indah sendiri.

saat ia sendiri ia di datangi beberapa pengunjung yang sedang berkunjung ketempat tersebut juga. terdiri dari 2 lelaki dan 3 wanita, mereka sharing tentang ke indahan alam yang pernah mereka kunjungi. salah seorang lelaki ada yang bernama Gilang yang ternyata memiliki hobby yang sama yaitu fotografi.

" Oya kamu memang asli orang sini ya" tanya cila salah satu dari 3 wanita itu

" enggak rumah aku di Jakarta" jawab Vina

" wah sama dong kita juga dari Jakarta" jawab indah teman wanita mereka 1 lagi

" kamu sendiri kesini?" tanya indah. Vina hanya mengangguk

Setelah mereka berbincang bincang mereka memutuskan bertukaran nomor kontak dan juga berencana untuk bertemu kembali ketika sudah di Jakarta nanti.

" aku duluan dulu ya, soalnya udah 2 jam disini" pamit Vina

Vina pun kembali ke hotel nya. ia berencana pulang esok hari nya. ia mulai mengembalikan sepeda motor yang ia sewa dan membeli tiket pesawat. Dan akhirnya ia akan terbang esok paginya.

esok hari nya Vina segera bergegas ke bandara. di bandara ia bertemu dengan sekelompok pramugari dan pilot. Vina jadi teringat dengan Arman

" semoga aku tidak bertemu dengan pilot gila itu" pikir Vina dalam hati. ia tidak tau jika Arman sudah terlebih dahulu kembali sebelum dia.

Vina pun segera check in dan memasuki pesawat. ketika akan menuju pesawat fiko melihat Vina. ia teringat dengan kejadian 3 hari lalu saat Arman bertengkar dengan seorang wanita.

" cantik juga kalau dari dekat di lihat ni cewek yang berantem sama Arman" pikir fiko. Vina yang di lihatin terus menerus menjadi geram ia pun sengaja berbelok ke toilet untuk menghindari fiko yang sedari tadi memperhatikan nya.

Vani pun segera naik ke pesawat setelah rombongan pilot dan pramugari menjauh. setelah beberapa jam terbang akhir nya Vina sampai di jakarta. ia pun berjalan keluar dari bandara.

ketika akan keluar Vina mencari ponsel nya di dalam ransel nya dan tetap jalan tanpa melihat kedepan ntah kebetulan apa lagi yang membuat Vina tidak menabrak Arman lagi.

Vina yang kaget segera meminta maaf dan belum ngeh jika itu Arman. Arman yang pada saat itu menggunakan kaca mata hitam langsung membuka nya dan menatap Vina

" kamu ini seperti nya punya hobby menabrak orang ya?" ketus Arman

" ya ampun Gusti dosa yang ku buat Sehingga selalu ketemu lelaki sombong seperti ini" ujar Vina

" hei kamu belum kenal aku sudah kencap ku sombong" bantah Arman

" kamu juga belum mengenal ku tapi sok tau dengan hobby ku" bentak Vina

Arman pun menyodorkan tangan nya

" aku Arman" sebut Arman mengenalkan nama nya

" udah tau dari name tag kamu" ujar Vina

" sudah lah aku malas harus bertengkar terus dengan orang asing, jadi anggap lah kita tidak pernah terjadi masalah, dan tidak perlu selalu marah marah" pinta Arman

" oke" jawab Vina singkat dan segera meninggalkan Arman

Vina pun pulang kerumah nya menggunakan taksi online. sesampainya ia dirumah Vina segera merebah kan badan nya di kasur dan tertidur.

sementara itu Arman di hampiri oleh Tara, Tara melihat Arman tadi berbincang dengan Vina.

" kamu tadi ketemu sama tukang foto di florest itu kan?" tanya Tara, Arman diam tidak menjawab

" kok kamu seperti kenal wanita itu sih, aku gak suka ya kalau Deket Deket dengan wanita lain " tegas Tara

" santai aja, itu gak akan terjadi kok" jawab arman

Vina yang sedang tertidur di bangun kan oleh art nya

" mbak Vina, bangun mbak, di panggil mama mbak di meja makan" ujar art tersebut sambil mengguncang badan Vina. Vina pun terbangun

" iya sebentar lagi Vina turun bilang mama ya " ujar Vina

Vina pun turun kebawa dan menghampiri mama dan papa nya dimeja makan, disana ternyata juga ada kembaran Vina yaitu vino. vino tak terlalu banyak bicara, ia selama ini akur saja dengan Vina tidak seperti saudara di luaran sana .

" mari makan sayang, papa mau berbicara sesuatu" ujar mama Vina. Vina pun duduk di sebelah vino dan makan bersama keluarga nya.

" kamu papa anggap sudah cukup dewasa dan siap untuk menikah" ujar papa Vina memulai pembicaraan

" apa sih pa, Vina belum kepikiran tentang menikah" ujar Vina

" maka dari itu karena kamu belum kepikiran kami yang cari kan buat kamu" lanjut papa Vina

" jangan mengada Ngada deh pa" jawab Vina kesal

" Minggu depan pihak lelaki akan datang meminang mu, dia dari keluarga yang baik baik dan orang tua nya juga rekan bisnis papa jadi kamu tidak usah khawatir " ujar papa Vina

Vina pun emosi dan bangkit dari tempat duduk nya.

" papa tidak bisa se enak nya begitu pa, itu sudah menyangkut masa depan Vina, Vina berhak menentukan hidup Vina pa" ujar Vina dan segera pergi ke kamar nya.

Mama Vina ternyata menyusul nya dari belakang

tok...tok...tok...tok

" Vina buka sebentar sayang" pinta mama Vina. Vina pun membuka nya , terlihat wajah kesal saat ia membuka pintu nya

" sayang papa ingin yang terbaik buat kamu, Mama yakin papa tidak akan salah pilih" ujar mama Vina

" tapi ma ini hidup Vina ma, biarkan Vina yang menentukan masa depan Vina, Vina bukan orang zaman dahulu yang mau di jodoh kan begitu saja" ujar Vina mulai menitihkan air mata. Mama Vina coba menenangkan Vina dengan memeluk nya

" Vina belum ingin menikah ma" ujar Vina dalam Isak tangis nya

" maaf kan mama nak tidak bisa menahan kemauan papa kamu" ujar mama Vina sambil memeluk Vina dengan erat

setelah Arman selesai dengan flight nya akhirnya ia akan libur 3 hari dan Arman memutuskan untuk pulang kerumah.

ketika sampai rumah mama Arman menyambut Arman dengan bahagia sebab Arman merupakan anak satu satu nya dalam keluarga itu

" wah anak kesayangan mama sudah pulang, mama sudah buat kan cake kesukaan kamu" sambut mama Arman

" thank you ma" ujar Arman. mereka pun segera ke dapur

" wah gak sabar nya cobain cake buatan mama, sudah lama Arman tidak makan masakan mama" ujar nya menggoda mama nya

" emmm enak banget ma, sama seperti biasanya" puji Arman kepada mama nya

" nak Minggu depan kita meminang gadis pilihan mama papa kamu setuju" ujar mama Arman. Arman yang pada saat itu sedang memakan kue buatan mama nya itu hanya mengangguk angguk

" oke ma, tapi Arman gak ikut ya, soal nya Minggu depan jadwal flight penuh, jadi mama sama papa aja ya" ujar Arman

" kamu setuju Arman? terimakasih sayang" ujar mama Arman kegirangan dan memeluk Arman.

Arman tidak masalah di jodohkan apalagi itu pilihan mama nya, dia yakin mama nya tau selera diri nya.

Terpopuler

Comments

Mecca

Mecca

Mengharukan

2023-08-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!