5

"Segera periksa permaisuri" Ucap kaisar Zhou panik, ia masih menggenggam erat tangan sang permaisuri sembari menciumnya

"Yang mulia, keadaan yang mulia Permaisuri semakin melemah, sejak pasca melahirkan tubuh yang mulia Permaisuri memang sedikit rentan, dan kali ini mungkin tak bisa bertahan lebih lama lagi" Tabib berucap dengan nada pelan, kesehatan sang permaisuri memburuk, dan hal seperti ini sudah dapat mereka perkirakan kedatanganya

"Sudah selama ini apakah kalian begitu bodoh hingga tak memiliki jalan untuk membuatnya sembuh, jika tak berguna untuk apa kalian di istana ini" Sentak kaisar dengan penuh amarah, apakah para tabib memang sebodoh ini?, mengobati satu orang saja bahkan mereka tak mampu, sudah lima tahun berlalu, namun tak ada satupun solusi untuk kesehatan tubuh sang permaisuri

"Ampun yang mulia, hal seperti tidak bisa di akali lagi, ini benar benar di luar kemampuan hamba, hamba tak berguna, hamba pantas mendapatkan hukuman, namun keadaan yang mulia permaisuri benar benar sudah tak tertolong, jika sampai besok yang mulia tak membukakan mata maka itu pertanda yang mulia permaisuri sudah meninggalkan kita semua" Ucap sang tabib dengan tubuh bergetar, takut?, tentu saja ia, bahkan saat ini ia sedang berada di antara hidup dan mati, keadaan sang permaisuri benar benar tak tertolong lagi, mereka sudah berusaha sekuat tenaga selama beberapa tahun ini, namun, tak ada yang bisa menentang kehendak dewa,

Ini hanya mimpi kan, tidak mungkin ini terjadi lagi, permaisuri sudah menghabiskan begitu banyak tenaga dan energi di masa muda, saat ini yang tertinggal hanyalah sebuah rasa yang sangat menyakitkan dan menyiksa dampak dari racun racun yang menggerogotinya tubuhnya yang lemah bahkan sudah tak kuat lagi memikul segala penyakit ini, ia sudah tak mampu dan sudah memilih untuk menyerah, penyakit yang di alami sang permaisuri bahkan tak memiliki obat,

Dewa sudah menentukan hidup dan mati seseorang, dan mereka tak bisa menentang apa lagi melawan dewa, jika sudah sampai pada waktunya semua tak bisa di hentikan lagi

"Kau akan mati terlebih dahulu sebelum itu terjadi, ingat aku tak akan melepaskan mu jika hal buruk terjadi pada permaisuri" Sentak kaisar Zhou dan dengan tak berperasaan menendang tubuh sang tabib hingga menabrak dinding, Permaisurinya akan baik baik saja, ia yakin itu, min adalah sosok yang sangat kuat, ia pasti bertahan bersama racun ini Ia pasti bertahan, pasti

"Hamba pantas di hukum yang mulia, hamba pantas di hukum mati atas ketidak mampuan hamba" Si tabib yang merangkak dan bersujud di bawah kaki sang kaisar, Tak ada yang melawan takdir,

Permaisuri sudah bertahan begitu lama adalah sebuah keberuntungan, jika di lihat sebelumnya sang permaisuri bahkan sudah di pastikan meninggal saat persalinan, permaisuri memang kuat, akan tetapi, ia adalah manusia biasa, sekuat apapun manusia pasti memiliki titik lemahnya sendiri

Saat itu ia masih mengandung akan tetapi karena dirinya permaisuri terus menerus di berhadapan dengan racun, tibuh permaisuri kuat hingga tak terkontaminasi dengan cepat akan tetapi saat itu ia membawa nyawa lain di perutnya

Ia kuat akan tatapi Juan Li tidak, bahkan saat persalinan tabib sudah mengatakan bahwa hanya akan ada satu yang bisa di selamatkan

Tak ada lagi ia lakukan, hanya bisa mengakui ketidak mampuannya dan menerima hukuman, semua sudah di atur oleh dewa, permaisuri beruntung bisa bertahan dan melihat pertumbuhan putra kecilnya, akan tetapi sebagai mahluk fana kematian adalah hal yang pasti, tak ada yang bisa lari dari itu,

"Keluar dari sini dan jangan pernah katakan omong kosong itu, permaisuri ku begitu sehat akan baik baik saja, dia tidak akan kemana mana, bukan begitu, sayang ku mohon buka mata mu, Juan Er mencemaskan mu, aku pun begitu" Kaisar Zhou menggenggam erat tangan permaisurinya tabib bodoh itu pasti sedang berbohong,

Mana mungkin, mana mungkin permaisuri meninggalkannya, itu sangat mustahil, sang permaisuri sudah mengalami begitu banyak kesulitan yang bahkan lebih dari ini, ia masih bisa bertahan dan berada di sampingnya, kaisar Zhou yakin jika istrinya mampu bertahan, istrinya kuat, sangat kuat.

Rembulan malam kembali menyapa, tubuh kecil min mulai Min bergerak pelan sembari membukakan matanya, pemenangan yang pertama ia lihat adalah wajah teduh kaisar yang sedang memeluknya,

Tenyata ia masih bisa membuka matanya dan kembali melihatnya wajah suaminya untuk terakhir kali, ia sudah tau jika kematian akan segera menjemputnya, ia tak minta untuk di sembuhkan seperti semula ia hanya ingin sedikit waktu untuk mengatakan selamat tinggal dan terimakasih pada sang suami yang telah memberikan kebahagian yang bahkan tak pernah bisa ia miliki dan ia gapai

"Yang mulia" Min berucap dengan nada pelan, ia mengelus rambut kaisar Zhao dengan begitu lembut dan menciumnya sekilas, ia tak ingin mengusik tidur nyaman suaminya

"Terimakasih untuk semuanya, terimaksih untuk kebahagiaan ini dan terimakasih atas segala cinta mu, semua sangat ku syukuri, tapi maaf aku tak bisa bertahan lagi dan mau tak mau harus pergi, semua telah berakhir sedari awal perasaan ini salah, aku hanyalah wanita penuh dosa yang di buang dari neraka, semoga kau memaafkan ku" Bisiknya sembari mengecup singkat kening sang kaisar setelahnya nafas terasa begitu sesak, merasakan pergerakan tak nyaman permaisuri membuat kaisar membukakan matanya, yang ia lihat adalah permaisurinya yang dalam keadaan baik baik saja

"Permaisuri, bagai mana, apakah sudah lebih baik?" Kaisar segera duduk menggenggam tangan Min pelan, ia tau, ia tau jika permaisurinya kuat ia tau jika Min tak akan pergi begitu saja

"Yang mulia, terimakasih, jangan putra kita dan lanjutkan kehidupan mu dengan baik"

"Jangan katakan itu, kau pasti akan segera sembuh"

"Yang mulia, tolong peluk aku" Min berucap lembut kaisar langsung menarik Min kedalam pelukanya yang hangat hingga akhirnya tubuh Min melemah dan bahkan sudah hampir kehilangan detak jantungnya

"Permaisuri, permaisuri apa yang terjadi, pelayan panggilkan tabib" Teriak kaisar Zhao dengan begitu panik

"Yang mulia, tak perlu tabib itu tak berguna, saat ini aku hanya ingin kau memeluk ku, dan berjanjilah untuk hidup lebih baik setelah ini, jangan siksa dirimu sendiri, karena aku tak suka melihatnya, aku tak suka melihat kesedihan mu, kau harus bahagia"

"Tidak permaisuri, kita akan hidup bersama selamanya, permaisuri jangan katakan hal yang membuat ku takut" Kaisar Zhao berucap lembut sembari membawa min kedalam pelukanya

"Yang mulia dewa sudah begitu baik memberiku kesempatan kedua, hanya saja kali ini tak akan seberuntung itu, biarkan aku pergi dengan tenang dan jaga anak kita dengan baik, aku mencintai mu" bisik min pelan,

Ia hanya ingin kematian dengan tenang, dan berharap kali ini bisa kembali ke tempat yang seharunya, kehidupan dunia ini terlalu menyakitkan untuknya, ia tak ingin kembali berada dalam pusaran itu, kali ini biarkan ia mati dan menuju neraka dengan tenang

Setelahnya mengucapkan kata terimakasih dan selamat tinggal mata itu terpejam dan perlahan kehilangan nafas, air mata kaisar Zhao jatuh begitu saja, ia memeluk istrinya dengan erat ia tak percaya dengan ini, ia tak percaya jika permaisurinya benar benar

"Tidak permaisuri, permaisuri" Kaisar Zhao menjadi histeris saat memeriksa nadi sang permaisuri yang sudah tak memiliki tanda kehidupan lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!