3

Kaisar Wu menarik Min mendekati tempat pemandian, apa yang salah, ia hanya minta di temani mandi, hanya mandi saja Juan Li sudah mendapatkan semuanya, apakah ia sebegitu pelit hingga tak memberikan sedikit kesempatan untuk ayahnya sendiri

"Jangan seperti ini, jangan mencium ku, kau masih kotor, dan bagai mana jika Juan Er datang lagi"

"Dia juga mencium mu dia juga suka bermain dan saat kembali langsung memeluk dan mencium mu, kau begitu mencintainya dan kau tak pernah melakukan protes tapi aku tak terima jika ia membuat mu melupakan ku"

"Kau berfikir begitu jauh, keberadaan Juan Er tak akan merubah apapun, kau adalah suami dan pasangan ku tentu saja aku mencintai mu"

"Tidak bisa, aku harus mengambil semuanya, ia mencium mu di sini, di sini, di sini dan juga di sini"

Kaisar Zhao menghujani istrinya dengan kecupan kecupan lembut, membuatnya merasa puas karena mengambil kembali apa yang memang seharusnya menjadi miliknya

"Yang mulia, Juan Er tidak mencium bibir dan leher ku, kau sedang mencari kesempatan dalam kesempitan, dan, Juan Er tidak menyentuh ini" Min berucap dengan nada mengejek

"Lalu jika kau memilih maka siapa yang kau pilih"

"Kau ini semakin melantur, kalian semua adalah orang yang sangat kucintai, bagai mana mungkin aku bisa memilih, yang satu adalah suami dan kehidupan ku, dan yang satunya putra dan separuh jiwa ku, jika memilih maka aku lebih suka kalian berdua"

"Kau sangat manis, aku semakin mencintai mu"

"Jadi, sekarang jangan terlalu perhitungan dengan Juan Er, bukankah lebih baik jika kalian menjadi lebih akur?"

"Dialah yang seharunya yang mendapatkan ucapan itu, ia yang merebut semuanya, cinta mu, kasih sayang mu, perhatian mu bahkan ia merebut seluruh waktu mu, semuanya yang seharusnya menjadi milikku bahkan sudah sepenuhnya ia kuasai dengan mutlak" Ucap kaisar Zhou dengan nada kesal

"Jangan konyol yang mulia, sudah lah, jangan terlalu banyak mengatakan omong kosong, segera bersihkan diri, Juan Er sendirian di kamar dia pasti akan sangat ketakutan" Bisiknya yang bahkan sudah begitu jengah mendengar segala omong kosong yang keluar dari mulut sang kaisar

"Memang mengapa dengannya?, Kau tak mau meninggalkannya di ranjang tapi dengan mudah membiarkan ku mandi sendirian" Ucap kaisar sembari menarik Min dalam pelukanya

"Dia takut petir yang mulia, bagai mana bisa kau tega melihat putramu ketakutan, jangan terlalu keras padanya, aku menyayangi kalian berdua dengan porsi yang sama, tak ada yang di kurangi atau bahkan di lebihkan" Ucap Min membujuk, Saat ini Juan Li menunggunya di luar, bagai mana mungkin ia bisa berlama lama di sini, sedangkan putra kecilnya sedang ketakutan di dalam sana

"Baiklah baik lah, tapi aku juga takut petir" Kaisar Zhou menggembungkan pipinya, memeluk Min sekilas dan menciumnya dengan penuh kerinduan

"Kau ini, sejak kapan kau takut petir"

"Aku merindukan mu, aku sudah bekerja begitu keras akhir akhir ini, aku butuh waktu untuk mengisi tenaga, jadi, malam ini dia tak akan bisa menganggu kita lagi" Bisiknya dan menggendong Min ke tempat pemandian,

Ia sudah sangat merindukan permaisurinya, kali ini ia hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan permaisuri, Kaisar Zhou juga sudah mempersiapkan semuanya, namun keberadaan Juan Li membuat nya menjadi kesal, malam yang indah hampir saja tertunda karena kehadiran bocah kecil

"Juan Er masih si luar, jangan sekarang ya, kita masih memiliki banyak waktu, malam masih sangat panjang, yang mulia, suami ku yang tampan dan perkasa, tahan diri mu"

"Permaisuri, aku butuh tenaga, lihatlah, aku sangat menyedihkan saat ini, aku juga kelelahan karena bekerja setiap hari, aku sangat lemah"

"Apakah kau bisa di katakan lemah?, kau terlihat begitu bugar"

"Aku hanya sedang menggunakan wajah lain, kenyataanya aku membutuhkan mu dan mengisi tenaga ku"

"Pria tua ini" Min terkekeh pelan sembari membiarkan kaisar Zhao mengecup bahunya, kegiatan panas itu seketika terhenti saat seseorang yang berteriak di luar sana

"Ibu?" Ucap Juan Li pelan

"Juan Er"

min bergerak cepat untuk segera membenahi pakaiannya yang berantakan setelah rapi ia segera melangkah meninggalkan kaisar yang terpaksa menuntas keinginannya sendirian

"Dasar pengganggu, kau selalu saja datang di saat yang tidak di butuhkan" Kaisar Zhao berdesis pelan, permaisuri meninggalkannya begitu saja, bahkan Tampa pertimbangan sedikitpun

"Ibu"

"Ada apa, apakah petir membuat Juan Er ketakutan lagi?"

Ia berucap dengan nada begitu lembut, namun Juan Li hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan

"Ibu apakah ayah menindas ibu lagi?"

"Tentu saja tidak, mengapa Juan Er berfikir begitu?"

"Ibu seperti berteriak tadi, dan sebelumnya ayah juga mengigit ibu, tunggu Juan Er dewasa, Juan Er tak akan membiarkan ayah menggigit ibu lagi"

"Anak yang baik, ayah tidak sedang menindas ibu, karena sudah malam bukankah Juan Er harus segera memejamkan mata?"

"Ibu, apakah Juan Er perlu kembali ke paviliun awan saja" Ucap Juan Li yang membuat Min memiringkan kepalanya

"Ada apa, mengapa Juan Er tiba tiba ingin kembali, apakah Juan Er merasa ada yang tidak nyaman?" Ucap Min dengan penuh perhatian, putranya ingin meninggalkan paviliun ini?, Mengapa begitu tiba tiba?

"Ayah selalu mengeluh pada ibu karena Juan Er, ayah selalu menindas ibu dan itu karena Juan Er, jadi Juan Er akan kembali ke paviliun" Ucap Juan Li dengan nada pelan

"Angin sangat kencang, lebih baik Juan Er tidur, jangan hiraukan ayah mu, bukankah sudah biasa, dia selalu mengeluh dan merengek setiap harinya, jangan terlalu di ambil hari sekarang tidurlah" Bisik Min memeluk putranya dengan sangat gemas

"Tapi ibu" Ucap Juan Li lagi

"Tak masalah, sekarang tidurlah, ibu akan memeluk mu" Bisik Min dengan nada pelan

"Lalu bagai mana dengan ayah?" Juan Li menatap Min dengan tatapan polos, dan lagi lagi dapat mengundang tawa di wajah cantiknya

"Tentu saja ayah akan memeluk kalian berdua, dasar anak nakal, setiap bertemu selalu mencari hal untuk bertengkar, tapi saat ayah tidak ada malah sok perduli dengan ayah" Ucap kaisar Zhou yang baru saja keluar dari pemandian

"Apakah ayah mengizinkan Juan Er di sini?" Ucap Juan Li sembari menatap sang ayah dengan penuh harap

"Jika tak di izinkan bukankah kau akan tetap berasa di sini pangeran kecil yang nakal"

"Tentu saja ibu paling menyayangi ku, benar kan ibu, ibu pernah bilang dari semua yang ada di dunia ini ibu menyayangi ku, bukankah itu berarti jika cinta ibu pada ku lebih besar dari pada cintanya ke ayah"

"Dasar anak nakal"

Kaisar Zhou menggelitik putranya, bermain sebentar dengan putranya untuk melepas penat karena telah sibuk dengan dokumen negara sejak pagi

"Permaisuri, kita menyelesaikannya setelah Juan Er tidur" Bisik kaisar Zhao pelan, ia tak akan terima jika acaranya di halangi oleh Juan Li

"Dasar mahluk mesum"

"Tentu saja, aku bahkan berfikir jika aku akan membuatkan adik untuk Juan"

"Satu Juan saja membuat mu begitu resah dan kesal, lalu bagai mana dengan dua Juan"

"Ayah, apakah ayah akan memberikan aku adik?" Juan Li menyahuti dari dalam pelukan keduanya

"Tentu saja, jika kau punya adik kau akan sibuk bermain dengan nya, hingga lupa waktu dan memberikan kami waktu untuk berdua, bukankah itu sangat menyenangkan"

"Apakah kau yakin ayah?, Aku ragu, saat aku memiliki adik maka kami akan merebut semua cinta ibu, hingga tak ada yang tersisa untuk ayah"

"Tentu saja kau tak akan bisa anak kecil, kau tak bisa mengambil bagian ku sesuka hati mu dan sampai kapanpun tak akan bisa"

"Mengapa tidak bisa?"

"Karena cinta ibumu untuk ku memiliki tempat khusus, berbeda dengan cinta mu denganya"

"Sudahlah, aku membagikan cinta ku pada kalian secara rata, jadi Juan Er, bukankah seharunya kau tidur"

"Baik ibu" Juan Li menarik selimut dan memejamkan matanya dengan penuh semangat

"Jatah ku tak bisa di kurangi sedikitpun"

"Baiklah baiklah, setelah Juan Li tertidur ambilah jatah mu, dengan utuh"

"Tentu saja" Kaisar Zhao tersenyum lebar sembari menepuk nepuk lembut punggung putra kecilnya, karena lelah bermain, tak butuh waktu lama Juan Li sudah memejamkan matanya, dan sudah saatnya kaisar Zhao beraksi

"Permaisuri, jangan melupakan janji mu"

"Biarkan Juan Er lelap terlebih dahulu, kau mau jika jatah mu di potong olehnya?" Min berucap pelan,

"Baiklah, aku akan menunggu beberapa saat lagi"

"Pergilah ke kamar sebelah, aku akan menyusul"

"Aku seperti pria simpanan saja, kau benar benar lebih menyayanginya dari pada ku"

"Terus lah mengeluh, sampai pagi"

"Baiklah, baiklah, kekasih gelap mu ini akan menantimu di kamar sebelah, selesaikan semuanya terlebih dahulu dengan iblis kecil ini, aku tak mau ia memotong jatah ku"

Kaisar Zhao berucap dan setelahnya bergerak meninggalkan kamar, menuju kamar sebelah untuk menantikan kedatangan sang permaisuri

"Dasar pria tua itu" Ia terkekeh pelan sembari memperhatikan wajah imut putra kecilnya

"Tidurlah yang nyenyak, jangan sampai menganggu dan memotong jatah ayah mu, jika tidak ia akan marah pada mu, anak baik" Setelah menghidupkan dupa penenang ia segera meninggalkan kamar untuk menyusul kaisar yang sudah menantinya

"Akhirnya yang di tunggu datang" Kaisar Zhao berucap dengan begitu girang dan langsung menggendong tubuh sang permaisuri menuju ranjang

"Kau ini, selalu saja tak sabaran, kau ini seperti bocah yang di mabuk asmara saja" Min mengejek suaminya yang selalu saja kekanak kanakan

"Setelah kedatangannya kau menjadi begitu kejam pada ku, ia selalu menguasai mu di setiap waktu tak memberikan sedikit celah untuk ku dan sekarang adalah giliran ku dan aku tak akan membiarkannya datang dan menganggu, malam ini kau milik ku, semuanya milik ku" Kaisar memeluk istrinya dengan erat

"Kau ini"

“Kau milik ku dan dia tak akan menganggu mala mini” kaisar mengecup sang permaisuri dengan lembut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!