5. Berdamai dengan Keadaan

Aini berlari meninggalkan kafe sambil menangis tersedu-sedu.

Kenapa aku tiba-tiba jadi bodoh begini. Bagaimana bisa aku sampai percaya dengan sebuah game yang belum tentu kebenarannya. Bahkan saat wajahku sudah berubah pun mereka tetap sama saja, mereka tetap membully ku,

"Aaarrggh!!!" Aini berteriak keras melupakan kemarahannya di bawah guyuran hujan

Bahkan ia tak peduli saat semua orang memperhatikannya. Ia tetap menangis tersedu-sedu menyesali kebodohannya.

*Triiingg!!

Tiba-tiba layar game kembali muncul dengan sebuah pertanyaan yang langsung dijawab ketus oleh Aini.

"Puas??, cih memangnya siapa yang mau main game yang hanya memberikan harapan palsu kepada player. Aku mau berhenti bermain dan kembalikan hidupku seperti dulu!" seru Aini

"Apa kau yakin ingin berhenti bermain, apa kau ingin kembali menjadi aini yang dulu??" 

Aini tiba-tiba terhenyak saat mendengar suara seorang yang menanggapi ucapannya.

Ia pun menoleh ke kanan dan kiri mencari siapa yang berbicara, tapi sialnya ia tak menemukan siapapun di sana. Hanya orang-orang yang berlalu lalang yang tampak heran melihat tingkah anehnya.

Seorang pria tiba-tiba muncul di hadapan aini.

Seorang pria tampan dengan tinggi hampir 190 cm berdiri tepat di depannya.

"Baru kali ini ada player yang gagal mengikuti tutorial, benar-benar miris hidupmu!" ucap pria beralis tebal itu

"Siapa kau, bagaimana bisa kau tahu tentang aku!" Aini tampak ketakutan saat melihat pria asing itu mendekat kearahnya

Ia menyeringai dan mendekatkan wajahnya kepada Aini.

"Kau tidak perlu tahu siapa aku, yang jelas aku datang untuk membantu mu," jawabnya

"Apa kau mengirimkan game itu kepadaku?" tanya Ai

"Yups," jawabnya singkat

"Apa kau yakin ingin kembali ke kehidupan mu yang sangat mengenaskan, dengan bekas luka bakar di pipi dan tubuh yang super gemuk dan selalu di bully?" tanya lelaki itu lagi

Aini tiba-tiba menunduk saat mengingat kehidupannya yang malang. Air matanya kembali menetes di bawah guyuran hujan.

Lelaki itu kemudian mendongakkan wajah Aini seraya menatapnya tajam.

"Apa kau benar-benar tidak menyukai game ini?"

Aini mengangguk pelan

"Apa kau benar-benar ingin kembali ke kehidupan kamu yang dulu?" tanya lelaki itu mengulangi pertanyaannya sebelumnya

"Tidak, sebenarnya aku tidak mau kembali menjadi Aini yang dulu, jadi tolong jangan rubah wajahku seperti dulu lagi, kumohon. Atau jika tidak bisa lebih baik bunuh aku saja," jawab Aini

Gadis itu bahkan bersimpuh di bawah kaki pria itu.

Melihat kesedihan Aini membuat pria itu merasa iba padanya. Sang manajer game pun duduk berjongkok di depan Aini hingga posisi mereka sejajar sekarang.

"Baiklah kalau begitu," jawab pria itu mengusap lembut kepala Aini

Seketika Aini terkesiap mendengar jawaban sang manager game.

"Mulai sekarang aku akan ku buat menjadi menjadi objek terbaikku," ucap sang manager menyentuh kepala Aini.

"Cantik!"

"Aku berhasil menyelesaikan quest nya?" Aini membelalak tak percaya melihat layar game di depannya.

"Tentu saja, semuanya karena bantuan ku," jawab sang manager game menyombongkan diri

"Dan sekarang terimalah hadiah dari ku tambahan 100 poin untuk keberhasilan mu menyelesaikan quest hari ini," imbuh Manager Game mengerikan matanya

"Selamat status poin anda bertambah 100, silakan gunakan poin tersebut,"

"100 poin ya, banyak sekali. Padahal 10 poin aja wajahku sudah cantik gimana kalau ditambah 100 poin?"

Aini tampak menopang dagunya sembari membayangkan wajahnya jika ia menggunakan 100 poin itu.

"Tentu saja kau bisa terlihat lebih cantik dari Alexa, kau bisa secantik Chelsea Island, atau Dian Sastro Wardoyo, atau bahkan Lisa Black Pink," bisik manager

"Masa iya sih?"

"Ish, masa gak percaya sama manager game, makanya sekarang pilih kriteria cantikmu seperti apa?"

"Mau Cute, Luxury, Pure, atau Sexy?" tanya pria itu lagi

"Mmm, apa ya, aku jadi bingung?"

"Gimana kalau kita cap, cip, cup, saja?" jawab manager game

"Ish, gak boleh begitu. Aku harus memilihnya dengan bijaksana!" seru Aini menarik lengan pria itu dari papan game

"Huft, jangan lama-lama keburu aku bulukan," goda manager game

"Hmm, kira-kira kriteria cewek idaman Zai seperti apa ya?" Aini tampak membayangkan kriteria cewek yang disukai Zai mantan suaminya

"Tentu saja Alexa, Cih, masa gitu aja gak tahu!"

"Iya juga sih, ngomong-ngomong kalau kriteria cewek idaman mu seperti apa?" tanya Aini

"Cewek bodoh, gendut dan cengeng," jawab sang manger sambil menunjuk kearah Aini

"Hmm," Aini tampak sedikit kesal saat mendengar jawaban pria itu.

"Kalau kau tidak mau menggunakannya lebih baik simpan saja poinnya. Kau bisa menggunakannya nanti Saat kamu membutuhkannya," ucap manager

"Oh begitu,"

"Kenapa terharu lagi, please deh udah cukup terharunya," sahut pria itu

Aini tersenyum mendengar candaan sang manager. Gadis itu terdiam sambil memandangi pria bertubuh proporsional di depannya itu.

Sebenarnya dia ini siapa, kenapa dia ingin menolongku?. Apa dia malaikat yang dikirim Tuhan untuk menolongku?, tapi dia tidak terlihat seperti malaikat malah terlihat seperti iblis??

"Memang aku iblis, emangnya kenapa?, kaget ya lihat iblis ganteng?" jawab pria itu

"Eh, bagaimana kau bisa mendengar ucapan ku,"

"Ya karena iblis kan bisa dengar kata hati orang neng nong!" jawab sang manajer meletakkan telunjuknya di kening Aini.

"Ah iya aku lupa," jawab Aini

"Kalau kau memang ingin menyimpan poin itu, sebaiknya sekarang kau harus mengecilkan badanmu lebih dulu,"

"Aku harus diet gitu??" tanya Aini dengan polosnya

"Olahraga lah, karena percuma saja diet kalau tidak olahraga gak bakal kurus!" jawab sang manager

"Baik,"

Aini kemudian berganti pakaian, sedangkan sang manager seketika menghilang dari pandangannya.

Sore itu Aini memutuskan untuk jogging di taman tak jauh dari kediamannya.

Saat ia sedang berlari mengitari taman tiba-tiba sang manajer muncul hampir membuat Aini terjatuh karena kaget.

"Astaga, kenapa muncul gak bilang-bilang, kata jalangkung aja!" gerutu Aini

"Ya kan Iblis emang gitu neng nong!" saut sang manager ketus

"Iya juga sih,"

"Btw sebaiknya kamu fokus lari aja jangan lihatin gue, soalnya kasian orang-orang jadi mengira kamu itu seperti orang gila yang baru keluar dari RSJ karena ngomong sendirian," jawabnya cekikikan

"Hmm,"

Manager game kemudian memberikan misi kedua kepada Aini kali ini Aini mendapatkan tantangan untuk mencari Seorang pria tampan yang menyukainya. Jika ia berhasil menjalin kasih dengan pria itu maka ia akan mendapatkan kecantikan abadi untuk selamanya.

"Jadi misiku hari ini mencari pria tampan yang akan menjadi cinta sejatiku?"

"That's right baby,"

Belum selesai manajer berbicara, sebuah motor melaju kencang hingga hampir menabrak seorang kakek yang hendak menyeberang.

Melihat itu Aini segera berlari untuk menyelamatkan sang kakek.

Terpopuler

Comments

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

Ayo semangat Airin Buktikan kalau kamu bisa

2023-09-18

0

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸

Si Aini mah... mana ada iblis ganteng, baik hati & g sombong begitu

2023-09-07

0

Mommy Zahra

Mommy Zahra

iyalah percuma diet kalau gak olahraga

2023-09-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!