"Kenapa kalian pergi meninggalkan ku seorang diri. Aku tak kuat lagi hidup seperti ini ayah. Rasanya aku ingin mati saja menyusul kalian. Toh hidup pun tak ada gunanya lagi,
Tak ada seorangpun yang mau berteman denganku apalagi menolongku yang selalu dibully. Aku sudah lelah dengan semuanya ayah!" olehnya
"Lebih baik aku mati saja, iya lebih baik mati daripada hidup menjadi sampah!"
Aini menghela nafas panjang menutup matanya sambil berdoa. Saat mulai membuka matanya, tiba-tiba tubuhnya gemetaran saat melihat kebawah.
Keinginan untuk menjatuhkan diri dari atas gedung pun sirna saat melihat betapa tinggi gedung itu.
"Bahkan mati pun sepertinya menjadi perkara yang sulit bagiku, dasar sampah bagaimana bisa sekarang aku takut mati!" gerutunya
Ia yang ketakutan berusaha mundur.
Aini pun mengurungkan niatnya untuk bunuh diri, namun siapa sangka tiba-tiba angin kencang berhembus mendorong tubuhnya hingga ia benar-benar jatuh dari gedung lantai 8 itu. Ia masih sempat meraih besi pembatas gedung untuk bertahan hidup.
"Tuhan tolong aku, aku belum mati, aku memang sempat khilaf tadi, tapi sekarang aku benar-benar tidak mau mati, aku masih ingin hidup!" ucap Aini
Saat Aini berusaha naik ke atas tiba-tiba seorang pria muncul di depannya .
Aini sangat senang karena mengira pria itu akan menolongnya. "Tolong aku!" serunya sambil mengulurkan tangannya
Pria itupun berjongkok di depannya dan meraih lengannya membuat senyum Aini seketika mengembang.
Namun bukannya menarik Aini keatas, pria itu justru melepaskan tangan Aini hingga gadis itu terjun ke bawah.
"Apa yang kau lakukan!" seru Aini membulatkan matanya
"Huaaa, tolong!!!, aku belum mau mati!" teriak Aini sambil menutup matanya
*Bruugghhh!!
"Aww, bahkan kenapa mukaku duluan yang mendarat, bagaimana wajahku nantinya, pasti aku semakin jelek??"
Tiba-tiba semuanya terlihat gelap. Beberapa menit kemudian ia terbangun, Aini merasa aneh karena ia mendapati dirinya berada di rumahnya bukan di halaman rumah sakit.
Ai mencoba bangun dan memeriksa kondisi tubuhnya.
"Aneh, kenapa aku tidak terluka. Padahal jelas-jelas aku baru saja jatuh dari roof top rumah sakit 8 lantai," Ai juga meraba wajahnya yang tersungkur mencium ubin lantai.
Karena penasaran ia segera bangun dan berkaca. Lagi-lagi ia terkejut saat melihat wajahnya yang mulus tanpa luka. Bahkan yang membuatnya semakin terkejut adalah luka bakar di wajahnya yang menghilang.
"Luka bakar diwajahku tidak ada, bahkan semua bekasnya menghilang??"
Aini mencubit pipinya untuk memastikan jika itu bukan mimpi.
"Aww, rasanya sakit berarti ini bukan mimpi!"
Saat Aini sedang kebingungan dengan apa yang terjadi tiba-tiba
ia melihat sebuah layar game raksasa dihadapannya.
Tepatnya cermin yang ia pakai berubah menjadi seperti layar game dalam laptop.
*Syuut!!
"Apa ini??" Aini tampak terkesiap melihat layar game tersebut.
"Selamat datang di Super Beautiful Game," sebuah suara muncul membuat gadis itu menoleh ke kanan dan kiri mencari siapa yang sedang berbicara.
"Tidak ada orang??"
Seketika layar berubah menampilkan sebuah quotes.
"Silakan pilih salah satu yang kau inginkan!"
*CUTE
*PURE
*SEXY
*LUXURY
Karena penasaran Aini pun asal sentuh tombol CUTE.
*Syuuut!!
Kembali layar berubah, dan menampilkan tampilan berbeda.
APA ANDA YAKIN MEMASUKAN STATUS POIN DI CUTE??
Aini yang semakin kebingungan hanya mengikuti panduan pada layar game. Ia kembali menekan opsi pilihan YES.
*Syuuut!
Kembali layar berubah dan kali ini menunjukkan STATUS CUTE +10 POIN.
*Triinggg!!
Tiba-tiba Aini merasakan ada sesuatu yang terjadi dengan dirinya, hingga ia merasa ingin membatalkan game tersebut.
Ia merasa tubuhnya bergetar hingga merasakan sesuatu yang merasukinya.
"Selamat Poin Cute Anda berhasil di tambah 10 Poin,"
CUTE +10 POIN
GAME DI MULAI
Tiba-tiba aini merasa tubuhnya menjadi ringan, iapun melihat perubahan kulitnya menjadi lebih bersih. Jari-jari tangannya mulai mengecil begitupun dengan betis kaki dan pinggulnya.
Ia merasakan pandangannya mulai kabur dan semua menjadi gelap.
"Ups ternyata aku hanya bermimpi," ucap Aini mengucek-ngucek matanya.
"Padahal meskipun itu mustahil aku sangat berharap ada sesuatu yang akan membantuku agar aku bisa membalas dendam kepada Zai. Tapi mana mungkin semua itu hanya ada di dunia komik," Aini kemudian bangun dan mengusap kotoran yang menempel di bajunya
Ia tersenyum sinis saat melihat tubuhnya yang masih tampak gendut dari pantulan jendela kaca.
Ya iyalah masih gendut, kecuali aku minum obat pelangsing maka aku akan menjadi langsing seperti Alexa.
Aini kemudian menuju ke wastafel untuk mencuci wajahnya. Kali ini matanya, kali ini bola matanya membulat sempurna saat melihat wajahnya yang tampak mulus. Benar luka bakar di wajahnya menghilang seperti dalam mimpi.
Meskipun tubuhnya masih gemuk namun dengan wajahnya yang tanpa luka Aini terlihat lebih cantik dan menarik, seperti yang ia pilih ia tampak CUTE.
"Gila apaan ini, bekas lukaku menghilang, meskipun tak secantik dalam mimpi tapi ini sudah cantik banget menurutku!" seru Aini
Ia kemudian menyambar ponselnya yang tergeletak di lantai dan mencari-cari aplikasi yang seperti ia lihat dalam mimpi.
"Memang tak ada, aku tak pernah memiliki aplikasi game seperti itu," Untuk membuktikan dirinya tidak bermimpi Aini kembali mencubit pipinya.
"Apa ini benar-benar kenyataan??"
"Aww sakit!, fiks ini bukan mimpi!"
*Triingg!!
"Lagi-lagi layar game kembali muncul,"
"Tutorial??"
Aini menopang dagunya sembari mencerna perintah dalam game tersebut.
"Mukaku berubah karena game ini jadi jika aku salah pencet maka mukaku bisa kembalikan jelek. Hmm, sepertinya aku harus melanjutkannya agar aku tetap cantik seperti ini,"
Dengan yakin Aini pun menekan tombol Yes.
Selesai menekan tombol itu tak ada sesuatu yang berubah, hanya perut Aini yang terasa lapar karena seharian belum makan.
Iapun kemudian keluar untuk mencari makan. Ia kemudian menuju ke pusat jajanan yang tak jauh dari rumahnya.
"Silakan Nasi ramesnya, mumpung ada promo loh lima belas ribu sudah sama es teh manis, neng cantik mau gak?" sapa seorang pemilik kedai kepada Aini.
Seketika Aini menoleh kearah penjual nasi rames itu. Gadis itu tertegun mendengar untuk pertama kalinya seseorang menyapanya meskipun dengan maksud tertentu.
Kenapa aku begitu terharu mendengar sapaan dari si penjual yang biasanya selalu jutek padaku. Aini pun menyunggingkan senyumnya dan membeli satu porsi nasi ramesnya.
"Terimakasih ya neng cantik semoga besok beli lagi, jangan lupa gorengannya juga murah, lima ribu tiga aja kalau buat eneng?" sapanya lagi
"Nasi aja bu, makasih."
"Baik,"
Bukan hanya tukang nasi, bahkan hari itu semua orang ramah padanya.
"Uh cubby banget sih, cantik, gemoy gemesin deh!" seru seorang tukang es krim saat melihat Aini membeli es krimnya.
Dalam hidup Aini ini adalah kali pertama ia bisa berjalan dengan mendongakkan kepalanya.
Biasanya ia selalu menunduk karena tak mau melihat orang-orang yang mencibirnya.
"Aini!"
Tiba-tiba Aini terkejut saat mendengar suara seseorang memanggilnya.
"Alexa??"
Aini seketika mundur beberapa langkah saat melihat Alexa di depannya.
Dalam waktu yang bersamaan muncul Sudden Quest yang berisikan misi untuk mendengarkan 5 kata cantik dari Alexa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ
semangat Aini jangan sampai mudah terpedaya
2023-09-18
1
❤️⃟Wᵃf✰͜͡ᴠ᭄ᴇʟᷜᴍͣuͥɴᷤ✪⃟𝔄⍣⃝కꫝ🎸
Itu beneran game jadi nyata y, bukan mimpi atau halu kan.kasihan Aini kalau cm mimpi
2023-09-07
0
💫ֆɦǟզʊɛɛռǟ🍒⃞⃟🦅👻ᴸᴷ
maksud nya apanih belum mudeng aku😅
2023-09-06
0