"Jika kamu berbicara tentang anak haram. Ada satu lagi di meja."
Anthonio bereaksi getir dengan ucapan Anggi.
"Lihatlah Sandra, dia juga anak haram yang kamu miliki dengan seorang wanita simpanan." Kata Anggi dengan keras.
"Apa katamu?" Sandra sangat marah. Dia berdiri dari tempatnya dan memelototi Anggi.
Sebagai anak emas keluarga, Sandra tidak pernah diejek atau dihina sebelumnya.
Anggi menjunjung tinggi sikap acuh tak acuhnya dan berkata, “Jika kamu bisa meneriaki kakak perempuanmu, itu membuktikan bahwa keluarga Alexander juga tidak mendidik anak yang lebih muda. Berpendidikan rendah!"
Dia mengejek Sandra karena Alexander telah mengejek Melisa sebelumnya.
"Kamu!" Sandra semakin marah.
Namun karena Jihan menarik tangannya dan menghentikannya, Sandra kembali menjadi anak yang manis dan patuh.
"Kak, apakah kamu masih marah padaku dan Edward? Sehingga kamu melakukan ini pada kami?"
"Seharusnya aku tidak bersama Edward saat itu, maafkan aku. Tapi saat itu Edward memberitahuku jika dia sudah tidak punya perasaan denganmu lagi sampai kita melakukan hal yang tidak termaafkan. Ini semua salahku."
Anggi menoleh ke arah Sandra. Sandra benar benar pintar memutar balikkan fakta. Dia sangat licik sampai bisa terlihat sangat polos di saat saat tertentu.
"Baru kali ini aku mendengar seseorang menyebut dirinya sebagai simpanan dengan cara yang sangat manis."
Sandra terdiam mendengar apa yang diucapkan Anggi.
"Aku penasaran, apakah menjadi seorang simpanan bisa diwariskan? Aku kira kau mewarisi itu dari ibumu."
BRAKKK!!
Anthonio membanting meja dengan keras.
"ANGGI! OMONG KOSONG APA YANG SEDANG KAU BICARAKAN!"
Sandra bergetar.
Anggi tidak terganggu, ia menatap Anthonio dan berkata. "Aku sudah cukup, kalian lanjutkan saja."
Dia memegang tangan Melisa dan pergi tanpa seizin Anthonio. Ada aturan dasar di rumah ini, saat makan malam jika pemimpi keluarga tidak meninggalkan meja makan, tidak ada yang boleh meninggalkan juga.
Tindakan Anggi benar benar menantang posisi Anthonio di dalam tengah tengah keluarga.
"ANGGI! BERHENTI DI SANA!" Anthonio kembali berteriak.
Anggi berhenti, dia berbalik dan berkata. "Terserah apa yang aku lakukan dan itu termasuk tentang menikahi Andre. Jika aku berubah fikiran dan tidak ingin menikahinya, pernikahan itu tetap tidak akan terjadi bahkan jika kamu menyiksaku sampai mati seperti yang kamu lakukan padaku lima tahun yang lalu."
Dia kemudian berjalan pergi tanpa memperdulikan tanggapan mereka.
Anggi membawa Melisa kembali ke dalam kamar dan menatapnya. "Apa kamu masih lapar?"
Melisa menggeleng. "Saat kalian bertengkar tadi, aku terus makan."
"Anak pintar." Anggi memuji anaknya tersebut.
Sebelum memutuskan kembali, ia telah mempersiapkan Melisa untuk menghadapi apapun seperti situasi seperti saat ini. Dan benar saja, anak perempuannya tidak mengecewakannya sedikitpun.
Anthonio dibiarkan marah di meja makan. Tetapi karena apa yang semua dikatakan oleh Anggi benar, dia tidak bisa membantahnya.
Jihan, Sandra dan Edward juga bertahan melanjutkan makan malam mereka sembari menahan amarah.
Kini Anggi cukup berani untuk melawan siapa pun. Dia tidak gegabah dan meskipun semua yang dikatakannya menyebalkan tapi benar sehingga tidak ada yang bisa menyerangnya.
Jihan menunduk dengan semirik wajahnya yang kejam. Anggi lebih cerdik dari sebelumnya dan itu merugikan posisinya.
Namun tetap saja, semua orang tahu jika seorang ibu tunggal yang akan menikah dengan seorang narapidana, hidupnya akan segera berakhir. Jadi Jihan tidak perlu terlalu khawatir.
*****
Di hari kedua. Anggi membawa Melisa turun ke bawah dan makan seperti biasa. Mereka berdua bahkan berjalan jalan di halaman depan seolah tidak terjadi apa apa.
Ketika malam hari. Saat Anthonio pulang bekerja, dia menyuruh Anggi untuk makan malam bersama keluarga Sebastian.
Anggi bersama putrinya serta Sandra dan Edward masing masing pergi menaiki mobil lain.
20 menit kemudian. Ketiga mobil itu tiba di restoran termewah di tengah kota.
Para pria datang dan membukakan pintu untuk mereka.
Anthonio memimpin keluarganya berjalan ke dalam restoran menuju ruangan VVIP untuk bertemu keluarga Sebastian.
Ada meja panjang besar di ruangan itu dan keluarga Sebastian sudah duduk di sana.
Saat keluarga Alexander tiba, semua orang berdiri menyambut mereka.
Andre awalnya menolak menerima tawaran pernikahan tersebut karena seburuk apapun yang telah ia lakukan, ia tidak bisa begitu saja menerima seorang ibu tunggal menjadi istrinya.
Namun ketika dia melihat Anggi untuk pertama kalinya, pendiriannya goyah dan matanya berbinar.
Anggi lebih sempurna melebihi ekspetasinya.
Rambutnya yang hitam lurus, wajahnya yang cantik, tubuhnya yang menggairahkan dan segala sesuatu yang ada di dalam dirinya membuatnya nampak seperti seorang bidadari di bumi. Kecuali kenyataan tentang dia yang sudah memiliki seorang anak.
Andre terpaku sampai ibunya menyenggol lengannya dan akhirnya ia tersadar dari lamunannya. Ia bangkit dan menyambut semua orang dengan hangat.
Setelah semuanya duduk, perkenalan dimulai dan dilanjutkan dengan makan malam.
Di tengah makan malam, Andre meminta diri untuk keluar dan berbicara dengan Anggi.
Anggi menyeka bibirnya sebelum dia membawa Melisa ikut keluar bersamanya.
Di luar ruang VVIP, Anggi berjalan di belakang Andre namun tetap menjaga jarak aman darinya.
Andre memotong kesunyian dengan berkata. "Pernikahannya minggu depan. Itu sedikit terburu buru dan aku merasa perlu menyampaikan beberapa hal sebelum itu terjadi."
"Silahkan katakan, tuan Andre Sebastian." Kata Anggi sambil tersenyum.
Dan senyuman itu berhasil membuat jantung Andre berdebar dengan sangat kencang. Namun betapapun menawannya dia, dia tetap saja memiliki seorang anak dan itu menurunkan statusnya sebagai seorang wanita untuk dinikahinya.
"Suatu keberuntungan untukmu kamu bisa menjadi nyonya Sebastian, dan itu bisa kamu bayar dengan mematuhi peraturanku."
"Aku ingin kamu memperlakukanku seperti seorang raja saat kita sudah menikah nanti. Selalu patuhi semua perintahku dan dengarkan apa yang aku katakan!"
Anggi menatap Andre tanpa emosi.
Andre menambahkan. "Jangan mencoba mengendalikanku dan mengaturku. Jika aku punya wanita lain di luaran sana, jangan coba coba buat keributan dengan hal itu. Aku tidak ingin semua omong kosong itu, mengerti?"
Anggi tidak bereaksi sama sekali. Dan wajah tanpa emosinya itu membuat Andre tidak sabar. "Apa kamu mendengarkanku?"
"Apakah ada yang lain?" Anggi balik bertanya alih alih menjawab Andre.
"Satu lagi, soal putrimu. Dia harus memanggilku ayah!"
Sebelum Anggi bisa mengucapkan satu patah kata pun, suara pria yang kuat dan menawan terdengar. "Siapa yang harus memanggil anda ayah, tuan Sebastian?"
Andre berbalik dan melihat Leonardo Smith, putra pewaris dari keluarga Smith yang juga sekaligus paman dari Edward Smith.
Keluarga Smith adalah keluarga ternama di seluruh negeri. Jika keluarga Sebastian adalah keluarga kaya, maka keluarga Smith adalah yang nomor satu.
Tidak ada keluarga lain yang berani melewati jalan mereka di Grade A City karena semua orang menghormati keluarga Smith. Sebagai putra tunggal dari keluarga Smith, Leon mengambil alih semua bisnis keluarganya pada usia delapan belas tahun.
Leon memiliki koneksi hukum ke seluruh negara. Otoritas dan kekuasaan juga ada di tangannya. Leon adalah laki laki tampan yang menawan. Dia baru saja kembali ke negara ini beberapa waktu yang lalu dan itu menggemparkan seluruh publik.
Sama seperti Anggi, dia adalah laki laki lajang yang selama ini tidak pernah diketahui dekat dengan wanita manapun.
Andre menunjuk ke arah Melisa.
Leon melirik anak perempuan itu.
Melisa merasakan tatapan itu dan langsung balik menatap mata Leon.
Anggi mengerutkan kening pada tatapan antara laki laki itu dan anak perempuannya.
Dia dengan halus menarik tangan Melisa ke belakangnya.
Menyadari hal itu akhirnya Leon menarik pandangannya kembali lalu berjalan pergi.
Han, sekretaris pribadi Leon yang telah bersamanya sejak dia masih kecil merasa aneh saat melihat senyum di wajah tuannya. Itu bukan hanya seringai tipis, tapi senyum cerah. Senyum cerah dari seorang laki laki yang hanpir tidak pernah menunjukkan emosi sedikitpun.
Siapa anak perempuan itu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Alistia Raihan
masih belum bisa mengikuti alurnya.
2023-11-29
1
Ayu Septiani
apa melisa anaknya Leon smith?
2023-11-25
0
Wirda Lubis
mungkin Melisa anak leon
2023-11-17
0