Wu Linyan yang tersadar di lantai kamarnya dengan cepat mengalirkan Energi Qi ke dalam tubuhnya dan Wu Linyan yang berhasil merasakan kembali Aliran Energi Qi merasa sangat bahagia.
“Aku berhasil! Aku berhasil memperbaiki Meridianku yang rusak!” ucap Wu Linyan dengan wajah yang ceria.
Roh Pertapa yang berhasil keluar dari dalam Giok setelah membuat Perjanjian dengan Wu Linyan pun menunjukkan keberadaannya di depan Wu Linyan yang sedang bahagia.
Wu Linyan yang akhirnya percaya dengan ucapan Roh Pertapa yang ada di depannya langsung berlutut memberikan hormat sebagai seorang Murid.
“Wu Linyan memberi hormat kepada Guru! Murid berjanji akan berlatih dengan keras dan menjadi orang yang kuat lalu membantu Guru mendapatkan tubuh Guru kembali!” sumpah Wu Linyan.
“Hmmm, aku menerima hormat dan sumpahmu! Mulai hari ini kau adalah Muridku dan aku akan mengajarimu semua yang aku ketahui!” ucap Roh Pertapa.
Rong Yanxue yang tak bisa mengawasi Wu Linyan berlatih sementara waktu pun memberikan beberapa petunjuk latihan sebelum dirinya tidur dalam waktu yang cukup lama.
“Namaku Rong Yanxue karena aku telah menggunakan tiga perempat dari kekuatanku untuk mengembalikan Meridianmu maka aku harus tidur kembali untuk beberapa waktu untuk mengembalikan kekuatanku!” ucap Rong Yanxue serius.
“Aku akan memberikanmu jurus ini! Kau harus bisa melatihnya selama aku tertidur dan aku ingin kau mendapatkan semua barang yang ada di dalam daftar ini!” ucap Rong Yanxue tanpa memberi Wu Linyan kesempatan bicara.
Wu Linyan yang tak bisa bertanya apapun hanya bisa mengendalkan dirinya sendiri setelah Rong Yanxue kembali masuk ke dalam Giok yang ada di tangannya.
Wu Linyan yang mengingat ucapan Rong Yanxue sebelum dirinya membuat perjanjian pun membulatkan tekadnya untuk menjadi kuat.
“Terima kasih, Ayah! Aku tidak tau ini adalah keberuntungan atau malapetaka tapi satu hal yang pasti bahwa aku tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang Ayah berikan padaku!” ucap Wu Linyan dengan tangan terkepal erat.
“Aku pasti akan menjadi kuat dan membalas mereka semua yang serakah lalu membawa Ayah dan Paman kembali!” ucap Wu Linyan lagi dengan wajah optimis.
Sementara itu, Wu Feng Tu yang membenci Wu Sheng karena telah mencelakai Putranya hingga membuat Putranya depresi hingga bunuh diri memutuskan untuk membalas dendamnya.
‘Fang’er, Putraku! Kau sudah tenang sekarang karena Ayah telah mewujudkan mimpi kita dan membalaskan dendam ini!’ ucap Wu Feng Tu dalam hati.
Wu Feng Tu yang baru mengetahui bahwa dirinya memiliki Putra lain selain Wu Fang memutuskan untuk membesarkannya dan menjadikannya pengganti Wu Fang.
Wu Tang yang ditemukan oleh Wu Feng Tu dalam keadaan yang memprihatinkan merasa sangat senang saat mendapatkan keluarga baru yang sangat diinginkannya.
Wu Tang yang bersumpah akan menjadi anak yang berbakti dan dapat dibanggakan oleh Wu Feng Tu berlatih siang dan malam hingga akhirnya menarik perhatian Ketua Sekte Tao.
“Putramu, Wu Tang memiliki potensi yang besar. Aku akan menjadikannya Murid Intiku tapi aku tidak ingin Murid yang berada di bawah bayang orang lain!” ucap Ketua Sekte Tao.
“Oleh karena itu, aku ingin kau mengambil alih posisi sebagai Pewaris Keluarga Wu dan aku berjanji akan mengulurkan tangan untuk membantumu mencapai posisi itu!” tegas Ketua Sekte Tao.
Wu Feng Tu yang tak ingin kesempatan emas memiliki sekutu yang kuat yang juga membenci Wu Sheng hilang dengan cepat menerima tawaran tersebut.
Wu Feng Tu yang terus menunggu sebuah kesempatan datang langsung bergerak cepat saat kesempatan emas ada di depan matanya.
Wu Feng Tu yang ingin membalikkan keadaan dengan cepat mendapatkan dukungan dari Para Tetua yang serakah akan kekayaan Wu Sheng dan dengan bantuan Sekte Tao, Wu Feng Tu berhasil membuat Wu Shanghe jatuh pingsan dan Bai Yo dalam kondisi koma.
“Sekarang adalah kesempatanmu. Hancurkan Wu Linyan dan kau akan menjadi Pemimpin Keluarga Wu di masa depan dan menjadi Murid Inti Ketua Sekte Tao!” ucap Wu Feng Tu kepada Wu Tang dengan wajah serius.
“Jangan khawatir, Ayah. Aku telah mempersiapkannya dengan sangat baik!” tegas Wu Tang degan ekspresi wajah yang dingin.
“Aku telah memberikan Wu Linyan obat sakit perut dan saat Pertandingan Wu Linyan pasti akan kalah lalu aku akan menghancurkan Meridiannya sama seperti yang dilakukan Ayahnya pada Kakakku!” tegas Wu Tang dengan percaya diri.
“Bagus! Kau adalah Putraku yang hebat!” puji Wu Feng Tu dengan senyum puas.
Wu Feng Tu yang berhasil mencapai tujuannya yang selama ini diinginkannya memutuskan untuk tidak meninggalkan bibik masalah di masa depan.
‘Aku harus segera menyingkirkan Wu Shanghe, Bai Yao dan Putranya yang cacat itu!’ pikir Wu Feng Tu dengan kebencian yang terlihat jelas di mataya.
‘Tapi aku tidak bisa bersikap gegabah karena aku tidak bisa menyinggung Menara Alkemia, Menara Formasi dan Sekte Langit! Aku harus mencari kesempatan yang bagus untuk mengakhiri semuanya!’ pikir Wu Feng Tu lagi.
Wu Feng Tu yang tidak hanya takut dengan tiga kekuatan besar yang masih melindungi Wu Linyan meskipun Wu Sheng tidak ada ternyata juga menginginkan kunci dan lokasi dimana Wu Sheng menyimpan semua keberuntungannya selama ini.
‘Sebelum aku menghabisi mereka, aku harus menemukan lokasi dan kunci untuk membuka tempat harta karun milik Wu Sheng!’ ucap Wu Feng Tu dalam hati.
Beberapa hari berlalu, Wu Linyan yang terus berlatih jurus yang diberikan oleh Rong Yinxue kepadanya sejak matahari terbit hingga matahari akan segera tenggelam membuat Nu Pong dan Nu Ping cemas.
“Apa yang sebenarnya dilakukan Tuan Muda? Kemana Tuan Muda pergi beberapa hari ini?” tanya Nu Pong dengan ekspresi wajah yang penasaran.
“Aku tidak tau tapi kita tidak bisa mengikutinya tapi aku harap Tuan Muda tidak melakukan hal yang membahayakannya!” ucap Nu Ping dengan ekspresi wajah yang khawatir.
Wu Linyan yang tinggal di rumah sederhana di pinggir Kota selalu pergi memasuki Gunung Tianghe dan berjalan menuju air terjun di tengah hutan yang tak sengaja ditemukannya.
“Aku akan melanjutkan latihanku lagi hari ini! Aku harus bisa melatih Jurus Tubuh Immortal yang diberikan guru dan Jurus Pembentuk Naga Biru!” ucap Wu Linyan optimis.
Wu Linyan yang kembali duduk bersilah di atas batu di tengah derasnya air tejun pun mulai memejamkan matanya menahan setiap tekanan yang datanng dari air terjun.
Wu Linyan memutuskan menggunakan cara yang ekstrim untuk bisa mencapai tujuannya lebih cepat memilih menahan semua rasa saki dalam prosesnya.
“Aku telah tiga hari berlatih dengan cara ini dan aku sudah merasakan perbedaannya! Aku harus segera mencapai Tahap Pertama dalam Jurus Tubuh Immortal!” gumam Wu Linyan.
#Bersambung#
Apakah cara ekstrim yang dilakukan oleh Wu Linyan akan berhasil membuatnya mencapai Tahap Pertama dalam Jurus yang dilatihnya? Tebak jawabannya di kolom komentar ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Oby Sajily
biar semangat up ch nya Thor secangkir kopi, buat temen cari inpirasi semaaaat/Good/
2023-09-30
1
Lanjutkan
2023-09-13
1
cakra
lanjut kak dan kas8h tau dong ranah nya ap aja
2023-09-08
1