Bab 4: Dendang Keterampilan Baru

Langit sore di Labuan Bajo memancarkan warna oranye kemerahan, menciptakan suasana hangat di sekitar Rumah Sakit Labuan Bajo. Di antara riuh rendah aktivitas medis, seorang pria muda dengan rambut hitam dan mata bercahaya bernama Dirga tengah berada di ruang tunggu. Dirga adalah seorang dokter magang dengan bakat medis yang luar biasa. Meskipun bakatnya, ia memilih menjalani kehidupan yang sederhana dan tidak menonjolkan kemampuannya.

Tapi apa yang tidak diketahui banyak orang adalah bahwa di dalam diri Dirga, tersembunyi sebuah keajaiban yang akan mengubah hidupnya secara mendalam. Itu adalah "Sistem Dokter Genius," sebuah sistem yang memungkinkan Dirga untuk menganalisis masalah medis dengan presisi yang tak tertandingi.

Dirga duduk di sudut ruang tunggu, matanya terfokus pada tablet yang dipegangnya. Tablet itu merupakan antarmuka ke dalam "Sistem Dokter Genius." Dirga hanya merasa berdebar saat melihat ke dalam dunia baru yang telah terbuka di hadapannya.

"Oke, mari kita coba," gumam Dirga, menyentuh layar tablet dengan lembut. Seperti mantra sihir, antarmuka mulai bergerak, mengungkapkan menu pilihan berbagai kemampuan analisis dan diagnosis.

Ketika Dirga memilih kasus pasien pertamanya untuk dianalisis oleh sistem, ia merasa sedikit gugup. Layar tablet mulai berkedip-kedip, dan dalam hitungan detik, informasi lengkap tentang riwayat medis pasien muncul di layar.

"Kondisi pasien: sakit kepala, mual, lemah," baca Dirga dengan serius. Dia memilih opsi analisis mendalam dan dengan cepat melihat keluaran yang mengungkapkan kemungkinan diagnosa yang mungkin.

Saat hasil analisis muncul, mata Dirga membelalak kagum. Ia melihat kemungkinan penyebab masalah kesehatan pasien dan bahkan pilihan pengobatan yang paling efektif.

"Wow, ini luar biasa," bisik Dirga takjub. Ia merasa seolah-olah telah memiliki akses ke sebuah perpustakaan medis raksasa yang mengungkapkan semua rahasia tentang kesehatan pasien.

Seiring waktu berlalu, Dirga semakin yakin dan terampil dalam menggunakan sistem tersebut. Ia menghadapi berbagai kasus, dari yang sederhana hingga yang rumit, dan selalu berhasil memberikan solusi yang tepat.

Tidak hanya itu, keberhasilannya menarik perhatian rekan kerja dan pasien di rumah sakit. Pasien-pasien merasa terkesan dengan keahliannya, dan beberapa rekan kerja mulai merasa cemburu karena popularitas Dirga yang semakin meningkat.

Namun, di balik semua kesuksesan ini, ada konflik batin yang Dirga mulai rasakan. Ia terjebak dalam pertimbangan apakah ia hanya akan mengandalkan sistem untuk segala diagnosa atau tetap mengembangkan kemampuan intuisinya sebagai seorang dokter.

Di tengah pertimbangan ini, kehidupan Dirga mulai berubah secara mendalam. Dengan "Sistem Dokter Genius" yang memberinya kemampuan luar biasa, ia merasa seperti telah memiliki beban tanggung jawab yang lebih besar. Bagaimana ia akan mengatasi tantangan ini dan mengembangkan identitas barunya sebagai seorang dokter yang unik? Semua pertanyaan ini menghantui pikirannya ketika matahari terbenam dan langit Labuan Bajo berubah menjadi malam.

Pertemuan dengan Pasien Baru:

Suara gemericik air dan aroma desinfektan mengisi udara ketika Dirga berjalan dengan mantap melalui lorong Rumah Sakit Labuan Bajo. Hari ini adalah hari yang sibuk, seperti biasa, dengan banyak pasien yang menunggu untuk bertemu dengan dokter-dokter terbaik di kota ini. Namun, hari ini ada satu pasien khusus yang akan bertemu dengan Dirga.

Di ruang pemeriksaan, seorang wanita paruh baya dengan wajah pucat duduk dengan lemah di kursi. Ia adalah Ibu Sulastri, seorang ibu tunggal yang telah berjuang melawan penyakit langka yang membuatnya lemah dan lelah.

Dirga melangkah masuk dengan senyuman hangat di wajahnya, mencoba memberikan kenyamanan pada pasiennya. "Selamat siang, Ibu Sulastri. Saya Dr. Dirga. Bagaimana kabar Anda hari ini?"

Ibu Sulastri menjawab dengan lemah, "Saya sudah merasa tidak enak badan selama beberapa bulan, Dok. Saya merasa lelah terus-menerus, dan kadang-kadang kepala saya juga pusing."

Dirga duduk di dekatnya, mendengarkan dengan penuh perhatian. Ia mulai mengambil riwayat medis Ibu Sulastri, mencatat setiap detail dengan cermat.

"Saya akan melakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut dan beberapa tes untuk memastikan apa yang sedang Anda alami, Ibu Sulastri," kata Dirga dengan lembut.

Ketika Dirga memeriksa Ibu Sulastri, "Sistem Dokter Genius" yang telah menjadi sahabat setianya berada di belakang pikirannya. Dalam hitungan detik, hasil analisis yang mendalam muncul di benaknya, memberikan petunjuk tentang kemungkinan penyebab masalah kesehatan Ibu Sulastri.

Setelah melakukan pemeriksaan, Dirga mengajak Ibu Sulastri untuk duduk di depan meja kerjanya. Ia menjelaskan dengan penuh empati tentang kemungkinan diagnosa dan pengobatan yang direkomendasikan. Ibu Sulastri mendengarkan dengan perhatian, dan matanya berbinar saat mendengar bahwa ada harapan untuk kesembuhan.

"Dokter, apakah Anda yakin ini bisa membantu saya?" tanya Ibu Sulastri dengan suara bergetar.

Dirga tersenyum tulus. "Saya akan melakukan yang terbaik untuk membantu Anda, Ibu Sulastri. Bersama-sama kita akan melalui proses ini dan bekerja menuju kesembuhan."

Ibu Sulastri merasa terharu oleh sikap perhatian dan kehangatan Dirga. Ia merasa bahwa ada harapan baru dalam hidupnya, dan ia merasa beruntung telah bertemu dengan dokter yang peduli.

Saat Ibu Sulastri meninggalkan ruangan, Dirga merasa senang karena ia dapat memberikan harapan dan pengobatan kepada pasiennya. Namun, ia juga merasa bahwa ada tanggung jawab yang semakin besar pada dirinya. Dengan "Sistem Dokter Genius" di sisinya, Dirga memiliki alat yang kuat untuk membantu pasien-pasien seperti Ibu Sulastri, tetapi ia juga merasa bahwa ada beban moral untuk terus belajar dan berkembang sebagai seorang dokter yang sesungguhnya.

Dalam kegelapan malam, ketika Dirga berjalan pulang ke rumahnya, pikirannya masih terpenuhi oleh wajah-wajah pasien dan tantangan yang akan ia hadapi di masa depan. Ia merenung tentang perjalanannya yang belum selesai, tentang bagaimana "Sistem Dokter Genius" tidak hanya mengubah hidupnya, tetapi juga mengubah hidup orang lain yang ia layani dengan cinta dan dedikasi.

Pengaplikasian Sistem dalam Kasus Kompleks:

Hari berikutnya, Dirga duduk di ruang kerjanya, melihat layar komputernya yang menampilkan data medis pasien yang rumit. Ini adalah kasus yang menantang, bahkan untuk seorang dokter berpengalaman. Namun, Dirga yakin bahwa "Sistem Dokter Genius" akan membantunya mencari solusi yang tepat.

Pasien tersebut adalah Pak Hadi, seorang pria paruh baya dengan riwayat penyakit kronis dan gejala yang semakin memburuk. Ia sudah menjalani berbagai pengobatan sebelumnya tanpa hasil yang memuaskan.

Dirga menggali lebih dalam ke dalam data medis Pak Hadi. Ia memasukkan semua informasi yang ia miliki ke dalam sistem, membiarkan algoritma dan analisis yang canggih bekerja untuk mencari pola dan kemungkinan solusi. Beberapa saat kemudian, hasil analisis muncul di layar, memberikan indikasi tentang penyebab gejala Pak Hadi.

Dirga berpikir keras tentang langkah selanjutnya. Ia tahu bahwa ia harus mencari pendekatan yang holistik, menggabungkan pengetahuannya tentang kedokteran modern dengan wawasan yang ia dapatkan dari "Sistem Dokter Genius". Dalam dialog batin, ia mengidentifikasi beberapa langkah yang mungkin membantu Pak Hadi.

Ketika Dirga bertemu dengan Pak Hadi di ruang pemeriksaan, ia menjelaskan dengan penuh perhatian tentang hasil analisis dan rencana pengobatan yang ia susun. Pak Hadi mendengarkan dengan seksama, menghela napas lega bahwa ada dokter yang peduli dan berusaha keras untuk membantu dirinya.

Selama beberapa minggu, Dirga bekerja sama dengan Pak Hadi untuk mengikuti rencana pengobatan yang telah disusun. Ia mengawasi perkembangan kondisi Pak Hadi dengan cermat, melakukan perubahan sesuai kebutuhan, dan terus memonitor respons tubuh pasien terhadap pengobatan.

Setelah beberapa waktu, perkembangan positif mulai terlihat. Gejala Pak Hadi berangsur-angsur berkurang, dan ia merasa lebih baik daripada sebelumnya. Ketika mereka bertemu dalam konsultasi berikutnya, Pak Hadi tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada Dirga.

"Terima kasih, Dokter Dirga. Saya merasa lebih baik dari sebelumnya. Anda adalah dokter yang luar biasa," kata Pak Hadi dengan tulus.

Dirga tersenyum, merasa bahagia bahwa usahanya memberikan hasil yang positif. Ia tahu bahwa "Sistem Dokter Genius" telah menjadi alat yang penting dalam perjalanan pengobatan Pak Hadi. Namun, lebih dari itu, ia merasa bahwa dedikasi dan keterampilannya sebagai seorang dokter yang sesungguhnya juga turut berkontribusi dalam kesembuhan pasiennya.

Saat Dirga meninggalkan ruang pemeriksaan, ia merenungkan bagaimana pengalaman ini mengajarkannya bahwa teknologi dan keterampilan medis tidak dapat berdiri sendiri. Ia harus menggunakan hati nurani dan kepribadiannya sebagai dokter untuk memberikan perawatan yang holistik kepada pasien-pasien yang percaya padanya.

Malam tiba, dan Dirga kembali ke rumahnya dengan perasaan puas. Ia tahu bahwa perjalanan ini masih panjang, dan banyak pasien yang menunggu untuk mendapatkan bantuannya. Dengan tekad yang kuat, ia bersiap untuk menghadapi tantangan-tantangan berikutnya yang akan membentuknya menjadi seorang dokter yang semakin brilian dan bijaksana.

Pengobatan yang Tepat:

Hari telah berganti dan sinar matahari pagi mulai menerangi Rumah Sakit Labuan Bajo. Dirga duduk di meja kerjanya, merenungkan beberapa berkas medis pasien yang masih memerlukan diagnosa dan perencanaan pengobatan yang tepat. Ia mengetahui bahwa tanggung jawabnya sebagai seorang dokter membawa beban besar, terutama ketika pasien mengandalkan keahliannya untuk mendapatkan bantuan.

Di antara berkas-berkas itu, ada satu kasus yang menarik perhatian Dirga. Seorang pasien muda bernama Maya, datang dengan keluhan nyeri perut yang sudah berlangsung beberapa bulan. Sebelumnya, Maya sudah menjalani beberapa pemeriksaan dan pengobatan, tetapi penyebab nyeri perutnya belum juga teridentifikasi.

Dirga memanggil Maya ke ruang pemeriksaan dan duduk berhadapan dengannya. Dalam dialog penuh empati, ia mendengarkan dengan seksama cerita Maya tentang gejala yang ia alami dan perjalanan pengobatannya sejauh ini. Dirga menanyakan pertanyaan-pertanyaan mendalam untuk memahami lebih lanjut kondisi Maya.

Sambil mendengarkan, Dirga merasakan kekhawatiran Maya dan tekadnya untuk mendapatkan jawaban yang tepat. Ia mengerti bahwa dalam kondisi seperti ini, tidak hanya keterampilan medis yang diperlukan, tetapi juga kepedulian dan pengertian yang tulus terhadap pasien.

Setelah mendapatkan gambaran lengkap tentang kondisi Maya, Dirga memutuskan untuk menggunakan "Sistem Dokter Genius" untuk menganalisis data medisnya. Ia memasukkan semua informasi yang ia miliki dan membiarkan sistem bekerja untuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab nyeri perut yang belum terungkap.

Hasil analisis muncul di layar komputer, memberikan beberapa kemungkinan diagnosis yang mungkin. Dirga mempertimbangkan masing-masing opsi dengan hati-hati, membandingkannya dengan gejala yang Maya alami. Dalam dialog batin yang intens, Dirga mencoba untuk menghubungkan teori medis dengan keadaan riil pasiennya.

Akhirnya, Dirga memutuskan untuk melakukan beberapa pemeriksaan tambahan yang lebih mendalam. Ia menjelaskan kepada Maya tentang langkah-langkah yang akan diambil dan memberikan penjelasan mendalam mengenai prosedur dan tujuannya. Maya merasa lega bahwa akhirnya ada seseorang yang benar-benar berusaha untuk mencari akar masalah yang dialaminya.

Selama beberapa hari berikutnya, Dirga bekerja keras dalam menjalankan serangkaian pemeriksaan dan pengujian untuk Maya. Ia memimpin tim medis dalam menjalankan tugas-tugas yang diperlukan, mengoordinasikan langkah-langkah yang harus diambil.

Hasil dari pemeriksaan tersebut mengkonfirmasi salah satu diagnosis yang telah disarankan oleh "Sistem Dokter Genius". Maya menderita penyakit yang sebelumnya tidak teridentifikasi dengan jelas. Dirga dan tim medis segera merencanakan perawatan yang sesuai, dan setiap langkah dilakukan dengan ketelitian dan kehati-hatian.

Setelah berbagai prosedur selesai dilakukan, Dirga berbicara dengan Maya dalam sebuah dialog yang penuh harapan. Ia menjelaskan tentang penyakit yang Maya derita, rencana pengobatan yang telah disusun, dan apa yang diharapkan selama proses pemulihan.

Maya tersenyum, merasa bersyukur bahwa akhirnya ia mendapatkan jawaban dan bantuan yang ia cari selama ini. "Terima kasih, Dokter Dirga. Saya sangat berterima kasih atas segala upaya yang Anda lakukan untuk membantu saya," kata Maya dengan tulus.

Dirga merasa bangga dan bahagia melihat reaksi Maya. Ia menyadari bahwa pengobatan yang tepat tidak hanya tentang keterampilan medis, tetapi juga tentang empati, dedikasi, dan kerja keras dalam mencari solusi terbaik untuk pasien.

Berita tentang keberhasilan Dirga dalam mengatasi kasus medis yang sulit segera menyebar ke seluruh Rumah Sakit Labuan Bajo. Pasien, rekan kerja, dan staf medis lainnya tidak hanya terkesan dengan kemampuan barunya, tetapi juga dengan dedikasi yang ia tunjukkan dalam setiap langkah perawatan.

Keesokan harinya, ketika Dirga tiba di rumah sakit, ia disambut oleh beberapa rekan kerja yang merasa tertarik untuk berbicara dengannya. Mereka ingin tahu lebih banyak tentang "Sistem Dokter Genius" dan bagaimana Dirga berhasil mengaplikasikannya dalam praktik medis.

Saat ia berjalan melalui lorong-lorong rumah sakit, beberapa pasien yang telah mendengar tentang prestasinya juga memberikan senyuman dan sapaan hangat. Keterampilan barunya telah menciptakan hubungan yang lebih dekat antara dirinya dan pasien, yang merasa bahwa mereka diperlakukan dengan perhatian khusus dan keahlian yang tak ternilai.

Bukan hanya di dalam rumah sakit, tetapi berita mengenai Dirga juga menyebar di luar. Artikel tentangnya muncul di media lokal, menyajikan cerita inspiratif tentang perjalanan seorang dokter yang mencapai prestasi luar biasa dalam waktu singkat. Masyarakat sekitar juga mulai mengakui namanya, dan banyak yang datang ke rumah sakit untuk mencari perawatan dari dokter yang memiliki keterampilan medis luar biasa.

Namun, perhatian publik juga membawa tekanan baru bagi Dirga. Ia merasa tanggung jawabnya semakin besar dan harapan orang-orang padanya semakin tinggi. Dialog batin yang terjadi di dalam dirinya mencerminkan perasaan campur aduk antara kebanggaan dan beban yang ia rasakan.

Pada suatu pagi, saat Dirga sedang berjalan menuju ruang kerjanya, ia mendengar pembicaraan antara beberapa pasien yang sedang menunggu giliran. Mereka membicarakan tentang kemampuan barunya dan bagaimana ia telah membantu banyak pasien sembuh. Dirga tersenyum kecil, merasa senang mendengar hal-hal positif tentang dirinya.

Namun, salah satu pasien tampak skeptis dan mengatakan, "Tapi apakah dia akan tetap seperti ini? Kadang-kadang, orang berubah saat sukses sudah di tangan."

Dialog tersebut membuat Dirga berpikir. Ia menyadari bahwa keberhasilannya bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi awal dari tantangan baru. Ia bertekad untuk tetap rendah hati, mempertahankan dedikasinya terhadap pasien, dan terus berusaha untuk memberikan perawatan terbaik.

Sambil melangkah lebih jauh, Dirga tiba di ruang kerjanya dengan tekad yang semakin kuat. Ia tahu bahwa perhatian publik adalah ujian, dan ia siap menghadapinya dengan kepala tegak. Dalam dialog batin yang penuh tekad, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tetap fokus pada pasien dan menjadi dokter yang dapat diandalkan dalam setiap situasi.

Saat ia duduk di meja kerjanya, melihat berkas-berkas medis pasien yang menunggu, Dirga merasa siap untuk menghadapi setiap tantangan yang datang. Ia tahu bahwa keterampilannya sebagai dokter telah berubah dengan kemunculan "Sistem Dokter Genius," tetapi semangatnya dalam memberikan perawatan yang terbaik tetap tidak berubah.

Kemampuan medis baru Dirga yang diperoleh melalui "Sistem Dokter Genius" mendapatkan perhatian yang semakin besar dari pasien-pasien yang datang untuk mendapatkan perawatan. Mereka datang dengan harapan dan keyakinan bahwa Dirga dapat membantu mereka sembuh dari berbagai penyakit dan masalah kesehatan yang mereka hadapi.

Di antara pasien-pasien yang datang adalah seorang wanita paruh baya, Nyonya Sari, yang menderita penyakit jantung kronis. Sebelumnya, ia telah mencoba berbagai pengobatan, tetapi hasilnya belum memuaskan. Namun, ketika ia mendengar tentang Dirga dan kemampuannya yang luar biasa, ia memutuskan untuk mencoba kesempatannya.

Saat pertemuan pertama dengan Dirga, Nyonya Sari terkesan oleh kesabaran dan perhatian yang ia terima. Dirga mendengarkan keluhannya dengan penuh perhatian dan mengajukan beberapa pertanyaan penting. Setelah melakukan pemeriksaan yang mendalam, Dirga menerapkan sistemnya untuk menganalisis masalah jantung Nyonya Sari.

Setelah menganalisis data dan menggabungkannya dengan pengetahuannya, Dirga memberikan penjelasan mendalam tentang penyakit jantung Nyonya Sari dan merinci rencana perawatan yang akan dijalani. Nyonya Sari merasa bahwa ini adalah pertama kalinya ia mendapatkan pemahaman yang sesungguhnya tentang kondisinya.

Berbulan-bulan berlalu, dan dengan perawatan yang diberikan oleh Dirga, kondisi Nyonya Sari mulai membaik. Ia merasa lebih sehat, energinya meningkat, dan ia dapat melakukan aktivitas yang sebelumnya sulit dilakukan. Keterampilan Dirga dalam merawat pasien yang ditunjukkan dalam dialog dan interaksi dengan Nyonya Sari, membuatnya merasa sangat berterima kasih.

Di samping pasien, rekan kerja Dirga di Rumah Sakit Labuan Bajo juga merasakan dampak dari kemampuan barunya. Mereka melihat perubahan signifikan dalam cara Dirga menangani kasus medis dan berinteraksi dengan pasien. Beberapa dari mereka merasa terinspirasi dan mulai menanyakan tentang "Sistem Dokter Genius" dan bagaimana mereka juga dapat memanfaatkannya.

Namun, tidak semua rekan kerja memiliki reaksi yang sama positif. Ada yang merasa cemburu atau meragukan kemampuan baru Dirga. Beberapa pertanyaan dilontarkan tentang bagaimana sistem tersebut bekerja dan apakah itu benar-benar efektif. Dialog antara Dirga dan rekan kerja yang skeptis menggambarkan ketidakpastian yang muncul di antara mereka.

Namun, Dirga tetap tenang dan sabar dalam menjelaskan tentang sistem tersebut dan bagaimana ia berusaha untuk terus memperdalam pemahaman dan penerapannya. Ia mengajak rekan-rekan kerjanya untuk berkolaborasi dalam beberapa kasus untuk membuktikan efektivitas "Sistem Dokter Genius."

Pada akhirnya, melalui dialog, diskusi, dan interaksi, pandangan rekan kerja terhadap Dirga mulai berubah. Mereka melihat bukti nyata dari kesuksesan yang ia capai dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan. Rekan kerja yang tadinya skeptis menjadi lebih terbuka dan mengakui nilai tambah yang ia bawa dalam tim medis.

Dalam perjalanan yang penuh perubahan ini, Dirga terus menjalani interaksi yang bervariasi dengan pasien-pasien dan rekan kerja. Dialog-dialog yang terjalin menggambarkan perjalanan karakternya dalam menghadapi tantangan dan meraih pengakuan atas kemampuan barunya.

Di malam yang sunyi, Dirga duduk di kamarnya, menatap jendela dengan pandangan kosong. Pikirannya terisi dengan berbagai peristiwa yang telah ia alami sejak pertama kali mengenal "Sistem Dokter Genius." Dialog dalam pikirannya mencerminkan pertimbangannya tentang perubahan drastis yang telah terjadi dalam hidupnya.

"Siapa aku sekarang?" gumam Dirga dalam hati. Ia merenung tentang bagaimana takdirnya tiba-tiba berubah setelah memiliki keterampilan dan ingatan Zhenz. Ia yang dulunya hanya seorang dokter magang dengan kehidupan yang sederhana, kini telah menjadi pusat perhatian dalam dunia medis.

Namun, di tengah semua prestasi dan pengakuan yang ia terima, Dirga merasa ada beban besar yang mengikuti keberhasilannya. Tantangan-tantangan yang belum ia hadapi secara penuh mulai melintas dalam pikirannya. Ia menyadari bahwa dengan kemampuannya yang baru, ia juga mendapatkan tanggung jawab yang besar terhadap pasien-pasien dan masyarakat.

Pesan dari Zhenz, yang terdengar jelas dalam ingatannya, mengingatkan Dirga untuk tetap rendah hati dan menjadikan kemampuannya sebagai alat untuk membantu sesama. "Kehebatanmu harus selalu bersama dengan rasa tanggung jawab yang besar," kata-kata itu terus terngiang dalam benaknya.

Saat berinteraksi dengan pasien-pasien, terutama mereka yang datang dengan harapan besar, Dirga merasa tanggung jawab yang lebih besar daripada sebelumnya. Ia merenung tentang betapa pentingnya memberikan harapan dan perawatan yang sesuai untuk membantu pasien-pasien pulih.

Selain itu, interaksi dengan rekan kerja yang memiliki pandangan yang beragam juga menjadi bagian dari refleksi Dirga. Ia menyadari bahwa tidak semua orang akan mudah menerima perubahan dan kemampuannya yang baru. Namun, ia tetap teguh dalam tekadnya untuk membuktikan nilai dari "Sistem Dokter Genius."

Dialog dalam pikirannya mencerminkan keberanian dan ketegasan dalam menghadapi tantangan-tantangan yang mungkin muncul di masa depan. Ia tahu bahwa perjalanan ini masih panjang dan rintangan-rintangan baru akan muncul. Namun, dengan keinginannya yang kuat untuk membantu orang lain, Dirga yakin bahwa ia akan dapat menghadapinya dengan baik.

Dalam keheningan malam, Dirga mengambil nafas dalam-dalam. Ia merasakan semangat yang berkobar di dalam dirinya, siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang. Tantangan-tantangan dan ketidakpastian mungkin menghampirinya, tetapi ia yakin bahwa dengan tekad dan dedikasi, ia akan terus berjalan dalam perjalanan mengubah takdirnya menjadi yang lebih baik.

Episodes
1 Bab 1: Kilau Awal Seorang Magang
2 Bab 2: Jejak Kehidupan Zhenz
3 Bab 3: Cahaya Keterampilan Abadi
4 Bab 4: Dendang Keterampilan Baru
5 Bab 5: Ketukan Kehidupan yang Berubah
6 Bab 6: Harmoni Dalam Keterampilan
7 Bab 7: Langkah Dalam Kegelapan
8 Bab 8: Krisis Kesehatan dan Nocturna Mortis
9 Bab 9: Pertarungan Melawan Nocturna Mortis
10 Bab 10: Cahaya Identitas Terbuka
11 Bab 11: Pesona Kisah Sejati
12 Bab 12: Purnama Baru yang Terbit
13 Bab 13: Keputusan di Persimpangan Jalan
14 Bab 14: Terbangun dari Kegelapan
15 Bab 15: Rintangan dan Ujian Baru
16 Bab 16: Persembahan untuk Kehidupan
17 Bab 17: Pertarungan Dalam Diri
18 Bab 18: Membuka Pintu Baru
19 Bab 19: Titik Balik Keputusan
20 Bab 20: Pencerahan Dalam Kegelapan
21 Bab 21: Tersentuh oleh Setiap Kehidupan
22 WORO WORO
23 Bab 22: Memori yang Tersembunyi
24 Bab 23: Jejak yang Hilang
25 Bab 24: Jejak Pesan Moral
26 Bab 25: Mendalamnya Ingatan yang Tersimpan
27 Bab 26: Transisi ke Masa Lalu
28 Bab 27: Flashback ke Momen-Momen Penting dalam Hubungan
29 Bab 28: Epiphany dari Dalam: Mendalamnya Filosofi dan Pesan Moral
30 Bab 29: Keberanian untuk Melangkah Maju
31 Bab 30: Mengarungi Badai Pasir
32 Bab 31: Terpisah oleh Badai Pasir
33 BAB 32 Isyarat di Tengah Kekacauan
34 Kegelapan yang Terungkap
35 Antara Dua Dunia
36 Penjaga Gerbang Takdir
37 Cahaya di Ujung Lorong
38 Awal Kehidupan Baru
39 Ujian Pertama Keseimbangan
40 Kegelapan Menyusup
41 Jejak di Balik Kristal
42 Bab 41: Diagnosis yang Tidak Dikenal
43 Bab 42: Pengaruh Energi di Dunia Medis
44 Bab 43: Pencarian di Dalam Kegelapan
45 Bab 44: Fragmen Keempat di Dasar Laut
46 Bab 45: Makhluk Penjaga Fragmen
47 Bab 46: Pintu ke Dunia Kultivasi
48 Bab 47: Dunia di Balik Gerbang
49 BAB 48: Napak Tilas
50 BAB 49: Jejak Keseimbangan yang Retak
51 BAB 50: Pohon Energi yang Hilang
52 BAB 51: Serangan dari Masa Lalu
53 Bab 52: Perjalanan ke Kuil Hening
54 Bab 53: Perangkap Ilusi Konyol
55 Bab 54: Penjaga di Gerbang
56 Bab 55: Ujian di Dalam Kuil
57 Bab 56: Pertanda dari Kegelapan
58 Bab 57: Diagnosis di Tengah Kegelapan
59 Bab 58: Jejak di Gunung Kabut
60 Bab 59: Pertemuan dengan NIKHATIE
61 Bab 60: Ilusi Pribadi: Ujian yang Memecah Kelompok
62 Bab 61: Pertempuran dengan NIKHATIE
63 Bab 62: Kebangkitan Kegelapan
64 Runtuhnya Langit
65 Perjalanan Menuju Kuil Kuno
66 Penemuan Kunci Fragmen
67 Konflik Moral dan Pilihan Taktik
68 Langit Runtuh
69 Kunci Kegelapan dan Teka-Teki Tanpa Jawaban
70 Pertemuan dengan Sirius, Penjaga Kuno
71 Teka-Teki yang Membingungkan dan Kocak
72 Peningkatan Ancaman yang Tidak Terduga
73 Keputusan yang Menjulang
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Bab 1: Kilau Awal Seorang Magang
2
Bab 2: Jejak Kehidupan Zhenz
3
Bab 3: Cahaya Keterampilan Abadi
4
Bab 4: Dendang Keterampilan Baru
5
Bab 5: Ketukan Kehidupan yang Berubah
6
Bab 6: Harmoni Dalam Keterampilan
7
Bab 7: Langkah Dalam Kegelapan
8
Bab 8: Krisis Kesehatan dan Nocturna Mortis
9
Bab 9: Pertarungan Melawan Nocturna Mortis
10
Bab 10: Cahaya Identitas Terbuka
11
Bab 11: Pesona Kisah Sejati
12
Bab 12: Purnama Baru yang Terbit
13
Bab 13: Keputusan di Persimpangan Jalan
14
Bab 14: Terbangun dari Kegelapan
15
Bab 15: Rintangan dan Ujian Baru
16
Bab 16: Persembahan untuk Kehidupan
17
Bab 17: Pertarungan Dalam Diri
18
Bab 18: Membuka Pintu Baru
19
Bab 19: Titik Balik Keputusan
20
Bab 20: Pencerahan Dalam Kegelapan
21
Bab 21: Tersentuh oleh Setiap Kehidupan
22
WORO WORO
23
Bab 22: Memori yang Tersembunyi
24
Bab 23: Jejak yang Hilang
25
Bab 24: Jejak Pesan Moral
26
Bab 25: Mendalamnya Ingatan yang Tersimpan
27
Bab 26: Transisi ke Masa Lalu
28
Bab 27: Flashback ke Momen-Momen Penting dalam Hubungan
29
Bab 28: Epiphany dari Dalam: Mendalamnya Filosofi dan Pesan Moral
30
Bab 29: Keberanian untuk Melangkah Maju
31
Bab 30: Mengarungi Badai Pasir
32
Bab 31: Terpisah oleh Badai Pasir
33
BAB 32 Isyarat di Tengah Kekacauan
34
Kegelapan yang Terungkap
35
Antara Dua Dunia
36
Penjaga Gerbang Takdir
37
Cahaya di Ujung Lorong
38
Awal Kehidupan Baru
39
Ujian Pertama Keseimbangan
40
Kegelapan Menyusup
41
Jejak di Balik Kristal
42
Bab 41: Diagnosis yang Tidak Dikenal
43
Bab 42: Pengaruh Energi di Dunia Medis
44
Bab 43: Pencarian di Dalam Kegelapan
45
Bab 44: Fragmen Keempat di Dasar Laut
46
Bab 45: Makhluk Penjaga Fragmen
47
Bab 46: Pintu ke Dunia Kultivasi
48
Bab 47: Dunia di Balik Gerbang
49
BAB 48: Napak Tilas
50
BAB 49: Jejak Keseimbangan yang Retak
51
BAB 50: Pohon Energi yang Hilang
52
BAB 51: Serangan dari Masa Lalu
53
Bab 52: Perjalanan ke Kuil Hening
54
Bab 53: Perangkap Ilusi Konyol
55
Bab 54: Penjaga di Gerbang
56
Bab 55: Ujian di Dalam Kuil
57
Bab 56: Pertanda dari Kegelapan
58
Bab 57: Diagnosis di Tengah Kegelapan
59
Bab 58: Jejak di Gunung Kabut
60
Bab 59: Pertemuan dengan NIKHATIE
61
Bab 60: Ilusi Pribadi: Ujian yang Memecah Kelompok
62
Bab 61: Pertempuran dengan NIKHATIE
63
Bab 62: Kebangkitan Kegelapan
64
Runtuhnya Langit
65
Perjalanan Menuju Kuil Kuno
66
Penemuan Kunci Fragmen
67
Konflik Moral dan Pilihan Taktik
68
Langit Runtuh
69
Kunci Kegelapan dan Teka-Teki Tanpa Jawaban
70
Pertemuan dengan Sirius, Penjaga Kuno
71
Teka-Teki yang Membingungkan dan Kocak
72
Peningkatan Ancaman yang Tidak Terduga
73
Keputusan yang Menjulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!