BAB 3

Saat Lista keluar kamar mandi, dia melihat Arvin sudah berbaring di tempat tidur dan menutup dirinya dengan selimut

Lista merasa ragu untuk tidur di samping Arvin

"Kenapa kau berdiri di sana, apa kau ingin menjadi penjaga tidurku?" tanya Arvin dengan mata terpejam

"Ka... kamu belum tidur mas?" tanya Lista ragu

"Cepatlah tidur" ucap Arvin

"Apa kita tidur satu ranjang?" tanya Lista

"Jika kau keberatan kau bisa tidur di sofa" ucap Arvin dengan datar

"Dasar muka datar" ucap Lista dalam hati tentunya

"Kenapa kau tidur seperti itu. Tenang saja aku tidak akan melakukan apapun padamu" ucap Arvin dan langsung memiringkan tubuhnya membelakangi Lista

Lista hanya menghela nafasnya

.

Di kediaman Dhitama...

"Pa, kenapa pesta pernikahan Lista lebih mewah dari pada aku?"tanya Citra kesal

"Lalu kenapa jika pernikahan Lista mewah" jawab enteng Haidar

"Pa, kenapa papa lebih pilih kasih" ucap Citra

"Citra, pernikahan Lista papa tidak mengeluarkan uang sedikitpun. Semuanya di fasilitasi oleh keluarga Prasetya" jawab Haidar

"Apa si cacat itu lebih kaya dari Evan" batin Citra melirik Evan yang dari tadi hanya diam

"Pa Citra mau keluar negri, Citra mau bulan madu di luar negri" ucapnya dengan nada sedikit manja

"Iya sayang, pa cepat berikan uang pada Citra" ucap Ratna

Haidar mengeluarkan ponselnya dan mentransfer sejumlah uang pada Citra

"Sudah papa transfer" ucap Haidar dan segera pergi ke kamarnya

"Ma, kenapa papa sekarang sedikit berbeda?" tanya Citra

"Biarkanlah. Sekarang kita bisa sepuasnya menikmati harta papa. Karna si Lista itu sudah tidak ada lagi dirumah ini" ucap Ratna tertawa dan juga Citra

Evan hanya diam menatap kedua wanita beda usia itu

"Menurutku memang pantas Lista sama si pria cacat itu" ucap Citra sinis

.

.

Keesokan paginya....

Setelah Lista mandi, Arvin meminta Lista keluar dan memanggil Daniel

Tak berapa lama Daniel masuk ke kamar Arvin dan Lista duduk di sofa menunggu Arvin

Arvin dan Daniel keluar dengan pakaian Arvin yang sudah rapi

"Daniel kembalilah ke perusahaan,nanti biar Bian yang menjemputku" ucap Arvin

"Baik tuan muda" jawab Daniel sedikit membungkukkan badannya

"Dorong aku, dan pergi ke cafe hotel untuk sarapan" ucap Arvin, Lista hanya mengikuti apa yang di katakan Arvin padanya

Saat sampai di cafe semua menatap Arvin dan Lista, bahkan ada yang berbisik tentang Arvin dan Lista

"Pria cacat apa bagusnya dia" ucap salah satu pengunjung di cafe itu

Lista berhenti di hadapan kedua wanita itu

"Jalan, jangan hiraukan mereka" ucap Arvin datardatar. Lista menurut, dia kembali mendorong kursi roda Arvin

"Lihat saja kalian nanti" ucap Lista dalam hati

"Selamat pagi mi, pi" sapa Lista dan memeluk kedua mertuanya itu

"Pagi sayang" jawab Ramon dan Elin

"Kenapa kalian sudah turun, apa kalian tidak lelah?" tanya Elin tersenyum pada Lista

"Lelah kenapa mi?" tanya balik Lista bingung

"Ya mungkin semalam kalian habis olahraga" ucap Ramon juga tersenyum aneh

"Tidak, kemarin kami langsung tidur" jawab Lista enteng

Sedangkan Arvin langsung menyantap makanannya tanpa memperdulikan ketiga orang itu

"Mi, Lista ke kamar kecil dulu" ucap Lista

"Iya sayang" jawab Elin

Tak berapa lama Lista kembali dengan membawa segelas teh hangat

Saat Lista melewati kedua wanita tersebut, Lista sengaja pura-pura jatuh, hingga teh hangat tumpah pada paha salah satu wanita itu

"Aaah panas, apa yang kau lakukan?" tanyanya

"Aduh maaf, maaf saya tidak sengaja" ucap Lista membantu membersihkan tumpahan teh itu

"Apa kau tau ini sangat panas" ucapnya membentak Lista

"Kalau begitu panas, segera bawa ke dokter. Siapa tau setelah keluar rumah sakit kau akan menjadi wanita cacat" ucap Lista dan meninggalkan wanita itu

"Kau" ucapnya terhenti, karna tiba-tiba Lista berbalik

"Oh satu lagi, aku paling tidak suka wanita sepertimu menghina suamiku. Jika ada yang berani, aku akan membuatnya lebih dari ini" ucap Lista menatap kedua wanita itu

Kedua wanita itu pun diam, karna mendapatkan tatapan dari Lista

Elin dan Ramon yang melihat kejadian itu merasa bingung, dan menatap Arvin

"Sayang kamu gak papa?" tanya Elin khawatir

"Gak papa mi" ucap Lista tersenyum

Sedangkan Arvin sedikit mengangkat sudut bibirnya melihat Lista membalas kedua wanita itu

.

Setelah makan siang, Lista dan Arvin kembali di kediaman Arvin

"Mas, apa nanti kita akan satu kamar lagi?" tanya Lista ragu-ragu

"Tidak" jawab Arvin membuat Lista lega

Tak lama setelah itu, mereka sampai di kediaman Arvin

Saat pintu gerbang di buka, terlihat beberapa pria mengenakan jas hitam berdiri menyambut kedatangan Arvin

Lalu salah satu pria membukakan pintu mobil Lista dan Arvin dan dengan sigap menyiapkan keperluan Arvin

"Selamat datang tuan muda, nyonya muda" sapanya membungkukkan badannya

"Terimakasih" ucap Lista dengan senyum manisnya, sedangkan Arvin masih dengan muka datarnya

"Bi Ani, tolong antar nyonya di kamarnya" ucap Arvin

"Baik tuan muda. Mari silahkan nyonya" ucap bi Ani sopan

Bi Ani membawa koper milik Lista, dan menuju kamar yang memang sudah disiapkan untuk Lista

"Silahkan nyonya. Dan sebelah ini adalah kamar tuan muda" ucap Bi Ani menunjuk kamar utama

"Terimakasih bi Ani" ucap Lista

"Sama-sama, jika perlu sesuatu anda bisa panggil saya atau bi Ina" ucap bi Ani

"Baik bi terimakasih" ucap Lista

Lista langsung menuju lemari dan menata pakaiannya

Saat membuka lemari itu, ternyata di sana sudah banyak pakaian baru

"Kenapa banyak baju disini?" ucap Lista bertanya pada dirinya sendiri

"Apa selama ini dia banyak menyimpan banyak wanita" ucap Lista sambil membayangkan adegan Arvin dan seorang wanita

"Tidak... tidak... tidak. Tidak mungkin, bagaimana bisa dia punya banyak wanita?" ucap Lista lagi

"Lebih baik aku bertanya pada bi Ani dulu" ucap Lista keluar dari kamarnya dan menemui bi Ani

Saat Lista turun, dia merasa bingung karena dia tidak bisa menemukan bi Ani di rumah yang luas ini

"Ekhem, apa ada yang bisa saya bantu nyonya?" tanya seorang pria pada Lista

"Ehh, aku mencari bi Ani" jawab Lista

"Bi Ani sedang berada di dapur" ucapnya

"Walau di dapur, aku tidak tau dimana dapurnya" gerutu Lista pelan

Pria itu terkekeh melihat wajah bingung Lista

"Saya akan menunjukkannya pada anda" ucapnya

"Kamu sudah lama bekerja disini?" tanya Lista

"Iya. Saya Bian saya kepala pengawal disini" ucapnya

"Bian" ucap Lista, Bian mengangguk

"Silahkan, bi Ani ada di sana" ucap Bian menunjuk arah dapur

"Terimakasih" jawab Lista

"Bi Ani" panggil Lista

"Nyonya, apa ada yang bisa saya bantu?" tanya bi Ani menghampiri Lista

"Emmh itu, apa bi Ani tidak salah kamar? Karena di sana banyak pakaian wanita baru" ucap Lista ragu

"Tidak nyonya, baju-baju itu memang sengaja disiapkan tuan muda untuk anda" ucap bi Ani sambil tersenyum

"Hah, tuan muda?" tanya Lista tak percaya

"Emmh, baiklah kalau begitu Lista ke atas dulu ya bi" ucap Lista dan segera menuju kamarnya

Selang beberapa lama, saat Lista sedang menata bajunya, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamar Lista

"Tok... tok... tok"

"Bi Ani, ada apa?" tanya Lista yang sudah membukakan pintu kamarnya

"Tuan muda memanggil anda untuk makan siang.Biarkan saya yang menata baju anda" ucap bi Ani

"Lista sudah menatanya bi" ucap Lista, bi Ani sedikit terkejut, Karna Lista termasuk nona muda yang tidak manja

"Maafkan saya, tadi saya masih menyiapkan makan siang" ucap bi Ani merasa bersalah

"Tidak apa bi" ucap Lista tersenyum

Lista dan bi Ani langsung turun menuju meja makan

"Kenapa kau lama sekali?" tanya Arvin dingin

"Ma...maaf" jawab Lista sambil mengambil piring Arvin

"Bi ganti piringnya" ucap Arvin pada bi Ani

Lista menghentikan aktifitasnya dan menatap Arvin juga bi Ani

"Maaf nyonya, tuan muda tidak suka barangnya di sentuh orang lain" jawab bi Ani

"Seharusnya kau bilang, jadi aku tidak perlu repot repot melayanimu" ucap Lista

"Baca ini dan kau tandatangani" ucap Arvin memberikan selembar kertas pada Lista

"Apa ini" ucap Lista membaca kertas itu

"Apa pernikahan kita ini hanya pernikahan kontrak?" tanya Lista menatap Arvin

"Iya, aku tidak mencintaimu. Sudah ada wanita lain yang aku cintai" ucap Arvin

\*\***Perjanjian kontrak nikah\*\***

Pihak A. Arvin Prasetya

Pihak B. Calista Dhitama

1. Tidak boleh melakukan kontak fisik

2. Tidak boleh menyentuh barang-barang pihak A

3. Tidak boleh mencampuri urusan pribadi pihak A

4.Setelah satu tahun menikah, kita akan bercerai

itulah isi perjanjian itu

"Jadi, selama satu tahun kita bercerai?" tanya Lista pelan

"Iya" jawabnya

"Bagaimana jika orang tua kita bertanya?" tanya Lista

"Kau bisa mencari alasan sendiri" ucap Arvin datar

"Baiklah, aku sudah menandatanganinya" ucap Lista dan meninggalkan meja makan

"Nyonya, anda belum makan siang" ucap bi Ani

"Aku tidak lapar" ucap Lista tetap melanjutkan langkahnya

"Biarkan saja, nanti dia akan turun jika lapar" ucap Arvin

**Bersambung**

Terpopuler

Comments

pengayom

pengayom

haduuuh

2024-03-28

1

Nagisa

Nagisa

kerenn...

2023-08-30

0

Victorfann1dehange

Victorfann1dehange

Ceritanya aduhai banget, bikin senang hati! 😍

2023-08-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!