Selang beberapa hari, Lista dijemput oleh keluarga Prasetya untuk fiting gaun pengantin
"Sayang kamu suka gaun yang seperti apa?" tanya Elin lembut
"Saya ikut apa kata nyo eh mami" ucap Lista canggung
"Ya sudah, biar nanti mami yang akan pilihkan ya" ucap Elin mengelus rambut Lista
"Sayang, apa kamu sudah makan siang?" tanya Elin
"Sudah mi, tadi di kantin kampus" jawab Lista
"Mang, tadi Arvin bilang dia akan langsung kesana kan?" tanya Elin pada mang Deni
"Iya nyonya" jawab mang Deni
"Ma...Mami bagaimana bisa tau kampus Lista?" tanya Lista ragu
Elin tersenyum mendengar perkataan Lista yang masih kaku memanggilnya mami
"Apa sih yang mami gak tau tentang kamu" ucap Mami menggenggam tangan Lista
Lista hanya tersenyum simpul
.
Sekitar 25 menit, akhirnya mereka sampai di butik sahabat Elin
"Wah...wah sepertinya ada tamu besar nih" ucap Sinta menyambut kedatangan Elin
"Kamu itu ya, kebiasaan" ucap Elin kesal dengan sahabatnya itu
"Oh iya, apa Arvin sudah datang?" tanya Elin
"Iya, dia sudah berada di ruang tunggu" jawab Sinta
"Oh iya aku sampai lupa. Perkenalkan ini Lista calon menantuku" ucap Elin mengenalkan Lista pada sahabatnya itu
"Selamat siang tante" salam Lista sopan
"Wah, cantik sekali menantumu jeng" ucap Sinta
"Siapa dulu mertuanya" ucap Elin membuat Sinta memutar bola matanya malas
"Terimakasih tante" ucap Lista sedikit tersipu
"Ya sudah, ayo kita cepat lakukan fiting bajunya" ucap Elin menuntun menantunya keruang tunggu
"Arvin kamu sudah sampai nak?" tanya Elin lembut
"Kenapa mami lama, aku masih harus meeting 30menit lagi" ucap Arvin datar
Melihat aura Arvin yang seperti ini, membuat Lista sedikit ada rasa takut pada Arvin
"Jeng, kita langsung saja" ucap Elin
"Wati, tolong bantu nona Lista mengganti pakaiannya" ucap Sinta
"Baik bu" jawab Wati dan langsung mempersilahkan Lista menuju ruang ganti
"Aku tidak perlu mencobanya. Tante Sinta pasti tau kan yang pas untukku" ucap Arvin datar sambil menatap Sinta
"E...i... iya, tante sudah tau" ucap Sinta, sedikit takut dengan tatapan Arvin
Tak berapa lama, tirai terbuka dan keluarlah Lista dengan gaun kebaya putih yang penuh dengan mutiara
"Sayang, kamu sangat cantik" ucap Elin
"Terimakasih mi" jawab Lista
"Bagaimana Vin?" tanya Elin, namun Arvin menatap Lista tanpa berkedip
"Ekhem, biasa saja" jawabnya dengan nada datarnya
"Dasar" umpat Lista dalam hati tentunya
Setelah beberapa kali mencoba gaun pengantin, Lista akhirnya bisa kembali kerumah
.
Saat dirumah...
"Wah ada yang akan jadi istri pria cacat nih" ucap Citra, namun Lista tak menghiraukannya
"Lista, apa kamu sudah makan?" tanya Ratna, namun Lista terus berjalan menuju kamarnya
"Lista, apa kau tuli? mama sedang bicara denganmu" ucap Citra berdiri
"Aku pikir mama tidak bicara denganku. Karena selama ini mana pernah mama menanyakan aku sudah makan atau belum. Bahkan jika aku matipun mama tidak akan tau kan" ucap Lista yang langsung melanjutkan langkahnya
"Dasar anak tidak tau diri" ucap Ratna sinis
"Terimakasih atas pujian mama" jawab Lista tersenyum manis
"Dasar bodoh" ucap Citra
"Kenapa, apa kau juga ingin bodoh seperti ku?" tanya Lista menatap Citra
"Kau" ucap geram Citra
Lista kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar miliknya
Saat Lista sampai kamarnya dia merasakan sakit di dadanya
"Kenapa papa tidak pernah melihat keberadaanku, apa aku bukan anak papa" ucap Lista menatap langit langit kamarnya
Ya, karna saat perdebatan itu, Haidar duduk di sofa sambil memainkan ponselnya tanpa menatap atau melerai sedikitpun
Setelah itu Lista langsung membersihkan badannya, karena dia sangat lelah. Lista ingin berendam untuk melepas lelahnya
.
.
Sedangkan di lantai bawah...
"Citra papa harap kamu jangan keterlaluan pada adikmu" ucap Haidar menegur Citra
"Keterlaluan bagaiaman pa? apa salah aku memperingatkan dia?" tanya Citra
"Tidak, tapi bisakah kau lebih perhatian pada Lista" ucap Haidar
"Kenapa sih pa, lagipun Lista memang anak yang tidak tau terimakasih" ucap Ratna tak terima
"Kau selalu saja memanjakan putrimu. Lista juga putrimu, tapi aku tidak pernah melihat kau memanjakan Lista" ucap Haidar geram dan meninggalkan kedua wanita itu
.
.
.
Waktu begitu cepat berlalu. Hari ini adalah hari pernikahan Lista dan Arvin. Para tamu undangan sudah berdatangan juga mempelai pria sudah berada di hadapan penghulu
"Dimana Lista?" tanya Haidar
"Dia akan segera turun" jawab Ratna
Tak berapa lama, Lista turun di iringi ketiga sahabatnya. Cantika menuntun Lista duduk di samping Arvin
"Bagaiamana apa bisa kita mulai?"tanya penghulu
"Sudah pak, silahkan dimulai" jawab Ramon
.
.
Sedang di luar, Citra merasa tidak suka dengan pernikahan Lista dan Arvin
"Citra, kenapa kamu disini?" tanya Evan menghampiri Citra
"Kenapa pesta pernikahan Lista bisa mewah sepeti ini, sedang aku tidak semewah ini" ucap Citra
"Kenapa kau iri dengan pernikahan Lista dan pria cacat itu. Aku berjanji, saat anniversary kita, aku akan membuatkanmu pesta mewah dan menjadikanmu ratu" ucap Evan memeluk Citra
"Benarkah, sayang aku sangat mencintaimu" ucap Citra memeluk Evan
"Benar-benar pasangan yang menjijikkan" ucap Viona yang merasa jijik melihat kedua orang tersebut
"Apa kau bilang?" tanya Citra geram
"Kenapa, apa aku salah bicara? bukankah memang ini kenyataannya ya" ucap Viona sambil melipat kedua tangannya di dada
"Lalu apa urusannya denganmu. Seharusnya kau kasihan pada sahabatmu yang menikah dengan orang cacat" ucap Evan tersenyum miring
"Sayangnya aku lebih kasihan jika sahabatku menikah dengan pria brengsek seperti dirimu" balas Viona
"Kau" ucap Evan geram
"Sudahlah aku tidak akan mengganggu kemesraan kalian lagi" ucap Viona dan langsung pergi dari hadapan Citra dan Evan
.
Tidak terasa acara akad nikah Lista dan Arvin berjalan dengan lancar. Kini tiba giliran tamu yang mengucapkan selamat kepada kedua mempelai
"Lista, maafkan papa. Semoga kamu menjadi keluarga yang bahagia" ucap Haidar memeluk putrinya dengan erat
"Terimakasih pa" ucap Listap
"Selamat ya" hanya itu yang keluar dari mulut Ratna. Namun Lista tak menghiraukannya
"Selamat sayang, akhirnya kamu resmi masuk keluarga Prasetya" ucap Elin memeluk dan mencium menantunya itu
Tanpa di duga air mata Lista menetes
"Sayang kenapa menangis?" tanya Elin menghapus air mata Lista
"Tidak apa mi, Lista hanya sangat bahagia" ucap Lista menatap mata mami Elin sendu
"Kemarilah nak" ucap Ramon merentangkan tangannya
Lista menatap Elin, Elin mengaggukkan kepalanya
Lista perlahan menuju arah Ramon dan juga memeluk Ramon
"Hari ini kau bukan menantuku. Mulai sekarang kau adalah putri kami" ucap Ramon lembut
"Terimakasih mami dan papi menerima Lista dengan hangat" ucap Lista yang tak kuasa menahan air matanya lagi
"Nanti kalau Arvin menyakiti kamu, kamu bilang sama mami, mami akan menghukum Arvin
"Lista, selamat ya" ucap ketiga sahabatnya
"Terimakasih" ucap Lista memeluk ketiga sahabatnya itu
.
.
.
Malam harinya...
Resepsi acara pernikahan di laksanakan di hotel mewah milik keluarga Prasetya
Lista merasa lelah karna seharian dia tidak istirahat
"Nona muda, tuan muda meminta saya membawa anda ke kamar" ucap salah satu pelayan hotel tersebut
"Terimakasih, tapi saya akan menunggu tuan muda" ucap Lista menolak halus
Tak berapa lama, Arvin datang dengan asisten pribadinya
"Nyonya muda, perkenalkan saya Daniel. Saya asisten tuan muda" ucapnya membungkuk hormat
"Emmh, bisakah jangan panggil saya nyonya?" tanya Lista
"Seorang wanita yang sudah menikah memang harus di panggil nyonya" ucap Arvin dingin
"Kalau begitu, tuan muda saya serahkan pada anda nyonya" ucap Daniel
"Baiklah, terimakasih" ucap Lista mengangguk
"Arvin, selamat" ucap seorang pria dan disusul kedua temannya
"Hai selamat ya, aku Reyhan sahabat Arvin" ucap Reyhan
"Lista" jawabnya sopan
"Hai saya Juan dan dia Darren" ucap Juan
"Hai" ucap Darren
"Lista" jawabnya dengan senyum
.
Sekitar pukul sepuluh malam, Lista dan Arvin sudah berada di kamar pengantin mereka
"M... Mas, apa kamu mau mandi dulu?" tanya Lista
"Tidak" jawabnya dengan satu kata
"Kalau begitu aku mandi dulu" ucap Lista masuk kedalam kamar mandi
Entah mengapa, berdua bersama Arvin membuat perasaan Lista campur aduk
**Bersambung**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
pengayom
begitu
2024-03-28
0
douwataxx
Ceritanya bikin ngeri tapi bikin ga bisa berhenti baca 🙈
2023-08-16
0