Setelah selesai membersihkan dirinya, Aska langsung keluar dari kamar mandi. Dia melihat gadis yang telah di kencanginya tertidur pulas di atas ranjang. Mungkin dia kelelahan karena tenanganya telah di kuras habis oleh Aska. Tidak perduli dengan keadaan gadis itu, dia memilih untuk mengenakan pakaiannya lalu keluar dari kamar dan melanjutkan kebahagiaannya.
Aska memang tidak pernah tidur sampai pagi dengan wanita yang tidur dengannya. Setelah selesai berhubungan badan, dia langsung pergi dan meningalkan pasangannya begitu saja. Itulah kenapa dia disebut sebagai predator, setelah puas dengan mangsanya lalu pergi begitu saja. Belum puas untuk melepaskan semua beban pikirannya, Aska memilih untuk kembali minum di club itu. Dia duduk seorang diri dengan beberapa botol alkohol yang berada di depannya.
"Bangsat! Apa mereka akan mengebor sampai pagi?" gumam Aska mentap kedua sahabatnya belum juga keluar dari kamar.
Dia menuangkan minuman beralkohol itu kedalam gelas, lalu meminumnya sampai habis. Walaupun kepalanya sudah terasa berat, tetapi dia terus meminum minuman itu. Ntah apa yang ada di dalam pikiran pemuda itu. Namun yang pasti, pikirannya saat ini sangatlah kacau. Sehingga membuatnya ingin membuang semua pikirannya dengan minuman beralkohol yang sudah seperti air putih untuknya.
Namun, tiba-tiba segerombolan pria datang menghampirinya. Ntah ada tujuan apa, tetapi yang pasti itu bukanlah kabar baik. Apalagi melihat Aska yang hanya seorang diri dan dalam keadaan mabuk. Segerombolan pria itu menatap tajam Aska yang telah sempoyongan dan berbicara gelantur seorang diri.
"Ada apa? Kenapa lo melihat gue seperti itu? Apa lo mau minum? Kalau mau minum ambil sendiri sana," ucap Aska tersenyum kecil melihat tatapan pria itu.
"Jangan banyak bacod, Lo!" ucap pria itu merebut gelas yang ada di tangan Aska dan menyiram wajah pemuda itu.
Tentu saja Aska tidak terima dengan hal itu, dia menatap tajam pria yang berani menyiram wajahnya itu. Walaupun dia hanya sendiri, tidak ada rasa takut sedikitpun yang terlintas dalam pikirannya. Baginya, setiap orang yang mencari masalah dengannya harus di bersihkan sampai tuntas.
Bugh....
Tanpa basa-basi Aska langsung melayangkan tinjunya ke wajah pria itu. Melihat itu, para anak buah pria itu langsung menyerang Aska secara membabi buta. Sehingga pertarungan tidak seimbang itu terjadi. Walaupun terus bertahan, tetapi Aska mulai kewalahan menghadapi setiap serangan yang datang menghampirinya. Bukan hanya kalah jumlah, tetapi dia juga sedang berada dalam pengaruh alkohol, sehingga dia tidak bisa berkonsentrasi untuk menghadapi setiap serangan yang datang menghampirinya.
"Sial! Kenapa waktu tidak berpihak kepada gue, sih? Mereka datang di waktu yang tidak tepat," batin Aska menatap kesal para musuhnya itu.
Di saat Aska lengah, salah satu dari gerombolan pria itu mengambil botol minum dan menghantamkannya ke tubuh Aska. Namun, serangannya dapat di baca oleh Aska, sehingga pemuda itu dapat menghindar dengan cepat.
Bughh...
Argh...
Di saat Aska menghindari hantaman botol yang tertuju ke arahnya. Salah satu dari pria itu melayangkan pukulannya ke wajah Aska, sehingga pemuda itu jatuh tersungkur ke lantai dengan sudut bibirnya yang mengeluarkan darah segar.
"Alaska sang predator! Apakah hanya segini kekuatan lo?" tanya pria itu tersenyum sinis menatap Aska yang tergeletak di lantai.
"Banyak bacot lo!" teriak Aska berusaha bangkit dan kembali menyerang para pria itu.
Bugh.....
Salah satu dari pria itu mengambil kursi dan melemparkannya ke tubuh Aska. Namun, Aska berhasi mengelak sehingga kursi itu mengenai punggung seorang gadis yang sedang duduk di sudut ruangan itu. Karena hantaman kursi yang mengenai punggungnya, ponsel yang ada di tangan gadis itu terjatuh ke lantai.
Sehingga membuat emosi gadis itu yang sejak tadi dia tahan langsung meledak dengan seketika. Gadis itu langsung bangkit dari duduknya dan menatap satu persatu pria yang membuat onar itu. Bukannya takut, para pria itu malah terpesona dengan kecantikan gadis itu.
"Maaf, Baby! Kami tidak sengaja. Silahkan lanjutkan minummu. Kalau malah ponsel aku akan mengantinya nanti," ucap pria yang merupakan ketua dari gerombolan pria itu.
Bugh.....
Tanpa basa-basi, gadis itu langsung melayangkan pukulannya. Bukan hanya sekali pukulan, tetapi dia langsung melayangkan pukulan yang bertubi-tubi, sehingga pria itu langsung terjatuh tidak berdaya. Melihat ketua mereka yang di hajar secara habis-habisan oleh seorang gadis. Para gerombolan pria itu langsung menyerang secara membabi buta. Bahkan mereka tidak perduli jika yang sedang mereka hadapi adalah seorang wanita.
Namun, bagaikan singa betina yang sedang mengamuk, gadis itu menghajar semua pria itu dengan membabi buta. Bahkan tidak ada sedikitpun rasa takut yang terpancar di matanya. Tatapannya begitu tajam dan juga liar, sehingga dia dapat membaca setiap serangan yang datang menghampirinya dengan cepat. Sehingga dalam hitungan menit, dia berhasil melumpuhkan gerombolan pri itu dengan mudah.
"Sekali lagi lo mengusik ketenangan gue. Maka lo akan habis," ucap gadis itu menatap tajam gerombolan pria yang telah terkapar kesakitan karena ulahnya.
Melihat keberanian gadis itu, Aska langsung terpesona. Dia menatap gadis itu dengan tatapan penuh rasa tidak percaya. Bukan hanya cantik, tetapi gadis itu juga ahli dalam ilmu bela diri. Bahkan wajah datar dan juga tatapan tajamnya membuat jantung Aska langsung berdetak dengan kencang. Apalagi melihat cara gadis itu menghabisi semua musuhnya, membuat pemuda itu langsung merasa kagum. Gadis itu sangatlah berbeda dari gadis yang lainnya.
Setelah menghabisi para pria yang telah mengusik ketenangannya, gadis itu langsung mengambil ponselnya yang tergeletak di lantai dan juga tasnya lalu pergi meninggalkan tempat itu dengan penuh kekesalan. Tidak mau membuang kesempatan, Aska langsung mengejar gadis itu untuk mengucapkan terima kasih. Lagi pula gadis itu telah menyelamatkan diri ya dari gerombolan pria yang tidak di kenal itu. Jadi sudah sepantasnya dia berterima kasih kepada gadis itu.
"Hai! tunggu," teriak Aska menghampiri gadis itu dengan sedikit sempoyongan.
Mendengar teriakan Aska, gadis itu langsung menghentikan langkahnya tanpa menatap pemuda itu. Dia membuang napasnya kesal, sambil berusaha mengontrol emosinya.
"Ada apa?" tanya gadis itu ketus.
"Lo galak amat sih," ucap Aska terkekeh kecil, sehingga membuat kekesalan gadis itu semakin meningkat.
"Jika tidak ada yang penting jangan ganggu gue. Jika tidak!" ucap gadis itu menatap tajam Aska sambil mengeraskan rahangnya. Sehingga membuat nyali Aska langsung menciut seketika.
"Maaf! jadi cewek jangan galak amat napa," ucap Aska tersenyum kecil.
Mendengar ucapan Aska yang tidak berbobot, gadis itu hanya memutar bola matanya memelas lalu kembali melangkahkan kakinya. Melihat itu, Aska langsung bergerak cepat. Dia melangkahkan kakinya menghalangi jalan gadis itu.
"Lo bisa minggir gak?" tanya gadis itu berusaha mengontrol emosinya.
"Gue hanya mau ngucapin terima kasih. Terima kasih karena lo sudah membantu gue," ucap Aska melayangkan senyuman termanisnya.
"Jangan ge-er lo! Gue melakukan itu karena mereka mengusik ketenangan gue. Jadi lo juga minggir, atau nasib lo akan sama seperti mereka," ucap gadis itu menatap tajam Aska.
Melihat emosi gadis itu yang semakin memuncak, Aska langsung mengambil langkah aman. Dia langsung memberikan jalan untuk gadis itu, sambil menatap punggung gadis itu dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
"Mangsa baru yang lebih menantang. Gue rasa menarik juga," batin Aska tersenyum kecil.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Almira Rara
kesadarannya pun pulih.... padahal lagi mabookkk sempoyongan..... hahaha.... luarrr biasa ... mAntap Thor.... lanjut...
2023-10-25
1