Mentari Yang Hilang
Seorang pemuda tampan sedang berlari menuju dalam rumah dengan keadaan yang sangat gembira dikarenakan ia baru saja mendapatkan kabar baik dari perusahaan tempatnya bekerja.
Ia berlari menemui kedua orang tuanya yang sedang bersantai di ruang tamu yang cukup luas itu.
dia adalah Ardani Hartanto Kusumo yang berusia 25 tahun dan kini dia sudah bekerja di perusahaan milik ayahnya sendiri. Tapi, ada beberapa yang menjadi pencapaian saat ini. Seperti hari ini yang akan ingin dia sampaikan kepada kedua orang tuanya.
"Pa! Ma! Aku dapat kabar baik untuk kalian berdua!" ujar Dani sangat gembira memberitahukan kabar tersebut kepada kedua orang tuanya.
Kedua orang tuanya itu sontak menoleh kepada Dani yang terus memanggil mereka dan duduk di antara mereka berdua.
"Dani.. Dani sudah dapat promosinya Pa! Ma! Haaaaa perusahaan kita untung lagi!!"
"apa?! Serius?!" Tanya papa tidak percaya.
"iya Pa.. Ini baca deh sendiri.. Dani senang sekali bisa dapat kesempatan itu Pa"
Pria berusia 60 tahunan itu adalah Papa Dani yang bernama Herman Kusumo. Kini dia sedang membaca surat dari Dani yang baru saja ia berikan. Setelah membaca semua isi surat tersebut, Herman pun terkaget dikarenakan ucapan anaknya itu tidak bohong. Dani berhasil mendapatkan promosi perusahaan untuk menarik klien berinvestasi pada perusahaannya. Dan itu akan menjadi keuntungan besar.
"bagus Dani.. Papa bangga sama kamu Nak"
"hehehe oh iya Pa, Ma.. Aku ke kamar dulu ya, mau mandi. Lengket badanku abis pulang kerja"
"iya.. Nanti mama siapkan makanan untukmu ya"
"baik, ma"
Tanpa berlama-lama, Dani pun naik ke lantai dua menuju kamarnya. Saat membuka pintu, terbukalah ruangan kamar yang seluas 5 m x 4 m yang bernuansa alam. Memang Dani sangat menyukai hal-hal tentang alam baik hewan, tumbuhan dan lainnya.
Setelah pintu tertutup, ia pun melepas semua baju yang melekat di tubuhnya. Kemudian, dia masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri dari keringat dan debu karena seharian bekerja. Tubuhnya tertimpa turunan air dari shower membuatnya sedikit segar dan berenergi kembali.
Setelah setengah jam menghabiskan waktu di kamar mandi, Dani yang sudah terbalut baju ganti sekarang duduk di tepi kasur sembari membaca-baca buku yang ia sukai. tak lama kemudian, telpon kamarnya berdering dengan keras tanda ada yang menelponnya.
Dani pun terpaksa menutup bukunya dan mulai berjalan ke arah telponnya.
"halo.."
"Halo Dan, apa kabar? ini gue Nathan"
"hoooo Broo.. Lama gak jumpa ya.. Gue sehat kok, ada apa telpon?"
"club' lah yuk.."
"malas ah"
"ayolah sekali ini aja.. Sekalian kita kumpul bareng teman-teman yang lain Dan, lu sibuk terus jadi gak bisa ketemu"
"ya sudah.. Gue ganti baju dulu nanti ke sana"
"oke, gue tunggu lu di sini"
Telponnya pun terputus. Lalu Dani pun meletakkan kembali telponnya itu ke dalam tempat telpon. Dengan segera, ia mengambil baju yang sedikit rapi namun kekinian. Ia memadu padankan kemeja dengan lengan di gulung dan celana bahan hitam.
Setelah rapi, ia kemudian keluar kamar dan turun menuruni anak tangga dengan perlahan. Di sana ia melihat kedua orang tuanya masih berbincang satu sama lainnya.
"Ma.. Pa.. Dani pergi dulu ya"
"mau kemana kamu jam segini?" tanya Mama Rida yang melihat sang anak sudah kembali rapi.
"mau ke rumah teman Ma.. Sudah ya"
"eh makan dulu sayang!"
"nanti saja ma!" ujar Dani sembari berlari ke arah luar pintu.
Melihat tingkah putra satu-satunya itu sedikit membuatnya bergeleng kepala.
"sudahlah Ma.. Biarkan dia"
***
Bunyi dentuman musik yang sangat kencang menggema di seluruh ruangan tersebut. Para pengunjung yang lumayan banyak terdiri dari perempuan yang berpakaian seksi serta para laki-laki yang sibuk minum dan berjoget.
Dani yang baru saja sampai ke club' itu, sudah di hadang oleh beberapa gadis bayaran di sana.
"eh tampan.. Mau kemana sih? Ayo mampir dulu" goda mereka.
"eum.. Maaf.. Saya mau bertemu teman.. Maaf ya"
Dani pun pergi meninggalkan sekumpulan gadis-gadis yang berusaha menggodanya. Ia terus mencari keberadaan Nathan sahabatnya. Setelah sekian lama mencari akhirnya ia menemukan Nathan yang sedang berbincang dengan kawannya yang lain.
"oi!"
Mendengar suara Dani yang baru saja datang, membuat Nathan dan yang lainnya menoleh ke arahnya sembari melambaikan tangan.
"ada Pak bos.. Hahaha"
"sehat lu bro?"
"sehat-sehat.." jawab Dani.
"duduk Dan.."
Dani mengambil duduk di sofa yang kosong dekat dengan Nathan sahabatnya.
"kalian ngomongin apa tadi?"
"ah, nggak.. Cuma sharing aja soal bisnis"
"oh gitu.."
"ya udah karena udah kumpul semua, mari kita berpesta!!"
Gelas mulai terisi oleh alkohol yang telah di tuangkan oleh salah satu dari mereka. Satu persatu mereka pun mulai meminumnya kecuali Nathan dan Dani yang memang tidak suka akan sensasi alkohol yang pahit.
"Dan, Lo lusa ada rencana gak?"
"kenapa emangnya?"
"udah lama nih kita gak berburu.. Gue punya tempat bagus dan cocok. Siapa tahu lu suka"
"gimana ya? Nanti deh gue pikirin"
"ah lu.. hobi kita men.. Ayolah"
Dani sedikit menghela nafas pasrahnya "ya sudah.. Gue ikut, tapi gak janji ya"
"siap deh pak bos hahaha.. Pokoknya harus jadi ya"
Mereka pun terdiam selama beberapa saat.
"eh, ayo kita joget biar seru"
"ayo deh"
Dani dan beberapa teman yang lain beranjak dari kursi mereka menuju tengah tempat dimana semua orang berjoget ria. Dengan cahaya kelap kelip dan musik yang kencang membuat mereka semangat berjoget. Bahkan Dani pun yang terbawa suasana ikut tergoda juga.
"huhuuu seruuu.."
"jep... Ajep ajep.. Hahaha"
"semuanya!! Ayo bersenang-senang!!"
"ayooo!!!"
sudah hampir 3 jam Dani menghabiskan waktu di club' malam bersama teman-temannya yang lain. Jam pun sudah menunjukkan pukul 12 malam yang dalam artian Dani harus segera pulang ke rumah.
"Broo.. Gue balik dulu ya, udah jam segini"
"ah lu.. Balik besok juga gapapa kali"
"gak bisa.. gue ada urusan besok, gue balik ya.. Than, gue balik!"
"ya udah.. Hati-hati ya"
Dani pun mengalami teman-temannya satu persatu sebelum meninggalkan club' tersebut. Setelah selesai, ia pun beranjak pergi keluar dengan bersusah payah karena di dalam sana ramai sekali. Semakin malam, semakin banyak pengunjung yang datang. Berhubung Dani tidak meminum alkohol jadi ia merasa aman jika pulang malam hari.
sementara di rumah, mamanya Dani yaitu Rida sangat mencemaskan anaknya yang belum pulang. Walaupun Dani sudah beranjak dewasa bagi Rida dialah putra kecil kesayangannya.
"Dani.. Kenapa jam segini belum pulang?"
Dan gak berapa lama, suara deru mobil mulai terdengar dalam artian Dani sudah pulang ke rumah. Rida yang awalnya duduk di sofa dengan gelagat khawatir beranjak berdiri mengarah pintu. Benar saja, Dani pun terlihat memasuki rumahnya dalam keadaan yang sama seperti ia meninggalkan rumah.
"ma? Belum tidur?"
"mama cemas sama kamu sayang.."
Dani bergeleng sembari terkekeh karena mamanya selalu menganggap Dani seperti anak kecil.
"ma.. Lain kali mama gak perlu kaya gini ya.. Dani sudah besar.."
"CK.. Bagi mama kamu masih kecil Dani.. Kamu sudah makan?"
"sudah kok Ma.. Oh iya, Dani ke kamar ya, besok mau ada meeting" ujar Dani sembari perlahan mulai menjauhi Rida menuju ke kamarnya.
"oh yaudah.. Eh iya Dan tunggu dulu"
Langkah Dani terhenti dan menoleh kembali menatap mamanya yang masih berdiri di sana.
"ada yang mama omongin ke kamu.. nanti setelah kamu selesai meeting, temui mama sama papa ya"
"emang ada apa ma?"
"nanti juga kamu tahu.. Ya sudah sana ke kamarmu"
"ya sudah, Dani naik ya ma"
"iya.. Istirahat yang nyenyak ya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Wanzy_
kerenn
2023-08-29
1
`Vita.via••
lanjut
2023-08-29
1