Dani dan Nathan yang sudah mulai bergerak, mulai memasuki area hutan sedikit demi sedikit sembari memberikan sebuah tanda agar bisa kembali ke lokasi awal. Dengan sedikit mengendap mereka melewati setiap langkah di hutan itu.
"lu udah Nemu?"
"belum.. Masih nyari ini" ujar Nathan yang masih fokus pada senapannya.
Kemudian mereka mendengar suara bunyi langkah hewan yang sepertinya itu dari arah kanan.
"dengar itu.. Ayo kita ke sana" ujar Dani
"ayo-ayo.."
Mereka pun mengikuti suara langkah hewan dengan perlahan. Ternyata itu adalah seekor rusa yang sedang mencari makanan di sekitaran hutan. Rusa tersebut sangat langka karena memiliki tanduk yang berliku serta sangat besar.
"waw.. Gue belum pernah lihat rusa sebesar itu.. Ternyata di sini masih ada" ujar Nathan.
Ia pun membidik senapannya pada rusa tersebut dan memfokuskan area penglihatannya agar pas.
DOR!
Rusa tersebut justru terlepas saat Nathan melepaskan pelurunya ke arah rusa itu.
"ahh.. Lepas lagi"
Giliran Dani yang mencoba menembak rusa itu.
DOR!
Hasilnya sama. Tidak ada yang bisa menembak rusa itu karena hewan tersebut sudah melarikan diri.
"hah.. Ya sudah cari lagi"
Tembakan demi tembakan mulai terdengar di area hutan itu karena ulah Dani dan Nathan. Mereka berhasil menangkap beberapa hewan dan mengambil cap kakinya untuk dikoleksi. Sementara itu, mereka mengobati luka hewan tersebut sembari mengobati luka di kaki hewan yang terluka.
"nah sudah selesai" ujar Dani saat mengobati luka hewan-hewan itu.
"mau lanjut?"
"boleh.. Ayo"
Kemudian, mereka melangkah lebih jauh lagi sampai ke dalam hutan belantara sampai mereka melihat adanya jalan kecil di sana.
"ada jalan.."
"ayo ke sana.."
Mereka sedikit berlari masuk ke dalam hutan itu. Dan mereka mengambil arah kiri untuk mencari buruannya kembali.
"ada lagi?"
"belum.."
Dani kembali fokus mencari seekor hewan yang berada di dekatnya. Dia yang bersembunyi di semak-semak sembari memperhatikan area sekitar agar hewan tidak menyadari kedatangannya dan juga temannya. Dan benar saja, tiba-tiba ada kelinci liar yang datang begitu saja di hadapan mereka.
"eh Than.. Itu kelinci"
"mana?"
Nathan pun melihat kelinci liar itu sangat cantik. Bulunya pun putih bersih.
"yaudah tembak.."
"sebentar.. Lagi fokus nih"
Dani yang bertugas menembak sekarang tengah memfokuskan pandangan senapannya ke arah kelinci tersebut.
"nah.. Dapat"
Perlahan ia akan melepaskan pedal senapannya itu. Namun belum sempat ia menembak, ia melihat sepasang kaki putih nan indah menangkap kelinci tersebut. Dani yang melihatnya pun aneh lalu mengikuti pandangan senapannya sampai ia melihat seorang wanita cantik mengambil dan membelai kelinci itu.
Dani syok karena tiba-tiba ada cewek cantik di tengah hutan belantara dan mengambil kelincinya.
"Lu kenapa?"
Dani tidak menjawab, Nathan pun mengambil teropongnya dan melihat ke arah pandangan Dani. Dan ia juga melihat cewek cantik itu masih berdiri di sana.
"ada cewek bro.. Tapi buat apa dia ada di sini?"
tapi lagi-lagi Dani hanya terdiam. Ia melihat jelas di balik semak-semak tersebut menatap kagum akan gadis yang berpenampilan sederhana itu. Dengan senyum manis membelai kelinci itu seperti menghipnotis dirinya.
Nathan yang melihat Dani terdiam, ia berusaha menyadarkan Dani.
"Dani!" bisiknya sembari menepuk pundaknya.
"aduh sakit!"
"kenapa bengong? Lu suka sama cewek itu?"
Lalu Dani kembali menoleh ke tempat gadis itu namun sudah tidak ada, kosong. Dani yang terkejut gadis itu menghilang tiba-tiba keluar dari persembunyiannya.
"mana gadis itu?"
Nathan pun ikut keluar menghampiri Dani yang sibuk mencari gadis itu.
"Dia sudah pergi tadi.. Makanya lu jangan bengong"
"tadi dia pergi ke arah mana?"
"ke sana tadi" Nathan menunjuk ke sebelah kanan arah dimana ada jalanan kecil yang baru saja mereka lewati.
"ayo pergi.."
"eh.. Eh.. Tunggu!"
Mereka berdua melanjutkan perjalanan dengan menyusuri kembali jalanan kecil yang mengarah ke dalam hutan.
"kita mau kemana?"
"cari hewan lagi.."
"Dan.. Ini udah sore, mau gelap juga.. Kita kembali ke mobil yuk"
Mendengar itu, Dani pun menghentikan langkahnya dan menatap Nathan yang berada di belakangnya.
"eh iya juga.. Tapi.."
Nathan pun ikut menoleh ke belakang dan menatap area jalanan sudah tertutup kabut.
"bagaimana kita mau ke lokasi awal? Sutuasi sudah seperti ini?"
"ya sudah.. Kita jalan aja deh, yang penting kita keluar dari sini" ujar Nathan.
"ya udah ayo.."
Mereka kembali berjalan menyusuri hutan belantara. Karena hari makin gelap, mereka sedikit kesulitan untuk menemukan jalan pulang. Sampai mereka pun tidak tahu sudah sampai mana berjalan. Karena sudah tidak kuat berjalan, Dani dan Nathan pun berhenti sejenak.
Mereka duduk di bawah pohon besar. Karena mereka sudah dewasa dan terbiasa dengan hutan jadi tidak ada rasa takut sedikitpun di dalam benak mereka. karena semakin malam semakin dingin, mereka berdua inisiatif membuat api unggun untuk menghangatkan tubuh mereka. Kebetulan mereka membawa persediaan saat darurat dan bisa membuat api dengan mudah.
"mau sampai kapan kita di sini Dan?"
"entahlah.. Gue juga kurang tau. Tunggu saja sampai besok. Karena gelap kita gak bisa apa-apa"
Mereka pun makan makanan persediaan yang masih ada hanya untuk malam ini saja. Di sana Dani membawa plastik kecil digunakan untuk tong sampah karena tidak boleh mengotori hutan ya, harus menjaga kebersihan hutan.
hari makin malam dan udara pun makin sangat dingin membuat kedua pemuda tersebut mulai merasakan kantuk yang luar biasa. Dani dan Nathan pun memutuskan untuk tidur hanya beralaskan tanah tanpa adanya tenda dan ditemani api unggun yang masih berkobar.
***
"eunghh.. haaahh"
Dani mulai menguap dan meregangkan tubuhnya tanda ia akan terbangun. Tidurnya sangat nyenyak sekali walaupun ia sedang tidur di hutan. Perlahan Dani mengerjapkan matanya dan melihat hari sudah pagi kembali.
"Than.. Bangun.. Udah pagi"
"hm..." Nathan hanya merespon dengan deheman namun tidak membuka matanya.
plak..
"bangun Than.." Dani menepuk pantat Nathan agak kencang membuat Nathan yang tertidur pulas pun sontak terbangun.
"aduhh! Bisa pelan gak sih?!"
"bangun!! Ayo kita jalan lagi.. Katanya mau ke mobil"
"haaahhh.. Ayo" ujarnya sembari menguap karena baru saja bangun dari tidur.
Dani melihat kobaran api masih menyala jadi dia memutuskan untuk mematikan api unggun tersebut agar tidak menyebar dan membakar yang lain.
"ayo"
"oke.."
Mereka pun melanjutkan perjalanannya kembali dengan menyusuri jalanan yang mereka tempuh. Namun lagi-lagi mereka salah mengambil jalan malah semakin jauh. Tapi, mereka mendengar suara derasan air yang sangat jelas di telinga mereka.
"ada sungai.."
"iya.. Ayo ke sana, sekalian Cuci muka"
Mereka pun kembali berjalan dan mengikuti suara desaran air itu. Langkah mereka ternyata sedikit demi sedikit menemukan cahaya yang lebih terang dimana jalur hutan agar segera habis. Dan benar saja, mereka sekarang sudah keluar dari jalur hutan yang selama ini membelenggu mereka.
"serius kita sudah keluar? Tapi?"
"kita ada dimana?!!"
Mereka panik karena mulai tersesat sangat jauh sampai keluar di lokasi yang mereka saja tidak tahu. Namun mereka lagi-lagi mendengar suara sungai mengalir di sebelah kanan. karena sudah kegerahan, mereka pun memutuskan untuk menemukan sungai itu kembali. Dan setelah beberapa menit berjalan, mereka akhirnya menemukan sungai yang sangat bersih. Bahkan keduanya sangat kagum saat melihat keindahan alam di sana.
tanpa berlama-lama, mereka langsung menikmati kesegaran air sungai itu. Mereka mandi, cuci muka bahkan minum di sana.
"ahh segar sekali.."
"baru tau gue ada sungai seindah ini"
Mereka membersihkan diri sembari beristirahat karena kelelahan terus berjalan tanpa henti. pakaian mereka kini sudah ganti dengan yang baru. Untung saja membawa persediaan baju, jadi tidak memakai baju yang sama dengan berulang.
Saat mereka sedang asik mengobrol, tiba-tiba ada seorang bapak-bapak yang sedang mengambil air di sebuah ember. Lagi-lagi Nathan dan Dani terdiam. apa mungkin di sini ada pemukiman sampai ada manusia selain mereka di sini?
"Lo mau nanya?"
"boleh deh" bisik Dani.
Akhirnya Dani memberanikan diri untuk menemui bapak-bapak tersebut yang sedang sibuk dengan mengambil air.
"permisi pak.. Saya mau tanya, di sini ada pemukiman warga?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments