Mlam hari nya kiran di izinkan pulang tapi dengan syarat dia harus rutin meminum obat nya.
"kalau begitu arya pamit pulang dulu ya ma " kata arya
"loh ga nginep di sini saja?" tanya ayah kiran
"ga apa apa yah, biarkan kiran istirahat dulu.. besok setelah saya pulang kerja saya alan jemput kiran" kata arya
lalu arya menuju kamar kiran dan melihat kiran terbaring lemas di atas kasur nya..
"kiran saya pulang dulu, besok malam saya akan jemput kamu.." kata arya
kiran hanya mengangguk karena tubuhnya masih sangat lemas.
"kalau begitu saya pamit dulu, assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
ke esokan pagi nya, kiran sudah merasa lebih baik dan bertenaga..
dia memutuskan untuk berangkat sekolah.
pagi pagi sekali dia sudah rapi dan mengenakan pakaian seragam nya..
"selamat pagi ayah, selamat pagi mama" sapa kiran
"selamat pagi sayang.. kamu mau berangkat sekolah?" tanya mama kiran
"iya ma, kiran sudah baikan" kata kiran
"minggu depan kakak mu akan pulang bersama adik mu.." kata ayah kiran
"benarkah?.. wah senang nya, sudah lama aku tidak bertemu adik karena dia di pondok pesantren" kata kiran
"ya sudah ayo kita berangkat " kata ayah kiran
sesampai nya di sekolah
"kiran.." teriak sahabat baik kiran
"ucapin salam kek.. apa kek.. main teriak teriak aja " kata kiran dengan kesel
"hehehe sory, assalamualaikum kiran" sapa ranti
"waalaikumsalam ranti.."
"bagaimana keadaan kamu sekarang?" tanya ranti
"aku sudah lebih baik.." kata kiran
"kamu, ko berangkat nya ga bareng sama pak arya..." tanya ranti
"ya karena aku ga serumah sama pak arya" kata kiran
"****.. kamu kan udah jadi istrinya, masa iya ga tingal serumah?" tanya ranti kepo
"ya terserah aku lah.." kata kiran
"kak kiran.. maaf anda di pangil pak kepala sekolah" kata seseorang
"baiklah.. ran, temenin yok.." kata kiran membujuk ranti
"ok ok.. tapi, teraktir makan ya" kata ranti
"iya deh"
kantor kepala sekolah
"permisi pak.." sapa kiran dan ranti bersamaan
"kiran, ini rasya dan nesya yang sudah menjebak kalian" kata polisi yang duduk di depan kiran
"dia sebenarnya tidak ingin menjebak pak arya, melainkan ingin menjebak pak rendi.
mereka dendam dengan pak rendi karena selalu di berikan tugas yang susah." kata polisi itu
"lalu kenapa saya juga di jebak?" tanya kiran
"mereka mengaku iri dengan kamu nak kiran.
mereka iri karena kamu yang memenangkan gelar Angels school tahun ini" kata polisi itu
"kiran kami mohon maafkan kami.. kami mengaku salah.." kata nesya
"aku ingin bertanya satu hal
kenapa kalian melakukan itu? apa manfaat nya bagi kalian??" tanya kiran
"kami berniat begitu agar pak rendi bisa di keluarkan dari sekolah ini dan berharap kamu akan hancur" kata rasya
"apa kau fikir aq menikah dengan pak arya itu tidak membuat ku hancur ha?!!" bentak kiran
"kiran, istigfar.. jangan emosi itu tidak baik.." bisik ranti
"kami mohon maaf kiran.." dengan nesya dan rasya bersamaan
"sudah kalian bapak hukum di keluarkan dari sekolahan ini.. dan harus mendekap di penjara! " bentak bapak kepala sekolah
"tapi, pak..-
"apa kalian tidak sadar dengan perbuatan kalian? itu sungguh memalukan!" karmta arya dengan tegas
"pak sudah bawa saja mereka dan jangan biarkan jaminan apa pun bisa membebaskan mereka berdua" kata ranti
lalu kedua polisi itu segera menbawa rasya dan nesya pergi
"kiran.. semua keputusan ada di tangan kamu, kamu boleh berpisah dengan pak arya.. karena kamu menikah atas dasar fitnah.." kata pak kepala sekolah
"tidak pak.. di dalam agama saya perpisahan itu sangat di larang! insyaallah saya sudah ikhlas menerima semua ini" kata kiran
"sekali lagi bapak benar benar minta maaf nak kiran" kata pak kepala sekolah itu.
"saya sudah memaafkan bapak. " kata kiran
"saya permisi" kata kiran dan segera pergi bersama ranti
"kiran.. tunggu kiran" pangil pak arya
"iya pak??" tanya kiran sembari menghapus air mata nya.
"nanti malam saya akan jemput kamu di rumah.. saya minta maaf tidak bisa berbuat apa apa waktu itu" kata arya
"tidak apa apa pak.." kata kiran
malam harinya
arya datang kerumah kiran jam 8 malam.
dia menjemput kiran dan langsung berpamitan dan segera pulang kerumah arya
sesampai nya di rumah arya
"silahkan masuk, eum maafkan saya.. rumah nya kecil dan tidak terawat" kata arya
"kecil dari mana? rumah nya sangat besar, dan sangat rapi" gumam kiran
"eumm... haruskah saya tidur bersama bapak?" tanya kiran dengan polos nya
"tentu saja kiran, kamu sudah sah menjadi istri ku" kata arya yang berniat menggoda kiran
"oh shit.. apa aku harus menjalankan kewajiban ku malam ini juga??" batin kiran
"ayo masuk.. ini kamar ku, eh maksud ku kamar mu juga" kata Arya
kiran tampak malu malu saat di minta masuk kedalam kamar
dia masih betah berdiri di depan sofa kamar milik arya dengan meremet i jari jari tangan nya
"ko masih di situ?" tanya arya
"eum.. anu pak.. i. itu" kata kiran dengan terbata bata
lalu arya mendekati kiran dan memegang tangan kiran .
"kiran, kamu tidak perlu takut.. saya tidak menuntun kamu untuk melakukan kewajiban kamu sekarang ko.
saya siap menunggu kamu sampai kamu benar benar siap.." kata arya
"oh ya sebentar" kata arya dan segera mengambil kotak cincin di laci sebelah kasur nya
dia mengambil cincin dari kotak dan segera memasang kan nya di jari kiran
"kamu tidak perlu takut, anggaplah aku sebagai teman mu dan sandaran hati mu..
jadikan aku pelepas sakit mu..
aku tidak keberatan untuk menunggu mu" kata arya
lalu kiran mengambil cincin satu nya lagi dan memasang kan nya di jari arya
"bolehkah saya memeluk mu?" tanya arya dan sontak membuat mata kiran terbelalak tidak percaya
"hahahah.. kamu lucu sekali, tidak saya hanya bercanda ko" kata arya
dan tak di sangka kiran merengkuh arya dengan cepat dia pun menumpahkan air mata nya..
"hiks.. hiks.. maafkan saya pak, saya belum bisa menjalankan kewajiban saya.. hiks hiks hiks" kata kiran dengan sesenggukan
"sudah jangan di fikirkan.." kata arya sembari mengusap punggung kiran
"bagaimana kalau sekarang kita solat dua rekaat dulu?" tanya arya .
"baiklah"
setelah mereka sholat dua rekaat
arya mengulurkan tangan nya dan langsung di terima baik oleh kiran
arya mundur guna mensejajarkan duduk nya dengan kiran
"bolehkah saya mencium kamu?" tanya arya
seketika mata kiran terbelalak.. tapi, mereka sudah halal..
"saya istri bapak.. tentu bapak boleh melakukan nya tanpa izin saya" kata kiran dengan lembut
lalu arya menangkup pipi kiran dan mencium kening kiran
"terimakasih kiran" kata arya
dan di balas senyuman manis kiran
setelah itu kiran membereskan mukena nya dan duduk di pinggir kasur sembari memainkan jari nya
dia sangat gugup akan siatuasi ini
"ada apa?" tanya arya
"t..tidak pak.." kata kiran dengan gugup
"boleh saya melepas hijab mu?" tanya arya
kiran mengangguk pelan guna memberi jawaban kepada arya
arya melepaskan jarum yang mengaitkan hijab kiran dan melepaskan hijab kiran dengan pelan..
kini terpampang jelas mahkota hitam arang yang masih erat di sanggul
"boleh kah saya bertanya sesuatu??" tanya arya
"apa itu?" tanya kiran
"kenapa kamu tidak mau berpisah dengan saya? padahal kepala sekolah sudah menawarkan nya" tanya arya
"perceraian sangat di larang didalam agama.. walaupun saya dan pak arya terikat karena sebuah jebakan.. tapi, saya yakin allah sudah membuat rencana nya sendiri.." kata kiran dengan tulus
"boleh saya lepas ikat rambut kamu?" tanya arya
"eum.. t..tentu"
lalu arya melepaskan ikat rambut kiran dengan hati hati agar tidak menyakiti kiran
kini rambutnya terurai panjang se. pinggang
kiran sangat cantik dengan rambut terurai..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Riskiya ahmad
eeeettsss jgn pada mesom otak nya😛😜😜🤪🤪😝😝
2022-04-27
0
Dwi Khairun Nisa
aduh thor,,,author harus tanggung jawab nih,aku jadi senyum² sendiri☺😅😂
2021-06-23
0
kang komen:(:
sanggul?, bukan nya kalo berhijab lebih baik rambut panjang di ikat dan di masukkan kedalam baju. haram kalo punuk unta
2021-05-27
0