Transmigrasi Gadis Pintar Sesi 2
Di sebuah pabrik yang terbilang besar menampakkan beberapa kue yang mampu membuat orang ingin mencicipinya.
Entah sudah berapa lama Nayna ingin membeli kue yang tidak ada dalam dimensinya itu, tapi uangnya tak ada.
Ya, dia adalah wanita yang menggantikan Rita, mendapatkan kehidupan dunia modern yang harusnya Rita jalani, tapi ia jalankan saat ini demi menjalankan misinya masing-masing.
Namun, dirinya bisa saja menggunakan sihirnya untuk mengambil kue tanpa ketahuan atau mencuri kuenya. Hanya saja, dia menjalani tugas sebagai buruh pabrik kue yang tidak boleh mengambil kue sembarangan bisa-bisa dirinya di PHK.
Banyak sekali yang ia pikirkan saat itu, sampai dia menjaga kue tanpa melihat lalu dia mengenai pisau otomatis pemotong kue itu.
"Aarrgh, " teriak Nayna.
Semua orang yang melihat itu pun langsung mengejar sumber suara.
"Ngapain lo melamun aja. "
"Guee.. " Nayna tak mampu menjelaskan kalau dirinya mengisi tubuh Rita. Adapun, jiwa Rita sedang melayang dalam dimensi penuh tragedi bersama Dark eyes itu.
"Gue gak apa-apa kok. Ini cuman luka sedikit aja. "
"Gak apa-apa gimana, ini tuh harus segera diobati, " ucap Qander.
Nayna yang melihat tatapan Qander pun merasa kalau dirinya sedang ditatap oleh Iwan.
"Hayu kita ke loker dan minta izin buat kamu pergi ke rumah sakit," ajak Qander.
"Gak deh, lo aja. "
Qander yang tak ingin mendengarkan perkataan Nayna pun segera menarik tangannya ke tempat loker.
Ya, Qander adalah teman pertamanya selama dia berada dalam dimensi ini.
"Ini tuh kalau gak diobati, tanganmu gak bisa dipakai buat kerja. Bukannya kamu membutuhkan uang untuk kehidupanmu, kehidupan ibumu, " celoteh Qander.
"Ya deh bawel, " ucap Nayna. Dia memang tak biasa berada di dunia yang mengharuskan dirinya bekerja keras. Dulu, dalam dimenainya dia bisa bermanja ria dengan hartanya. Selain itu, dia bisa bercinta dengan lelaki yang ia inginkan.
Rasa malunya sudah tidak ada lagi, tapi disini hal itu begitu tabu.
Saat keduanya saling bertatapan, mereka berdua langsung terbawa arus black Hole yang membawanya ke dimensi lain.
"Aaarggh, " teriak mereka berdua.
Mereka berdua terjatuh ke arah rerumputan hijau.
"Aduh, kau jangan menindih ku, " ucap Nayna. Dia langsung menjatuhkan Qander dari tubuhnya. Saat itulah, tubuh Nayna telah sembuh ketika dia sudah memasuki dunianya sendiri.
"Ya, maafkan aku, " jawab Qander. Dia pun melihat luka yang ada di tangannya Nayna sudah tidak ada.
"Tanganmu sudah sembuh, Nay? " tanya Qander. Dia menarik tangannya Nayna itu.
"Ya," jawab Nayna.
"Kok bisa sih? " tanya Qander tak percaya.
"Ya jelas bisa dong, " jawab Nayna bangga.
"Apakah kamu bukan manusia? Semacam werewolf atau vampir kah? " tanya Qander mulai tak jelas.
Nayna pun menjitak kepalanya Qander.
"Kamu tuh terlalu banyak lihat drama, tahu gak, " ucap Nayna.
"Jadi karena apa? " tanya Qander penasaran.
"Ini adalah duniaku yang sesungguhnya sehingga lukaku dapat dipulihkan, tapi aku tidak tahu, apakah dimensi ini dapat diselamatkan oleh mereka ataukah tidak? " jelas Nayna. Dia memberitahukan asal-usulnya itu kepada Qander mengingat mereka berdua sudah memasuki dunianya Nayna.
Qander yang mendengarkan penjelasan itu pun menatap ke sekelilingnya. Dia baru sadar kalau dunia ini berbeda dengan dunia yang ia tempati.
Dunia ini terlihat memerah yang disertai dengan embun-embun dari datangnya DARK EYES.
Langitnya seakan berubah wujud menjadi mata merah yang disertai kegelapan di dalamnya. Adapun, pepohonan nya pun berubah menjadi diri yang menjulang tinggi hingga hewan pun bisa berbicara.
Qander yang melihat itu pun tetap mengucek-ngucek matanya sendiri. Dia tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.
"Apakah ini mimpi atau kenyataan? " gumam Qander.
"Ini nyata, " jawab Nayna. Dia berharap kalau temannya itu tidak pingsan saat dia membicarakan kenyataan itu kepadanya.
"Wah, benarkah? " tanya Qander memastikan.
"Ya, benar, " jawab Nayna.
Qander yang mendengarkan itu pun langsung memeluk Nayna. Dia terlihat senang sekali saat Nayna mengatakan dimensi lain dan tempat yang ia pijaki ialah dimensi lain itu.
"Ah, senangnya, " ucap Qander.
Nayna yang melihat ekspresi Qander pun hanya mengeleng-gelengkan kepalanya.
"Syukurlah, kalau kau tidak pingsan, " ucap Nayna. Dia pun melepaskan pelukannya Qander lalu membawanya ke tempat lain yang lebih sepi. Dia merasakan sesuatu yang menyakitkan akan terjadi.
Qander yang merasakan perubahan secara cepat pun menatap Nayna.
"Apakah tadi itu teleportasi? " tanya Qander.
"Ya, kau tidak boleh berisik, " bisik Nayna.
Qander yang mendengarkan Nayna pun langsung menuruti perintah. Dia menganggukkan kepalanya.
"Ada apa? " bisik Qander.
"Ada ribuan orang yang mendekati padang rerumputan kita saat ini, jadi aku memilih gua sebagai tempat persembunyian kita berdua, " bisik Nayna lagi.
"Kau mendengarkannya dari kejauhan? " bisik Qander.
"Tentu saja," bisik Nayna.
"Kau hebat sekali, " bisik Qander. Dia pun mengacungkan kedua jempolnya itu atas kehebatan Nayna yang memiliki kekuatan sebagaimana di novel-novel.
Ribuan pengikut Dark Eyes pun memenuhi padang rumput itu. Mereka menunduk hormat kepada bayangan gelap berwujud dark eyes itu.
"Yang Mulia Dark Eyes, kami telah menunggu anda selama bertahun-tahun lamanya, " ucap mereka serempak.
Hawa dingin pun menyelimuti mereka berdua yang tersembunyi di gua itu. Mengingat semua pengikut Dark Eyes memang mengeluarkan pendingin yang tak biasa.
"Baiklah, aku mengingat jasa kalian semua, " ucap bayangan gelap itu.
"Apa yang harus kami lakukan setelah ini? " tanya para pengikut itu.
"Kalian harus menemukan anakku, " ucap bayangan gelap itu.
"Anak? Seperti apa wujudnya? " tanya mereka.
"Aku sudah lama tidak bertemu dengannya, jadi aku tidak tahu wujudnya seperti apa. Kalian harus mencarinya, " titah bayangan gelap itu.
"Kenapa harus kami yang mencarinya? " tanya salah satu pengikut.
"Dia yang akan memimpin semuanya dan juga sebagai pemberian hormat terbesar kepadanya, " ucap bayangan gelap itu.
"Apakah kami harus memberikan hormat kepada anak yang mungkin saja baru diangkat nantinya? " tanya salah satu pengikut.
"Kau lancang sekali! " seru bayangan gelap itu. Dia pun membuat pengikut itu menjadi abu dalam sekejap.
Para pengikut yang melihat itu pun terkejut. Terutama, Nayna yang sedang bersembunyi. Adapun, Qander terlalu senang saat melihat aksi-aksi itu. Dia tidak menyangka semua orang itu memiliki kekuatan. Dia dapat melihat jelas aura-auranya itu dari segi kejauhan, tapi dia tidak membicarakannya kepada Nayna.
Dia merahasiakannya sampai waktu yang tepat.
"Aku tidak butuh dengan pengikut yang mempertanyakan keputusanku, " bentak bayangan gelap itu hingga suaranya menggelegar dan dapat menggoncangkan tanah yang di pijaki.
Kedua orang yang ada di dalam gua itu pun saling menindih satu sama lain akibat goncangan dahsyat yang diberikan oleh bayangan gelap itu.
"Kau mau apa? " bisik Nayna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶
disini juga banyak sekali tindih menindih...
2023-09-20
1
PORREN46R
ini siapa yang ngomong ya author.
2023-09-16
1
14metanoia
betul, nnti malah makin parah lukanya
2023-09-16
0