NovelToon NovelToon

Transmigrasi Gadis Pintar Sesi 2

Nayna di Tubuh Rita.

Di sebuah pabrik yang terbilang besar menampakkan beberapa kue yang mampu membuat orang ingin mencicipinya.

Entah sudah berapa lama Nayna ingin membeli kue yang tidak ada dalam dimensinya itu, tapi uangnya tak ada.

Ya, dia adalah wanita yang menggantikan Rita, mendapatkan kehidupan dunia modern yang harusnya Rita jalani, tapi ia jalankan saat ini demi menjalankan misinya masing-masing.

Namun, dirinya bisa saja menggunakan sihirnya untuk mengambil kue tanpa ketahuan atau mencuri kuenya. Hanya saja, dia menjalani tugas sebagai buruh pabrik kue yang tidak boleh mengambil kue sembarangan bisa-bisa dirinya di PHK.

Banyak sekali yang ia pikirkan saat itu, sampai dia menjaga kue tanpa melihat lalu dia mengenai pisau otomatis pemotong kue itu.

"Aarrgh, " teriak Nayna.

Semua orang yang melihat itu pun langsung mengejar sumber suara.

"Ngapain lo melamun aja. "

"Guee.. " Nayna tak mampu menjelaskan kalau dirinya mengisi tubuh Rita. Adapun, jiwa Rita sedang melayang dalam dimensi penuh tragedi bersama Dark eyes itu.

"Gue gak apa-apa kok. Ini cuman luka sedikit aja. "

"Gak apa-apa gimana, ini tuh harus segera diobati, " ucap Qander.

Nayna yang melihat tatapan Qander pun merasa kalau dirinya sedang ditatap oleh Iwan.

"Hayu kita ke loker dan minta izin buat kamu pergi ke rumah sakit," ajak Qander.

"Gak deh, lo aja. "

Qander yang tak ingin mendengarkan perkataan Nayna pun segera menarik tangannya ke tempat loker.

Ya, Qander adalah teman pertamanya selama dia berada dalam dimensi ini.

"Ini tuh kalau gak diobati, tanganmu gak bisa dipakai buat kerja. Bukannya kamu membutuhkan uang untuk kehidupanmu, kehidupan ibumu, " celoteh Qander.

"Ya deh bawel, " ucap Nayna. Dia memang tak biasa berada di dunia yang mengharuskan dirinya bekerja keras. Dulu, dalam dimenainya dia bisa bermanja ria dengan hartanya. Selain itu, dia bisa bercinta dengan lelaki yang ia inginkan.

Rasa malunya sudah tidak ada lagi, tapi disini hal itu begitu tabu.

Saat keduanya saling bertatapan, mereka berdua langsung terbawa arus black Hole yang membawanya ke dimensi lain.

"Aaarggh, " teriak mereka berdua.

Mereka berdua terjatuh ke arah rerumputan hijau.

"Aduh, kau jangan menindih ku, " ucap Nayna. Dia langsung menjatuhkan Qander dari tubuhnya. Saat itulah, tubuh Nayna telah sembuh ketika dia sudah memasuki dunianya sendiri.

"Ya, maafkan aku, " jawab Qander. Dia pun melihat luka yang ada di tangannya Nayna sudah tidak ada.

"Tanganmu sudah sembuh, Nay? " tanya Qander. Dia menarik tangannya Nayna itu.

"Ya," jawab Nayna.

"Kok bisa sih? " tanya Qander tak percaya.

"Ya jelas bisa dong, " jawab Nayna bangga.

"Apakah kamu bukan manusia? Semacam werewolf atau vampir kah? " tanya Qander mulai tak jelas.

Nayna pun menjitak kepalanya Qander.

"Kamu tuh terlalu banyak lihat drama, tahu gak, " ucap Nayna.

"Jadi karena apa? " tanya Qander penasaran.

"Ini adalah duniaku yang sesungguhnya sehingga lukaku dapat dipulihkan, tapi aku tidak tahu, apakah dimensi ini dapat diselamatkan oleh mereka ataukah tidak? " jelas Nayna. Dia memberitahukan asal-usulnya itu kepada Qander mengingat mereka berdua sudah memasuki dunianya Nayna.

Qander yang mendengarkan penjelasan itu pun menatap ke sekelilingnya. Dia baru sadar kalau dunia ini berbeda dengan dunia yang ia tempati.

Dunia ini terlihat memerah yang disertai dengan embun-embun dari datangnya DARK EYES.

Langitnya seakan berubah wujud menjadi mata merah yang disertai kegelapan di dalamnya. Adapun, pepohonan nya pun berubah menjadi diri yang menjulang tinggi hingga hewan pun bisa berbicara.

Qander yang melihat itu pun tetap mengucek-ngucek matanya sendiri. Dia tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.

"Apakah ini mimpi atau kenyataan? " gumam Qander.

"Ini nyata, " jawab Nayna. Dia berharap kalau temannya itu tidak pingsan saat dia membicarakan kenyataan itu kepadanya.

"Wah, benarkah? " tanya Qander memastikan.

"Ya, benar, " jawab Nayna.

Qander yang mendengarkan itu pun langsung memeluk Nayna. Dia terlihat senang sekali saat Nayna mengatakan dimensi lain dan tempat yang ia pijaki ialah dimensi lain itu.

"Ah, senangnya, " ucap Qander.

Nayna yang melihat ekspresi Qander pun hanya mengeleng-gelengkan kepalanya.

"Syukurlah, kalau kau tidak pingsan, " ucap Nayna. Dia pun melepaskan pelukannya Qander lalu membawanya ke tempat lain yang lebih sepi. Dia merasakan sesuatu yang menyakitkan akan terjadi.

Qander yang merasakan perubahan secara cepat pun menatap Nayna.

"Apakah tadi itu teleportasi? " tanya Qander.

"Ya, kau tidak boleh berisik, " bisik Nayna.

Qander yang mendengarkan Nayna pun langsung menuruti perintah. Dia menganggukkan kepalanya.

"Ada apa? " bisik Qander.

"Ada ribuan orang yang mendekati padang rerumputan kita saat ini, jadi aku memilih gua sebagai tempat persembunyian kita berdua, " bisik Nayna lagi.

"Kau mendengarkannya dari kejauhan? " bisik Qander.

"Tentu saja," bisik Nayna.

"Kau hebat sekali, " bisik Qander. Dia pun mengacungkan kedua jempolnya itu atas kehebatan Nayna yang memiliki kekuatan sebagaimana di novel-novel.

Ribuan pengikut Dark Eyes pun memenuhi padang rumput itu. Mereka menunduk hormat kepada bayangan gelap berwujud dark eyes itu.

"Yang Mulia Dark Eyes, kami telah menunggu anda selama bertahun-tahun lamanya, " ucap mereka serempak.

Hawa dingin pun menyelimuti mereka berdua yang tersembunyi di gua itu. Mengingat semua pengikut Dark Eyes memang mengeluarkan pendingin yang tak biasa.

"Baiklah, aku mengingat jasa kalian semua, " ucap bayangan gelap itu.

"Apa yang harus kami lakukan setelah ini? " tanya para pengikut itu.

"Kalian harus menemukan anakku, " ucap bayangan gelap itu.

"Anak? Seperti apa wujudnya? " tanya mereka.

"Aku sudah lama tidak bertemu dengannya, jadi aku tidak tahu wujudnya seperti apa. Kalian harus mencarinya, " titah bayangan gelap itu.

"Kenapa harus kami yang mencarinya? " tanya salah satu pengikut.

"Dia yang akan memimpin semuanya dan juga sebagai pemberian hormat terbesar kepadanya, " ucap bayangan gelap itu.

"Apakah kami harus memberikan hormat kepada anak yang mungkin saja baru diangkat nantinya? " tanya salah satu pengikut.

"Kau lancang sekali! " seru bayangan gelap itu. Dia pun membuat pengikut itu menjadi abu dalam sekejap.

Para pengikut yang melihat itu pun terkejut. Terutama, Nayna yang sedang bersembunyi. Adapun, Qander terlalu senang saat melihat aksi-aksi itu. Dia tidak menyangka semua orang itu memiliki kekuatan. Dia dapat melihat jelas aura-auranya itu dari segi kejauhan, tapi dia tidak membicarakannya kepada Nayna.

Dia merahasiakannya sampai waktu yang tepat.

"Aku tidak butuh dengan pengikut yang mempertanyakan keputusanku, " bentak bayangan gelap itu hingga suaranya menggelegar dan dapat menggoncangkan tanah yang di pijaki.

Kedua orang yang ada di dalam gua itu pun saling menindih satu sama lain akibat goncangan dahsyat yang diberikan oleh bayangan gelap itu.

"Kau mau apa? " bisik Nayna.

Jiwa Melayang

"Aku hanya ingin melindungimu, " ucap Qander tengah berbisik kepada Nayna.

"Kalau begitu, kau geser sedikit, " bisik Nayna lagi.

Qander tidka menuruti permintaan Nayna, dia malah menciumnya yang membuat kedua mata Nayna terbelalak tak percaya.

Ciuman Qander begitu lama hingga Nayna kesal setengah mati kepadanya, tapi Qander tetap menahannya itu.

Usai itu, mereka berdua pun memisahkan diri.

"Apa yang kau lakukan? " teriak Nayna, dia tidak suka dengan ciuman mendadak dari Qander. Hatinya masih ada Iwan seorang, dia tidak ingin beralih dengn yang lainnya.

"Aku melakukannya demi melindungimu, " jawab Qander.

"Melindungi apanya? Kau menodai bibirku dengan bibirku, " bentak Nayna.

Qander pun menunduk, dia merasa bersalah sekali kepada Nayna. Namun, dia benar-benar merasakan pergerakan Dari Eyes tadi hampir memasuki gua persembungian mereka berdua hingga Qander menciumnya demi menggunakan formasi tak terlihat yang hanya bisa dilakukan bila saling berciuman.

Namun, Qander tak mengatakan itu kepada Nayna. Dia takut kalau Nayna mencurigainya sebagai anak dari Dari Eyes. Jadi, dia tidak akan mengungkapkan hal itu saat ini.

"Aku minta maaf kepadamu, " ucap Qander.

"Sudahlah, aku akan mencari teman-teman ku. Kau tidak usah ikut denganku, kau bersembunyi saja disini dan makan-makanan yang ada di padang rumput ini. Meski padang rumput ini memiliki keanehan, tapi dia akan memberikan makanan saat malam hari. Jadi, kau harus bangun tengah malam untuk mendapatkannya. Ada juga kejutan lainnya yang tak terduga di malam hari, " jelas Nayna kepada Qander.

"Aku tidak bisa melepaskanmu pergi begitu saja, bukankah kau yang membawaku kesini? " ucap Qander. Dia berusaha terlihat lemah demi bersama Nayna.

Nayna yang melihat itu pun merasakan tatapannya Qander itu menyedihkan. Alhasil, mereka berdua pun pergi dari gua itu dengan teleportasi.

***

Rita yang berwujud Nayna pun telah keluar dari air itu. Dia berubah wujud menjadi bidadari yang sangatlah cantik.

Bahkan, selendangnya pun terbang kemana-mana hingga memperlihatkan auranya yang tidak biasa itu.

Rita tidak percaya dengan perubahan wujudnya saat ini, tapi dia akan berusaha memberikan yang terbaik demi menyelesaikan misinya itu.

"Sambutlah dewi air, " ucap Rong Rong.

Seluruh nelayan pun menyambut Rita dengan baik. Dia tidak pernah tahu akan mendapatkan kehormatan seperti ini. Dia hanya ingin mencapai tujuannya lalu kembali ke kehidupan dirinya sebagai sarjana hukum. Namun, dia tidak pernah terpikirkna akan masuk ke dalam dimensi penuh fantasi ini.

"Aku menerima sambutan kalian, bisakah kalian menceritakan bagian dari Dark Eyes ini? " tanya Rita tanpa basa-basi. Dia ingin mengabaikan penghormatan lalu menyelesaikannya. Itulah pikirannya saat ini. Dia tidak ingin berada di tubuh yang seringkali berubah-ubah kalau dirinya menghadapi sesuatu yang kritis lagi.

"Mereka membawa keluarga kami yang sudah dipenuhi oleh amarah-amarah jahat di hatinya sehingga mereka sudah berkumpul untuk melawan kita semua. Jadi, apa yang harus kami lakukan? " tanya salah satu penduduk itu.

"Kalau begitu pasanglah selendang ku di setiap sudut pedesaan ini, aku akan berusaha menetralkan pedesaan ini dengan kekuatanku, " ucap Rita. Dia benar-benar mengemban misi yang aneh hari ini dengan menggunakan baju dewi layaknya bidadari ini.

Selendang-selendangnya Rita pun berjatuhan hingga para penduduk bergegas mengambilnya lalu bergegas membawanya ke ujung.

Usai itu, Dia pun memfokuskan kekuatannya di tengah-tengah mengudara hingga atmosfer cahaya pun keluar dari lubangnya lalu menyeruak hingga menutupi pedesaan itu demi melindungi sekumpulan pengikut Dari Eyes.

Dengan adanya formasi selendang airnya itu akan membawa perlindungan bagi para penduduk hingga Dark Eyes tidak akan menyentuhnya selama mungkin.

Namun, hal itu membuat jiwanya Rita keluar lagi dari tubuhnya Nayna itu. Dia pun melihat tubuh yang ia pakai sedang dibawa para penduduk dengan kekhawatiran di mata mereka.

"Demi melindungi kita semua, dewi air mempertaruhkan nyawanya, " ucap Rong Rong.

"Ya, kalau begitu kita harus berlatih sihir mulai hari ini selama formasi ini tetap terjaga, " ucap Ndut.

'Setidaknya, mereka akan berusaha kuat. kalau begitu, aku akan pergi mencari tubuh lain demi melindungi jiwaku yang beterbngan saat ini. ' batin Rita. Dia pun bergegas keluar dari formasi tanpa luka atau peringatan apapun karena dia hanyalah jiwa tanpa tubuh saat ini.

Rita sudah berjalan lama, tapi dia mendengarkan seseorang yang tengah berteriak lalu dia pun menggunakannya tanpa sengaja dan tanpa ia ketahui kalau jiwanya menumbuhkan banyak kekuatan usai dia menjadi dewi air itu.

"Lexi, " ucap Rita kaget. Dia melihat tubuhnya Lexi sudah tidak berdaya. Adapun, Orang-orang yang melakukannya sudah tidak ada.

Lexi yang mendengarkan suara wanita yang ia kenli pun tak bisa menatap nya saat ini. Ia sudah merasakan kesakitan tiada tara di tubuhnya.

"Aku akan menyelamatkanmu, " ucap Rita. Dia pun memasuki tubuhnya Lexi lalu menggunakan kekuatan jiwanya itu untuk memberikan pertahanan tubuh terhadap Lexi. Meski, dirinya merasa malu bila berada di tubuhnya Lexi yang merupakan lelaki itu.

Dia pun membalut tubuhnya Lexi dengan pakaian Lexi.

Uhuk uhuk

Dia pun segera keluar setelah membuat tubuhnya Lexi membaik.

"Aku masih hidup, " gumam Lexi tak percaya. Dia menyadari tubuhnya sudah dibalit, tapi dia tidak melihat siapapun yang menolongnya. Padahal, jiwanya Rita berada tepat di dekatnya Lexi.

"Untungnya, kau tidak melihatku, " ucap Rita.

Lexi yang mendengarkan suara di dekatnya pun curiga, lalu dia pun bertanya.

"Kau siapa? " tanya Lexi.

Rita yang mendengarkan itu pun merasa kalau Lexi dapat mendengarkan suaranya. Dia tidak tahu, apakah dia akan senang atau tidak.

"Kau benar-benar bisa mendengarkan suaraku? " tanya Rita.

"Ya, cuman aku tidak bisa melihatmu, " jawab Lexi.

"Tidak apa-apa, cukup mendengarkan suaraku saja sudah membuat diriku bahagia sekali, " ucap Rita. Dia terlihat senang sekali kalau kehadirannya benar-benar diketahui oleh Lexi. Walaupun, Lexi adalah orang pertama yang selalu bilang ****** kepadanya. Padahal, waktu dia transmigrasi, dia tidak tahu kalau tubuhnya Nayna sudah pernah mencicipi tubuh lelaki yang sangat banyak. Termasuk, Petrix yang merupakan teman ranjangnya itu.

"Apakah kau yang membantuku? " tanya Lexi.

"Ya, maafkan aku yang memasuki tubuhmu tanpa izin, " jawab Rita. Dia merasa bersalah telah memasuki tubuhnya Lexi hingga menggerakkan tubuhnya demi mengobatinya. Dia terlihat mesum sekali.

"Maksudmu, kau menyembuhkan aku dengan dirimu yang masuk ke dalam tubuhku begitu? " tanya Lexi memastikan. Wajahnya memerah saat Rita menceritakan hal itu. Dia belum pernah disentuh wanita sebelumnya. Jadi, dia terlihat malum Palagi, dia tidak tahu kalau suara yang sedang bersamanya kalah Rita yang merasuki tubuh Nayna, yang dimana dia seringkali menghinanya sebagai ****** dan lelaki yang menolak Nayna secara terus terang.

Lexi

"Ya, maafkan aku yang menyentuhmu tanpa izin. Aku hanya ingin menolongmu saja, " ucap Rita.

Lexi yang mendengarkan itu pun malu. Dia benar-benar tersipu saat Rita mengatakan hal itu.

"Ya, tidak apa-apa. Kau sudah berusaha menolongku. Aku tidak akan mempermasalahkannya. "

"Benarkah begitu? " tanya Rita memastikan.

"Ya, tentu saja, " jawab Lexi.

"Baiklah kalau begitu, aku akan pergi, " ucap Rita.

Lexi yang mendengarkan hantu Rita pun merasakan kemurungannya.

"Kau ingin pergi kemana?" tanya Lexi. Dia tidak ingin membuat hantu Rita itu pergi saat dia benar-benar membutuhkan seseorang dalam hidupnya.

"Aku sedang mencari tubuh yang bisa aku pakai hari ini, " jawabku.

"Bagaimana dengan tubuhmu yang asli? " tanya Lexi lagi.

"Tubuhku yang asli sudah mencapai batasnya hari ini karena aku sudah menggunakan banyak energi, " ucap Rita jujur.

"Siapa dirimu sebenarnya? " tanya Lexi lagi. Dia banyak berpikir tentang seseorang yang memiliki banyak energi, tapi dia tidak mampu mendeskripsikannya.

Rita yang mendengarkan itu pun diam. Dia tidak bisa mengungkapkan jati dirinya hari ini. Sekalipun dirinya ialah Lexi yang pernah menghinanya sebagai wanita ******.

'Haruskah aku mengungkapkannya? ' batin Rita.

Usai membatin, dia merasakan jiwanya sudah mulai habis.

Dia pun langsung pergi dari tempat Lexi tanpa berpamitan. Dia benar-benar membutuhkan tubuh seorang wanita yang dapat ia pakai hari ini.

"Apakah kamu masih disini? Aku bukannya menginterogasimu, tapi aku benar-benar ingin tahu tentang dirimu! " seru Lexi.

***

"Akhh,.. rasanya terlalu sakit, " gumam Rita. Dia tak habis pikir kalau perpindahannya sebagai gadis pintar akan menjadi paling bodoh sedunia. Dia pun harus melawan banyak kekuatan lainnya.

Apalagi jiwanya Nayna pun menghilang seketika saat dia benar-benar membutuhkannya hari ini.

Dia pun melihat seorang wanita yang terbaring di pohon. Banyak luka di tubuhnya itu. Bahkan, bajunya sedikit robek.

Rita tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu lalu dia pun pergi ke tubuh wanita itu.

Ada sinar yang tidak dapat dilukiskan saat dia memasuki tubuh wanita asing itu.

"Kamu berada dalam jangkauan kami saat ini, " ucap pria berbadan kekar itu kepada wanita asing yang sudah dimasuki oleh Rita.

"Jangan mendekat, atau kalian akan tahu akibatnya, " ucap Rita. Dia berusaha menyeimbangkan dirinya dalam tubuhnya itu.

"Kalau begitu kita lihat, kemampuan apa yang kau miliki saat ini! " seru pria berbadan tegap itu.

Rita yang tidak ingin membuat para pria itu mendekatinya pun segera menggunakan kekuatannya itu.

Dia mengeluarkan sinar duri mawar kepada mereka agar penglihatannya benar-benar dikacaukan saat dia akan kabur.

Dia pun menggunakan kekuatan peringan tubuhnya itu untuk kabur dari mereka semua.

"Aku harus menyembuhkan diriku secepat mungkin, " ucap Rita. Dia tidak bisa menghadapi mereka dalam keadaan terluka.

Saat itulah dia tidak bisa melarikan dirinya sendiri, tapi seseorang membawanya ke dunia air.

Rita yang tak biasa dengan kehidupan air disana pun hampir saja kehabisan napas. Namun, lelaki itu memberikan sebuah ciuman yang membuat dirinya bisa bernapas dalam air begitu lama.

"Siapa kamu? " tanya Rita. Dia menujuk kepada lelaki yang menggunakan baju kerajaan dan terbiasa dalam kehidupan air itu.

"Aku Han Qinyi, " jawab Han. Dia mengukir senyumannya tepat di bibirnya yang manis itu.

"Senang berkenalan denganmu, tapi kenapa kau menyelamatkan aku? " tanya Rita tak percaya dengan Han Qinya. Pasti, dia memiliki sesuatu yang bisa saja dimintakan kepadanya.

"Aku mengenalimu sebagai tunangan ku, " ucap Han Qinyi.

Rita yang mendengarkan itu merasa kalau dirinya memasuki tubuh yang salah.

'Sepertinya aku salah memasuki tubuh orang dengan jiwaku saat ini. ' batin Rita.

"Apa yang terjadi kepadamu? " tanya Han Qinyi kepada Rita. Dia memeriksa seluruh tubuh Rita yang penuh luka dengan bajunya yang compang-camping.

"Aku tidak tahu, " jawab Rita. Dia tidak memiliki ingatan apapun saat dirinya memasuki tubuhnya itu.

"Baiklah, aku yang akan mencari tahu, " ucap Han Qinyi itu. Dia pun menggunakan kekuatan tangan emasnya itu untuk menyembuhkan luka-luka Rita lalu menyulap baju yang compang-camping itu menjadi lebih indah daripada sebelumnya.

Setelah itu, Han meminta kepada para pengawal untuk menyelidiki tentang luka-luka nya Rita.

"Cari tahu siapa yang melakukan ini kepada tunangan ku, " ucap Han itu.

Rita yang mendengarkan itu pun merasa terharu akibat pertolongannya Han itu. Namun, dirinya bukanlah pemilik tubuh yang dia pakai saat ini. Dia akan mengalami beberapa pergantian tubuh apabila menggunakan kekuatannya itu berlebihan.

Setelah, para pengawal itu pergi. Rita pun memegang tangannya Han.

"Apa kau benar-benar tunangan ku? " tanya Rita memastikan.

Han yang mendengarkan itu pun langsung tersenyum. Dia mengenggam tangannya Rita saat ini.

"Ya, aku benar-benar kehilanganmu saat aku akan melihatmu, " jawab Han.

"Apakah pertunangan kita dipaksakan? " tanya Rita lagi.

"Aku tidak tahu. Awalnya, aku merasa kau terpaksa denganku, tapi bukannya kau sudah menerimanya saat itu, " jelas Han.

Rita yang mendengarkan penjelasan itu masih tidak mempercayai Han itu.

"Kalau aku sudah menerimamu, tapi mengapa diriku masih terluka dan kau baru saja menyelamatkan aku, " ucap Rita.

"Aku sedang mencarimu, tapi kau tidak ada dalam pencarian ku dan aku baru menemukanmu akhir-akhir ini, " jawab Han.

"Aku masih tidak bisa mempercayaimu, " ucap Rita.

Han yang mendengarkan itu pun menghela napasnya.

"Apakah kau benar-benar melupakan hari terakhir kita bertemu?" tanya Han lagi.

"Aku tidak tahu, aku benar-benar tidak ingat sama sekali, " jawab Rita.

"Kalau kau benar-benar melupakannya, kau harus tinggal bersamaku saat ini agar kau mengetahui betapa tulusnya aku mencarimu, " ucap Han.

"Baiklah, bila kau bisa membuatku ingat, " jawab Rita.

'Lagipula aku tidak ada hubungannya dengan dirimu. ' batin Rita.

Dia tidak bisa diam begitu saja hari ini. Dia harus mengumpulkan energinya lagi demi memperkuat segel di pedesaan itu. Palagi serangan Dark Eyes semakin menjadi-jadi.

Rita pun menerima tawaran dari Han demi mengumpulkan energinya di bawah air yang tidak diketahui oleh kalangan Dark Eyes itu.

"Aku akan membawamu ke langit bawah air, " ucap Han. Dia mengenggam tangannya Rita.

"Apakah ada yang menarik disana? " tanya Rita. Dia pun menerima genggaman tangannya dari Han. Dia merasakan sentuhan hangat yang bisa memulihkan kekuatan energinya itu. Jadi, dia membiarkan Han untuk mengenggam tangannya saat ini.

"Ada banyak hal menarik selagi kau menjadi tunangan ku, " jawab Han. Dia memberikan senyuman termanis nya sepanjang masa.

"Apa yang bisa kau perlihatkan? " tanya Rita tak percaya.

"Banyak hal seperti ini, " jawab Han. Dia menggunakan jentikan jarinya lalu air pun bersinar bagaikan kunang-kunang dan memberikan jalan kepada mereka berdua.

Rita yang melihat itu tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini, ternyata...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!