Tiga tahun berlalu sudah di karunia anak perempuan. Bernama Yuna dan Yuni, suami masih saja tempramen tidak bisa mengendalikan emosinya.
Leo kerap kali menyiksa Andira, bahkan ketika berdebat, bertengkar dan ketika cemburu, ada satu orang sahabat yang selalu menghasut Leo supaya percaya dengan omongannya.
Saat pada di kantor, Nadila mendatangi perusahaan Leo. Untuk memberitahu dalam proses penghasutan bahwa istrinya ada bertemu dengan pria lain.
"Hai Leo ..." Sapa perempuan yang merupakan teman dekat Leo, wanita itu bernama Nadila.
"Ada apa?" tanya Leo membalikan badan ketika melihat sahabatnya datang.
"Begini Leo, gue melihat istri loh di restoran abadi cinta sedang bersama pria lain," ucap Nadila tanpa ada bukti yang bisa di tunjukan.
"Gue kagak percaya! Bahwa istri gue ketemu dengan pria lain," Leo menggelengkan kepala seakan tidak percaya.
"Gue lupa ambil buktinya, jika kamu tidak percaya gak apa-apa juga deh!" Nadila mulai menyakinkan Leo.
Tanpa banyak pertanyaan lagi, Leo langsung menyetir mobilnya dengan laju kencang tak peduli dengan kondisi jalan dan langsung meninggalkan Nadila demi sampai di rumah.
Andira rebahan di kamar tidur, baru saja menenangkan kedua anak kembarnya. Sebab susah tidur dan rewel, lalu Leo langsung menuju kekamar dengan jalan tergapa-gapa menarik tangan Andira yang sedang rebahan.
"Sayang kamu sudah pulang?" tanya Andira saat tangannya ditarik menuju kamar cadangan mereka. Sebab anak tidur di kamar utama supaya tidak terganggu.
Plakkkkkkkkkkkkkkkkk
"Dasar ****** kamu! Beraninya kamu jalan dengan pria lain, dasar istri tidak benar kamu dan berani membohongi suami, kamu." Leo menampar Andira berulang kali hingga Andira merasakan kesakitan yang sangat luar biasa hingga tamparan tersebut mengenai pipi kiri dan kanannya, sampai 10 kali dan Andira merasa syok.
"Maksud kamu apa sayang?" tanya Andira masih meredam emosinya.
"Kamu bertemu dengan pria lain kan?" tanya Leo, lalu menyentuh leher Andira dan mencekiknya, hingga Andira kesulitan untuk berbicara.
"Sa-Sayang, lepaskan aku kesulitan berbicara ... Kamu menuduhku selingkuh dengan pria lain, dengarkan aku sayang, bahwa aku tidak ada jalan dengan pria lain." Andira berusaha memberikan penjelasan.
Andira tidak mengerti dengan maksud kata-kata Leo. Menuduhnya keluar dari rumah dari tadi siang, namun Andira tidak ada keluar rumah dan hanya sibuk mengurus kedua putri kembarnya.
"Kamu bohong! Dasar istri laknat kamu! Sudah saya nikahi, namun begini sikap bohong kamu terhadap suami," Leo habis kesabaran dan lalu memukul istrinya berulang kali dengan bantal.
Begitulah kebiasaan Leo, tidak mendengarkan penjelasan istri. Namun hanya mendengarkan penjelasan teman dekat tanpa bukti yang sebenarnya, yang terkadang membuat Andira merasa kewalahan.
Andira sudah hampir setiap hari, menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. Suaminya terlalu mencintainya Andira, hingga membuat suami menjadi posesif.
"Sayang ... Tolonglah percaya sama istri kamu ini, kamu ini mendapatkan info dari siapa? Bahwa istri kamu ini ada jalan bersama pria lain?" tanya Andira sudah menangis untuk meminta penjelasan suami.
"Dari teman saya, Nadila."
"Kamu percaya dengan omongan Nadila?" tanya Andira.
"Saya percaya saja,"
Leo begitu percaya hingga di malam itu Leo meminta beby sister nya. Untuk mengurus anak mereka dan Leo akan mengurung Andira di gudang, sebab sudah bermain api dengan suami, namun semua itu hanya sekedar hasutan belaka. Bagi seorang yang ingin menghancurkan rumah tangga mereka.
"Kamu di dalam gudang ini saja tidur," Leo menarik rambu Andira, hingga membuat Andira di seret begitu saja sama suami.
Cemburu Leo sebenarnya karena cinta mati bahkan karena takut kehilangan. Sikap takut kehilangan itulah yang membuat Leo menjadi posesif dan tempramen.
"Leo lepaskan aku! Kamu jangan jahat begini! Kalau aku tidur di gudang, anak kita tidur dengan siapa?" Andira meminta kepada suaminya supaya tidak mengurungnya dalam gudang.
"Kamu rasakan! Sudah tahu mempunyai suami tempramen dan cemburuan berani sekali keluar, bersama pria lain," ucap Leo lalu berusaha untuk merebut ponsel yang di pegang Andira tersebut dan periksa ponsel milik istrinya tersebut karena terbakar cemburu.
"Leo, tolong kasihanilah Istri kamu! Begitu kejamnya terhadap istri." Andira memohon menangis dihadapan suami dan tangannya meminta maaf kepada suami, jika selama ini ada salah.
Leo lalu membuka hp Andira, lalu melihat di sosial media Andira. Ada seorang pria memberikan like, komentar dan mengirimkan stiker semakin membuat Leo semakin cemburu. Pada hal yang memberikan like dan stiker love tersebut adalah teman dunia maya yang tidak di kenal Andira.
"Siapa ini? Dasar wanita genit! Sudah punya suami masih saja dekat sama orang lain di sosial media." Leo semakin marah dan menendang kaki istrinya hingga berdarah dan terjungkal, hingga membuat Andira lemas.
"Ini teman sosial media, gue tidak tahu namanya! Percayalah sama istri kamu ini sayang, bahwa istri kamu ini bukan wanita ******." Andira merasa tidak terima dicemooh dan di hina oleh suami.
"Sudahlah ... Jangan banyak omong, gue akan ke bar bersama teman! Sebagai akibatnya, kamu harus berani bertanggung jawab untuk tidur di gudang."
"Sayang kamu tega banget, tidak mungkin istrimu di gudang." Andira mengelengkan kepala dan memohon berulang kali sama suami.
Berbagai cara sudah di lakukan Andira termasuk memeluk suaminya dari belakang. Supaya luluh dengan Andira, namun Leo tidak luluh juga malah terlihat emosional.
Leo pergi ke bar bersama temannya, kebiasaan buruk Leo ketika cemburu. Adalah bersenang-senang dengan teman dibar, Leo juga meminum banyak minuman alkohol hingga membuatnya mabuk.
Leo tidak peduli dengan kondisi rumah, namun malam ini kemarahan yang luar biasa tersebut harus di lampiaskan di luar. Andira selalu menangis melihat suami menguncinya di gudang.
Suasana di gudang gelap gulita tanpa lampu, banyak barang bekas ditaruh disana, bahkan Andira hanya tidur dengan karton bekas di lantai. Sebab di dalam gudang tidak ada tempat tidur bekas, Andira berteman dengan kecoa dan nyamuk. Membuat Andira merasa tidak nyaman berada di gudang tersebut, sebab sudah digigit oleh banyak nyamuk.
"Penderitaan berumah tangga ... Aku pikir akan bahagia, nyatanya aku memilih orang yang salah dalam rumah tangga," gumam Andira menyesali pernikahannya.
Tiga tahun berlalu kini air mata pernikahan dan penderitaan dalam rumah tangga. Telah membuat batin seorang istri semakin tersiksa dan wajahnya pun tidak secantik dulu lagi karena setiap malam di penuhi dengan air mata. Berharap suaminya berubah dan tidak tempramen lagi terhadap dirinya dan takut akan mencelakai anak-anaknya kelak.
Dibar suami bersama temannya Roy, mereka sudah minum banyak minuman alkohol, hingga membuat mereka berdua mabuk dan akhirnya pulang kerumah masing-masing dalam keadaan tidak sadar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments