Berasa Seperti Cinderella

Hari Kamis

Zara mendatangi rumah Andrea pagi hari di Kamis ini. Jadwalnya adalah cara berjalan dengan memakai high heels tanpa jatuh sekalian mengulangi kembali pelajaran sebelumnya. Andrea menyambut Zara dengan senyum lebar dan mengajak gadis itu masuk ke dalam rumahnya.

"Oke kita mulai pelajaran manner dalam berjalan..." Andrea sudah menyiapkan sepatu high heels tujuh sentinya yang akan dipakai oleh Zara. Gadis itu pun mengenakan sepatu brand Christian Louboutin dan dirinya merasa seperti Cinderella bisa mengenakan sepatu yang sangat terkenal dengan tidak capek jika mengenakannya.

Dan pagi itu, Zara belajar berjalan dengan berbagai gaun pesta baik yang pendek maupun yang gaun panjang. Menjelang siang, Andrea sudah menyiapkan menu makan siang yang fine dining untuk mengetes apakah Zara bisa melakukan nya dengan baik.

***

Hari Jumat Malam kediaman Zara dan neneknya

"Zara, kamu itu kemana saja beberapa hari ini ... Kata Martina kamu cuti tiga hari. Memang kamu ngapain? Nenek tidak mau kamu aneh-aneh ..." Ucap neneknya sambil menyiapkan makan malam. Dan seperti biasa, Zara pulang ke rumah menjelang jam delapan malam.

"Zara ada pekerjaan sampingan Nek. Membantu seorang wanita pindahan. Bayarannya lumayan, makanya Zara bisa membawa nenek cuci darah..." Jawab Zara dengan sedikit perasaan bersalah karena membohongi neneknya.

"Kenapa jadi kamu yang membantu?" Tanya nenek Aisyah.

"Wanita itu seorang janda Nek. Dan dia lebih nyaman jika yang membantu seorang perempuan juga ... Membantu menata rumah. Kan dia melihat Zara menata barang-barang jadi meminta bantuan Zara..." Jawab Zara berusaha sewajar mungkin menceritakan kepada neneknya. "Kan nenek tahu orang kaya suka aneh-aneh apalagi di Jakarta..."

"Iya sih. Mungkin dia takut kalau sama laki-laki asing di rumah dan terjadi fitnah ... "

Zara mengangguk. "Oh nek, besok Zara minta ijin ya untuk pergi dari pagi. Bu Andrea, pemilik rumah akan mengadakan acara syukuran masuk rumah baru tapi malam agar para tetangga bisa datang dan Zara akan membantunya..."

Neneknya menatap Zara perhatian. "Pulangnya?"

"Taksi Blue Bird seperti biasanya Bu Andrea memesankan kalau pulang..." Jawab Zara.

Neneknya mengangguk. " Hati-hati. Rumah nya dimana Zara?"

Zara menyebutkan kompleks perumahan yang termasuk elite.

"Oh tidak terlalu jauh ya Zara. Nenek percaya sama kamu Zara. Pesan nenek hanya satu, berhati-hatilah."

"Baik nek."

***

Hari Sabtu.

Zara sudah tiba di rumah Andrea. Menurut rencana, Pramudya akan menjemput dirinya dari rumah wanita itu dan berangkat menuju tempat pesta. Andrea sekali lagi melatih Zara terutama meningkatkan rasa percaya dirinya yang sudah semakin terasah.

Menjelang sore hari, Zara sudah mandi di rumah Andrea dan bersiap untuk acara pesta. Pramudya sudah mengirimkan gaun bewarna merah lengkap dengan Swarovski disana dan Zara tahu pasti harganya mahal, yang tanpa dia duga sangat pas di tubuhnya.

"Ya ampun Zara... Kamu benar-benar berbeda..." Puji Andrea sambil menata rambut tebal gadis itu. "Make-up nya nanti tidak usah tebal tapi cukup menekankan matamu yang indah itu. Duh Pramudya kalau lihat pasti pangling..."

Zara pun tidak menyangka saat semuanya sudah siap, dirinya tidak mengenal gadis yang berdiri di depan cermin besar. "Ya Allah Bu Andrea... Ini siapa?" Bisik Zara.

"Itu kamu, Zara Aulia... Ternyata kamu sangat cantik tapi tersembunyi dari penampilan sederhana kamu... Ya ampun Zara, aku jadi seperti seorang ibu yang akan mengantarkan anaknya ikut prom night...."

Suara bel pintu rumah Andrea berbunyi dan wanita itu pun bergegas keluar lalu datang bersama Pramudya yang sudah mengenakan suit lengkap dengan tuxedo.

"Mana Zara, Andrea?" Tanya Pramudya.

"Kamu pasti tidak akan menyangka bahwa ini gadis yang sama... Zaraaa..." Panggil Andrea dan tak lama Zara pun keluar.

Mulut Pramudya menganga lebar tidak percaya bahwa gadis yang di hadapannya adalah gadis yang sama dengan yang ditemuinya saat di rumah sakit.

"Zara..." Bisik Pramudya dengan nada kagum disana.

"Jelek ya pak Pramudya?" Tanya Zara malu-malu.

"No... Ini sangat spektakuler ! Andrea, good job !" Puji Pramudya.

"Aku hanya menonjolkan asetnya, Pram tapi aslinya Zara memang sudah bagus semua..." Senyum Andrea. "Have fun kalian berdua."

Pramudya mengulurkan lengannya dan Zara merangkul nya dengan sedikit canggung. "Jangan lupa... Panggilnya Mas bukan pak !" Bisik Pramudya.

"I..iya pak... eh mas" jawab Zara gugup.

Keduanya pun berpamitan ke Andrea dan masuk ke dalam mobil Range Rover Pramudya. Genta dan sopir nya Ilham tampak terkesima melihat Zara.

"Wow !" Ucap Genta membuat Pramudya mendelik dan wajah Zara memerah.

"Sudah, kita jalan Ham" perintah Pramudya ke Ilham.

"Baik pak..."

Range Rover itu pun berjalan menuju lokasi pesta.

***

Tempat Pesta Tamara

Seorang gadis cantik tinggi semampai mengenakan gaun bewarna emas dengan taburan Swarovski disnaa, tampak menyambut para tamunya dengan gayanya yang luwes tapi semua orang tahu adanya sikap arogansi disana. Sebagai putri tunggal salah satu konglomerat di Indonesia, Tamara terbiasa mendapatkan apa yang dia mau termasuk juga pria. Namun hanya Pramudya Hadiyanto yang tidak bisa dia taklukkan.

Acara pesta kali ini, Tamara sudah berencana untuk menodong Pramudya agar mau menjadi kekasihnya dan dia sudah mempersiapkan segalanya agar Pramudya tidak bisa menolak. Tamara melihat Dewa Hadiyanto beserta tunangannya Alina datang lalu menghampiri pasangan itu.

"Mas Dewa... Apa kabar ?" Sapa Tamara sambil mencium pipi Dewa tanpa mempedulikan Alina yang berada dalam pelukan Dewa.

"Baik. Oh Alina ini Tamara yang..."

"Pramudya belum datang ya?" Potong Tamara sembari tidak melirik ke arah Alina sama sekali membuat gadis itu kesal namun Dewa mengeratkan pelukannya.

"Paling juga tidak datang. Yuk Al, kita lihat-lihat tempat yang jauh lebih adem dari tuan rumah yang tidak sopan" sindir Dewa sambil meninggalkan Tamara yang acuh.

Tak lama mata Tamara melihat mobil yang sangat dia kenali berhenti di depan pintu utama dan gadis itu hendak menghampiri melihat Genta turun membukakan pintu mobil. Pramudya turun namun pria itu berbalik dan menggandeng tangan feminin. Tamara terkejut melihat Pramudya tidak sendirian dan ada seorang gadis cantik bersamanya.

Hati Tamara semakin panas melihat bagaimana Pramudya tersenyum lembut ke arah gadis yang merangkul lengannya mesra. Tak lama mereka pun bertemu.

"Siapa gadis ini mas !" Bentak Tamara.

***

Yuhuuuu Up Malam Yaaaa gaaaeeessss

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

wonder mom

wonder mom

whoah...modelan Reema n. nilam jd.ne.

2023-08-17

1

ꍏꋪꀤ_💜❄

ꍏꋪꀤ_💜❄

kog malah ke inget reema yooo.....
lama2 nemu spesies ke tamtam tak buang juga ke bengawan solo.....

2023-08-17

1

ellyana imutz

ellyana imutz

aji gile siapa lo bentak2 laki gue...hanak org kaya sumbing ny mcm dy aj yg pualing kuaya ....t doain jauh dr jodh .aamiin

2023-08-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!