Setelah kejadian kemarin Nabila langsung memblokir apapun yang berhubungan dengan Reyhan, ia benar benar tak ingin ada sangkut paut dengan laki laki tersebut kecuali pekerjaan.
" Nab dipanggil Pak Reyhan dia minta laporan kerja lo " ucap Rohman yang tiba tiba datang
" Oo oke pak " jawab Nabila
Nabila membawa berkasnya dan pergi menuju ruangan Reyhan, ia sendiri mencoba berfikir positif jika Reyhan memanggilnya benar hanya pekerjaan.
Tok.. Tok.. Tok..
Nabila memegang gagang pintu dan membukanya.
" Permisi Pak " ucap Nabila sambil melangkah masuk
" Duduk " perintah Reyhan
Nabila duduk di kursi depan Reyhan yang hanya terbatas oleh meja besar.
" Ini laporan yang bapa minta " Nabila memberikan laporan tersebut kepada Reyhan
" Kenapa blokir gue..? " tanya Reyhan sambil membaca laporan yang Nabila berikan
" Engga saya ga blokir " jawab Nabila terbata
" Malam ini ikut gue " ucap Reyhan yang kini mengalihkan pendangannya ke Nabila
" Engga mau " tolak Nabila
Reyhan memberikan sebuah kontrak kerja Nabila
" Kalau lo gamau kerja lo berakhir " ucap Reyhan
Nabila menatap surat kontrak kerjanya yang harus ia tanda tangani bulan ini, karena ia membutuhkan pekerjaan ini akhirnya ia pun menyetujui ajakan Reyhan.
" Oke gue mau " ucap Nabila terpaksa
" Oke sip gue tunggu nanti di parkiran, untuk sekarang lo buka blokiran nomor gue ...!!! "
" Hmm udah.."
" Oke lo boleh keruangan lo lagi " Reyhan memberikan kembali laporan yang ia jadikan alasan untuk memanggil Nabila.
Nabila langsung keluar ruangan Reyhan dengan kesal, ia tak habis pikir kenapa orang itu bisa bisanya masih mengganggu kehidupannya.
****
Sesuai ucapannya Nabila langsung menuju parkiran, Reyhan sengaja menunggu didalam agar tak ada yang mengetahui jika ia dan Nabila pergi bersama.
" Mau kemana " tanya Nbila saat sudah berada didalam mobil
" Nnati juga lo tau " jawab Reyhan singkat
Reyhan dan Nabila segera pergi meninggalkan halaman kantor, Reyhan membawa mobilnya menuju tempat Bram. Disana juga sudah ada Albian yang akan membatu menjalankan misinya.
.
Sesampainya disana Reyhan mengajak Nabila untuk turun, mereka pun langsung masuk bersama dan duduk di tempat yang sudah Bram siapkan.
" Mau minum apa..? " tanya Reyhan sambil membaca menu
" TERSERAH " ucapnya dengan ketus
" Alkohol ... ? " tanya Reyhan
" Engga " jawabnya singkat
" Cih payah lemah " gumam Reyhan pelan namun masih terdengar oleh Nabila
Nabila tak mengambil pusing ucapan Reyhan, Reyhan memanggil pelayan untuk mencatat pesanannya. Setelah selesai Nabila dan Reyhan pun menunggu pesanan mereka.
" Kenapa sih liatin handphone aja, liat yang didepan lo kali " ucap Reyhan
" Ogah banget "
" Kenapa takut ya suka sama gue "
" Gila kali ya gue suka sama lo, najis banget gue "ucap Nabila dengan ketus
" Kemarin aja lo nikmatin banget ciuman gue " Reyhan terus menggoda Nabila, hal itu juga membuat Nabila langsung kesal
" Mending lo jelasin apa maksud lo ngajak gue kesini " ucap Nabila to the point
" Gue mau lo bantuin gue lagi " ucap Reyhan
" Gue udah bilang engga ya engga, lo ga paham paham yah " ketus Nabila
Reyhan menunda ucapannya karena pelayan mengantarkan pesanan yang Reyhan pesan.
Nabila yang merasa haus langsung meminum minumannya, namun tanpa ia sadari Bram sudah mencampur minumannya dengan obat.
" Haus banget kayaknya " ucap Reyhan melihat Nabila langsung menghabiskan minumannya
" Bukan urusan lo " ketus Nabila
Tiba tiba tubuh Nabila merasakan ada sesuatu yang aneh, ia merasa tubuhnya yang mendadak panas.
" Kenapa lo aneh banget " ucap Reyhan melihat Nabila yang tiba tiba merasa risih
" Engga gue ga apa apa " jawab Nabila berbohong
" Gue mau pulang " ucap Nabila karena entah mengapa ia merasa gelisah
" Minuman gue belum habis " ucap Reyhan menunjuk minumannya
" Gue mau pulang sekarang " ucap Nabila kembali
Akhirnya Reyhan menuruti keinginan Nabila, ia langsung membayar minuman yang mereka pesan dan langsung keluar dari cafe tersebut.
Nabila dan Reyhan langsung masuk kedalam mobil, Reyhan sengaja mengulur waktu agar renacanya berjalan dengan mulus.
" Ayo rey pulang " Rengek Nabila
" Bentar gue angkat telpon dulu " ucap Reyhan yang memang sengaja meminta Bram atau Albian menghubunginya
Nabila melihat Reyhan yang tengah mengangkat telpon, entah perasaan apa yang ia rasakan tiba tiba ia sangat ingin mencium bibir Reyhan.
Cupp---
Nabila pun mencium bibir Reyhan yang tengah berbicara, Reyhan pun terkejut dengan yang dilakukan oleh Nabila.
" Lo kenapa sih Nab " tanya Reyhan
Nabila yang sudah setengah sadar tak tau dengan apa yang ia katakan, ia cuma ingin kegelisahannya ini terlampiaskan.
" Gue lagi telpon Albian bentar Nab " ucap Reyhan
" Rey gue bakal lakuin apapun tapi please tolong gue Rey " ucap Nabila memohon
" Apapun..? " tanya Reyhan dengan senang
" Iyah apapun " jawab Nabila
Reyhan langsung merekam ucapan Nabila, ia tak ingin hanya suara ia ingin berbentuk vidio dengan wajah Nabila. Reyhan sendiri tak menyangka jika obat yang Bram berikan akan berefek besar seperti ini.
Reyhan dan Nabila kembali berciuman cukup lama, hingga Reyhan melepaskan ciumannya.
" Jangan disini, kita lanjut ditempat lain " ucap Reyhan
Entah kenapa Nabila pun menurut, entah apa yang merasukinya hingga ia melakukan hal seperti itu kepada Reyhan.
Reyhan pergi ke apartemen miliknya dan ia langsung mengajak Nabila masuk kedalam kamar, disana Reyhan dan Nabila kembali melanjutkan aksinya.
" Nab gue gamau kalau nanti gue yang salah Nab " ucap Reyhan yang sudah menyiapkan ponselnya
" Sekali ini aja Rey please " ucap Nabila memohon
Reyhan langsung mengajak Nabila kedalam kamar, karena Reyhan takut jika tak bisa mengontrol dirinya ia langsung membius Nabila dengan saputangannya dan seketika Nabila tak sadarkan diri.
" Sory Nab gue harus lakuin ini " gumamnya sambil melepaskan pakaian Nabila
***
Keesokan pagi Nabila bangun dan merasa kepalanya sakit, ia juga tak mengingat kejadian semalam yang ia ingat hanya ia pergi bersama dengan Rey. Ia jga merasakan ada yang menahan tubuhnya, saat ia membuka mata ia terkejut melihat Reyhan disebelahnya.
" AAAARRGGHHH LO NGAPAIN GUE REY " Nabila berteriak dengan kencang dan membuat Reyhan terbangun
" Apasih Nab masih pagi gue masih ngantuk " jawab Reyhan yang masih memejamkan matanya
Nabila melihat tubuhnya yang sudah tidak memakai apapun, ia juga merasa badannya yang sakit.
" LO NGAPAIN GUE RAY LO NGAPAIN GUE...!! DASAR KURANG AJAR BRENGSEK LO " Nabila memukul Rey dengan kencang
" Apa lo bilang..? lo bilang gue ngapain lo..? lo ga inget lo yang minta ke gue, bahkan lo sampai mohon mohon ke gue saat gue lagi telpon sama Albian " ucap Reyhan yang kini sudah berhasil membuka matanya
" Engga gue ga percaya mana mungkin gue kayak gitu " bantah Nabila
Reyhan langsung mengambil ponsel miliknya dan memberikan vidio tersebut kepada Nabila, dan benar saja Nabila sendiri terkejut dengan vidio yang ia lihat.
" Lo harus tanggung jawab Nab, gue bener bener pertama kali " ucap Reyhan
" Asal lo tau itu pun pertama buat gue Rey, dan kenapa bisa gue kayak gitu. " jawab Nabila
" Mana gue tau orang lo aja nikmatin gitu ko, tanggung jawab gue gamau "
" Heh yang rugi itu gue bukan lo Rey, itu adalah milik gue paling berharga yang harusnya gue kasih buat suami gue "
" Ya salah lo, kenapa lo ngajakin gue semalem " ucap Reyhan
" Dimana lo keluarin..? " tanya Nabila memastikan
" Di..dalem kan lo yang minta " jawab Reyhan asal
Nabila terdiam ia juga baru ingat jika dirinya baru saja selesai datang bulan, ia pun langsung merasa takut jika dirinya hamil.
Nabila langsung menoleh kearah Reyhan, entahlah apa yang ada dipikirannya sekarang yang ia tau ia hanya takut jika orangtuanya tau tentang hal ini.
" Gue takut Rey " Lirih Nabila
" Ya lo yang minta jangan salahin gue Nab, gini gue ga akan bocorin masalah ini tapi dengan syarat " ucap Reyhan
" Apa..? " tanya Nabila ragu
" Lo Nikah sama gue " jawab Reyhan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments