PERTEMUAN YANG TAK DIINGINKAN

Pagi ini Nabila sudah siap untuk pergi bekerja, ia juga sudah tak ada lagi komunikasi dengan Reyhan.

Ia langsung memesan ojek online untuk mengantarkannya bekerja.

.

Sesampainya di kantor teman teman Nabila tengah asik berkumpul, sepertinya sedang ada gosip saat ini

" Ada apa nih pagi pagi udah gosip aja " ucap Nabila menimbrung

" Lo tau ga Nab, katanya hari ini anaknya pak Hartono yang sekolah di luar negeri itu akan gabung disini " jawab Yaya

" Oiya kalian tau darimana..?" tanya Nabila

" Tuuh di Jesika kan lagi Deket sama supirnya pak Hartono " Yaya menunjuk kearah Jesika

" Ooo gitu ya " gumamnya

" Katanya anaknya ganteng " ucap Jesika

Saat mereka tengah asik bergosip, tiba tiba Rohman supervisor mereka datang.

" Heey kalian ngapain disini ayo kumpul di Aula " ucap Rohman

" Mau ngapain pak..? " tanya Chika

" Akan ada pelantikan Direktur di aula, ayo ayo " ajak Rohman

Nabila dan rekan satu devisinya langsung pergi menuju ruang Aula.

Mereka mencari tempat duduk yang masih tersedia, disana sudah banyak karyawan yang berkumpul dan para petinggi lainnya.

Dari kejauhan Nabila melihat sosok yang tak asing baginya, ia mencoba mengingat ingat wajah seseorang itu

" Itu bukannya ayahnya Reyhan yah, gue ga salah liat kan " gumamnya dalam hati

Selama ini Nabila memang belum pernah melihat wajah asli sang Direktur, bukan hanya Nabila beberapa karyawan lainnya pun juga belum pernah melihat

Acarapun segera dimulai Nabila dan teman temannya fokus mengikuti acara tersebut.

" Siapa dari devisi kita yang akan wakilin kasih buket bunga..?" tanya Rohman

" Nabila aja udah " saran Yaya

" Oke Nab ini pegang bunganya yah " Rohman memberikan bunga tersebut kepada Nabila

" Duh ko jadi saya sih Pak kenapa ga bapa aja..?" Nabila pun mengeluh

" Udah gausah komplen " ucap Rohman

Akhirnya Nabila hanya bisa pasrah, sebenarnya ia takut jika Pak Hartono melihat dirinya disini

" Mari kita Sambut Direktur Umum Kita Bapak Reyhan Alexander " ucap pembawa acara

Nabila langsung terkejut saat nama itu disebutkan, dan semakin terkejut saat Reyhan naik keatas podium.

" Di..dia " Gumam Nabila terbata

" Nab sana siap siap di samping panggung, sebentar lagi penyerahan bunga " ucap Rohman memberi perintah

" Pak yang lain aja ya perut saya sakit " Nabila mencoba mencari alasan

" Udah sana cuma sebentar ko " Rohman menarik paksa Nabila

Nabila pun berjalan kesebelah podium terlebih Pak Hartono juga akan melihat dirinya saat ini

Satu persatu perwakilan devisi naik keatas podium, kini giliran Nabila yang naik ke atas dan menyerahkan bunga.

" Bertemu lagi kita " ucap Reyhan perlahan

" Selamat Pak Reyhan " Nabila mencoba tersenyum

Nabila dan Reyhan berdiri bersebelahan untuk mengabadikan gambar, dari bawah Pak Hartono melihat keduanya.

Setelah itu Nabila segera turun dan kembali ketempat duduknya.

Setelah selesai acara dengan cepat Nabila pergi menuju ruangan.

" Ahh gimana inii " gumamnya sendiri

Saat Nabila tengah menenangkan dirinya tiba tiba Supervisornya menghampiri dirinya.

" Lo dipanggil Pak Reyhan di suruh keruangannya " ucap Rohman

" Ngapain pak..?" tanya Nabila terkejut

" Engga tau, sana cepet pergi " perintah Rohman

Nabila pun akhirnya pergi menuju ruangan Reyhan, sebenarnya ia malas harus berurusan dengan laki laki itu karena ia merasa sudah tak ada lagi urusan diantara mereka.

Tok.. Tok.. Tok..

Nabila mengetuk pintu, dan setelahnya ia membuka kenop pintu tersebut.

" Permisi Pak " ucap Nabila sambil mendorong pintu

" Masuk " ucapannya Reyhan singkat

Reyhan tengah berdiri didepan mejanya dengan kedua tangan yang disilangkan didadanya.

" Ada apa yah pak manggil saya " Ucap Nabila sambil menunduk

" Cih kemarin kemarin aja berani bentak, sekarang ciut " sindir Reyhan

Saat Nabila dan Reyhan tengah berduaan diruangan, tiba tiba Pak Hartono masuk dan melihat keduanya.

" Papah " ucap Reyhan pelan dan Nabila langsung membalikkan badannya

" Kamu bekerja disini Nabila..?" tanya Pak Hartono

" Iyah pak " Nabila mengguk pelan

" Tapi saya sama sekali engga tau kalau Reyhan anak bapa, dan saya juga baru tau kalau bapa pemilik perusahaan ini " Jawab Nabila pelan dan hati hati

" Berarti kebetulan dong yah, kenapa kamu ga jadi sekretaris Reyhan aja Nab dia belum punya sekretaris " ucap Pak Hartono

" Sa..saya ga ada pengalaman pak " jawab Nabila terbata

" Gampang soal itu lagipula kalian juga bisa semakin dekat kan..?' ucap Pak Hartono

" Tapi Pah Reyhan sudah meminta Albian untuk menjadi Sekretaris Reyhan" ucap Reyhan

" Albian akan papah berikan jabatan lain " jawab Pak Hartono

" Boleh saya pertimbangkan kembali pak untuk tawaran bapa " ucap Nabila

" Silahkan jika sudah siap kamu bisa keruangan saya, kamu ga perlu kaku Nabila " ucap Pak Hartono

" Yasudah Papah keruangan dulu yah kalian lanjutkan obrolan kalian " Pak Hartono pun keluar dari ruangan Reyhan dan kini hanya Nabila dan Reyhan yang berada diruangan

" Orangtua gue ngerencanain pernikahan kita 2 bulan lagi " ucap Reyhan membuat Nabila melotot

" Rencana awal kita ga ada kayak gitu yah " ucap Nabila yang terkejut

" Gaa..!! Pokoknya gamau..!!" tolak Nabila

" Ya mana gue tau kalau jadinya kayak gini " jawab Reyhan

" Ya bilang aja kita putus atau apa gitu, pokoknya gue gamau " jawab Nabila

" Yaa kalau Lo gamau gue bisa bilang ke Papah kalau Lo mau ngundurin diri " Ancam Reyhan

" Ko jadi bawa bawa kerjaan sih Rey ga adil tau ga..!!" Ucap Nabila

" Yaa makanya Lo bantuin gue " ucap Reyhan

" Engga gue gamau bantu Lo apa apa lagi, gue mau kerja gue gamau ngurusin kayak ginian lagi " Nabila pun segera pergi meninggalkan Reyhan

Saat Nabila keluar ia berpapasan dengan Albian yang baru saja datang.

" Nabila.." ucap Albian

" Bilang tuh ke temen Lo gue gamau ada urusan apa apa lagi sama dia " ucap Nabila sebelum pergi

Albian yang baru datang hanya bingung, ia pun langsung masuk kedalam untuk bertanya kepada Reyhan.

" Nabila kerja disini Rey..?" tanya Albian saat ia sudah masuk

" Hemm " gumamnya sambil memijat kepalanya

" Kenapa lagi..? Bukannya urusan Lo sama dia udah selesai..?" tanya Reyhan yang kini sudah duduk di sofa

" Ortu gue minta gue sama Nabila menikah, 2 bulan lagi mereka pengen gue nikahin Nabila dan minggu depan keluarga gue minta ketemu sama Nabila buat bahas " jawab Reyhan

" Terus gimana..? Nabila mau..? Bokap lo tau Nabila kerja disini ? "

" Udah, bokap minta dia jadi sekretaris gue dan bokap bilang dia akan kasih lo jabatan lain "

" Wih kalau yang ini gue setuju hehehe "

Reyhan menatap sinis kearah Albian, dan Albian hanya mengacungkan jempol untuk Reyhan.

" Lo mending tanya sama si Bram dia kan kalau masalah kayak gini otaknya encer malem aja kita ketemu gimana..? " Albian memberi usul

" Oke boleh setelah kerja kita ketempat dia " Reyhan menyetujui usulan Albian

.

.

" Dia pikir dia siapa seenaknya minta ini itu pake mau pecat gue, gue gamau berurusan sama tuh orang lagi pokonya " gumamnya menggerutu sambil berjalan

Brukk..

" Sory sory " ucap Nabila merasa tidak enak karena ia tak melihat jalan

" Nabila.." ucap seorang laki laki yang ia tabrak

" Ehh Kavi " saut Nabila

" Lo darimana ko udah gitu buru buru amat jalannya " tanya Kavi

" Ooo iya gue abis dari ruangan Pak Reyhan "

" Ooo terus sekarang mau kemana..? "

" Mau balik ruangan, yaudah gue balik dulu yaa byee "

Nabila segera kembali keruangannya ia masih merasa kesal dengan Reyhan

*******

Setelah selesai kantor Reyhan dan Albian pergi menemui Bram, sebelumnya Reyhan sudah mengabari jika ia akan pergi ketempat cafe Bram.

" Wey Bro " sapa Reyhan kepada Bram

" Wetss direktur sekarang " jawab Bram

" Ada apa nih tumben banget lo ketempat gue biasanya kita yang main ketempat lo " Jawab Bram

" Kalau ini di bahas dirumah bisa bunuh diri dia Bram " timpal Albian

" Apaan sih sampe mau bunuh diri segala, kayaknya berat banget nih masalah "

Reyhan menjelaskan semuanya kepada Bram dari masalah keluarga hingga masalahnya dengan Nabila, Bram sesekali tertawa mendengar cerita Reyhan. Bagaimana Bram tidak tertawa ia membayangkan seorang Reyhan menacari seorang kekasih lewat aplikasi dating online.

" Hahaha gue masih ga percaya sih sumpah " Bram masih tertawa mendengar cerita Reyhan

" Gimana lo ada ide gaa " tanya Albian yang juga pusing karena Reyhan selalu merengek kepadanya

" Hmm ada sih cara ini pernah gue kasih ke temen gue juga dan di dia sih berhasil yah, cuma agak ekstrim " ucap Bram sambil berfikir

" Udah apa kasih tau gue cepet..!! " ucap Reyhan yang merasa ingin masalahnya cepat berakhir

Bram menjelaskan idenya kapada Reyhan dan Albian, keduanya terkejut dengan ide yang Bram berikan.

" Ah gila lo Bram kalau misalkan dia malah nuntut gue gimana..? " tanya Reyhan yang ragu dengan ide Bram

" Tenang gue ada kenalan orang yang bisa edit edit kayak gitu " jawab Bram dengan enteng

" Ya lo kan nanya ide gue saat ini sih itu ide yang ada di otak gue dan kebetulan temen gue juga berhasil " ucap Bram melanjutkan

Reyhan mencoba menimbang nimbang ide dari Bram, ia sedikit ragu jika cara ini berhasil namun ia juga tak bisa mecari cara lain untuk keluar dari masalahnya.

" Oke deh, tapi nanti gue ngelakuinnya disini ga apa apa kan " tanya Reyhan

" Gampang obat gue juga ada ko " jawab Bram

Mereka bertiga mulai menyusun rencana, dan Reyhan sedikit memodifikasi rencana yang Bram berikan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!