Drama nonton bioskop.

Malam minggu merupakan waktu yang ditunggu sebagian besar orang untuk melepas penat sejenak. Kesempatan itu juga manfaatkan oleh Almeera dan Jovan  pergi menonton ke bioskop. Almeera ingin sekali menonton film horor yang sedang viral di medsos. Awalnya Almeera benar-benar antusias ketika menonton film tersebut, namun di tengah-tengah dia menyerah karena terlalu horor. Almeera takut nanti malam tidak bisa tidur kepikiran yang iya-iya.

Jovan sempet marah karena pas seru-serunya film berlangsung Almeera malah ngajak pulang. Mereka sempat berdebat sebentar dan berakhir memutuskan untuk meninggalkan bioskop. Jovan heran dengan kekasih ajaibnya itu, yang ngeyel nonton horor dia yang ngeyel minta pulang dia. Mereka kemudian memutuskan untuk ke cafe berkonsep vintage milik teman Jovan.

"Bagaimana hantu bisa seseram itu coba," ucap Almeera seraya mencomot frech fries miliknya.

"Kalau nggak seram namanya topeng monyet yang, gimana sih anda." Balas Jovan tak habis pikir dengan pemikiran tersebut, yang sudah jelas tak perlu diperdebatkan lagi.

"Tapi harusnya jangan terlalu seram dong," Almeera tetap kekeh dengan pensiriannya.

"Kalau nggak serem berarti filmnya gagal." Jelas Jovan kepada Almeera.

"Kok gagal?"

"Namanya horor identik dengan sesuatu yang menyeramkan. Kalau filmnya nggak bisa membuat penonton ketakuatan, berarti nggak sukses film tersebut. Malahan film itu bisa kena hujat netizen."  Papar Jovan kemudian meminum orange juice miliknya.

"Hehehe iya-iya." Almeera mengangguk-anggukan kepala beberapa kali sambil tertawa.

Gemas dengan tingakah kekasihnya yang absurd Jovan spontan mencubit lengan kekasihnya. "Pengen ngarungin tapi sayang,"

"Sakit tahu, ini lengan aset aku. Kalau sampai gosong jadi nggak mulus lagi," Almeera reflek mengelus lengannya korban cubitan Jovan dan cemberut.

"Salah sendiri ngeselin, ngeyelan, bawel suka ngambek lagi." Kata Jovan bercanda.

"Aku nggak gitu kok." Seketika tensi Almeera naik.

"Yang ngajak nonton film tadi siapa?"

"Aku,"

"Yang pengin nonton horor siapa?"

"Aku,"

"Yang ngajakin pulanga saat film belum selesai siapa?"

"Aku,"

"Yang berisik sampai ditegur pengunjung didalam tadi siapa?"

"Aku."

"Yang ngambek tadi siapa?"

"Ak... ih nggak ya, dasar Jovan jelek nyebelin," disini Almeera baru sadar kalau dirinya tengah dijebak oleh kekasihnya tersebut dengan pertanyaan yang bisa dibilang menjebak.

"Hahahaha.....," akhirnya tawa Jovan pecah begitu melihat wajah kekasihnya merah padam.

"Nggak usah ketawa, orang nggak ada yang lagi nglucu." Sewot Almeera.

"Memang nggak ada yang lagi nglucu."

"Terus kenapa ketawa?"

"Aku lagi bayangin bagaimana ekspresi seseorang ketika mode ngeyelan, ngeselin dan ngambek pasti lucu banget hahahaha." Goda Jovan membuat Almeera semakin berasap.

"Aku marah sama kakak," selesai mengucapkan kalimat tersebut Almeera kemudian berdiri dan meninggalkan Jovan untuk keluar dari kafe tanpa berniat membayar pesanan mereka.

"Yang tunggu, jangan marah tadi cuma bercanda." Jovan kelabakan sendiri melihat Almeera marah beneran.

...***********...

Hari ini di kelas XI IPA 1 sedang ada tugas dadakan dari Bu Novi selaku guru Fisika. Dengan santainya beliau memberi para murid tugas limited edition dibuat sendiri dipapan tulis dengan jumlah soal sepuluh nomor, dan tingkat kesulitan yang bisa dibilang tingkat suhu. Para murid dalam kelas tersebut langsung memeras otak mereka mencari jawaban yang tak kunjungan ditemukan.

Almeera beberapa kali menggaruk kepalanya yang tidak gatal untuk mengekspresikan otaknya yang hampir meledak saking panasnya. Dia tak sengaja menoleh ke samping kanan dan menemukan Dika terus menguap beberapa kali. Almeera kemudian berinisiatif memanggil Dika guna mencari tahu kondisi terkini sahabatnya tersebut. Apakah otak Dika juga sama meledeknya seperti dia, kalau Freya jangan ditanya lagi. Buku sudah masuk kategori kebutuhan primer untuknya, jadi nggak usah ditanyakan lagi keadaan Freya kali ini.

"Hey Dik," panggil Freya setengah berbisik.

"Apa," sahut Dika dengan nada setengah berbisik pula.

"Ngantuk?"

"He eh."

"Ngapain aja tadi malam, kan kamu jomblo?" tanya Almeera mengejek.

"Ngepet biar kaya, puas lo." Sewot Dika.

"Amit-amit."

"Lo ada permen Mir?" Dika merasa butuh permen untuk menghilangkan ngantuknya.

"Ada," Almeera dengan cepat mengambil permen dari dalam tasnya dan berinisiatif memberikannya pada Dika.

"Hemmm," Deheman seseorang dibelakan Almeera sukses membuatnya berjengkit kaget. Bahkan tangannya yang terulur ke arah Dika ketika akan memberikan permen ia tarik kembali.

"Bukankah sudah ada peraturan dilarang makan apapun di dalam kelas selama proses belajar mengajar." Sindirnya tajam.

Dika langsung kicep dan duduk tenang kembali berpura-pura mengerjakan soal.  Di sisi lain Almeera beberapa kali mengelus dada meredam jantungnya yang hampir copot. Almeera berpikir bagaimana di dunia ini ada orang seserius Bara. Siswa lain yang melihat hal itu hanya bisa ikut prihatin termasuk  Freya. Bara itu punya watak keras dan tegas dalam hal apapun, makannya dia terpilih menjadi ketua kelas.

...*********...

Malam hari Almeera menghabiskan waktu berbaring di kasur mengobrol dengan Freya dan Dika lewat chat. Mereka lebih banyak mendiskusikan hal-hal yang unfaedah.

...Calon Mantu Ibu...

Dika: gue kalau ingat ekspresi Almeera saat dimarahi Bara bikin ngakak sampai mules.

Freya: memang kayak gimana🤭?

Dika: kayak nahan boker😁😁.

Freya: hahaha.

Dika: apalagi lihat mukanya pas terkejut, gila kayak di bom nuklir.

Almeera: alah apa, kamua aja langsung kicep Dik. Padahal sama-sama laki juga.😡😡😏😏😏

Freya: memang Dika laki?😝

Almeera: Oh iya lupa, kolornya aja warnanya pink.🤪 tumben hari ini Freya jadi anak pintar.

Dika: Frey sekarang kok ikut-ikutan jahat sih.

Almeera: Najis lo Dik.

Freya: 🙏🙏🙏🙏

Almeera: Ayo kabur Frey, si Nency mulai ngamuk.

Freya: 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

Dika : JAHATTTT....

Almeera lantas menutup ponselnya dan memikirkan Jovan yang tak kunjung menghubungi dia. Jovan tak memberi kabar dari tadi pagi. Almeera hari ini juga memilih berangkat diantar sopir pribadinya karena dia mesti berangkat pagi buat piket. Dari pada menunggu Jovan akhirnya Almeera memilih menghubunginya duluan. Jovan baru mengangkat telfonnya di deringan nada ketiga.

"Halo kak,"

"Iya,"

"Dimana kok nggak ngabarin?" tanya Almeera to the point.

"Sorry kakak lagi diluar."

"Oh, sama siapa?"

"Yuda, tadi kakak dihubungi disuruh kerumahnya buat main game." Jelas Jovan  jujur.

"Jadi kakak di rumah Freya sekarang?".

" He eh."

"Yaudah kakak lanjuti lagi deh, maaf ya kalau ganggu." Almeera merasa nggak enak karena Jovan sedang ada me time dengan temannya.

"Santai aja sayang, aku juga minta maaf karena lupa ngabarin kamu." Kata jovan tak enak hati.

"Yaudah have fun ya kak,"

"Iya sayang. Good night."

"Good night too."

Almeera kemudian memutuskan untuk membersihkan diri dan bersiap untuk tidur. Hari juga sudah mulai larut dia tak ingin terlambat bangun dan berakhir dengan hukuman di sekolah.

Terpopuler

Comments

Asraaann

Asraaann

Tapi, Almeera kamu itu yang lucu lhoo

2023-08-11

0

Ayu Febriana

Ayu Febriana

izin ngasih saran kak, untuk format penulisan dialog chat pakai cetak bold yaa..

2023-08-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!