Sisi Lembut Dan Kejam Arnold

"Saya minta cari tau siapa dalang dibalik kejadian ini,setelah itu seret dia ke penjara bawah tanah mansion ini,dan jangan sampai diketahui oleh Tias,saya tidak mau dia tau siapa saya yang sebenarnya",perintah Arnold agar Ken membawa dalang yang telah menyabotase dan membakar gudang senjatanya.

"Tapi tuan,kenapa tidak penjara bawah tanah markas saja,disana tuan bebas menyiksa tanpa takut nyonya tau",Ken memberikan saran pasalnya tidak biasa tuannya itu membawa musuh kedalam tempat tinggal pribadinya.

"Hahahaha,kau memang benar Ken,tapi kali ini saya ingin menyiksanya tanpa banyak mengotori tangan saya, setelah itu saya akan memberikannya kepada Seren, karena saat ini saya tidak banyak waktu untuk mengurus pecundang seperti itu,saat ini saya ingin menghabiskan waktu saya bersama wanita itu", Arnold berniat menyiksa dipenjara bawah tanah mansion karena didalam rumah yang berukuran istana itu terdapat belasan ekor singa kesayangannya yang ia pelihara sejak kecil,tanpa perlu mengotori tangannya lama lama ia bisa mencampakkan siapapun dengan mudah kedalam kandang Seren(btw Seren itu singa jantan kesayangan Arnold yang ia pelihara pertama kali).

" Saya rasa pelakunya bukanlah orang luar tuan, tetapi bagian dari kita",Ken memberitahu, pasalnya luar dan dalam gudang itu di jaga ketat oleh beberapa keamanan canggih,hanya orang yang tau sistem keamanan gudang yang dapat masuk kedalam gudang tanpa jejak, apalagi sistem keamanan tidak ada yang diretas sedikit pun.

"apa kau mencurigai seseorang Ken??",tanya Arnold, karena ada benarnya yang di di katakan Ken.

"Alex, karena hanya dia yang tau dan memegang kendali sistem keamanan,bisa saja ia melepas semua keamanan setelah itu ada dalang lain yang masuk kedalam gudang, setalah gudang terbakar Alex mengembalikan semua sistem keamanan, karena tidak mungkin tuan ada yang bisa masuk tanpa jejak sedikitpun karena setiap yang masuk pasti menggunakan rentina mata dan itu hanya kita berlima yang dapat masuk,jika di antara kita berlima masuk pasti ada jejak rentina mata di sistem siapa yang masuk kita bisa tau,tapi ini tidak terdeteksi tuan",ucap Ken.

"Ada benarnya juga,tapi apa tujuan dia menyabotase gudang senjata,atau sengaja ingin mencari mati?",tidak abis pikir pasalnya tidak semua orang bisa masuk kedalam gudang senjata karena gudang tersebut telah terverifikasi rentina mata jika Ingin membuka setiap pintu yang ada,dan itu yang bisa hanya, Arnold,Ken ,Alex,Bian,dan Dave.

"Tapi itu belum tentu benar ,bisa saja ada orang lain yang lebih pintar dari kita tuan sehingga mampu meretas sistem keamanan kita tanpa jejak sedikitpun,saya akan coba mencari tau siapa dalang dibalik semua ini",Ken tidak yakin pasalnya Alex sudah berkerja sama dengan tuan Arnold lebih lama sebelum ia bekerja,mana mungkin Alex yang melakukan semua itu,bingung sendiri dengan semua teka teki ini, akhirnya Ken memutuskan untuk keluar dari ruang kerja.

"Saya permisi tuan, untuk mencari tau dalang dibalik ini semua dan mencari data data nyonya"ucap Ken pamit keluar.

Arnold didalam ruang kerja sendiri duduk sambil berfikir siapa pelaku didalam kejadian ini, masalahnya kerugian yang ia alami tidak sedikit akibat terbakarnya beberapa bagian sisi gudang, memang kerugian Segitu bukanlah masalah bagi dirinya, tetapi ia tidak suka penghianat jika memang benar pelakunya adalah orang dalam sendiri, ia tidak akan segan segan menghabisi orang tersebut, bukan hanya orang itu namun seluruh keluarganya.

#Kamar yang Ditempati Tias#

Dirumah yang sama namun di ruangan berbeda Tias tertidur begitu nyaman dengan keadaan mata semakin membengkak,bibi Meri yang masi setia menemani pun mulai khawatir pasalnya dari pertama kali Tias menginjakkan kaki di mansion ini ia belum makan sama sekali.

"nyonya bangun yuk makan dulu,nyonya belum ada makan dari datang kemari, nanti tuan bisa marah sama nyonya dan saya", sambil menggoyangkan tubuh Tias.

Tias yang merasa terganggu tidurnya pun terbangun"ssshheett.... Aduh", sambil memegang kepala"kepala saya sakit bi",ucap Tias memberi tahu bahwa kepalanya terasa sakit akibat terus menangis dan tidur.

"Mari saya bantu nyonya"bibi membantu Tias untuk duduk bersandar di ranjang.

Setelah itu bibi keluar dari kamar menuju dapur untuk mengambil makanan,buah,dan vitamin yang baru, karena makanan yang tadi sudah dingin.sampai didapur tidak sengaja bertemu dengan Arnold.

"Eh ada tuan,sedang apa tuan di sini"tanya bibi Meri. Bukannya menjawab Arnold malah balik bertanya.

"Bagaimana keadaannya?dan kenapa disini bukannya kamu saya tugaskan untuk menjaganya dikamar?",dengan nada sedikit keras dan di tekan membuat bibi Meri ketakutan.

"Anu tuan saya ingin mengambil makanan yang baru untuk nyonya,makanan yang tadi sudah dingin"

"kenapa bisa dingin?saya menyuruh kamu sudah dari tadi,kenapa sampai sekarang dia belum makan?JAWAB?", pertanyaan terkahir cukup membuat bibi Meri bergetar semakin takut.

" Tadi nyonya tidur tuan,setelah lelah menangis katanya rindu ibunya",bibi Meri memberitahukan dengan suara amat kecil hampir tidak terdengar.

Tanpa menjawab Arnold berjalan menuju kamar yang di tempati Tias

Decitan suara pintu terdengar membuat sang empu yang berada di dalam merasa takut.

"Mengapa menangis,hhhmmmzz?",tanya Arnold dengan suara begitu lembut, berbeda dengan Arnold saat bersama Ken tadi,kini Arnold berubah menjadi seorang yang berusaha hangat untuk Tias,entah itu pura pura atau memang begitu.

"saya ingin pulang tuan,ibu dan adik saya pastikan menunggu saya",

"Jangan panggil saya tuan panggil saja saya Arnold atau sayang atau bisa juga hany",jawaban yang Arnold berikan membuat Tias semakin takut,dan apa tujuan pria yang di hadapannya ini.

suara ketukan pintu terdengar

Tok... Tok....Tok

"permisi tuan ini makanan nyonya dan keperluan lainnya sudah saya siapkan"

"Masuk...Dan letakkan di atas meja biar saya yang memberinya nanti", perintah Arnold.

setalah meletakkan nampan berisikan makanan serta buah dan vitamin, bibi Meri melangkahkan kaki keluar menuju dapur untuk melakukan pekerjaan yang lainnya.

"hhuuhh... semoga nyonya tidak apa apa",batin bibi Meri.

"Ayo makan biar saya bantu,setelah itu ganti pakaian mu,dari kemarin pakaian belum kamu Ganti",namun sayang bukannya menerima suapan yang Arnold berikan justru Tias malah menepis dan berakhir sendok yang ada di genggaman Arnold pun jatuh kelantai dan itu membuat Arnold emosi.

"SAYA HANYA MENYURUH MU UNTUK MAKAN APA SUSAHNYA HA??,APA KAMU INGIN TAHU SIAPA SAYA YANG SEBENARNYA",yang tadinya suasana tenang dan hangat berubah menjadi menakutkan.

Hal itu membuat Tias mengais lagi namun tangis nya di tahan tanpa suara,dan itu membuat Arnold menyesal atas apa yang telah dibuat olehnya.

"Astaga apa yang telah saya lakukan"sambil meraup wajahnya",maafkan saya karena telah membentak kamu ",wow seorang Arnold yang terkenal akan kekejamannya serta orang yang tidak pernah meminta maaf ,dan liat sekarang apa yang terjadi ia meminta maaf demi seorang gadis yang bahkan baru kemarin ia kenal, sungguh ajaib.

"Maafkan saya ya telah membentak kamu"berjalan mendekati Tias dengan wajah merasa bersalah.

"Saya ingin pulang tuan , tolong biarkan saya pulang", meminta dengan wajah sembab dan memohon.

"Saya tidak akan melepaskan kamu,kamu milik saya sampai kapanpun"berbicara dengan nada serius .

untuk kelanjutannya tunggu ya soalnya masi mikir hehehe, 😁

jangan lupa like komen nya ya ,cuma minta itu aja kok, terimakasih 🙏😊

maaf ya kalau ada kesalahan tayping 🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!