Arnold masi setia menunggu gadisnya yang masih menyelami alam mimpi tanpa sedikit pun tanda tanda akan sadar.Arnold mulai panik, ia pun bergegas keluar dan mencari tangan kanan nya.
"PANGGILKAN KEN KEMARI,SAYA MAU DALAN WAKTU 2 MENIT KEN SUDAH ADA DIHADAPAN SAYA,ATAU KALIAN SEMUA TAU AKIBATNYA", perintahnya dengan suara bariton yang tegas serta buku buku tangan memutih.
"BAIK TUAN"JAWAB MEREKA SEREMPAK.
2 menit kemudian
"A-ada apa tuan memanggil saya?",tanya Ken dengan terbata.
"Kamu masi Bertanya mengapa saya memanggil mu?",
Bhuuk... sambil menendang perut Ken ,Ken pun yang tidak punya persiapan jatuh terjengkang kebelakang.
"Bangun" Perintahnya "bius apa yang kamu berikan kepada wanita saya ha??", sambil mencengkram leher Ken.
"Maaf tu-tuan saya ha-hanya memberikan biu-s dosis ren-ndah saja"jawab Ken sambil terbata karena merasakan sakit akibat Cengkareng Arnold yang sangat kuat.
melepas cengkraman "kalau hanya dosis rendah mengapa wanita saya belum sadarkan juga?",
sementara itu maid yang bertugas menjaga Tias berlari menuruni anak tangga yang Jumlahnya tidak sedikit sambil berteriak.
"TUAN TUAN NYONYA SUDAH SADAR", sambil bungkuk nafas tersengal sengal.
Arnold yang mendengar pun seketika langsung menoleh.
"Kali ini kamu selamat Ken ,tapi lain waktu jika kamu melakukan kecerobohan lagi saya pastikan kamu tidak akan melihat matahari!!!", langsung bergegas pergi tanpa memperdulikan tatapan para bawahannya.
Derap langkah terdengar begitu nyaring dilantai marmer mansion,Tias yang mendengar karena pintu kamar tidak tertutup rapat pun ketakutan, sambil menutupi dari leher hingga ujung kaki dengan selimut tebal berwarna putih.
Pintu kamar terbuka menampakkan Arnold yang berjalan tegap dengan raut wajah kokoh yang di Sertai kepanikan.
"Kamu tidak apa apa sayang",mendekat berusaha ingin mengelus kepala Tias namun segera di tepis oleh Tias dengan tangan berbalut selimut.
" Jangan sentuh saya,saya dan kamu bukan Mukhrim".jawab Tias dengan mata memerah dan suara bergetar karena menangis.
Pria tersebut bukannya marah namun malah tertawa karena merasa gemas.
"Oke baiklah saya tidak akan menyentuh kamu,saya akan keluar dan jangan coba coba untuk kabur dari kamar ini,atau kau akan tau akibatnya",Arnold berbicara dengan nada ancaman.
bergegas keluar dari kamar dan menemui maid dan para suruhannya.
"Saya perintahkan kalian semua untuk menjaga wanita saya,jangan ada satu pun dari kalian yang lalai,atau kalian akan merasakan yang Ken rasakan tadi!! dan buat bibi antarkan makanan dan vitamin kekamar wanita saya,dan pastikan semuanya aman,!!"ucapnya memperingati semua yang ada di hadapannya.
Setelah memberikan tugas kepada seluruh bawahannya Arnold melangkahkan kaki keruangan kerja bersama Ken yang berjalan dibelakang.
"Cari tau asal usul wanita itu,saya mau data tersebut ada ditangan saya, waktu kurang lebih dari 24 jam"
"Baik tuan,tapi apa boleh saya bertanya tuan?mengapa tuan begitu tertarik dengan wanita itu sedangkan tuan belum pernah bertemu jangankan bertemu melihat wajahnya saja tuan tidak pernah?",tanya Ken sambil takut takut.
"entah lah Ken saya juga tidak tau,tapi saya rasa wanita itu berbeda dengan wanita lainnya!", Arnold berbicara sambil tersenyum, senyum yang Begitu tipis jika tidak di perhatikan mungkin tidak akan terlihat.
"saya rasa juga begitu tuan,oke baiklah nanti saya cari tau semua identitas wanita itu,tapi sekarang kita bahas dulu permasalahan yang ada di gudang senjata tuan",Ken memberitahukan kepada Arnold bahwasanya gudang senjata yang mereka jaga mengalami sabotase dan kebakaran di beberapa bagian.
"APA!!Siapa yang berani bermain main dengan saya,atau sengaja ingin mengantarkan nyawa secara cuma cuma kepada saya",seketika ruangan yang tadinya biasa saja berubah menjadi dingin udara yang terasa tenang berubah menjadi panas berkali kali lipat.
Sementara di lain tempat bernuansa hampir semu hitam, duduk seorang gadis berbalut cadar sambil menangis didepan jendela kamar yang ia tempati.Betopang dengan kaki yang ia lipat ia jadikan tumpuan wajah sambil nangis tersedu-sedu.
"Ibu ,Tias kangen ibu, Maafin Tias gak bisa bawa kabar tentang ayah Bu,maafin Tias malah terjebak ditempat yang menyeramkan ini,Tias tidak tau ini ada dimana,tolong Tias Bu!",terus menangis sambil berfikir bagaimana caranya ia bisa keluar dari kamar itu.
"Tas ku? handphone ku?dan koperku kemana?"Tias bangkit mencari tas yang berisikan handphonenya namun sayang tas itu entah dimana.
Maid yang melihat pun bertanya "nyonya cari apa??"
" saya mencari tas saya, apakah bibi melihatnya?",tanya Tias.
" maaf nyonya semua barang barang nyonya tuan yang menyimpannya",bibi memberitahukan kepada Tias.
"Apa bibi tau dimana pria itu menyimpannya?saya ingin menghubungi ibu saya bi, handphone saya ada didalam tas itu". tanya Tias sambil menangis.
"Maaf nyonya saya tidak tau dimana tuan menyimpannya,lagi pula saran saya nyonya jangan macam macam atau tuan Arnold akan marah kepada nyonya,bukan hanya nyonya saja kami semua juga akan kena akibat nya"bibi Meri memberitahukan kepada Tias agar tidak berbuat yang bisa membahayakan mereka semua.
Bibi Meri berjalan mendekati Tias dan memeluknya sambil mengusap punggung Tias"sabar ya nyonya,jangan bersedih, nanti kalau tuan tau nyonya menangis saya yang kena marah,kalau nyoba butuh apa apa ada saya yang siap bantu nyonya, Anggap saja saya ibumu,saya tau nyonya pasti kangen kan sama ibu nyonya?".
Tias tidak menjawab namun semakin memperkeras suara tangisannya di dalam perlukan bibi Meri,lelah menangis selama kurang lebih hampir setengah jam,Tias tertidur kembali didalam pelukan bibi Meri dalam keadaan perut kosong.
maaf ya jika ada typing nya yang salah maklum masi belajar 🙏.
jangan lupa like sama komen nya ya jangan pelit pelit hehehe 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
MiftahuL ALbanna
lumayan seru nih
2023-09-01
0
Annisa_08
jangan lupa like komennya ya, cuma minta itu aja kok , terimakasih 🙏😊
2023-08-09
0