Gedung Wiratama Group
"Ini laporan yang tuan minta."
"Bagus." Raka menerima amplop yang di serahkan sekretarisnya.
"Mari kita lihat bagai mana hidup mu selama ini."
Raka mendengar sekretarisnya memberikan keterangan dengan wajah yang datar hingga selesai.
"Apa kau sudah menyelidiki kasus ini ??"
"Sudah, tuan."
"Baiklah."
Sekretarisnya meninggalkan ruangan setelah Raka melambaikan tangan kanannya. Dia berlalu sambil memikirkan sikap tuannya yang tidak biasa.
Biasanya Tuan tidak pernah tertarik untuk mencari tau tentang hal perempuan. Ah, mungkin ini menyangkut masalah perusahaan juga.
Waktu terus berganti. Sekarang sudah menunjukan hampir melewati tengah malam. Raka masih sibuk bekerja di ruangan kerja di rumahnya.
Sejak pertemuannya dengan Ririn, Raka lebih banyak menghabiskan duduk di ruang kerjanya dari pada di kamar saat ia berada di rumah.
Raka seakan enggan untuk tidur, karena ia ingin menghindari mimpi tentang ibunya lagi.
Walaupun terlihat sekali kelelahan di wajahnya.
*B*ertahun-tahun aku berusaha melupakan mu dan sekarang setelah aku berhasil, mengapa kau muncul lagi dalam hidup ku ???
Aku tak ingin kehilangan mu lagi.
Raka masih memikirkan Ririn. Padahal dia selalu menepis perasaannya selama ini. Tapi wajah gadis itu selalu terlintas di pikirannya.
Dia mengambil amplop yang di berikan sekretarisnya. Mengeluarkan foto-foto seorang gadis dari berseragam Sekolah Dasar hingga memakai baju Wisuda.
Entah apa yang dia pikirkan tentang gadis itu, sehingga terlihat senyum samar di bibirnya.
Raka sudah bersiap untuk pergi bekerja. Dia selalu terlihat tampan, terlebih lagi di pagi hari.
Kesibukan bekerja membuat waktu tak terasa semakin siang. Raka menyandarkan kepalanya di sandaran kursi, menghembuskan nafas berat.
Kenapa kau selalu saja menggangu ku, huh !!!
Raka berjalan meninggalkan ruangannya Pergi bersama sekretarisnya.
"Apa kau sudah mengatur semuanya."
"Sudah, tuan. Mereka sudah menunggu di sana."
Raka memandang keluar jendela saat mobil melaju meninggalkan gedung Wiratama Grup.
Tidak begitu lama, mobil sudah memasuki area parkir sebuah restoran yang tak begitu mewah. Bahkan terkesan biasa biasa saja. Jelas sekali tempat ini bukan selera seorang Raka Wiratama.
Beberapa orang pengawal sudah menunggu di depan pintu masuk restoran. Para karyawan restoran berbaris menyambut kedatangan Peresidir Wiratama Grup. Betapa tidak, ini merupakan kebanggaan untuk restoran mereka.
Sekretaris Raka mengantarkan Tuannya menuju sebuah meja. Dari jauh sudah terlihat seorang gadis duduk sambil menyesap minumannya. Ia terkejut ketika seseorang datang, terlebih lagi ketika ia melihat siapa yang duduk di hadapannya.
Hah, dari mana datangnya orang orang ini ?? Dimana dia ?? Apa aku salah ?? Bukannya pesan itu dari nomornya ?!
Ririn mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Mencari-cari sosok seseorang. Tapi, dia malah mendapati restoran ini sepi. Hanya ada beberapa orang yang berpakaian seperti pengawal.
Sejak kapan orang orang di sini pergi ? Bukannya tadi mereka masih makan ?
Bagai mana aku bisa tidak menyadarinya. Huff..
Ririn baru menyadari, kalau restoran ini tak ada pengunjung satu pun. Hanya ada satu meja yang bertuan, yaitu meja tempatnya duduk. Ia tak heran ketika dia memandang siapa yang ada di depannya kini.
Huuhhh, orang kaya mah bebas !!! Jangankan menyewa, membeli restoran ini saja bisa kalau dia mau.
Tapi, tunggu dulu !!! Mau apa dia di sini ?? Apa dia sudah tau kalau aku...
Ririn menjadi sedikit takut dengan situasinya saat ini.
"Apa kau mencari seseorang, nona ?"
.
.
.
.
Bersambung. . .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments