Pagi pagi sekali Ririn bersiap untuk berangkat ke Play Group tempatnya mengajar.
*H*ari ini genap tiga bulan aku bekerja disini. Aku berharap dapat lebih lama lagi kerja di sini.
Melihat anak-anak bermain sambil tertawa polos membuat ku bahagia dan melupakan sejenak masalah ku.
Aku jadi teringat masa kecil adik ku. Setiap aku pulang sekolah aku lah yang akan mengawasi dan menjaganya, karena ibu akan pergi bekerja paruh waktu di tempat laundry.
Dering ponsel Ririn membuyarkan kenangan masa lalunya.
"Halo, dek. Ada apa ?"
***
Sudah pukul sebelas siang. Terlihat masih ada beberapa orang anak yang belum di jemput orang tuanya menunggu di depan gerbang bersama beberapa gurunya.
"Bu Desi, Ririn duluan ya." sambil melambaikan tangan ketika ojek online yang di pesannya sudah sampai.
"Hati-hati, Rin." Balas Bu Desi.
Ketika Ririn melewati kompleks perbelanjaan, dia menghentikan driver ojeknya.
"Di sini saja pak." Sambil memberikan uang.
"Terimakasih, pak."
***
Sementara di kantor pusat Wiratama Group, Raka baru keluar dari ruangannya di ikuti sekretarisnya.
Raka terlihat kesal ketika melihat laporan keuangan salah satu mall milik Wiratama group.
"Apa yang mereka kerjakan selama ini ?"
"Saya akan memanggil managernya hari ini, tuan."
"Tidak perlu. Kita akan ke sana sekarang ! Aku ingin melihat sendiri bagaimana dia bekerja."
**
Ririn memasuki sebuah mall. Dia ingin membeli sesuatu untuk adiknya. Dia teringat percakapan dengan adiknya.
"Halo, kak. Bagaimana kabar kakak ? Besok aku ulang tahun. Kakak ingat, kan ??"
"Iya, kakak ingat kok, dek. Besok kakak akan pulang."
"Benarkah ? Sampai ketemu besok, kak. Jangan lupa kado untuk ku."
Ririn tersenyum ketika melihat sepasang sepatu sket model terbaru yang banyak dipakai anak remaja zaman sekarang.
Wow, harganya lumayan mahal juga. Bisa menjerit dompet ku, hiks hiks. Tapi tak apalah demi mu, dek. Setahun sekali.
"Yang ini aja, mbak." Sambil mengeluarkan kartu debit miliknya, karena dia tidak cukup memiliki uang di dompetnya.
"Terima kasih." Ucap kasir sopan.
Ketika Ririn ingin keluar dari mall, dia melihat beberapa orang berpakaian dengan logo Wiratama Group berdiri di pintu masuk. Ririn berjalan dengan tergesa gesa sambil menunduk.
*B*agai mana ini. Bagai mana aku keluar dari sini. Habis lah aku. Jangan gugup Ririn, jangan gugup. Berjalan saja melewati mereka dengan tenang.
Bruuggg
"Maafkan saya, Tuan. Saya tidak sengaja."
Ririn memungut tas belanjaannya dan mengambil sebuah ponsel yang tergeletak di lantai. Berdiri untuk menyerahkan ponsel itu kepada pemiliknya.
Ririn terdiam mematung, tangannya menjadi kaku tidak jadi menyerahkan ketika dia melihat wajah orang yang di tabraknya tadi.
Raka !!! Batin Ririn
"Apa anda baik- baik saja Tuan Wiratama ??" tanya salah seorang pengawal yang melihat Tuannya tetap diam di tempat. Berdiri untuk beberapa saat.
*A*pa ??? Tuan Wiratama !!!
Ririn makin terkejut mendengar pertanyaan orang itu.
Ririn dengan cepat menyerahkan ponsel di tangannya kepada yang empunya. Dia ingin cepat-cepat melangkah pergi dari situ. Baru dua langkah kakinya bergerak.
"Tahan dia. Bawa keruangan ku." perintah Raka sambil berlalu di ikuti sekretarisnya dan beberapa orang pengawal.
Tunggu. *Ad*a apa ini ? Kenapa aku di tahan.
Ririn pasrah ketika dua orang pengawal membawanya menuju ke kantor Wiratama Grup.
Raka ! Wiratama ! Mungkinkah Raka adalah Presidir Wiratama group ??? Tidak, tidak mungkin. Semoga aku salah orang. Dia pasti bukan Raka kan ?!.
Mungkin wajahnya hanya mirip dengan Raka atau dia memang orang yang sama ???
Ririn makin frustasi dengan pikirannya sendiri. Menduga-duga kemungkinan kenyataan yang akan di hadapinya.
*A*pa yang harus aku lakukan ??? Siapapun tolong aku. Hiks hiks hiks.
.
.
.
.
Bersambung. . .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Izzi Daka
ada apa tiba2 ceritanya seperti itu?
2022-06-29
1