2 Mengingat Masa Lalu

Seorang pria terus saja memandang Fio yang sedang makan seorang diri di salah satu kafe. Fio yang merasa sedang diperhatikan, langsung menoleh ke kiri dan kanan dengan sudut matanya.

Senyum malu-malu hadir di bibirnya. Membayangkan ada pria tampan yang sedang memperhatikan dirinya.

Gadis itu jadi membayangkan kisah cinta seorang CEO yang diam-diam tertarik dengan seorang gadis. Seperti drama-drama Korea atau novel online yang sering dia baca.

Tuh kan, kata siapa aku gak laku?

Tapi sesaat kemudian, gadis itu menghela nafas berat. Wajahnya langsung berubah sendu.

Aku juga ingin bersama dengan pria yang mencintai aku, sama seperti Dhea.

Jodoh memang tidak akan tertukar. Dan dia benar-benar definisi dari menjaga jodoh orang, yang tidak lain jodoh sahabatnya sendiri, dalam arti yang sebenarnya.

Aku benar-benar iri pada Dhea.

Keunggulannya dari Dhea, hanya karena dia berasal dari keluarga kaya raya dan anak pengusaha. Ibunya perempuan ambisius yang menginginkan dia menikah dengan laki-laki terhormat dari keluarga terpandang.

[Juna, aku mau curhat.]

Tidak lama kemudian, masuk pesan balasan dari Juna, dokter tampan pemikat hati para dokter perempuan, perawat dan pasien.

[Aku ini dokter, bukan konsultan patah hati. Udahlah, ikhlaskan saja Vean. Masih banyak pria lainnya.]

[Salah satunya kamu, ya?]

[Iya, salah satunya aku. Dan aku salah satu pria yang tidak suka padamu. Wkwkwk.]

Juna sialan!

Tidak lama kemudian, Fio melihat seorang pria yang juga tak kalah tampan dari Juna dan Vean. Dia adalah Arya.

Arya masuk bersama seorang perempuan yang juga dikenal oleh Fio.

Saingannya!

Dia adalah Clara, salah satu sahabat Dhea. Ada perasaan tidak suka pada Clara. Cemburu, karena dia merebut perhatian Dhea yang selama ini hanya dekat dengan Fio saja.

Kenapa selalu aku yang terbuang?

Tidak ada yang menyadari, kalau kedua sahabat dekat itu sebenarnya saling iri. Dhea yang—setidaknya dulu—diam-diam iri dengan Fio, dan Fio yang juga diam-diam iri dengan Dhea.

Apa aku kurang cantik? Apa aku tidak sebaik Dhea? Apa karena aku tidak sepintar dan semandiri Dhea?

Mengingat ada tiga pria yang begitu menyayangi Dhea, membuat hati Fio merana.

Dia?

Jangankan tiga, satu saja tidak ada. Yang ada malah dibully terus.

Fio meneguk habis sisa minumannya. Kembali ke perusahaan dan harus menyelesaikan pekerjaan yang tidak dia suka, tapi harus dia jalani.

Dia berjalan ke arah pintu setelah membayar makanan dan minumannya. Pura-pura tidak melihat Arya dan Clara. Berharap kalau Arya akan menyapanya, tapi nyatanya tidak. Mungkin pria itu tidak melihatnya, atau sama seperti Fio, pura-pura tidak melihatnya.

Arya melihat seseorang yang baru saja keluar dari kafe. Dari arah belakang, dia sepertinya tahu siapa perempuan itu, tapi tidak peduli. Dia tetap melanjutkan makannya bersama dengan Cara, sahabat dari Dhea.

"Kamu mau nambah lagi?"

"Enggak, Kak."

Tidak lama kemudian, Juna datang, langsung duduk bersama mereka. Ada di antara dua pria tampan yang dekat dengan sahabatnya, membuat Clara merasa canggung.

Juna melirik Clara, gadis manis yang menemani Dhea di saat paling terpuruk. Clara memang belum lama mengenal kedua pria ini, tapi dia tahu kalau keduanya sama-sama baik dan sangat menyayangi Dhea.

"Ra, bagaimana kamu bisa mengenal Dhea?" tanya Juna.

"Hm, kami satu kampus. Dia juga tinggal di tempat kost yang sama denganku, juga kerja sambilan di tempat yang sama, jadi kami mulai dekat."

Clara kembali teringat saat pertama kali dia mengenal Dhea. Gadis cantik berwajah pucat dan pendiam.

"Dia orang yang pendiam, tapi tidak sombong. Setiap kali disapa, dia pasti akan tersenyum. Dhea itu gila kerja dan belajar, dan enam bulan berteman dengannya, aku baru tahu kalau dia anak yatim piatu."

Clara menghela nafas berat, merasa sedih dengan keadaan dulu.

"Dia tidak pernah mengeluh lelah, meski aku tahu dia pasti sangat lelah selalu belajar dan bekerja. Setiap kali keluargaku mengirimkan makanan, kami akan makan bersama. Kadang saking hematnya, dia akan makan setengah porsi nasi miliknya, dan setengahnya lagi akan dia makan untuk siang atau malam."

Kedua pria itu memandangi Clara. Mereka tahu, Clara lah yang paling tahu tentang Dhea di saat tidak ada Arya di sisi Dhea.

"Terima kasih, sudah menjaga Dhea dengan baik," ucap Arya, menatap dalam mata gadis itu.

Terpopuler

Comments

Maharany_dhewi

Maharany_dhewi

biar semangat crazy up aku kirimkan bunga sekebon 🤭

2023-08-12

1

Abdillah 104

Abdillah 104

ini yg dimaksud buat Dhea apa Fio sih.. typo kah

2023-08-09

1

Irra Ajahh

Irra Ajahh

Ayo Thor double up d tunggu

2023-08-09

2

lihat semua
Episodes
1 1 Obat Patah Hati
2 2 Mengingat Masa Lalu
3 3 Belut
4 4 Tiga Pria, Tiga Pikiran, Tiga Perasaan
5 5 "Sayang ...."
6 6 Manjaga Jodohku
7 7 Menyentuh Leher
8 8 Menangis Dalam Hati
9 9 Di Dalam Mobil
10 10 Kopi Gerald
11 11 Antara Arya Juna Dan Clara Fio
12 12 Membuat Kopi
13 13 Keributan di Kafe
14 14 Kualat
15 15 Berkas
16 16 Nasihat Juna
17 17 Praktek
18 18 Meeting
19 19 Para Pria Tampan
20 20 Apa Bisa Tegar?
21 21 Baper
22 22 Kamu Mau Yang Atas, Atau Yang Bawah?
23 23 Diusik Mengusik
24 24 Sebongkah vs Sepetak
25 25 Kerjasama (Model)
26 26 Yang Penting Kamu Tahu
27 27 Bukan Aku, tapi Orang Lain
28 28 Pasangan yang Tertukar
29 29 Nikah Sama Aku, Yuk!
30 30 Perjalanan Bersama
31 31 Erza
32 32 Mengkerut
33 33 Meminta Izin?
34 34 Restu
35 35 Kesepian
36 36 Makan Siang Berdua
37 37 Film
38 38 Hantu Atau Orang?
39 39 Saling Lirik
40 40 Berbunga-bunga
41 41 Gosip Tengah Malam
42 42 Apa Ini Karma?
43 43 Gayung Tak Bersambut
44 44 Karena Tahu Rasanya Patah
45 45 Berawal Dari Mila
46 46 Mencari Fio
47 47 Bukan Tipeku
48 48 Gagal Total
49 49 Cinta Pertama Bukan Jodoh
50 50 Nasihat Seorang Papa
51 51 Selamat Tinggal Masa Lalu
52 52 Keresahan Gerald
53 53 Tanpa Fio
54 54 Pria Yang Mengejar
55 55 Memalukan
56 56 Evran, Calon Jodoh Fio?
57 57 Calon Suami Fio
58 58 Dua Pria
59 59 Canggung
60 60 Belum Saatnya
61 61 Isi Hati Yang Gelap
62 62 Tidak Bisa Disamakan
63 63 Mendahului Takdir
64 64 Ambisi
65 65 Mimpi Buruk
66 66 Dilema
67 67 Dilema Juga
68 68 Memikirkan Nasib
69 69 Erinka
70 70 Menyimpang Dari Alur Yang Dipikirkan
71 71 Sedikit Sakit Hati
Episodes

Updated 71 Episodes

1
1 Obat Patah Hati
2
2 Mengingat Masa Lalu
3
3 Belut
4
4 Tiga Pria, Tiga Pikiran, Tiga Perasaan
5
5 "Sayang ...."
6
6 Manjaga Jodohku
7
7 Menyentuh Leher
8
8 Menangis Dalam Hati
9
9 Di Dalam Mobil
10
10 Kopi Gerald
11
11 Antara Arya Juna Dan Clara Fio
12
12 Membuat Kopi
13
13 Keributan di Kafe
14
14 Kualat
15
15 Berkas
16
16 Nasihat Juna
17
17 Praktek
18
18 Meeting
19
19 Para Pria Tampan
20
20 Apa Bisa Tegar?
21
21 Baper
22
22 Kamu Mau Yang Atas, Atau Yang Bawah?
23
23 Diusik Mengusik
24
24 Sebongkah vs Sepetak
25
25 Kerjasama (Model)
26
26 Yang Penting Kamu Tahu
27
27 Bukan Aku, tapi Orang Lain
28
28 Pasangan yang Tertukar
29
29 Nikah Sama Aku, Yuk!
30
30 Perjalanan Bersama
31
31 Erza
32
32 Mengkerut
33
33 Meminta Izin?
34
34 Restu
35
35 Kesepian
36
36 Makan Siang Berdua
37
37 Film
38
38 Hantu Atau Orang?
39
39 Saling Lirik
40
40 Berbunga-bunga
41
41 Gosip Tengah Malam
42
42 Apa Ini Karma?
43
43 Gayung Tak Bersambut
44
44 Karena Tahu Rasanya Patah
45
45 Berawal Dari Mila
46
46 Mencari Fio
47
47 Bukan Tipeku
48
48 Gagal Total
49
49 Cinta Pertama Bukan Jodoh
50
50 Nasihat Seorang Papa
51
51 Selamat Tinggal Masa Lalu
52
52 Keresahan Gerald
53
53 Tanpa Fio
54
54 Pria Yang Mengejar
55
55 Memalukan
56
56 Evran, Calon Jodoh Fio?
57
57 Calon Suami Fio
58
58 Dua Pria
59
59 Canggung
60
60 Belum Saatnya
61
61 Isi Hati Yang Gelap
62
62 Tidak Bisa Disamakan
63
63 Mendahului Takdir
64
64 Ambisi
65
65 Mimpi Buruk
66
66 Dilema
67
67 Dilema Juga
68
68 Memikirkan Nasib
69
69 Erinka
70
70 Menyimpang Dari Alur Yang Dipikirkan
71
71 Sedikit Sakit Hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!