Seorang pria terus saja memandang Fio yang sedang makan seorang diri di salah satu kafe. Fio yang merasa sedang diperhatikan, langsung menoleh ke kiri dan kanan dengan sudut matanya.
Senyum malu-malu hadir di bibirnya. Membayangkan ada pria tampan yang sedang memperhatikan dirinya.
Gadis itu jadi membayangkan kisah cinta seorang CEO yang diam-diam tertarik dengan seorang gadis. Seperti drama-drama Korea atau novel online yang sering dia baca.
Tuh kan, kata siapa aku gak laku?
Tapi sesaat kemudian, gadis itu menghela nafas berat. Wajahnya langsung berubah sendu.
Aku juga ingin bersama dengan pria yang mencintai aku, sama seperti Dhea.
Jodoh memang tidak akan tertukar. Dan dia benar-benar definisi dari menjaga jodoh orang, yang tidak lain jodoh sahabatnya sendiri, dalam arti yang sebenarnya.
Aku benar-benar iri pada Dhea.
Keunggulannya dari Dhea, hanya karena dia berasal dari keluarga kaya raya dan anak pengusaha. Ibunya perempuan ambisius yang menginginkan dia menikah dengan laki-laki terhormat dari keluarga terpandang.
[Juna, aku mau curhat.]
Tidak lama kemudian, masuk pesan balasan dari Juna, dokter tampan pemikat hati para dokter perempuan, perawat dan pasien.
[Aku ini dokter, bukan konsultan patah hati. Udahlah, ikhlaskan saja Vean. Masih banyak pria lainnya.]
[Salah satunya kamu, ya?]
[Iya, salah satunya aku. Dan aku salah satu pria yang tidak suka padamu. Wkwkwk.]
Juna sialan!
Tidak lama kemudian, Fio melihat seorang pria yang juga tak kalah tampan dari Juna dan Vean. Dia adalah Arya.
Arya masuk bersama seorang perempuan yang juga dikenal oleh Fio.
Saingannya!
Dia adalah Clara, salah satu sahabat Dhea. Ada perasaan tidak suka pada Clara. Cemburu, karena dia merebut perhatian Dhea yang selama ini hanya dekat dengan Fio saja.
Kenapa selalu aku yang terbuang?
Tidak ada yang menyadari, kalau kedua sahabat dekat itu sebenarnya saling iri. Dhea yang—setidaknya dulu—diam-diam iri dengan Fio, dan Fio yang juga diam-diam iri dengan Dhea.
Apa aku kurang cantik? Apa aku tidak sebaik Dhea? Apa karena aku tidak sepintar dan semandiri Dhea?
Mengingat ada tiga pria yang begitu menyayangi Dhea, membuat hati Fio merana.
Dia?
Jangankan tiga, satu saja tidak ada. Yang ada malah dibully terus.
Fio meneguk habis sisa minumannya. Kembali ke perusahaan dan harus menyelesaikan pekerjaan yang tidak dia suka, tapi harus dia jalani.
Dia berjalan ke arah pintu setelah membayar makanan dan minumannya. Pura-pura tidak melihat Arya dan Clara. Berharap kalau Arya akan menyapanya, tapi nyatanya tidak. Mungkin pria itu tidak melihatnya, atau sama seperti Fio, pura-pura tidak melihatnya.
Arya melihat seseorang yang baru saja keluar dari kafe. Dari arah belakang, dia sepertinya tahu siapa perempuan itu, tapi tidak peduli. Dia tetap melanjutkan makannya bersama dengan Cara, sahabat dari Dhea.
"Kamu mau nambah lagi?"
"Enggak, Kak."
Tidak lama kemudian, Juna datang, langsung duduk bersama mereka. Ada di antara dua pria tampan yang dekat dengan sahabatnya, membuat Clara merasa canggung.
Juna melirik Clara, gadis manis yang menemani Dhea di saat paling terpuruk. Clara memang belum lama mengenal kedua pria ini, tapi dia tahu kalau keduanya sama-sama baik dan sangat menyayangi Dhea.
"Ra, bagaimana kamu bisa mengenal Dhea?" tanya Juna.
"Hm, kami satu kampus. Dia juga tinggal di tempat kost yang sama denganku, juga kerja sambilan di tempat yang sama, jadi kami mulai dekat."
Clara kembali teringat saat pertama kali dia mengenal Dhea. Gadis cantik berwajah pucat dan pendiam.
"Dia orang yang pendiam, tapi tidak sombong. Setiap kali disapa, dia pasti akan tersenyum. Dhea itu gila kerja dan belajar, dan enam bulan berteman dengannya, aku baru tahu kalau dia anak yatim piatu."
Clara menghela nafas berat, merasa sedih dengan keadaan dulu.
"Dia tidak pernah mengeluh lelah, meski aku tahu dia pasti sangat lelah selalu belajar dan bekerja. Setiap kali keluargaku mengirimkan makanan, kami akan makan bersama. Kadang saking hematnya, dia akan makan setengah porsi nasi miliknya, dan setengahnya lagi akan dia makan untuk siang atau malam."
Kedua pria itu memandangi Clara. Mereka tahu, Clara lah yang paling tahu tentang Dhea di saat tidak ada Arya di sisi Dhea.
"Terima kasih, sudah menjaga Dhea dengan baik," ucap Arya, menatap dalam mata gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Maharany_dhewi
biar semangat crazy up aku kirimkan bunga sekebon 🤭
2023-08-12
1
Abdillah 104
ini yg dimaksud buat Dhea apa Fio sih.. typo kah
2023-08-09
1
Irra Ajahh
Ayo Thor double up d tunggu
2023-08-09
2