4 Tiga Pria, Tiga Pikiran, Tiga Perasaan

Juna hanya terkikik saja mendengar teguran Dhea.

"Ya kali, jodoh dia itu aku dan Arya."

Kali ini, Arya yang mendengus. Mereka tahu kalau Arya sangat tidak menyukai Fio. Kalau Juna sering meledek Fio, maka Arya sering memarahi gadis itu.

Dhea jadi membayangkan, bagaimana jadinya kalau kedua pria tampan ini, nantinya akan sama-sama jatuh cinta pada Fio. Membayangkan saja, Dhea sudah pusing. Dia yang sudah mengenal Fio sejak SD, tentu tahu bagaimana sikap gadis itu. Dsn dia yang sudah mengenal Arya bahkan sejak bayi, juga tahu bagaimana sikap pria itu.

Sedangkan Juna? Ya sedikit banyaknya, dia juga tahu bagaimana sikap Juna. Dhea menghela nafas.

Bukannya dia mau sok tahu atau apa, tapi dia merasa, perjalanan cinta sahabatnya itu, tidak akan berjalan mulus.

Di restoran, Fio mengobrol dengan anak-anak dari teman mamanya. Ya apalagi kalau bukan masalah pekerjaan, juga tentang fashion. Belum apa-apa, dia sudah merasa bosan.

Jika Fio bosan, maka Dhea merasa senang dan selalu tertawa dengan tingkah sahabat-sahabatnya. Fio yang melihat postingan Juna, merasa kesal.

Iri, dia sangat iri. Kenapa hidupnya tidak sebaik Dhea. Dia lupa, kalau sebenarnya, hidup Dhea jauh lebih menyesakkan daripada dirinya.

Akhirnya, Fio bisa juga pergi dari restoran itu dengan alasan banyak pekerjaan.

🍁🍁🍁

"Fio, kenapa kamu murung?" tanya Dhea. Saat ini, mereka sedang duduk di halaman rumah Fio. Rumah sederhana yang menjadi tempat tinggal Fio sekarang.

"Tidak, aku hanya merasa lelah saja."

Dhea bisa melihat, seperti ada beban berat dalam diri sahabatnya itu.

Jangan-jangan sebenarnya Fio tidak benar-benar rela melepaskan kak Vean untuk aku? Apa Fio berpura-pura saja mengikhlaskan Kak Vean? Apa sebenarnya dia benar-benar menyukai Kak Vean?

Kini bukan hanya Fio saja yang gundah, tapi Dhea juga.

Mungkin seharusnya aku memang tidak pernah kembali. Tante Mila juga pasti masih membenci aku, batin Dhea.

Tidak jauh dari sana, Arya menatap kedua gadis itu. Dia terus mengawasi Fio, memperhatikan setiap gerak-gerik perempuan manja itu.

"Ngapain lihatin Fio begitu? Naksir?" tanya Juna.

Ya, mereka semua bertetangga. Hubungan yang berawal dari persahabatan masa kecil, hingga menjadi sedikit rumit hingga sekarang.

"Buat kamu saja. Aku tidak akan pernah cocok dengan gadis manja itu."

"Terus, siapa yang cocok dengan kamu? Clara?"

Arya hanya berdecak saja. Dia belum memikirkan tentang asmara, masih jauh dalam daftar hidupnya. Dia harus memastikan kebahagiaan Dhea dulu, gadis yang sangat dia sayangi sejak kecil, yang telah mengorbankan banyak hal, dan kini telah menjalin hubungan dengan pria idamannya.

"Kalian sedang memperhatikan apa, sih?" tanya pria lainnya.

Kini ketiga pria tampan itu memandang ke arah yang sama.

"Dengar, apa pun yang terjadi, kamu tidak akan pernah meninggalkan Dhea, kan?" tanya Arya pada Vean.

"Apa maksudnya? Tentu saja tidak."

"Tepati perkataan kamu. Aku tidak peduli kamu anak siapa, tapi jika kamu menyakiti Dhea lagi, aku akan membawa Dhea pergi menghilang dari kehidupan kamu selamanya."

Vean yang mendengar perkataan Arya itu, merasa takut. Bukan takut karena ancaman Arya, karena dia tidak akan pernah mungkin menyakiti Dhea.

Yang Vean takutkan, kalau sebenarnya Arya mencintai Dhea, meski Arya dan Dhea mengatakan hubungan mereka sebatas kakak beradik saja, tapi kan bukan saudara kandung.

Arya kembali menatap tajam dari jarak yang jauh, menatap Fio.

Aku bersumpah akan membalas kamu jika kamu menyakiti Dhea. Begitu juga dengan mama kamu.

Sejuta rencana sudah Arya siapkan, untuk menjaga apa yang seharusnya dia jaga sejak awal. Kalau saja dulu dia tidak kecolongan, tentu hal buruk tidak akan pernah terjadi pada gadis kesayangannya itu.

Itulah yang Arya sesali, tapi nasi sudah menjadi bubur.

Juna juga menatap Dhea dan Fio. Melihat keduanya yang tampak murung. Ada perasaan iba pada Fio. Tapi lebih banyak rasa syukurnya, sih. Bersyukur karena Vean bisa bersama Dhea, bukan Fio.

Entah kenapa Juna merasa seperti itu, dia juga tidak tahu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***