"Semalam aku sudah mengatakannya, semuanya sudah jelas, semuanya juga sudah siap. Kita akan pergi ke kantor urusan agama dan akan melangsungkan pernikahan di sana. Semuanya sudah aku siapkan, kalian tinggal bersiap dan kita akan berangkat.
Lagi-lagi tidak ada kesempatan untuk Rianti maupun kedua adik laki-lakinya itu untuk melayangkan protes bahkan untuk sekedar bertanya. Tim yang dibawa Nathan sudah menyiapkan segalanya, tim MUA pun menggiring Rianti ke kamar yang untuk mendandani gadis itu.
"Saya terima nikah dan kawinnya, Rianti Auriza Zahra binti Rahman Darmawan dengan maskawin seperangkat alat shalat dan perhiasan emas sebanyak seratus gram dibayar tunai" dengan lantang Nathan mengucapkan kalimat itu dalam satu tarikan nafas, hingga terdengar ucapan sah di ruangan yang hanya ada delapan orang itu.
Dua saksi menyatakan akad keduanya sah di mata hukum maupun agama. Namun karena Nathan mendadak mendaftarkan pernikahannya ke KUA alhasil surat nikah baru bisa mereka terima setelah satu pekan.
Kini Rianti sah menyandang status istri dari seorang Nathan, laki-laki yang hadir tiba-tiba dalam hidupnya dan menjadi pahlawan untuknya juga keluarganya.
Ingatan Rianti pun mundur, bayangan pertemuan pertamanya dengan Nathan yang berawal dari persahabatannya dengan Tiata kembali terlintas karena memang masih terekam dengan jelas dalam ingatannya.
Flashback
Rianti Auriza Zahra, nama indah yang dimiliki seorang gadis cantik, supel dan ramah. Berasal dari keluarga biasa membuatnya harus bekerja keras untuk membantu membiayai adik-adiknya. Ayahnya yang bekerja sebagai tukang ojeg online meninggal tiga tahun yang lalu karena kecelakaan.
Sejak saat itu Rianti harus rela menghentikan pendidikannya yang sudah kuliah tingkat satu, dia bekerja membantu sang ibu memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Adik Rianti yang masih sekolah di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama saat ayahnya meninggal lebih membutuhkan biaya untuk keperluan sekolahnya. Rianti lah yang mengalah hingga akhirnya sudah hampir dua tahun dia bekerja sebagai tukang cuci piring di sebuah restoran.
Pertemuannya dengan seorang teman di tempatnya bekerja memberikan perubahan yang cukup signifikan dalam hidupnya. Mutiara Lestari, wanita mandiri yang terlahir dari keluarga berada namun status keluarganya harus berubah seratus delapan puluh derajat karena ayahnya yang terjerat kasus di masa jabatannya menjadikan Rianti dan Tiara merasa senasib sepenanggungan.
Persahabatan mereka pun terjalin semakin erat, di hati keduanya tumbuh rasa saling melindungi hingga suatu hari Tiara, nama panggilan sahabat Rianti itu akhirnya bertemu dengan jodohnya. Seorang duda dengan satu putri yang tidak lain adalah pemilik restoran tempat mereka bekerja. Setelah sebelumnya Tiara bekerja sebagai pengasuh anak yang akhirnya menjadi putri sambungnya itu.
Persahabatan mereka terus terjalin, kendati mereka sudah tidak bekerja di tempat yang sama tapi komunikasi mereka masih berlanjut. Setiap kesempatan senggang, mereka menyempatkan untuk bertemu. Rumah nenek Imah, wanita paruh baya yang menolong Tiara di saat-saat terpuruknya sering kali menjadi tempat mereka menghabiskan waktu bersama.
Hingga suatu hari kedatangan seorang tamu laki-laki di pagi hari ke tempatnya bekerja, padahal saat itu restoran belum buka, membuat hidupnya kembali berubah.
Pagi itu Rianti baru saja mengganti pakaiannya dengan pakaian kerja. Setelah menguncir rambutnya dia bersiap membawa lap dan cairan pembersih untuk mengelap setiap meja dan kursi sebelum restoran itu siap dibuka.
Seorang pemuda tengah duduk sendiri di meja sebuah restoran mewah. Di hadapannya sudah terhidang secangkir kopi hitam yang aromanya tercium begitu nikmat.
Nathan duduk seorang diri, tidak ada siapapun pengunjung restoran itu selain dirinya. Di pintu utama restoran bahkan masih tergantung tulisan close jika dilihat dari luar restoran.
Bukan tanpa alasan dirinya datang sepagi ini ke restoran milik Arzan yang dipercayakan pada Riki sahabat mereka. Dulu saat hubungannya dengan Arzan masih baik mereka sering menghabiskan waktu bersama di tempat itu.
Setelah menyuruh orang kepercayaannya untuk mencari tahu semua tentang Tiara, gadis yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya sejak pertemuan pertama mereka di sekolah Qiana. Nathan sengaja, weekend ini sudah berada di tempat dimana biasanya gadis itu menghabiskan waktunya.
Dari kabar yang diterima dari orang suruhannya, Nathan mengetahui jika Sabtu dan Minggu Tiara biasa bekerja di restoran ini sebagai tukang cuci piring.
Setelah menghubungi Riki untuk membuat janji temu. Nathan memutuskan untuk datang lebih awal. Untunglah beberapa karyawan sudah datang dan salah satu dari mereka berhasil menghubungi Riki.
"Sorry bro, gue bakalan telat. Ban mobil bocor dan gue nunggu bengkel langganan datang"
Nathan membuka chat yang masuk ke aplikasi whatsapp di ponselnya. Dia sedikit mendengus membaca alasan keterlambatan Riki.
"Gue tunggu" balasnya.
Nathan kembali menikmati kopinya, menghirup aromanya dan menyesapnya perlahan.
"Maaf Tuan, permisi. Apakah ada hal lain yang dibutuhkan Tuan? Pak Riki tadi menghubungi kami agar menanyakan apa ada yang anda butuhkan?" seorang karyawan yang sedang membersihkan meja menghentikan aktivitasnya dan menemui Nathan setelah sebelumnya dia mencuci tangan dan mengangkat telepon yang terdengar berdering di area kasir.
"Tidak ada, terima kasih" jawab Nathan tanpa menatap karyawan yang berbicara padanya, pandangannya fokus pada layar pipih yang ada di genggamannya.
"Baik, Tuan. Kalau begitu saya permisi" pamit karyawan itu.
"Tunggu" Nathan yang tiba-tiba ingat tujuannya datang ke restoran itu menghentikan langkah karyawan yang mendatanginya, dia bermaksud akan mencari informasi tentang Tiara dari karyawan itu.
"Iya Tuan, apa ada yang anda butuhkan?" dia kembali berhadapan dengan Nathan,
"Duduklah, ada yang ingin aku tanyakan padamu" Nathan menyuruh karyawan itu untuk duduk di meja yang sama dengannya,
"Maaf Tuan, saya tidak berani. Terima kasih atas tawaran anda, tidak apa-apa saya berdiri saja" jawab karyawan itu sopan,
"Chh....terserah kau saja. Sekarang jawab pertanyaanku" Nathan menatap tajam pada karyawan yang kini berdiri menunduk di hadapannya,
"Siapa namamu?" tanya Nathan dengan suara tegasnya,
"Saya Rianti, Tuan" jawab karyawan itu sejenak mendongakkan kepala dan menatap Nathan sebentar namun kemudian dia kembali menundukkan kepalanya.
"Kamu sudah lama bekerja di sini?" tanya Nathan kemudian,
"Sudah hampir tiga tahun, Tuan" jawab Rianti lagi,
"Kamu bekerja di bagian kebersihan?" Nathan kembali bertanya penuh selidik,
"Iya Tuan" jawab Rianti singkat,
"Kamu mengenal Tiara?" Nathan mulai menanyakan tujuan utamanya memanggil Rianti,
"Tiara? Mutiara Lestari?" Rianti balik bertanya dengan mata berbinar, Nathan sempat tertegun saat pandangan mereka beradu.
Gadis dengan tinggi semampai, rambut hitam yang diikat tinggi membuat leher jenjangnya terekspos sempurna. Sejak tadi gadis itu hanya menunduk, Nathan juga tidak terlalu memerhatikan saat gadis itu sedang bekerja. Tapi saat pandangannya beradu dengan mata bulat dengan bulu mata lentik yang tampak indah itu membuat Nathan memaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Patrish
👍🏻👍🏻👍🏻❤❤❤
2024-04-11
1
Rea Ana
kayaknya aku mau lanjut membaca
2023-10-07
1
mama oca
ternyata masih ada kaittan saama terjebak cinta yukang cuci piring ya kak..mau ngeh saya...
2023-08-07
1