Kediaman keluarga Burhan
Terlihat Tuan Burhan dan istrinya Nyonya Viona sedang menyantap sarapan pagi mereka di meja makan. Putra tampan mereka sedang berlari menuruni anak tangga dengan setelan seragam putih abu-abunya yang makin memperlihatkan ketampanannya itu.
"Pagi, Ma, Pa" mencium pipi kedua orang tuanya sekilas lalu duduk dan menyambar roti bakar kesukaannya.
"Pagi, sayang" jawab mereka serentak sambil tersenyum melihat anak mereka yang telah beranjak dewasa.
"Ini hari pertama mu disekolah baru, belajarlah dengan baik, nak" seru Tuan Burhan pada anak lelakinya.
"Pasti, Pa, orang aku udah semangat gini, hehe" Adam nyengir yang membuat kedua orang tuanya serentak menggelengkan kepala.
"Aku duluan ya, Pa, Ma, assalamualaikum" langsung mengecup pipi kedua orangtuanya dan beranjak pergi ke sekolah, dan tak lupa untuk menjemput Hawa.
Disisi lain diwaktu yang bersamaan, Kediaman Tuan Ahmad...
"Nak, ini hari pertama mu ke sekolah, ingat belajarlah dengan giat dan baik-baik selama disekolah" titah sang Ayah pada anak gadisnya, dia sedikit cemas mengingat pengalaman anaknya ketika duduk di bangku sekolah dasar dimana anaknya sering di kerjai oleh teman sekolahnya.
"Tentu, Ayah, jangan khawatir, kan ada Adam yang selalu menemaniku" Hawa tersenyum senang dan sedikit sendu melihat kekhawatiran di wajah Ayahnya.
"Ayahmu benar, nak, kan tak selamanya Adam bisa selalu ada didekat mu" ujar ibunya Nyonya Vera dengan lembut.
"Iya, ibu, iya, InsyaAllah aku akan bisa menjaga diriku sendiri" dia tersenyum melihat kekhawatiran orang tuanya padahal dia sudah besar pikirnya.
"Assalamu'alaikum, Om, Tante" masuk ke rumah dan mengalami tangan orang tua Hawa.
"Waalaikumsalam, Adam" jawab mereka serempak.
"Ayo nak, ini Adam sudah datang menjemputmu" ucap Nyonya Vera sambil merapikan tas dan jilbab anak gadisnya.
"Ayah, Ibu, aku berangkat, assalamualaikum" mencium tangan kedua orang tuanya sekilas lalu beranjak pergi.
Kedua orang tua itupun melihat kepergian anak mereka, dan menghilang dari pandangan. Mereka senang karena ada yang menjaga anak gadisnya selama di sekolah, terlebih yang menjaga adalah Adam, pemuda yang sudah dikenal mereka sejak anak mereka masih duduk di bangku sekolah dasar.
Sesampainya disekolah...
"Wah, sekolahnya ternyata sangat besar ya" Hawa terperangah melihat sekolahnya yang sangat besar dan elit.
"Iya, makanya kau jangan pergi jauh-jauh dariku, nanti kau akan tersesat" kekeh Adam melihat ekspresi Hawa yang terkagum pada sekolah barunya.
"Masa iya aku bisa tersesat, kan ada rambu-rambu jalannya" cibir Hawa sambil menahan rasa kesalnya, seolah dia anak kecil yang mudah saja tersesat di mall.
"Hahaha, rambu-rambu? kau pikir ini jalan raya" Adam menahan rasa sakit diperut nya menahan dirinya untuk tidak tertawa keras.
"Adam! kan itu tuh ada bacaan di setiap ruangan di depan kelas" tetap tidak mau kalah berdebat.
"Iya, iya Hawa, apa yang menurut kamu oke aja, rambu-rambu ya kan" Adam masih terkekeh mendengar penjelasan yang tidak mau kalah darinya itu.
"Menyebalkan" dengus Hawa sambil berjalan duluan meninggalkan Adam dibelakangnya.
"Hey tunggu" sambil meraih tangan Hawa agar melambatkan langkahnya. Wanita kalau lagi kesal jalannya udah seperti The flash saja pikirnya.
"Adam, coba lihat, mataku tidak rabun kan, itu bukannya Bery ya!" tunjuknya mengarah pada seorang lelaki yang berdiri di depan kelas.
"Iya, dia daftar disini juga" jawab Adam santai.
"Apa dia masih suka marah sama aku ya" ucap Hawa pelan namun masih bisa terdengar oleh Adam yang berdiri disebelahnya.
"Tenang lah, kan sudah ku bilang, dia tidak seperti yang terlihat, aku sudah cukup lama mengenalnya, Hawa" sambil memegang tangan Hawa untuk membuat wanita itu tenang.
"Hai, sobat!" Adam merangkul sahabatnya yang tak lain adalah Bery.
"Hai, bro" membalas pelukan sahabat kecilnya Adam.
"Haha, kalian ini udah jaman putih Abu-Abu pun masih tetap betah pegangan mulu" ucap nya sarkas.
"Haha" kekeh Adam tanpa menimpali ucapan sahabatnya itu.
"Udah seperti jagain anak kecil aja!" ucap Bery sarkas jelas nyata menyindir Hawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments