Setelah makan malam selesai, Arsen menemui nenek di kamarnya.
“Sen, kamu bersedia pulang ke Indonesia, berarti sudah setuju dengan permintaan nenek, kan?” tanya wanita itu sembari membenarkan tata letak kaca matanya, setiap kepalanya bergerak kaca mata itu akan melorot.
“Baiklah Nek, butuh waktu lama aku memikirkan permintaan Nenek. Baiklah kenalkan aku dengannya. Dia dari keluarga mana, pemilik perusahaan apa? Jika aku merasa cocok, aku akan menikahinya. Aku penasaran juga dengan wanita pilihan nenek. Sehebat apa sih dia sampai-sampai nenek memintahku memutuskan hubunganku dengan Joy.”
“Baiklah.” Ia menekan nomor ke telepon.
“Kamu ke kamarku”
“Baik Bu.”
“Aku berharap wanita pilihan nenek wanita yang menarik yang bisa membuatku tertarik lagi pada namanya pernikahan,” ucap Arsen.
Tok-Tok!
“Iya masuk.” Yolanda masuk masih dengan pakaian yang bernoda kuah kari tadi.
Saat melihat Yolanda masuk, Arsen hanya menoleh sekilas, dengan tatapan sinis. Ia berpikir pembantu yang membuat marah dan kesal hari ini, hanya ingin mengantarkan sesuatu ke kekamar Neneknya.
“Jo, perkenalkan ini , Arsen cucu yang kita pernah bicarakan.”
Kedua alis Arsen tampak menyengit menyadari sesuatu yang tidak beres.
“Iya saya sudah tahuBu,”ucap Yolanda.
“Lalu …?” Arsen menatap Neneknya dengan merentang satu telapak tangan , meminta sebuah penjelesan.
“Iya, dia orangnya,” ucap Marina dengan wajah tenang.
“Apa?” Arsen terkejut menatap wanita dengan mulut terbuka lebar.
“Jo, kamu boleh keluar”
“Baik Bu.”
“Apa aku tidak salah dengar? Maksudnya wanita itu ….?”
“Ya, dia calon istrimu.”
“Pembantu??” Mata hazel itu seketika melonggo.
“Iya, itu pilihan Nenek.”
Arsen berdiri mondar mandi lalu menampar sebelah pipinya memastikan ucapan sang kakek, berharap itu hanya mimpi.
“Apa tujuan nenek? Kenapa memintaku menikahi pembantu?” wajah Arsen sangat terkejut.
“Dia juga manusia Sen, kita sudah sepakat kan? Kamu mau pulang ke Indonesia, berarti kamu sudah setuju dengan wanita pilihan Nenek. Lelaki sejati harus menepati janjinya,” tuntut Nhyonya besar.
“Ini jebakan Nek, aku tidak tahu kalau dia asisten rumah tangga. Lalu kenapa? Berikan sebuah penjelasan.”
“Arsen, Nenek sudah pernah bilang, keluarga kita ini bukan orang sembarangan,” ucap sang nenek.
“Aku tahu, tapi aku butuh penjelasan yang masuk akal,” ujar Arsen.
Nyonya Marina menjelaskan secara singkat, apa tujuannya menikahkan Arsen dengan Yolanda tetapi ia tidak menceritakan tentang pekerjaan asli Yolanda.
“Apa harus seperti itu?”
“Arsen, semua tentang hidupmu harus rahasia, bahkan kepulanganmu ke Indonesia harus dirahasiakan,” ujar Bu Marina.
“Berikan aku waktu berpikir Nek, semua ini mengagetkanku.”
“Baik, saya berikan kamu waktu satu malam saja.”
Arsen keluar dari ruang kerja Neneknya, ia berjalan menuju kamar pribadinya, saat berjalan ia melihat Yolanda berdiri di taman depan sembari menelepon. Melihat penampilan Yolanda dan memikirkan kalau ia hanya seorang asisten rumah tangga. Pria berwajah tampan itu mengusap batang lehernya, wanita pilihan sang nenek tidak sesui dengan yang diharapkan.
“Bagaimana mungkin aku menikah dengan pembantu. Kenapa harus wanita aneh ini?” tanya Arsen dengan raut wajah muram.
*
Besok harinya Marina mendesak cucuknya supaya jangan lama -lama untuk berpikir
“Baiklah siapkan pernikahannya. Tetapi aku punya syarat ....” Asen mengutarakan syarat pernikahan.
Setelah sepakat dengan permintaan Arsen. Marina mempersiapkan pernikahan sederhana, ia bahkan tidak mengundang rekan bisnis mereka.
Semua orang sangat terkejut dengan rencana pernikahan tersebut. Tidak ada yang pernah bisa menebak rencana Marina. Yang lebih mengejutkan lagi, karena Tuan Muda di rumah itu akan menikahi Yolanda seorang pembantu yang baru beberapa minggu bekerja di sana, tidak ada yang tahu kalau Yolanda seorang pasukan rahasia.
“Apa sebenarnya tujuan Mama, kenapa dia sampai hati menikahkanmu dengan seorang pembantu. Apa kata orang nanti Sen,” tanya Alda.
“Aku tidak tahu terserah nenek sajalah.” Arsen pasrah.
“Tapi kamu berhak menolak Sen, kamu bukan anak kecil lagi,” cicit wanita itu lagi.
“Tidak, aku tidak akan menolak. Menikah tinggal menikah saja kan. Kalau tidak cocok tinggal ceraikan,” ujar Arsen.
“Tapi apa nanti kata rekan bisnis dan para kolega kita dengan pernikahan ini”
Arsen hanya diam dan tenang, tetapi di balik sikap tenang, ia menganggap pernikahan itu hanya sebuah syarat yang diberikan sang nenek untuknya. Setelah itu ia akan memegang kekuasaan atas perusahaan.
Di kamar yang berbeda.
“Apa pernikahan akan di lakukan secepat itu, Bu?” tanya Yolanda.
“Ya, apa Sopian tidak memberitahukanmu?”
“Saya hanya diminta menikah dan melahirkan anak untuk keluarga ini.”
“Pikirkan bantuan dana yang aku tawarkan ke organisasimu dan Sopian sudah tahu itu,” ujar wanita lagi.
“Baiklah saya siap menikah Bu,” jawab Yolanda.
“Kamu tidak perlu memikirkan hal yang lain, ingat tujuanmu hanya satu. Melahirkan anak untuk Arsen, selebihnya serahkan padaku. Dia tidak akan memakanmu, kamu hanya perlu menjalankan sesuai kesepakatan kitan, bagaimanapun caranya,” ucap Marina.
“Baiklah, saya akan melakukannya,” sahut Yolanda, ia bersikap profesional walau mereka berdua saling membenci tetapi karena itu misi dari Bos Yolanda maka ia akan melakukannya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
rjvjr
absen harian Thor 😍
2023-10-11
0
Agna
aku baru mampir.
kayakx menarik sih.
jd sy otw baca marathon..
2023-09-16
0