Menyamar Jadi Asisten Rumah Tangga.

Arsen   memarkirkan mobil di garasi, lalu ia masuk dari grasi menuju pintu dapur.

 Buuuk!

Seorang menabraknya dan menumbahkan kuah kari di pakainya Arsen, cairan warna kuning itu menodai kemeja wrna putih itu.

“Au, au panasb

“Oh maaf … Maaf bangat Saya tidak sengaja,” pekik sang wanita dengan sikap buru-buru, lalu ia menarik tissu ingin membersihkan.

“Aaa sial! Kamu punya mata gak !” ucapnya memaki Yolanda.

“Saya minta maaf Pak.” Jiwa tentaranya bergejolak ingin rasanya menghajar lelaki bermulut lepas di depannya.

“Maaf, maaf lagi yang aku dengar. Tadi diluar Maaf, sekarang di dalam rumah maaf,” ucapnya dengan kesal.

‘Kalau tidak kata maaf, kamu menginginkan apa?’ tanya Yolanda dalam hati.

Tetapi sebagai seorang asisten rumah tangga, ia akan bersikap ramah dan sopan.

Arsen menempis  Bangkok kaca yang dipegang Yolanda hingga pecah dan kuah kari yang baru  matang itu jatuh ke lantai.

“Aaaa!” Mata wanita itu melotot tidak percaya.

“Awaaaas.” Arsen mendorong pundak Yolanda hingga  mundur beberapa langkah. Lalu ia meninggalkan kekacauwaan itu dengan cuek. Arsen punya sikap pemarah.

“Oh,  Jo ...? Apa yang terjadi?” tanya Mina terkejut.

Di rumah  besar bak istana itu,  ada  beberapa a asisten rumah tangga  yang bertugas.

“Maaf Bi, saya menumpahkannya. Itu gara-gara pria pemarah itu.”

“Sttt … dia Tuan muda di rumah ini.”

“Aku tau Bi dia tidak berubah sama sekali,” Yolanda membantu membersihkan kekakauan tersebut

“Apa kamu sudah mengenalnya? Dia Pak Arsen, cucu Bu Marina.”

‘ Dia yang akan menikah denganku?’ Yolanda  menghela napas.

“Maaf ya Bi,” ujar Yolanda dengan tenang.

“Apa Bu Marina hanya punya satu cucu?” tanya Yolanda memperjelas.

“Tidak, masih ada dari anaknya yang perempuan. Arsen cucu dari anak laki-lakinya dia di baru pulang dari  luar negeri. Dia memang punya sikap pemarah,” tutur Bu Mina.

“Oh … ternyata benar,” gumamnya pelan

“Hati-hati sama Tuan muda yang satu itu, dia terkenal galak dan arogan,” bisik Bi Mina memperingatkan Yolanda.

“Jangan khawatir Bi, aku sudah biasa menghadapi orang-orang seperti mereka,” tutur Yolanda.

Saat sedang membersihkan  tumpahan kuah di lantai, Darsih datang.

“Hai apa yang kalian lakukan kua karinya di tungguin di meja makan,” ujar Darsih.

“Sudah tumpah aku bikin.”

“Lah … , kok bisa padahal  Ibu nungguin,” ujar wanita bertubuh gemuk itu dengan  panik.

“Aku akan bertanggung jawab,” ujar Yolanda.

“Sudah, biarkan Bibi saja yang bertanggung jawab,” bela Bu Amina

Yolanda sudah  terlatih, jika ada masalah sudah terbiasa dibereskan dengan cepat, Bu Mina maju ke meja makan dan memberitahukan kalau karinya tumpah. Awalnya Bu Marina ingiin marah, tetapi ia menghargai Bu Mina wanita yang sudah lama bekerja untuk keluarganya , jadi  ia tidak marah. Ia  kembali menemui Yolanda,

“Tidak apa-apa , Bibi sudah minta maaf ,  kamu makan duluan saja, biar bibi yang bereskan semua nanti.  ” Bi Mina menyendok nasi ke piring dan beberapa lauk dan memberikanya ke tangan Yolanda, “kamu makan  duluan saja, kasihan kamu dari siang belum makan gara-gara ngurusin anjing Nyonya yang hilang,” ujar wanita lagi.

“Makasi Bi.” Yolanda membawa piring makannya duduk di dekat tangga ke grasi . Saat semua anggota keluarga sedang makan, ia menyelinap ke kamar menantu yang punya rumah dan memasang sebuah camera pengintai di sana.

“Saya sudah melakukannya, sekarang bagianmu,” ujar Yolanda melalui alat komunikasi yang  menempel di kera pakaiannya

“Siap Dan,” sahut rekan satu teamnya.

Setelah menyelesaikan misinya ia buru-buru menuju grasi membawa piring berisi  nasi yang diberikan Bu Mina, makan dengan cepat, sudah terbiasa makan buru-buru, saat bertugas. Baru juga beberapa sendok masuk nasi ke mulut ,  hal sial lagi-lagi menimpanya, Arsen berjalan buru-buru dan menabrak Yolanda, karena kaget lalu menyemburkan nasi dari mulut mengenai pakaian Arsen.

“Sial, apa lagi yang kamu lakukan bodoh!” ujar Arsen mengibaskan semburan nasi di pakaianya wajahnya terlihat jijik ketika melihat pakaian itu.

“Bapak yang menabrak saya,” balas Yolanda.

“Kamu lagi, kamu lagi sialan!” Menyingkir dari hadapanmu  dasar wanita aneh! Sekali lagi kamu muncul di hadapanku aku akan mematahkan batang lehermu,” ujarnya dengan marah. Kini noda yang menempel di pakainya terlihat seperti kotoran anak bayi.

“Bi Mina!Bi …!” panggilnya dengan suara keras.

“Iya, Iya Tuan Muda,  ada apa?”

“Siapa wanita gila ini, tolong singkirkan dia!”

“Tuan dia  pekerja di sini.”

“Saya tidak mau tahu, besok pagi wanita ini, tidak ada lagi saya lihat di rumah ini.”

“Jangan arogan  begitu. Bapak yang salah, muncul tiba-tiba seperti setan,” sahut Yolanda. Ia lupa sedang menyamar jadi asisten rumah tangga.

“Apa kamu bilang … setan?”

Mata setajam  kilatan petir itu melotot menatap Yolanda.

“Iya, Anda yang  muncul tiba-tiba,” balas Yolanda tidak mau disalahkan.

“Kamu masih berani manjawab, Ya!”

“Ada apa ribut-ribut?”

Nyonya besar  datang bukan hanya dia yang datang mendengar suara teriakan Arsen.

“Nyonya maaf saya tidak sengaja –“

“Tidak sengaja. Kalau itu baru   sekali, kalau sudah berkali-kali itu sengaja, bahkan saya kategorikan sebagai penguntit,” ujar Arsen.

“Apa penguntit?”

Tiba-tiba Krisna  muncul dan menggelengkan kepala, Yolanda baru ingat kalau ia sedang menjalankan tugas.

                         *

“Gue  pikir otak lo masih berpungsi untuk mengingat  beberapa kali lo menabrak gue hari ini,” cerca Arsen.

‘Baiklah, karena aku bertugas aku harus meinta maaf’ ujar Yolanda dalam hati, tetapi kali ini ia tidak ingin menjawap ucapan  si Tuan muda karena ia  memang salah, belum lagi si nyonya besar dan aggota keluarga yang lain   ikut berdatangan melihat mereka.

“Maaf,” ucap Yolanda.

“Maaf, maaf aja di otak kamu. Awas minggir,” ujar Arsen menyenggol tubuh  Yolanda.

“Kirain apaan ribut-ribut, hanya urusan pembantu,” ketus Alda.

“Sudah, sudah ayo lanjut makan, lagian kamu ngapain ke grasi saat mau makan,” tegur sang nenek.

“Ambil hape.”

“Kamu. Hanya hal itu saja marah-marah Sen,” ujar Alda tante tertua Arsen.

“Dia dari tadi bikin kesal.” Arsen menarik satu kursi dan duduk di meja makan.

“Sen, kamu dari mana saja? Baru pulang  ke Indonesia sudah kelayapan, bukannya langsung ke perusahaan,” tegur sang nenek.

“Aku hanya cari angin di luar, Nek.”

“Baiklah, nanti kita bicara lagi. Habis makan, kamu datang ke  kamar nenek”

“Baik”

Bersambung

Episodes
1 Misi Rahasia
2 Menyamar Jadi Asisten Rumah Tangga.
3 Wanita Pilihan Nenek
4 Pernikahan
5 Bagiku Kamu Hanya Seorang Pembantu
6 Butuh Waktu Menerima Sebagai Istri
7 Selidiki Istriku
8 Target Selanjutnya
9 Suamiku Klienku
10 Tidak Seperti yang Dipikirkan
11 Ajakan untuk Mencetak Anak
12 Ada Banyak Rahasia
13 Jealous
14 Malam Pertama Efek Cemburu
15 Terluka Karena Malam Pertama?
16 Sang Sniper Beraksi Lagi
17 Gagal Melakukan Misi
18 Gara-gara Rekan Berhianat
19 Apa Kamu Tega Meninggalkan Bayimu?
20 Anggap Aku Mesin Pencetak Anak
21 Ternyata Dia Wanita yang Misterius
22 Apaka Dia Wanita dari Masa Lalu?
23 Diselidiki.
24 Jangan Berikan Hati untuk Pernikahanmu
25 Jangan Berikan Hati untuk Pernikahanmu
26 Sepenggal Kisah Orang Tua Yolanda
27 Tugasmu Melayani Suami
28 Tugas Istri Melayani Suami
29 Tuntutan Pekerjaan
30 Istriku Seorang Tentara?
31 Melakukan Misi berbahaya saat hamil
32 Ternyata Dia Gadis yang Aku Cari.
33 Menculik Istriku
34 Jatuh Cinta Terlebih Dulu
35 Dilamar Secara Sah
36 Tidak ada Kompromi.
37 Pembalasan Arsen Untuk Orang yang Menangkap Istrinya
38 Hari Berduka
39 Wanita yang Mirip Istriku
40 Dia Pasukan Baret Merah
41 Kamu Bukan Istriku?
42 Dijodohkan dengan Adik Ipar.
43 Ternyata Saudara Sepupu
44 Paspampres Cantik
45 Aku Hanya ingin Bertemu Istriku
46 Masuk Berita Viral
47 Bertemu di Istana.
48 Tidak Ingin Merusak Kebahagian Adik
49 Cara Terakhir
50 Dibuat Mabuk
51 Malam yang Panas.
52 Kebahagian Keluarga Yolanda.
53 Berhasil Keluar
54 Berhasil Keluar
55 Bertugas Kembali
56 Anak yang Hilang Telah Kembali
57 Dilaporkan
58 Nenekku Membohongiku
59 Hugo Lelalaki Pemberani
60 Pulang Kampung
61 Dipaksa Rujuk
62 Anakku Ternyata Kembar
63 Sebuah Fakta Terungkap.
64 Arsen Pingsan
65 Terlalu Mencintaimu Membuatku Lemah
66 Takut Ditinggalkan
67 Cinta Tidak direstui Lebih baik Pergi
68 Lelaki Hebatku
69 Lamaran Romantis.
70 Sahabat Calon Adik Ipar
71 Tidak sabar Bertemu Nathan
72 Pertemuan Anak dan Bapak
73 Kehadiranmu Mengubah Duniaku
74 Kamu Tidak Boleh Kerja Lagi
75 Suami Bucin
76 Putraku Mata-mata Papinya
77 Cemburu Berlebihan.
78 Misi Masa Lalu
79 Tidak Ingin Istriku Terluka Lagi
80 Diganggu Bocil Saat Bikin Anak
81 Ingin Melakukan Keinginan Kakek
82 Lupa Hari Ulang Tahun?
83 Kejutan Ulang tahun Paling Menegangkan
84 Pesta di Kampung
85 Merahasiakannya Supaya Bisa Pulang
86 Kemarahan Mama
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Misi Rahasia
2
Menyamar Jadi Asisten Rumah Tangga.
3
Wanita Pilihan Nenek
4
Pernikahan
5
Bagiku Kamu Hanya Seorang Pembantu
6
Butuh Waktu Menerima Sebagai Istri
7
Selidiki Istriku
8
Target Selanjutnya
9
Suamiku Klienku
10
Tidak Seperti yang Dipikirkan
11
Ajakan untuk Mencetak Anak
12
Ada Banyak Rahasia
13
Jealous
14
Malam Pertama Efek Cemburu
15
Terluka Karena Malam Pertama?
16
Sang Sniper Beraksi Lagi
17
Gagal Melakukan Misi
18
Gara-gara Rekan Berhianat
19
Apa Kamu Tega Meninggalkan Bayimu?
20
Anggap Aku Mesin Pencetak Anak
21
Ternyata Dia Wanita yang Misterius
22
Apaka Dia Wanita dari Masa Lalu?
23
Diselidiki.
24
Jangan Berikan Hati untuk Pernikahanmu
25
Jangan Berikan Hati untuk Pernikahanmu
26
Sepenggal Kisah Orang Tua Yolanda
27
Tugasmu Melayani Suami
28
Tugas Istri Melayani Suami
29
Tuntutan Pekerjaan
30
Istriku Seorang Tentara?
31
Melakukan Misi berbahaya saat hamil
32
Ternyata Dia Gadis yang Aku Cari.
33
Menculik Istriku
34
Jatuh Cinta Terlebih Dulu
35
Dilamar Secara Sah
36
Tidak ada Kompromi.
37
Pembalasan Arsen Untuk Orang yang Menangkap Istrinya
38
Hari Berduka
39
Wanita yang Mirip Istriku
40
Dia Pasukan Baret Merah
41
Kamu Bukan Istriku?
42
Dijodohkan dengan Adik Ipar.
43
Ternyata Saudara Sepupu
44
Paspampres Cantik
45
Aku Hanya ingin Bertemu Istriku
46
Masuk Berita Viral
47
Bertemu di Istana.
48
Tidak Ingin Merusak Kebahagian Adik
49
Cara Terakhir
50
Dibuat Mabuk
51
Malam yang Panas.
52
Kebahagian Keluarga Yolanda.
53
Berhasil Keluar
54
Berhasil Keluar
55
Bertugas Kembali
56
Anak yang Hilang Telah Kembali
57
Dilaporkan
58
Nenekku Membohongiku
59
Hugo Lelalaki Pemberani
60
Pulang Kampung
61
Dipaksa Rujuk
62
Anakku Ternyata Kembar
63
Sebuah Fakta Terungkap.
64
Arsen Pingsan
65
Terlalu Mencintaimu Membuatku Lemah
66
Takut Ditinggalkan
67
Cinta Tidak direstui Lebih baik Pergi
68
Lelaki Hebatku
69
Lamaran Romantis.
70
Sahabat Calon Adik Ipar
71
Tidak sabar Bertemu Nathan
72
Pertemuan Anak dan Bapak
73
Kehadiranmu Mengubah Duniaku
74
Kamu Tidak Boleh Kerja Lagi
75
Suami Bucin
76
Putraku Mata-mata Papinya
77
Cemburu Berlebihan.
78
Misi Masa Lalu
79
Tidak Ingin Istriku Terluka Lagi
80
Diganggu Bocil Saat Bikin Anak
81
Ingin Melakukan Keinginan Kakek
82
Lupa Hari Ulang Tahun?
83
Kejutan Ulang tahun Paling Menegangkan
84
Pesta di Kampung
85
Merahasiakannya Supaya Bisa Pulang
86
Kemarahan Mama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!