Ersin Cristian Melvano adalah Direktur Utama dari perusahaan MC GROUP yang bergerak di bidang Industri, bukan hanya itu Ersin juga memiliki 5 hotel five star ( bintang lima) yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia . Di umur yang masih 27 tahun ia terbilang sukses dalam berkarir. Memiliki keluarga yang kaya dan terpandang tidak membuat dia manja dan bergantung kepada kekayaan orang tuanya. Laki-laki yang tampan, dengan tinggi 175 cm, tubuh yang atletis, yang terkesan memiliki wajah dingin, tapi tidak bagi orang yang sudah mengenalnya.
Pagi-pagi sekali Ersin sudah berangkat ke kantor, bukan karena ada meeting atau masalah di kantor, melainkan hatinya yang gelisah memikirkan gadis yang selama ini ia cari sudah di temukan. Suara ketukan pintu terdengar, itu adalah sekretarisnya, Rey. Ersin memiliki 2 Sekretaris Rey dan Melani. Tapi Rey juga merupakan assisten pribadi Ersin.
“Selamat pagi Tuan Muda, anda datang lebih awal pagi ini.” Sapa Rey pada Ersin.
“Sudah kau siapkan apa yang aku minta kemarin Rey?” dengan tatapan datar, tanpa membalas salam dari Rey.
“Ini Tuan, disini tertera data diri dari gadis itu lengkap dengan alamat tempat tinggal serta keluarganya. Dan juga akun sosial medianya Tuan.” Rey menjelaskan kepada Ersin. Dengan sigap Ersin meraihnya, sampai beberapa saat Ersin hanya terfokus pada kertas-kertas itu. Tapi ada sesuatu penting yang kurang menurutnya.
“Tidak salah lagi, ini benar kau Alina,” gumam Ersin dalam hati.
“Tuan Muda, dan kebetulan ayah Tuan adalah investor di universitas itu.” Ucap Ray.
“Aku baru tau itu Rey,” jawab Ersin.
“Iya Tuan, dan sebentar lagi kita ada meeting pukul 8 dengan para staf.” Ucap Rey lagi, tanpa menatap Rey sedikit pun Ersin masih sibuk dengan kertas-kertas di tangannya.
“Apa gadis ini sedang menjalin hubungan dengan seseorang Rey?” Sesuatu yang menjadi pokok penting di benak Ersin sekarang.
“Maksud tuan seperti seorang kekasih?”
Ersin hanya menjawab dengan anggukan saja.
“Saya akan mencari informasinya lebih detail lagi Tuan” jawab Rey.
“Aku ingin informasi siapa saja orang terdekatnya entah itu teman atau kekasihnya. Jangan ada yang terlewatkan sedikit pun, ingat itu Rey.” Ucapan itu seolah-olah seperti ancaman.
“Baik Tuan muda,” Rey menganggukan kepalanya.
“Kau bisa kembali,” sambung Ersin lagi.
Rey mengambil ponsel dari saku jasnya, dan mengirimkan pesan kepada seseorang, untuk mencari informasi lagi tentang Alina. Tentu saja sesuai dengan perintah Ersin tidak boleh ada yang terlewatkan sedikit pun. Setelah kepergian Rey, Ersin tertarik melihat sosial media Alina. Membuka akun Instagram, tapi ia terlihat kesal dengan akun private. Mulai mengikuti akun itu, berharap agar cepat di follow back.
Di lihatnya jam sudah hampir menunjukan pukul 8 Ersin keluar ruang menuju tempat meeting diikuti oleh Rey di belakangnya. Ketika meeting berlangsung Rey selalu memperhatikan Ersin yang hanya fokus dengan ponselnya tanpa memperdulikan staffnya yang sedang melakukan presentasi. Ini pertama kali Rey melihat atasannya yang tidak fokus, apalagi sedang bermain sosial media di tengah meeting berlangsung.
“Cih apakah dia sesibuk itu tidak bisa melihat ponselnya, apa tidak mau berteman denganku, ah mungkin dia berada di kampus dan belajar. Apa mungkin dengan kekasihnya, aahh sialan rasanya aku ingin menemuinya.” Ersin berguman dalam hati dengan kesalnya tanpa sengaja ia memukul meja dan sontak membuat yang lain terkejut.
“Apa ada yang salah dengan presentasinya Tuan?” tanya assitennya itu.
“Meeting cukup sampai disini, revisi lagi apa yang menurut kalain kurang.” Semua staff dibuat bingung dengan apa yang Ersin katakan, terutama Rey yang tidak habis pikir apa yang baru saja ia dengar. Ersin keluar dari ruangan meeting menuju ke ruangannya. Tidak sedikit staff yang bergosip tentang perilaku aneh Presdirnya saat ini.
Semua staff kembali ke devisi mereka masing-masing, dan Rey yang sudah gelisah sekarang, karena ia yakin di situasi yang seperti ini tentu saja ia akan kena imbasnya.
tok tok tok
“Masuk” jawab Ersin datar.
“Sudah kau dapatkan informasinya Rey?” Sambung Ersin lagi.
“Belum ada info dari orang saya Tuan Muda, dan ini pun belum ada 2 jam.” Jawab Rey.
“Aku beri kau waktu sampai jam makan siang, aku tidak mau tahu, dan tidak menerima alasan apapun, kau paham?” Terdengar seperti ancaman.
“Baik Tuan,” jawab Rey.
"Kau yang jatuh cinta, aku yang kau susahkan,” gumam Rey dengan kesalnya.
Tiba saatnya jam makan siang, tentu saja Rey sudah melakukan tugasnya dengan tepat waktu. Tanpa mengulur waktu Rey menuju ruang kerja atasannya itu.
“Tuan Muda, saya sudah mengirimkan ke email anda."
"Baiklah, kau bisa pergi.” Jawab Ersin.
Ersin membuka laptopnya dan membaca email yang masuk.
“Apakah pertemuan di restaurant itu kau berkencan dengan laki-laki ini.” Matanya tetap memandang ke arah laptop. Betapa terkejutnya Ersin, saat menerima notif dari ponselnya. Iya itu follow back dari Alina. Baru lah wajah dingin itu menunjukan senyumannya, tadinya seperti baju kusut berhari-hari di dalam cucian. Senang bukan main, seperti memenangkan tender berjumlah milyaran. Ersin memutuskan untuk pulang, dan menyerahkan semua pekerjaan kantor kepada kedua sekretarisnya.
Sesampainya di rumah, Ersin di sambut oleh mamanya yang duduk di ruang tamu sedang bersantai.
“Tidak biasanya anak mama pulang awal biasanya gila kerja, apa ada sesuatu yang terjadi?” ucap mama Tania.
“Aku hanya lelah ma.” Jawab Ersin.
“Mama tidak bisa kau bohongi, apa ada hubungannya dengan seorang gadis? ayo jawab jujur, terlihat sekali kau lagi senang hari ini, kenalin dong ke mama.” Benar naluri seorang ibu memang tidak bisa di bohongi.
“Nanti akan aku kenalkan ma,” Senyuman bahagia dari Ersin.
“Nak, boleh mama beri saran?”
“Saran apa maksud mama, anak mama ini tidak pernah di tolak perempuan manapun ma, mama tenang saja” jawab Ersin dengan percaya diri.
“Siapa dulu dong mamanya, kau tidak akan punya wajah tampan ini kalau bukan mama yang cantik, nah jangan lupakan itu. Mama serius sekarang Ersin, jika nanti kau punya kekasih, cobalah untuk memberikan kebebasan sedikit, jangan terlalu mengekang dan bersikap posesif yang berlebihan. Tidak semua gadis suka dengan perlakuan seperti itu.” Saran dari mama Tania.
“Ma, kebebasan seperti apa yang mama maksud, contohnya seperti Renita, aku memberikan dia kebebasan, selalu menuruti apa yang dia mau, tapi apa, dia menjalin hubungan dengan laki-laki lain. Selalu saja dia sebut teman, teman dan teman. Biarkan aku mencintainya dengan caraku ma.” Penjelasan dari Ersin membuat mama diam.
“Baiklah nak, mama akan mendukung siapa pun yang menjadi pilihan kamu nanti, istirahatlah nak!”
Di dalam kamar Ersin merebahkan tubuhnya di atas kasur, dengan ponsel di tangannya.
“Apa aku harus mengirim pesan untuknya?”
yang Ersin maksud adalah Alina.
“Apa yang harus aku katakan, hay atau apa kabar atau boleh kenalan, aahhhh sial kenapa aku gugup.” Jadi salah tingkah sendiri, giliran sudah di follback bingung, dasar Ersin.
.
.
.
Happy Reading guys.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Lisdiana Putri Tungal
bingung jadinya🤔🤔🤔😑
2020-12-14
0