BAB 4

Adit menjalankan mobilnya menuju salah satu club malam yang mewah , karena undangan birthday party teman kampusnya. Terlihat club yang ramai pengunjung.

“Baru datang kau Dit?” sapa Aldi, dia yang berulang tahun hari ini.

“Maaf terlambat, happy birthday.” Ucap Adit.

“Sama-sama Dit, order saja apa yang kau mau minum kita party sampai pingsan malam ini, oke aku tinggal dulu” Aldi berjalan menuju teman yang lainnya

Adit sudah berada di depan bar dengan cocktail di tangannya. Nisa datang menghampiri Adit dan duduk di sebelah kursi Adit.

“Adit kau kemana saja? dari tadi aku aku mencarimu.”

“Aku baru datang Nis, kau dengan siapa?”

“Aku sendiri Dit, kemarin aku bertemu dengan perempuan itu. Aku kira kau sudah memiliki hubungan yang serius dengan perempuan itu.” Ujar Nisa

“Alina maksudmu?” tanya Adit meyakinkan.

“Iya siapa lagi, saat kau mengatakan ingin membuka hati dengan perempuan lain, aku sedikit ragu karena tidak mungkin kau bisa melupakan aku. Tapi aku salah Dit, seandainya aku melarangmu.”

“Nisa aku sudah cukup merenungkan hubungan kita, aku tidak bisa selamanya menjadi bayang-bayang hubungan kalian, aku juga ingin memiliki seseorang dengan seutuhnya tanpa ikatan dengan orang lain, kau juga harus mengerti aku Nis.” jawab Adit

“Apa yang kau sukai dari dia?”

“Dia berbeda Nis, itu kenapa aku sangat tertarik padanya.” Adit menjawab sambil tersenyum.

“Berbeda bagaimana maksudmu? Aku ingin jawaban yang pasti Dit.” Tanya Nisa dengan antusias.

“Bukan apa-apa Nis menurutku dia berbeda, dari sekian perempuan yang aku temui, dia bisa mengalihkan perasaanku padamu.”

“Itu yang membuatmu jauh dari aku Dit? kau sudah pernah menyentuhnya?”

“Jujur saja, aku belum pernah menyentuhnya sama sekali, sebelum dia menjadi miliku.”

“Aku merasa cemburu Dit, aku tidak suka kau dekat dengan siapa pun.” Dengan muka memelas Nisa memandang Adit.

“Kau mau selamanya seperti ini? seandainya dulu kau sadar dengan perasaanku padamu, maka kita akan berjalan dengan semestinya dan aku tidak akan menjadi orang ketiga. Tapi kau lebih memilih kekasihmu daripada aku.”

“Maaf Dit aku dulu egois aku tidak mau kehilangan antara kau dan Dandy, itu juga karena kau tidak pernah mengakui perasaanmu padaku. Semenjak kau mengatakan ada seseorang yang kau sukai, hatiku tidak bisa terima Dit.” Nisa sudah mulai berkaca-kaca.

“Kalau aku mengakui perasaan ku lebih awal apa kau akan mau menerimaku? bagaimana aku bisa mengatakan itu, jelas-jelas aku tahu kau lebih menyukai laki-laki lain. Sekarang ada hati yang harus kau jaga Nisa, Dandy sangat menyayangimu, jangan kau sakiti dia.” Adit membelai rambut Nisa.

“Adit aku serius sekarang, aku bisa memutuskan hubunganku dengan Dandy dan kita bisa mulai dari awal, aku bodoh Dit, kenapa aku menjadi perempuan yang serakah.”

“Maaf Nisa, perasaanku sudah berubah. Tidak seperti dulu, aku yang tidak pernah peduli walaupun kau memiliki kekasih atau tidak. Tapi aku sadar aku harus memilih jalan hidupku sendiri.”

Adit sudah lama berteman dengan Nisa, bisa dikatakan teman dekat, adit yang kala itu menyukai Nisa dalam diam, tanpa berani mengungkapkan. Alasannya karna Nisa sudah punya perasaan dengan orang lain. Disaat Nisa sudah memiliki kekasih, disanalah Adit merasa sangat terpukul, merutuki dirinya yang teramat bodoh, hanya bisa memendam rasa. Perhatian demi perhatian tiada hentinya Adit berikan, seolah-olah dia tidak perduli lagi dengan status Nisa kala itu.

Yang ada di benaknya hanyalah Nisa perempuan yang ia sukai. Perhatian itu melebihi kekasih Nisa sendiri, barulah Nisa menyadari akan perhatian Adit, itu bukan lah perhatian dari seorang teman, melainkan dari seorang laki-laki. Perasaan nyaman pun sudah mulai di rasakan Nisa, dan rasa ingin memiliki satu sama lain, tapi apa daya Nisa tidak ingin menyakiti pasangannya. Mereka pun menjalani hubungan diam-diam layaknya seorang kekasih tanpa memikirkan ke depannya.

“Adit aku ingin bersamamu malam ini, aku tidak mau pulang.” Ucap Nisa dengan memegang tangan Adit.

“Kau harus pulang, kita tidak seharusnya bersama.” ucap Adit.

“Jika kau tidak mau, aku akan tetap disini.” Ancam Nisa.

“Baiklah kita akan menginap di villa, ayo kita pulang.” Adit menggandeng tangan Nisa.

Angin malam yang dingin di lewati dengan perasaan ngundah. Di dalam mobil Nisa hanya memandang ke arah jendela dengan tatapan yang pilu, sedangkan Adit hanya fokus mengemudi. Tidak ada yang memulai pembicaraan, mereka hanya diam tidak seperti biasanya. Setelah 30 menit perjalanan mereka memasuki gerbang villa. Nisa berjalan mengikuti Adit dari belakang tanpa ada pembicaraan sama sekali. Villa ini tempat dimana mereka memuaskan hasrat layaknya pasangan suami istri.

“Kau mandilah dulu Nis aku akan mandi di kamar mandi lain.” Ucap Adit datar

“Secepat itu kau ingin menjauhiku Dit?” Nisa sesikit meninghikan suaranya.

“Bukan seperti itu maksud ku Nis, baiklah aku tetap disini.”

“Apa artinya selama ini kita bersama, aku bahkan tidak pernah di sentuh oleh kekasihku sendiri dan ini yang ingin kau lakukan padaku? Apa tidak ada artinya lagi aku bagimu dit? kenapa kau diam jawab dit jawab!!!!” Nisa meneriaki Adit, air matanya sudah tidak bisa di bendung lagi. Adit hanya diam tanpa bergeming sedikit pun.

“Nisa dengarkan aku, aku janji aku tidak akan pergi darimu aku janji Nis. Maaf aku sudah membuatmu menangis.” Nisa kini sudah ada dalam pelukan Adit. Mungkin hanya ini yang bisa Adit lakukan untuk saat ini, ia tidak kuasa melihat Nisa yang menangis seperti itu.

“Aku akan membantumu mandi.” Ajak Adit dengan senyuman yang tulus.

“Jangan pernah lagi kau punya niat untuk pergi dariku Dit.” Nisa enggan melepas pelukan dari Adit.

“Iya sayang, ayo kita mandi itu ingusmu sudah kemana-kemana.” Ledek Adit pada Nisa. Nisa tertawa dan mencubit perut Adit.Setelah beberapa saat mereka keluar dari kamar mandi.

“Apa kau lapar?” tanya Adit.

“Iya aku sedikit lapar Dit, karena drama tadi aku baru sadar aku belum makam malam.” Nisa pura-pura memasang wajah cemberut.

“Mau makan apa aku akan pesan go-food?”

“Kau kan tahu makanan kesukaan aku Dit.”

“Yang kau suka terlalu banyak, apa aku perlu pesan semuanya?”

“Hehe tidak usah, aku mau pasta.”

“Baiklah, aku akan pesan.”

Setelah beberapa lama panggilan masuk di ponsel Adit dari pengantar makanan. Adit keluar dan mengambil makanan itu. Mereka makan dengan lahapnya. Masih di meja makan, Adit menatap Nisa dengan lekat membelai pucuk kepalanya dan mencium keningnya. Ciuman lembut yang lama kelamaan menjadi ciuman penuh nafsu yang tidak bisa di kontrol.

Adit mengarahkan tubuh Nisa ke dalam kamar dengan masih dalam posisi berciuman. Tangannya mulai bermain di tubuh Nisa, membuat Nisa sedikit mendesah. Dan mereka melewati malam dengan penuh kasih. Kegiatan yang memang sering mereka lakukan. Adit bangun lebih awal dari Nisa, ia memandangi wajah Nisa yang masih tertidur tanpa balutan busana, karena olahraga malam mereka.

“Apa yang harus aku lakukan padamu, apakah aku bisa berpaling darimu? Tolong jangan membenciku jika apa yang kau harapakan tidak bisa aku berikan. Aku tidak bisa mengendalikan hatiku, jika aku bisa melakukan itu mungkin dari awal aku tidak akan menjatuhkan hatiku padamu, karna aku lelah dengan hubungan ini. Kau tau betapa frustasinya aku saat kau dengan Dandy, saat dia menyentuhmu memelukmu aku ingin menyeretnya pergi jauh darimu, tapi aku sadar dia lebih berhak atas dirimu. Jujur aku masih sayang padamu Nisa. Aku juga berharap yang terbaik untuk kita.” Adit berguman dan menyelipkan anak rambut Nisa yang menutupi wajahnya. Merasa ada sentuhan Nisa membuka matanya dan melihat Adit yang sedang memandanginya, Nisa tersenyum dan mendekapkan tubuhnya di dada Adit.

“Morning sayang,” ucapan selamat pagi dari Adit

“Morning Adit,” balasan dari Nisa.

“Kau akan terlambat ke kampus kalau terus seperti ini.” Ucap Adit.

Nisa baru tersadar jika hari ini bukan hari libur. Mereka bergegas membersihkan diri dan berangkat bersama-sama menuju kampus.

Happy reading readers ❤

Terpopuler

Comments

BELVA

BELVA

mampir kembali di novel
#gadis imut diantara dua raja rimba

mksh ya ka

2021-02-28

0

Abdillah Syakiran

Abdillah Syakiran

adit kek a bukan lah yang terbaik sebalik nya

2020-12-28

1

Syavira Vira

Syavira Vira

wah2,,,,,ternyata mas Adit kanyak gitu🤭🤭🤭

2020-12-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!