Bab 2. Menikah

Berliana bangun dan mengutip pakaiannya yang berserakan di lantai. Segera memakai ke tubuhnya lagi. Wanita itu dengan menahan sakit di bagian inti tubuhnya, meninggalkan kamar hotel itu.

Sampai di kost, Berliana termenung. Dia menarik rambutnya frustrasi. Tidak menyangka akan berakhir begini.

"Apa yang telah aku lakukan? Seandainya ada yang tahu, pasti aku akan dikeluarkan dari instansi karena telah mencoreng nama kepolisian. Aku harus bagaimana?" tanya Berliana pada dirinya sendiri.

"Lupakan saja semuanya. Aku tidak mungkin hamil hanya karena sekali berhubungan badan," ucap Berliana kembali.

Berliana mencoba memejamkan matanya. Besok dia harus bisa membuat pria itu mempercayai dirinya dan mengatakan tempat tinggalnya. Dia ingin segera mengakhiri tugasnya secepat mungkin.

Dua hari telah berlalu sejak pertemuan pertama dengan Gabriel. Saat ini malam kembali menjelang. Di sudut kamar yang terlihat sunyi, seorang gadis tengah duduk meringkuk seorang diri. Dia adalah Berliana, seorang wanita muda yang tumbuh tanpa kedua orang tuanya.

Semenjak ditinggal kedua orang tuanya, Berliana harus berjuang seorang diri untuk menyambung hidupnya. Jam telah menunjukan pukul satu dini hari. Rumah-rumah di kota itu tampak telah sunyi dan gelap. Mungkin para penghuninya telah beranjak tidur. Mengisi energi yang akan digunakan keesokan hari.

Berliana bangun dari tidurnya. Di saat orang lain beristirahat, wanita itu bahkan harus bekerja. Suasana malam yang dingin membuat diri lebih enak untuk memejamkan mata, tapi itu tidak berlaku bagi Berliana. Dia harus tetap bekerja demi menjalankan misinya.

Jika saja dia tidak mengingat agar tugasnya segera selesai, mungkin Berliana lebih memilih membaringkan tubuhnya. Dia tidak terbiasa dengan suasana klub dan juga mengingat kejadian kemarin.

Dengan menggunakan ojek, Berliana sampai ke klub itu lagi. Dia melangkah masuk. Suara musik menyambut kedatangannya. Mata wanita itu mengamati kesekeliling ruangan, mencari keberadaan Gabriel.

Sepuluh menit wanita itu bengong, dan akhirnya mata Berliana menangkap keberadaan pria itu. Dia berjalan mendekatinya. Kebetulan Gabriel hanya duduk seorang diri.

"Selamat malam, Bang," sapa Berliana dengan ramah.

Gabriel menatap wajah Berliana dengan intens, setelah itu baru dia tersenyum. Pria itu memintanya duduk.

"Mau minum apa?" tanya Gabriel.

Mendengar pertanyaan pria itu, Berliana teringat kejadian dua hari lalu, saat pertama bertemu. Setelah minum air mineral yang diberikan tubuhnya terasa aneh. Dia tahu itu pengaruh dari obat perangsang.

Melihat Berliana yang menatap ke arah minumannya, Gabriel langsung berpikir tentang pertemuan pertama mereka yang berawal dari minuman dan berakhir di ranjang.

"Jangan takut, aku akan pesan minuman baru. Kemarin itu bukan milikku. Seseorang memesan untuk kekasihnya." Gabriel mencoba meyakinkan Berliana.

Gabriel teringat dengan malam panas antara dia dan wanita itu. Dia tidak mengira jika Berliana masih perawan dan dia orang pertama yang berhubungan dengannya.

Gabriel memesan air mineral dan memberikan untuk Berliana. Dia masih sedikit ragu untuk meminumnya.

"Sebenarnya apa tujuan kamu masuk klub ini? Kamu tidak minum, dan juga tidak ikut berdansa bersama pengunjung lainnya." Rupanya Gabriel mulai mencurigainya. Berliana tersenyum sambil memikirkan jawaban yang tepat.

"Aku sebenarnya hanya ingin melupakan sakit hatiku karena ditinggal kekasih. Dia menikah dengan sahabatku," ucap Berliana dengan wajah sedih agar Gabriel percaya.

"Terus, apa hubungannya ke klub?" tanya Gabriel lagi.

"Aku ingin mencari pria yang mau menikah denganku. Akan aku buktikan jika bukan dia saja yang bisa menikah, tapi aku juga," jawab Berliana dengan berbohong.

Gabriel tertawa mendengar pengakuan Berliana. Dia sedikit ragu dengan apa yang wanita itu katakan.

"Apa kamu pikir pernikahan itu main-main? Kamu pikir pernikahan itu ajang lomba siapa yang tercepat menikah?" tanya Gabriel lagi.

"Aku tidak mengatakan pernikahan itu mainan. Aku juga mencari pria yang serius, bukan hanya sekadar main-main dalam pernikahan," jawab Berliana.

Gabriel tampak berpikir, terlihat dari dahinya yang berkerut. Entah apa yang ada dalam pikirannya saat ini.

"Apakah kamu mau menikah denganku. Aku tidak bisa berjanji bahwa tidak akan ada yang salah dalam hidup kita. Tapi, aku bisa berjanji bahwa kita akan berdampingan, menghadapi semua tantangan hidup dan memanfaatkan setiap momen yang kita jalani dengan sebaik-baiknya. Maukah kamu menikah denganku?" tanya Gabriel.

Gabriel tidak mengerti, kenapa dia langsung berniat melamar Berliana. Sejak pertama bertemu, hatinya telah terpaut pada wanita itu.

"Kamu melamarku?" tanya Berliana.

Gabriel menjawab dengan menganggukan kepalanya. Dia takut jika wanita itu menolaknya. Pasti akan memalukan jika itu terjadi.

"Saya bersedia menjadi istrimu," jawab Berliana pelan. Gabriel terpaku memandangi wajah Berliana. Rasanya tidak percaya jika wanita itu menerima lawatannya.

"Apakah kamu tidak akan menyesal nantinya setelah mengetahui dan mengenalku lebih dekat?" tanya Gabriel lagi.

Gabriel tidak mengerti dengan perasaannya saat ini. Dia merasa sangat bahagia karena Berliana menerima lamarannya. Mungkin ini yang dikatakan cinta pada pandangan pertama. Dia memang mencintai wanita itu dari pertama melihatnya.

***

Setelah Gabriel melamar Berliana malam itu, dia mendaftarkan berkas pendaftaran pernikahan mereka di KUA. Satu minggu lagi jadwal bagi mereka untuk melangsungkan pernikahan.

"Kamu yakin akan menikah denganku? Jika masih ragu, kamu bisa mundur sekarang sebelum pernikahan berlangsung?" tanya Gabriel saat mereka kembali dari KUA.

"Aku yakin, Bang. Aku tidak akan mundur," jawab Berliana dengan pasti.

Gabriel lalu memeluk dan mengecup pipi calon istrinya itu. Setelah mengantar Berliana ke kost, pria itu kembali.

Selama menjadi Intel, Berliana memang kost di kota tempat Gabriel tinggal agar tidak ada yang mengenalnya sebagai seorang polisi wanita.

Berliana termenung dekat jendela kamar, memandangi anak-anak yang berlari saat pulang sekolah. Dia merasa gugup, besok hari pernikahannya dengan Gabriel. Atasannya mulai mengamankan tempat pernikahan mereka mulai nanti malam.

Dua minggu kebersamaannya dengan Gabriel, wanita itu tidak pernah melihat sisi negatif dari pria itu. Pasti tidak akan ada yang mengira jika Gabriel seorang pembunuh. Sikapnya sangat baik dan perhatian.

***

Gabriel tersenyum semringah menyambut kedatangan Berliana. Dia memeluk wanita itu dan mengecup pipinya.

"Sebentar lagi kita akan menikah. Aku harap kedepannya kita akan menjadi keluarga yang bahagia. Aku tidak menjanjikan kebahagiaan bagimu, tapi aku akan berusaha membuat kamu tersenyum dan tidak menyesal menikah denganku," ucap Gabriel.

"Maafkan, aku ...!" ucap Berliana. Entah mengapa perasaan bersalah terselip di hatinya saat ini. Atasannya tadi telah menghubungi Berliana dan mengatakan jika tempat ini telah dikepung.

"Kemana pak penghulunya, kenapa belum masuk juga? Aku tanya dulu sama petugasnya. Kamu tunggu saja di sini!" ucap Gabriel.

Saat dia baru melangkahkan kaki, masuk segerombolan polisi mengepung ruangan itu. Gabriel sangat kaget dengan semua yang terjadi dihadapannya saat ini.

"Angkat tangan ...! Tempat ini telah dikepung. Kami harap kamu menyerah!" ucap pemimpin rombongan itu.

Gabriel mengangkat tangannya. Matanya tajam menatap ke arah Berliana.

...----------------...

Terpopuler

Comments

aira aira

aira aira

sedihnya

2024-01-22

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

GAK MASUK AKAL, CRI SUAMI KOQ DI CLUB T4 PARA PENGIKUT SYAITHAN..

2023-09-26

1

Abie Mas

Abie Mas

gagal nikahm tp malah udh dp duluan

2023-09-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Pertemuan
2 Bab 2. Menikah
3 Bab 3. Positif
4 Bab 4. Di Rumah Sakit
5 Bab 5. Diusir Dari Kampung
6 Bab 6. Pindah Ke Kota
7 Bab 7. Ingin Membeli Ayah
8 Bab 8. Ke Rumah Tahanan
9 Bab 9. Melamar Pekerjaan
10 Bab 10. Nicole Savita Aqilla
11 Bab 11. Bertemu
12 Bab 12. Nicole Sakit
13 Bab 13. Ke Rumah Sakit
14 Bab 14. Kamar Rawat Inap
15 Bab 15. Aku Anak Kuat
16 Bab 16. Pindah Ke Apartemen
17 Bab 17. Nicole dan Gabriel
18 Bab 18. Aku Bukan Pengasuh
19 Bab 19. Tessa dan Gabriel
20 Bab 20. Jangan Mencurigai Aku!
21 Bab 21. Di Apartemen
22 Bab 22. Ulang Tahun Gabriel
23 Bab 23. Apartemen Tessa
24 Bab 24. Jam Tangan
25 Bab 25. Ke Rumah Sakit
26 Bab 26. Menikahlah Denganku!
27 Bab 27. Persiapan Pernikahan Gabriel dan Berliana
28 Bab 28. Pernikahan
29 Bab 29. Ternyata Suhu Juga
30 Bab 30. Rencana Bulan Madu
31 Bab 31. Bulan Madu
32 Bab 32. Kemarahan Tessa
33 Bab 33. Apartemen Gabriel
34 Bab 34. Maafkan Aku
35 Bab 35. Jangan Sentuh Istriku!
36 Bab 36. Ke rumah Orang Tua Tessa
37 Bab 37. Rumah Orang Tua Tessa
38 Bab 38. Liburan
39 Bab 39. Positif
40 Bab 40. Bertengkar Dengan Tessa
41 Bab 41. Gabriel dan Tessa
42 Bab 42. Bertemu Tessa
43 Bab 43. Hukuman
44 Bab 44. Di Hotel
45 Bab 45. Tessa di Sekolah Nicole
46 Bab 46. Masakan Gabriel
47 Bab 47. Menemani Mandi
48 Bab 48. Kontrol Kandungan
49 Bab 49. Jenis Kelamin Bayi
50 Bab 50. Pembunuh Meri
51 Bab 51. Ulang Tahun Nicole
52 Bab 52. Kolam Renang
53 Bab 53. Berliana Sakit
54 Bab 54. Menjelang Persalinan
55 Bab 55. Persalinan
56 Bab 56. Baby Boy
57 Bab 57. Perawatan Nicole
58 Bab 58. Beryl Hamizan Rabbani.
59 Bab 59 S2. Pulang Ke Rumah
60 Bab 60 S2. Ruang Operasi
61 Bab 61. Pemakaman Tessa
62 Bab 62. Aqiqah
63 Bab 63. Liburan Berakhir
64 Novel HIJRAH ITU CINTA
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1. Awal Pertemuan
2
Bab 2. Menikah
3
Bab 3. Positif
4
Bab 4. Di Rumah Sakit
5
Bab 5. Diusir Dari Kampung
6
Bab 6. Pindah Ke Kota
7
Bab 7. Ingin Membeli Ayah
8
Bab 8. Ke Rumah Tahanan
9
Bab 9. Melamar Pekerjaan
10
Bab 10. Nicole Savita Aqilla
11
Bab 11. Bertemu
12
Bab 12. Nicole Sakit
13
Bab 13. Ke Rumah Sakit
14
Bab 14. Kamar Rawat Inap
15
Bab 15. Aku Anak Kuat
16
Bab 16. Pindah Ke Apartemen
17
Bab 17. Nicole dan Gabriel
18
Bab 18. Aku Bukan Pengasuh
19
Bab 19. Tessa dan Gabriel
20
Bab 20. Jangan Mencurigai Aku!
21
Bab 21. Di Apartemen
22
Bab 22. Ulang Tahun Gabriel
23
Bab 23. Apartemen Tessa
24
Bab 24. Jam Tangan
25
Bab 25. Ke Rumah Sakit
26
Bab 26. Menikahlah Denganku!
27
Bab 27. Persiapan Pernikahan Gabriel dan Berliana
28
Bab 28. Pernikahan
29
Bab 29. Ternyata Suhu Juga
30
Bab 30. Rencana Bulan Madu
31
Bab 31. Bulan Madu
32
Bab 32. Kemarahan Tessa
33
Bab 33. Apartemen Gabriel
34
Bab 34. Maafkan Aku
35
Bab 35. Jangan Sentuh Istriku!
36
Bab 36. Ke rumah Orang Tua Tessa
37
Bab 37. Rumah Orang Tua Tessa
38
Bab 38. Liburan
39
Bab 39. Positif
40
Bab 40. Bertengkar Dengan Tessa
41
Bab 41. Gabriel dan Tessa
42
Bab 42. Bertemu Tessa
43
Bab 43. Hukuman
44
Bab 44. Di Hotel
45
Bab 45. Tessa di Sekolah Nicole
46
Bab 46. Masakan Gabriel
47
Bab 47. Menemani Mandi
48
Bab 48. Kontrol Kandungan
49
Bab 49. Jenis Kelamin Bayi
50
Bab 50. Pembunuh Meri
51
Bab 51. Ulang Tahun Nicole
52
Bab 52. Kolam Renang
53
Bab 53. Berliana Sakit
54
Bab 54. Menjelang Persalinan
55
Bab 55. Persalinan
56
Bab 56. Baby Boy
57
Bab 57. Perawatan Nicole
58
Bab 58. Beryl Hamizan Rabbani.
59
Bab 59 S2. Pulang Ke Rumah
60
Bab 60 S2. Ruang Operasi
61
Bab 61. Pemakaman Tessa
62
Bab 62. Aqiqah
63
Bab 63. Liburan Berakhir
64
Novel HIJRAH ITU CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!