"ngejual lo,"
"serius?" tanya safira.
"tolol ko dipelihara,"
"ini kita mau kemana jadi?"
"mau ke mall, lo budek apa gimana?" jawab genta.
"iya ke mall nya ngapain kak genta? Lagian aku juga mau bebersih rumah,"
"lo nggak denger ucapan mamah pagi tadi, nanti malem kita mau jalan. Sekarang gue mau ngajak lo ke mall buat beli baju bagus, malu gue nanti jalan sama babu kaya lo." jelas genta santai.
Safira terdiam dan mengingat kejadian tadi pagi, benar apa yang dibilang genta, bu linda menyuruhnya untuk berjalan-jalan dengan manusia di sampingnya ini.
"kak genta mau jalan sama aku?" tanya safira memastikan.
"nggak, terpaksa aja."
"kalo nggak mau ya nggak usah dipaksa, tinggal ngomong baik-baik sama bu linda." ucap safira.
"gue nggak mau jadi anak durhaka,"
Safira tertegun, sejahat apapun genta tapi cowo itu tetap patuh dengan ibunya.
Safira juga tau kalo genta sangat menyayangi ibunya, tapi cowo itu terlalu enggan menunjukannya.
"kak genta baik juga ya,"
"gue jahat,"
"baik,"
"lo bisa diem nggak?" kesal genta.
"iya iya ini diem,"
🌸🌸🌸
Safira dan genta berjalan beriringan menyusuri mall, mereka sudah seperti sepasang kekasih.
Mata indah safira berbinar melihat luasnya mall dan banyaknya orang-orang, gadis itu jarang sekali pergi ke mall.
"lo nggak boleh norak ya," peringat genta.
"iya,"
Mereka memasuki sebuah toko baju dan safira hanya nengikuti kemana pun genta pergi.
"pilih," ucap genta.
"hah?" bingung safira.
"sekarang lo pilih baju yang bagus, biar nanti gue yang bayar." jelas genta mencoba sabar.
"tap-"
"nggak usah tapi-tapian, sekarang lo tinggal milih aja baju yang lo suka, gampang kan?" santai genta.
Safira hanya bisa mengiyakan, gadis itu berjalan melihat jejeran baju yang sangat cantik-cantik.
Sejujurnya gadis itu bingung milih yang mana, ia tidak pernah berbelanja di mall besar seperti ini.
"gue suruh lo milih baju, bukan malah bengong kaya orang bego." ucap genta membuyarkan lamunan safira.
"a-aku bingung mau pilih yang mana kak," jujur safira.
"mbak," panggil genta melambaikan tangannya.
"ada yang bisa dibantu mas?" tanya mbak-mbak sopan.
"tolong bungkus semua baju atau apapun itu buat ukuran cewe ini, nggak pake lama ya mbak." ucap genta kelewat santai.
Kaya nasi aja dibungkus, batin safira.
Gadis itu membelalakan matanya kaget mendengar penuturan genta yang kelewat santai itu.
Yang benar saja, memborong baju disini bisa untuk makan 1 tahun.
"kak genta apaansi, itu namanya buang-buang uang tau, nggak baik kak." protes safira.
"biarin lah duit-duit gue kenapa lo yang repot,"
"bukannya gitu kak, tapi ini namanya berlebihan. Kak genta nggak perlu ko beliin safira baju, lagian aku juga masih bisa beli sendiri." jelas safira memberi pengertian.
"lo ini cewe apaansi, cewe lain pada seneng kalo dibeliin baju kaya gini, lo malah sewat-sewot nggak jelas."
"ka-" ucap safira terpotong.
"mending lo diem atau gue tinggal disini sendirian," ancam genta.
Akhirnya mereka berjalan ke arah kasir, safira bahkan hampir berkeringat dingin.
"totalnya jadi Rp.75.000.000,00 kak," ucap mbak kasir.
Safira melotot seketika, gadis itu melihat ke arah genta yang dengan santai nya memberikan kartu ATM nya ke kasir.
---
Mereka keluar dari toko tersebut, belanjaan mereka sudah dibawa oleh pegawai untuk diantarkan ke parkiran karena tidak mungkin jika genta sendiri yang membawanya.
"kita langsung pulang kak?" tanya safira pelan.
"lo nggak laper?"
"sedikit sih kak, tapi nanti aja deh di rumah." ucap safira.
"yaudah kita pulang, lo nggak ada yang mau dibeli lagi?" tanya genta memastikan.
Dengan cepat gadis itu menggeleng, ia sudah kapok berbelanja dengan genta.
Mereka berjalan ke arah parkiran dengan diam, safira tidak banyak bicara kali ini, mungkin gadis itu lelah.
🌸🌸🌸
Setelah memarkirkan mobilnya di pekarangan rumah, genta melirik ke arah safira yang sedari tadi hanya diam.
Ternyata safira tertidur, mungkin gadis itu kelelahan.
Genta turun dari mobil dan membuka pintu sebelahnya untuk mengangkat safira yang masih pulas tidur.
Cowo itu mengangkat safira dan membawanya masuk ke dalam rumah.
Setelah menutup pintu dengan hati-hati, genta melihat ibunnya yang terkejut karena kehadirannya.
"yaampun safira kenapa?" tanya bu linda khawatir.
"dia ketiduran mah," ucap genta.
"yaudah kamu bawa ke kamarnya ya," ucap bu linda yang diangguki genta.
Cowo itu berjalan ke kamar safira dan menidurkan gadis itu di ranjangnya.
Sejenak genta bisa melihat wajah tenang safira, gadis itu lucu ketika tidur seperti ini.
Genta menggelengkan kepala nya dan segera keluar dari kamar safira.
🌸🌸🌸
"eunggh," seorang gadis baru saja bangun dari tidur nyenyaknya.
Safira membuka matanya dan terkejut ketika melihat ia sudah berada di dalam kamarnya.
Bukannya tadi ia sedang berada di dalam mobil bersama genta? Apa jangan-jangan..
Gadis itu segera bangkit dari tidurnya dan menguncir rambutnya ke belakang.
Dengan segera safira keluar dari kamarnya dan melihat bu linda sedang mononton tv.
"kamu udah bangun safira? Mendingan sekarang kamu makan ya, pasti kamu belum makan dari tadi siang." ucap bu linda.
Safira menjadi sangat tidak enak dengan mejikannya ini, bukannya kerja ia malah asik-asikan tidur.
"bu, maafin safira ya." ucap safira menundukan kepalanya.
"minta maaf kenapa safira?" tanya bu linda.
"safira harusnya kerja bukannya malah asik tidur, safira minta maaf bu, lain kali safira nggak akan kaya gitu lagi."
"yaampun safira, nggak papa kali. Kamu itu udah tante anggap sebagai anak tante, kamu nggak boleh nunduk gitu ah." ucap bu linda lembut.
"makasih ya bu, kalo gitu safira mau bersih-bersih dulu." pamit safira.
"nggak usah safira, untuk hari ini kamu libur dulu. Mending sekarang kamu makan terus siap-siap, kamu kan mau jalan-jalan sama genta." ucap bu linda.
"udah sana makan,"
Safira hanya menganggukan kepalanya, ia bersyukur tuhan sangat baik terhadapnya.
Ia bersyukur karena bisa bertemu orang sebaik dan setulus bu linda.
Gadis itu makan dengan perlahan dan tidak lupa meminum air putih, suara seseorang membuatnya mendongak untuk melihat siapa yang datang.
"baju lo ada di kamar tamu, ambil aja." ucap genta.
"makasih kak, maaf ngerepotin kak genta."
"lo emang ngerepotin," genta berjalan ke arah kulkas dan mengambil air minum.
"lo dandan yang bener, jangan malu-malu in gue nanti." ucap genta lalu pergi meninggalakan safira sendiri.
Gadis itu melihat punggung genta yang semakin menjauh, ia juga bingung harus berdandan seperti apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments