Hari pernikahan kak tio pun tiba. seluruh keluarga besar sudah bersiap menuju kediaman rumah mbak dewi (calon istri kak tio). berbeda dengan laila yang menangani pesta dari acara akad sampai resepsi sudah berada di lokasi sejak sebelum matahari terbit.
saat persiapan sudah selesai laila melangkah ke kamar dewi. sebelum sampai di depan pintu laila berpapasan dengan perias pengantin, ia mengangkat satu jempolnya dan senyum manis mengisyaratkan bahwa make up pengantin sudah selesai.
laila pun masuk ke kamar dewi dengan perlahan karena pintu audah terbuka lalila tidak mengetuk pintu lagi.
"gimana mbak dewi, sudah siap jadi kakak iparku sepenuhnya" tanya laila sambil melangkah kearah dewi yang baru selesai photo shot.
"aduh laila mbak kok rasa gugup ya, gimana apa rombongan keluarga sudah sampai laila? jawab dewi yang disambung dengan pertanyaan sembari meremas tangannya yang terasa dingin di pagi yang terik ini.
"hmm sebentar lagi mbak, yang sabar ya mbak ku sayang,," jawab laila sambil memeluk sebelah lengan dewi.
tiba-tiba ponsel laila berbunyi, tanda panggilan dari zidan. memberitahukan bahwa rombongan sudah masuk ke komplek perumahan orang tua dewi.
"oh, oke dek kita tunggu, disini sudah 100% siap insyallah". ucap laila dengan nada semangat
dewi yang menatap laila pun terlihat semakin cemas dan gugup. ia tak menyangka akan menjadi seorang istri dalam hitungan menit.
"check check team, rombongan mempelai pria sudah dekat, semua stay ke tempat yang sudah di tentukan" ucap laila saat memegang benda hitam kecil berantena, mengisyaratkan kepada semua timnya agar bersiap, karena acara akan segera di mulai.
laila pun keluar memberitahukan kedatangan keluarga mempelai pria, agar keluarga dewi bersiap di acara penyambutan calon menantu beserta keluarga.
saat semuanya sudah berkumpul pun acara segera dimulai. disini laila menempatkan diri sebagai adik tio bukan lagi sebagai panitia pelaksana.
sambutan demi sambutan pun disampaikan, sampai pada acara akad semuanya berjalan dengan lancar. tak terlihat rasa gugup kak tio saat prosesi ijab qobul.
berbeda dengan dewi yang meneteskan air mata bahagia saat terdengar riuh suara saling bersahut kata sah, sah, sah,
alhamdulillah sah sambut penghulu yang di teruskan dengan pembacaan doa bagi pengantin.
laila pun berjalan ke arah kamar untuk menjemput mempelai wanita. sedangkan orang tua dewi dan orang tua tio bersiap di tempat yang akan diadakan prosesi sungkeman.
sampai di kamar pengantin, terlihat seorang penata rias sedang menata pakaian dewi yang sudah berdiri menanti penjemputan untuk bertemu suaminya.
"hai kakak ipar ayo kita keluar, semua orang sudah tidak sabar melihat kecantikanmu mbak," goda laila sambil melingkarkan tangannya menggandeng sebelah tangan dewi.
semua mata tertuju pada dewi dan laila yang berjalan beriringan menuju meja akad. disana kak tio mama papa dan mama papa mbak dewi sudah berkumpul. tak sekejap pun mata tio berkedip saat ia melihat istrinya berjalan mendekati.
setelah selesai penandatanganan buku nikah dan penyerahan mas kawin, acara dilanjutkan dengan prosesi sungkeman, dan foto keluarga. semua acara berjalan lancar dan penuh khidmat. tak sedikit keluarga yang merasa terharu dengan pernikahan ini. terlebih orang tua mbak dewi yang harus melepas putri tunggal mereka.
acara pun di lanjutkan sampai resepsi yang di gelar di halaman rumah sampai selesai sore harinya. semua keluarga jauh dan dekat pun hadir di acara ini.
karena mbak dewi anak tunggal orang tuanya menggelar acara yang cukup meriah. semua keluarga sampai saudara sepupu dan semua rekan kerja pun diundang.
sore hari setelah semua tamu undangan pulang, hanya terlihat keluarga inti dan tim laila yang membereskan sisa - sisa acara. terlihat juga sepasang pengantin baru yang sudah berganti pakaian biasa dan bergabung bersama keluarga di halaman rumah, menikmati hidangan pesta karena sejak pagi mereka hanya sibuk melayani tamu yang datang silih berganti.
sore hari setelah acara usai saatnya mereka duduk bersama sembari menikmati hidangan yang sudah di siapkan khusus untuk acara keluarga.
hanya laila dan para asisten yang masih terlihat sibuk merapikan meja kursi dan berbagai macam dekorasi.
"tahun depan giliran laila yang ngundang kita ya, kalau orang EO yang nikah pasti acaranya lebih meriah kan bu rita" canda salah satu kerabat mencairkan suasanya yang awalnya hanya terdengar dentingan sendok beradu dengan piring dan gelas yang sesekali diselingi suara kriuk seseorang melahap kerupuk.
"insyaallah ya pak, doakan semoga laila segera bertemu jodohnya"jawab mama dihias senyum yang sedikit memaksa.
laila yang mendengarkan obrolan itu pun hanya bisa tersenyum, karena laila pun tak tahu kapan dan dengan siapa akan melepas masa lajangnya seperti tio dan dewi. selama ini laila hanya berharap segera dipertemukan dengan pendamping hidupnya.
"kakek dan nenek akan senang sekali jika melihat laila di pelaminan seperti tio, laila kan cucu perempuan kakek satu satunya" ucap kakek tiba tiba
"semoga laila segera menemukan calon pendamping yang menyayanginya dengan sepenuh hati" sahut nenek penuh semangat
semua orang pun mengangguk tanda setuju dengan pernyataan kakek dan nenek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Santoso Zha
sbar y
2022-02-02
0
Nailil Ilma
Hai kak, aku udah bawa 5 like nih...
Jangan lupa mampir ya di cinta anak pesantren
Semoga suka
2021-05-11
1
Nur Aini
Sabar ya kak laila
2021-05-09
1