chapter 2

saat Ray mengayunkan sabit nya Miu berusaha menjelaskan niatnya sambil memohon, tapi Ray mengayunkan sabit itu dan Miu berfikir bahwa hidupnya sudah berakhir. tapi Ray menghentikan sabit itu saat posisinya sudah sangat dekat dengan leher Miu.

Ray berkata "aku memberimu satu kesempatan lagi, kalau kau memang tidak berniat membunuh ku, maka buktikanlah"

Miu pun merespon Ray "Terima kasih sudah membiarkan ku hidup"

setelah itu mereka tidur di kamar masing-masing.

saat Ray bangun dia terkejut karena Miu ada di tempat tidur nya lalu Ray membangunkan Miu dan meminta penjelasan dari Miu.

saat Miu baru bangun Miu terkejut dan dia menangis sambil berkata "Ray akhirnya kamu bangun aku kira kamu gak bakalan bangun lagi"

"memangnya apa yang terjadi?" tanya Ray

Miu menjawab "kamu sudah tiga hari gak bangun".

lalu Miu berlari ke dapur untuk menyiapkan sarapan tapi Ray masih kebingungan

setelah Miu menyiapkan sarapan ia langsung mandi, Ray sangat kebingungan dengan sikap Miu yang mendadak berubah. lalu Miu menyiapkan sarapan untuk Ray.

saat Ray melihat penampilan Miu Rey agak bingung

ia berkata "Miu, kamu kok keliatan cantik banget hari ini, emang ada apa sih sebenernya"

setelah itu muka Miu memerah

"Miu muka kamu merah tuh" ucap Ray sambil menahan tawa

"berisik... " respon Miu sambil nahan malu.

saat mereka makan Miu menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya

"dua hari lalu aku bangunin kamu, tapi kamu gak mau bangun, terus aku baru sadar kalo kamu gak bernafas dan jantung kamu juga gak berdetak, tapi aku masih bisa mendeteksi jiwa kamu, aku ambil baju yang gak ke pake buat aku jadiin lap, aku tiga hari ngerawat kamu" penjelasan dari Miu

lalu Ray bertanya "terus lap nya buat apa"

"buat bersihin badan kamu" jawab Miu sambil malu.

Ray berdiri dan bertanya kepada Miu "loh ngapain aja pas gw pingsan".

"bercocok tanam" jawab Miu sambil ngunyah makanan

dan muka Ray memerah.

Miu mengambil beberapa sayuran dan ia bilang "Ray kemarin aku memanen wortel tapi 20% nya rusak ini mau di apain".

Ray yang sangat marah akhirnya tenang, ia berkata "di kasih ke hewan aja, oh iya latihannya jadi gak nih? "

" ya jadi lah gimana sih" jawab Miu sambil ngunyah

setelah makan mereka ke luar rumah untuk latihan.

Miu bertanya pada Ray "Ray apa kamu udah tau cara ngeluarin demon scythe?"

"nggak, emang gimana cara ngeluarin nya".

"hah kalo yang kamu keluarin waktu malem itu apa? " ucap Miu.

"itu mungkin karena aku panik, hehe... ".

setelah itu, Miu mengajarkan cara mengeluarkan demon scythe kepada Ray.

setelah itu...

"Ray sepertinya kau sudah hampir menguasainya" ucap Miu.

"ya itu juga berkatmu. terimakasih ya, aku kira aku menghilangkan sabit ini, dan ternyata sabit ini menyatu dengan jiwaku" ucap Ray berterimakasih pada Miu.

"Ray ingat ini... jika suatu saat kau menjadi orang paling kuat di dunia ini, tetaplah merendah karena seseorang yang meninggi akan direndahkan derajatnya oleh takdir" ucap Miu

"oh baiklah tapi hal itu sepertinya lumayan susah untukku".

"begitu saja... latihan sesi pertama selesai"

"akhirnya istirahat" kata Ray sambil kegirangan,

"belum" respon Miu kepada Ray

"hahhh... kasih aku istirahat dulu lah" ucap Ray kepada Miu.

lalu Miu mengeluarkan pil dan kertas berisi coretan

"Miu... itu buat apa?" tanya Ray kepada Miu

"ini untuk latihan menguasai jiwa dan pikiran mu, oh iya... satu lagi, jangan sampai tergoda oleh apapun yang kamu lihat" jawab Miu kepada Ray sambil memberi perintah.

setelah itu Ray memakan pil itu, dan tidak lama kemudian Ray merasa pusing dan kehilangan kesadaran dirinya.

lalu Miu langsung menempelkan kertas berisi coretan yang merupakan segel anti dewa.

disisi lain Ray sedang berjalan ditengah kegelapan, ia hanya berjalan tanpa tujuan dan ia melihat alice sedang disiksa oleh para dewa ketika sedang berjalan.

"tolong... Ray tolong aku aku minta maaf atas kejadian yang waktu itu" teriak alice kepada Ray,

ia merasa kasihan namun ia teringat saat Miu mengatakan "jangan sampai tergoda oleh apapun yang kamu lihat".

kemudian Ray mengedipkan matanya dan tiba-tiba ia ada di stasiun (tempat dimana ia di dorong alice), lalu Ray menoleh ke belakang dan ia melihat alice sedang berjalan kearahnya, lalu Ray mengeluarkan demon scythe dan ia berniat untuk mengayunkan sabit itu, tapi dia masih mengingat bahwa kunci dari latihan menguasai diri adalah tidak tergoda oleh apapun.

lalu Ray berjalan meninggalkan alice dan ia mengedipkan matanya lagi, ia melihat Miu yang tersenyum padanya, lalu Miu berbalik dan meninggalkan Ray dalam kesendirian,

"Miu kemana kau akan pergi"

"Miu... kau mau kemana? kita teman kan, Miu tolong tetap disini, Miu... " teriakan Ray sambil putus asa,

"apa yang terjadi padaku, padahal baru beberapa hari aku mengenal dia, tapi... tapi... apa yang terjadi padaku" Ray meneteskan air mata

lalu ada seorang gadis kecil yang menghampiri nya sambil berkata

"kau tidak akan bisa berteman dengan nya kalau kau terus bersikap seperti itu padanya, kau bersikap seolah-olah dia musuhmu, dan kau harus merubah sikap mu" ucap gadis itu kepada Ray.

"siapa kau" tanya Ray sambil menangis

"siapa aku... aku adalah sabit yang mereka sebut sebagai demon scythe" jawab gadis itu kepada Ray.

"tunggu... ini... apakah semua ini ilusi... " Ray kebingungan dengan semua yang dia lihat

"sepertinya aku hampir berhasil dalam sesi latihan ini".

"baiklah... sekarang apa yang harus aku lakukan?" tanya Ray kepada gadis itu sambil menghentikan tangisan nya,

"saat ini ia pasti sedang bertarung melindungi mu" ucap sang gadis kepada Ray.

"saat ini yang harus kau lakukan adalah... ".

di sisi lain Miu yang sedang melindungi tubuh Ray dikejutkan oleh cahaya yang melintasi dan menghancurkan penghalang yang hanya bisa dilewati oleh Miu dan pengguna demon scythe.

lalu datanglah sosok bercahaya yang sepertinya mengincar Ray.

"akulah dewa mimpi, dewa yang menguasai semua dunia mimpi" ucap seorang dewa misterius kepada Miu.

"gak nanya kok... " ucap Miu

"beraninya kau mempermainkan seorang dewa sepertiku... "

lalu dewa itu menyerang Miu dan mencoba memasuki tubuh Ray, namun Miu berhasil menjauhkannya dari tubuh Ray.

setelah itu Miu membuat penghalang untuk Ray dan dirinya.

namun tidak disangka dewa itu mengeluarkan sebuah panah yang merupakan senjata suci.

"ini adalah senjata suci, dan kami para dewa sudah memutuskan untuk menggunakan senjata suci, jadi lebih baik kau menyerah dasar buangan",

"t.. tidak mungkin, senjata suci hanya bisa digunakan oleh pahlawan" ucapan Miu dari dalam hati sambil kebingungan.

lalu dewa itu menarik busurnya dan menghancurkan penghalang milik Miu dengan ledakan yang di sebabkan oleh anak panah itu, Miu pun terhempas jauh karena efek ledakan itu.

lalu dewa itu mengarahkan busurnya pada Miu, ia memilih untuk menghabisi Miu terlebih dahulu, lalu saat anak panah itu di lepaskan tiba-tiba Ray berada di depan Miu,

"maaf ya aku telat" ucap Ray

dan Ray menebas anak panah itu dengan sabitnya

"sayang sekali, kau tidak akan bisa setara denganku meski mengunakan senjata suci, karena aku adalah yang terhebat" ucap Ray kepada dewa dengan sombong.

dewa itupun mengamuk dan melesatkan anak panah nya secara beruntun, namun Ray menebas semuanya dan ia mengayunkan sabit nya kepada dewa itu dalam jarak yang lumayan jauh, dan dewa itu tertebas menjadi dua karena anging yang dihasilkan oleh sabit tersebut,

"kenapa dia bisa sekuat itu?, seharusnya demon scythe bisa di imbangi oleh senjata suci" kata kata terakhir yang dewa itu katakan.

setelah itu Miu menangis dan berterima kasih pada Ray, lalu Ray memeluk Miu dengan lembut,

"maaf, kau dalam bahaya karena melindungi ku, sekali lagi aku minta maaf" kata-kata Ray untuk menenangkan Miu.

dan setelah itu semua terjadi, Miu menyuruh Ray untuk mandi terlebih dahulu sementara itu Miu menyiapkan makan malam, setelah itu Miu mandi dan Ray menunggu Miu.

"Miu baju tidurmu sangat indah, dan kau sangat cantik saat mengenakan nya" ucap Ray kepada Miu sambil tersenyum

"berisik, makan tinggal makan" ucapan Miu kepada Ray dengan sikap dingin.

"udah lah gak usah sok dingin, muka kamu merah tuh" ucap Ray sambil meledek Miu

"hahh... ehemmm... Ray besok aku kasih kamu jam latihan lebih ya?" ucap Miu sambil pasang senyum palsu

"iya deh, aku terima keputusanmu. yang penting aku bisa terus ada di deket kamu" jawaban Ray kepada Miu sambil tersenyum, dan muka Miu pun semakin memerah.

>bersambung

Terpopuler

Comments

Jiang nan

Jiang nan

halo kak karya kakak cukup menarik apakah kakak tertarik join komunitas WhatsApp kami di RAF the writer community, meskipun anggotanya baru beberapa tapi kami sedang merekrut para penulis yang menurut kami memiliki potensi
bila anda tertarik hubungi salah satu nomor berikut yaaaaaa!!
+62 813-8935-0903 admin narael

2024-01-14

1

Annnnisssseeee

Annnnisssseeee

thor update nya kapan nih

2023-08-04

2

Annnnisssseeee

Annnnisssseeee

miu nya bisa bercocok tanam😆

2023-08-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!